Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Puskesmas Santun Lanjut Usia

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Gerontik


Disusun oleh :
Aditya Dwi Astuti P1337420316063
Wabihi Ajmain P1337420316067
Trisnaeni lufhiatul P1337420316068
Selfy Lutfita P1337420316078
Puput Novitasari P1337420316083
Nayla Dina Rosyada P1337420316088
Ismatul Fikriya P1337420316098

3 Reguler B

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Puskesmas Santun Lanjut Usia. Di susun untuk
memenuhi tugasmata kuliah keperawatan gerontik oleh Dosen Pembimbing
matakuliah keperawatan gerontik dan merupakan salah satu tugas kelompok yang
harus dipenuhi oleh mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Pekalongan,Oktober 2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Puskesmas Lansia.....................................................................
B. Bentuk Kesantunan Pada Lansia.................................................................
C. Sasaran Pembina..........................................................................................
D. Ciri Puskesmas Santun Lansia....................................................................
E. Kemudahan Akses Pada Puskesmas Santun Lansi....................................
F. Manajemen Puskesmas Santun ................................................................
G. Jasa Layanan Yang Bisa Diberikan ..........................................................
H. Alur Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Santun Lansia...........................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingginya angka harapan hidup menunjukkan semakin baiknya kualitas
kesehatanmasyarakat dan menjadi salah satu indikator keberhasilan
pembangunan di bidang kesehatan. Sejalan dengan itu, tingginya angka
harapan hidup juga menyebabkan semakin tinggi pula jumlah populasi
penduduk lanjut usia (Lansia), yang pada sisi lain menjadi tantangan
pembangunan, yang jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi masalah
baru.Besarnya penduduk lansia tentunya berdampak pada berbagai aspek
kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan terutama kesehatan, karena dengan
semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik
karena faktor alamiah maupun karena penyakit.
Meningkatnya populasi penduduk Lansia menjadi tantangan tersendiri,
terutama bagi mereka yang memiliki masalah secara sosial dan ekonomi.
Besarnya populasi dan masalah kesehatan Lansia belum diikuti dengan
ketersediaan fasilitas pelayanan (care services) yang memadai, baik dalam
jumlah maupun dalam mutunya.
Menurut Kementerian Kesehatan, sampai saat ini jumlah Puskesmas
Santun Lanjut Usia dan rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan geriatri
juga masih terbatas. Dari data Kementerian Sosial, jumlah penduduk Lansia
yang terlayani melalui panti, dana dekonsentarasi, Pusat Santunan Keluarga
(Pusaka), jaminan sosial, organisasi sosial lainnya sampai 2008 baru berjumlah
74,897 orang atau 3,09% saja dari total Lansia terlantar. Karena keterbatasan
fasilitas pelayanan, aksesibilitas Lansia kepada pelayanan yang dibutuhkan
untuk pemenuhan diri (self fullfilment), tidak terlaksana dengan baik. (Komnas
Lansia, 2010).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapat rumusan masalah semakin
besarnya populasi dan masalah kesehatan lanjut usia belum dikuti dengan
ketersediaan fasilitas pelayanan yang memadai, baik dalam jumlah maupun
dalam mutunya. pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan
terutama kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ
tubuh akan semakin menurun baik faktor alamiah maupun karena penyakit.

C. Tujuan Masalah
1. Mendokumentasikan kinerja puskesmas sesuai dengan standar
puskesmas santun lanjut usia.
2. Untuk meningkatkan derajat kesehatan pada lanjut usia.
3. Mutu kehidupan lanjut usia untuk mencapai masa tua yang bahagia.
4. Berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puskesmas Santun Lansia


Puskesmas Santun Usia Lanjut adalah puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan kepada pra lansia dan lansia yang meliputi pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang lebih menekankan unsur
proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun, sesuai standar pelayanan dan
kerja sama dengan unsur lintas sektor. Dengan demikian maka program lansia
tidak terbatas pada pelayanan kesehatan di klinik saja, tetapi juga pelayanan
kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat (Dinkes, 2010).
Puskesmas Santun Usia Lanjut adalah puskesmas yang melaksanakan
pelayanan kesehatan kepada pra lansia dan lansia yang meliputi pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang lebih menekankan unsur
proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun, sesuai standar pelayanan dan
kerja sama dengan unsur lintas sektor. Dengan demikian maka program lansia
tidak terbatas pada pelayanan kesehatan di klinik saja, tetapi juga pelayanan
kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat (Efendi, 2009).
Secara umum puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
pra-lansia dan lansia yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif yang lebih menekankan unsur proaktif, kemudahan proses
pelayanan santun sesuai dengan standart pelayanan kerja sama dengan unsur
lintas sector dan program lansia tidak terbatas pada pelayanan kesehatan klinik
saja,tetapi juga pelayanan kesehatan di luar gedung dengan upaya
pemberdayaan masyarakat.

B. Bentuk kesantunan pada lansia


Bentuk kesantunan pada lansia misalnya:
1. Melayani lansia dengan senyum, ramah, sabar dan menghargai sebagai
orang tua.
2. Pelayanan rawat jalan gratis bagi lansia (usia 60 tahun ke atas)
3. Proaktif dan responsif terhadap permasalahan kesehatan lansia
4. Kemudahan akses layanan bagi lansia baik prosedur layanan maupun
fasilitasnya.

C. Sasaran Pembinaan
Sasaran pelaksanaan pembinaan kelompok usia lanjut, terbagi dua yaitu :
1. Sasaran langsung :
a. Pra usia lanjut (virilitas / pra senilis) 45-59 tahun
b. Usia lanjut 60-69.
2. Sasaran tidak langsung :
a. Keluarga di mana usia lanjut berada
b. Masyarakat, serta lembaga masyarakat dan pemerintah.

D. Ciri-ciri Puskesmas Santun Lansia


1. Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas & sopan
a. Karena Usila kemampuan fisiknya sangat terbatas & gerakan lamban
b. Kesabaran dlm menghadapi Usila
c. Kemauan & kemampuan utk memberikan penjelasan scr tuntas
d. Melayani Usila sesuai prosedur yg berlaku
e. Menghargai Usila dgn memberikan pelayanan yg sopan santun
2. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada Usila
a. Untuk menghindari antrian yang berdesakan perlu didahulukan karena
kondisi fisikUsila.
b. Kemudahan : Loket pendaftaran tersendiri, Ruang konseling
tersendiri(terpisah),Mendahulukan pelayanan disesuaikan kondisi
setempat
3. Memberikan keringanan / bebas biaya pelayanan kesehatan bagi Usila
Keluarga Miskin
a. Lansia yang sudah pensiun / tidak bekerja
b. Keterbatasan dana utk mencukupi biaya hidup / kebutuhan
kesehatannya
c. Berikan keringanan / bebas biaya pelayanan di Puskesmas
4. Memberikan dukungan / bimbingan pada Usila dalam memelihara &
meningkatkankesehatannya agar tetap sehat & mandiri
a. Lakukan penyuluhan kesehatan, gizi & tetap berperilaku hidup sehat
b. Anjurkan tetap beraktifitas sesuai kemampuan serta menjaga
kebugarannya dengan olahraga /senam
c. Anjurkan tetap melakukan & mengembangkan hobi atau
kemampuannya terutamausaha ekonomi produktif
d. Anjurkan melaksanakan aktifitas secara bersama atau dengan
kelompoknya, seperti : pengajian, kesenian, rekreasi dll dgn harapan
merasakan kebersamaan & salingberbagi
5. Melakukan pelayanan kesehatan secara proaktif untuk dapat menjangkau
sebanyakmungkin sasaran Usila di wilayahnya
a. Melakukan fasilitasi & pembinaan pada Poksila dengan deteksi dini,
pemeriksaankesehatan & tinjauan pada saat kegiatan
b. Bagi lansia yangg dirawat di rumah dilakukan kunjungan rumah untuk
puskesmas
c. Pelayanan kesehatan di Pusling / kunjungan luar gedung
6. Melakukan kerjasama lintas program & lintas sektoral dengan azas
kemitraan dalamrangka untuk pembinaan & meningkatkan kualitas hidup
Usila
a. Kesehatan mental & sosial (Depsos, Kemenag)
b. Peningkatan peran keluarga & masyarakat (Pend.Kesejahteraan
Keluarga, Depsos)
c. Koordinasi & menggalang kerjasama dgn dinas terkait (Tim Pokjatap)

E. Kemudahan Akses Pada Puskesmas Santun Lansia


1. Kemudahan mengurus administrasi di Puskesmas.
Berdasarkan Perda Provinsi Jawa Tengah No. 6 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia Pasal 8 (b), Pemerintah
Daerah memberikan kemudahan dalam pelayanan administrasi
pemerintahan dan masyarakat kepada lanjut usia untuk “Mendapatkan
pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan milik Pemerintah Daerah dan
Swasta” Lansia telah dimudahkan dalam mengurus administrasi untuk
berobat di puskesmas, terutama bagi yang memiliki dukungan polis seperti
BPJS Kesehatan dan Kartu Semarang Sehat (KSS). Bagi yang tidak
memiliki dukungan polis, tetap dapat berobat menggunakan kartu
puskesmas atau cukup menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
(Silitonga, Suwitri & Marom, 2015)
2. Keringanan Biaya Pengobatan di Puskesmas
Berdasarkan PP No. 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Pasal 8 Ayat 3: “Untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia yang tidak mampu,
diberikan keringanan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku” Lansia hanya perlu membayar untuk cek
laboratorium. Lansia tidak merasa terbebani dengan besar biaya yang
harus dikeluarkan, karena dirasa masih terjangkau, sedangkan beberapa di
antaranya memiliki dukungan polis, sehingga dapat memperoleh layanan
secara gratis (Silitonga, Suwitri & Marom,2015).
3. Kemudahan dalam hal fasilitas khusus
Kemudahan yang diterima oleh lansia diantaranya dengan
memberikan ruangan khusus untuk memberikan pelayanan melalui loket
pendaftaran tersendiri, ruang pemeriksaan/konseling yang terpisah dengan
kelompok umur lainnya atau memberikan pelayanan yang disesuaikan
dengan kondisi setempat (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Provinsi Bali, 2014).

F. Manajemen Puskesmas Santun


Yang bisa dilakukan dalam manajemen puskesmas santun meliputi :
1. Perencanaan
a. Kesepakatan antara staf Puskesmas tentang pembinaan kegiatan lansia
yaitu yang memiliki tugas sebagai penanggung jawab, koordinator ,
dan pelaksana kegiatan pelayanan kesehatan lansia
b. Pengumpulan data dasar
c. Pendekatan dan kerjasama lintas sektoral
2. Pelaksaan
a. Prosedur yang diberikan adalah kemudahan & kenyamanan para
lansia yaitu tersedianya loket khusus
b. Ruang pelayanan khusus dan semua fasilitas untuk memudahkan
pelayanan lansia yaitu seperti kursi khusus, koridor dengan pegangan
dan jalan yang tidak terlalu licin atau terjal dan toilet dengan
pegangan
c. Kegiatan Pelayanan meliputi :
 Penyuluhan : PHBS, Gizi Usila, Proses degenerative, Upaya
meningkatkan kebugaran jasmani,Pemeliharaan kemandirian,
Produktifitas lansia
 Kegiatan Preventif : Deteksi dini dan Pemantuan kesehatan
Lansia
 Kegiatan Kuratif :Pengobatan ringan, Pengobatan
lanjut/perawatan bagi usila yg sakit di Puskesmas, Pusling, Bila
dibutuhkan penanganan lebihlengkap dirujuk RS setempat.
 Kegiatan Rehabilitatif : medis, psikososial, edukatif, upaya yang
lain dapat meliputi upaya untuk mengembalikan kemampuan
fungsional & Kepercayaan diri usila
3. Monitoring
Bisa dilakukan melalui pengamatan langsung yang bisa diliihat apakah
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana, apakah adanya keberhasilan,
apakah ada hambatan atau masalah, bagaimana kinerja petugas atau kader
di puskesmas santun
4. Evaluasi
Bisa dilakukan melalui beberapa cara yang meliputi :
a. Data
b. Melakukan pembelajaran atau studi
c. Pengamatan langsung
d. Penelitian khusus

G. Jasa Layanan Yang Bisa Diberikan


1. Pelayanan kesehatan One Stop Service diruang tersendiri. Pelayanan One
Stop Service adalah pelayanan kepada Lansia mulai dari pendaftaran
sampai mendapat obat dilaksanakan satu paket di satu ruang. Dengan
begitu Lansia tidak perlu berpindah tempat dan antre lagi untuk pelayanan
lainnya dalam Puskesmas.
2. Konseling lansia
3. Posyandu pembinaan lansia
4. Pembinaan melalui forum pembinaan lansia
5. Pelayanan melalui panti werda
6. Kunjungan rumah
7. Membuat event tertentu seperti talk show, lomba senam lansia, jalan sehat
dan membuat acara hiburan dari masing-masing bakat yang dimiliki lansia
8. Pendaftaran Pemeriksaan klinis pemeriksaan laboratorium
9. Konseling Pemberian obat, bila tidak ada ruang khusus maka lansia
dilayani di poli umum tetapi pelayanannya didahulukan
10. Kemudahan akses serta alur pelayanan lansia yang jelas dan mudah

H. Alur Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Santun Lansia


Puskesmas Santun Usia Lanjut memberikan pelayanan kesehatan kepada
pra usia lanjut dan usia lanjut dengan lebih menekankan ke beberapa unsur-
unsur (Silitonga, 2015 & Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2016) sebagai
berikut :
1. Pro-aktif yaitu berupa pelayanan kesehatan pada saat kegiatan di
kelompok usia lanjut dan melaksanakan kunjungan pada penderita yang di
rawat di rumah.
2. Memberikan kemudahan proses pelayanan berupa fasilitas loket dan ruang
pemeriksaan tersendiri di Puskesmas atau sesuai dengan kondisi setempat.
3. Santun yaitu pelayanan terhadap para usia lanjut dilakukan secara
proporsional dengan memberikan perlakuan sopan, hormat, dan
menghargai sosok insan yang lebih tua serta memberikan dukungan dalam
mendorong kemandiriannya untuk mencapai masa tua dengan derajat
kesehatan yang optimal.
4. Pelayanan oleh tenaga professional serta pengelola program usia lanjut di
Puskesmas bekerja sama dengan unsur lintas sektor maupun swasta
berazaskan kemitraan.
5. Melaksanakan pelayanan dengan standar teknis pelayanan yang berlaku
a. Pembentukan puskesmas santun usia lanjut tergantung pada kesiapan
masing-masing puskesmas yang dituju, berkaitan dengan anggaran,
fasilitas fisik, maupun tenaga kesehatan yang terlibat.
b. Sistem rujukan mempertimbangkan kemampuan rumah sakit yang
akan dirujuk meliputi fasilitas yang dimiliki, tenaga ahli, dan peralatan
medis yang lengkap.
c. Aspek promotif dan preventif yang dikembangkan adalah dengan
melakukan posyandu lansia.
d. Dinas Kesehatan Kota melakukan pembinaan, pengawasan, dan
evaluasi kepada Puskesmas Santun Usia Lanjut, selanjutnya Dinas
Kesehatan Kota berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi.
e. Bekerjasama dengan asuransi kesehatan seperti BPJS.
f. Dilaksanakannya pelatihan keperawatan rumah dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan pada pasien lansia yang tidak
mampu secara fungsional untuk mandiri di rumah, namun tidak
terdapat indikasi untuk dirawat di rumah sakit dan secara teknis sulit
untuk berobat jalan di Puskesmas.
g. Dilakukan pemberdayaan pada lansia yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup lansia, ditujukan kepada lansia yang
produktif dan potensial untuk meningkatkan pengetahuan serta
keterampilannya untuk pengembangan hobi atau berkarya lebih lanjut.
Hal ini dapat terwujud salah satunya dengan adanya karang werda/
panti werda yang merupakan wadah bagi para usia lanjut atau suatu
perkumpulan yang berada di suatu wilayah pedesaan atau kelurahan
dengan anggota para usia lanjut di wilayah tersebut. Kegiatan
kesehatan yang dilakukan di bawah supervisi puskesmas.

Alur Pembinaan Kesehatan di wilayah Puskesmas Santun Lanjut Usia

Alur Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Santun Lanjut Usia


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Puskesmas Santun Usia Lanjut adalah puskesmas yang melaksanakan


pelayanan kesehatan kepada pra lansia dan lansia yang meliputi pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang lebih menekankan unsur
proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun, sesuai standar pelayanan dan
kerja sama dengan unsur lintas sektor. Dengan demikian maka program lansia
tidak terbatas pada pelayanan kesehatan di klinik saja, tetapi juga pelayanan
kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat (Dinkes, 2010).

Ciri-ciri Puskesmas Santun Lansia


1. Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas & sopan
2. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada Usila
3. Memberikan keringanan / bebas biaya pelayanan kesehatan bagi Usila
Keluarga Miskin
4. Melakukan pelayanan kesehatan secara proaktif untuk dapat
menjangkau sebanyakmungkin sasaran Usila di wilayahnya
5. Memberikan dukungan / bimbingan pada Usila dalam memelihara &
meningkatkankesehatannya agar tetap sehat & mandiri
6. Melakukan kerjasama lintas program & lintas sektoral dengan azas
kemitraan dalamrangka untuk pembinaan & meningkatkan kualitas
hidup Usila
Kemudahan Akses Pada Puskesmas Santun Lansia
1. Kemudahan mengurus administrasi di Puskesmas.
2. Keringanan Biaya Pengobatan di Puskesmas
3. Kemudahan dalam hal fasilitas khusus
DAFTAR PUSTAKA

Silitong, F.D.C.S., Suwitri, S., & Marom, A. (2015). Evaluasi Dampak Program
Puskesmas Santun Usia Lanjut di Kota Semarang. Administrasi Publik.
Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Dipenogoro.
Komite Nasional Lanjut Usia. 2010. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut
Usia. http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-promosi-
kesehatan-pedoman-dan-buku.html.
Depkes RI. (2005). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lansia Bagi Petugas
Kesehatan I. Jakarta.
Efendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktek dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Infodatin. (2014). Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.
https://datenpdf.com/download/puskesmas-santun-lansia_pdf. Di akses pada
tanggal 13 Oktober 2018.
https://www.scribd.com/presentation/240328664/PUSKESMAS-SANTUN-
USILA. Di akses pada tanggal 13 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai