3 Reguler B
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Puskesmas Santun Lanjut Usia. Di susun untuk
memenuhi tugasmata kuliah keperawatan gerontik oleh Dosen Pembimbing
matakuliah keperawatan gerontik dan merupakan salah satu tugas kelompok yang
harus dipenuhi oleh mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Pekalongan,Oktober 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Puskesmas Lansia.....................................................................
B. Bentuk Kesantunan Pada Lansia.................................................................
C. Sasaran Pembina..........................................................................................
D. Ciri Puskesmas Santun Lansia....................................................................
E. Kemudahan Akses Pada Puskesmas Santun Lansi....................................
F. Manajemen Puskesmas Santun ................................................................
G. Jasa Layanan Yang Bisa Diberikan ..........................................................
H. Alur Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Santun Lansia...........................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingginya angka harapan hidup menunjukkan semakin baiknya kualitas
kesehatanmasyarakat dan menjadi salah satu indikator keberhasilan
pembangunan di bidang kesehatan. Sejalan dengan itu, tingginya angka
harapan hidup juga menyebabkan semakin tinggi pula jumlah populasi
penduduk lanjut usia (Lansia), yang pada sisi lain menjadi tantangan
pembangunan, yang jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi masalah
baru.Besarnya penduduk lansia tentunya berdampak pada berbagai aspek
kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan terutama kesehatan, karena dengan
semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik
karena faktor alamiah maupun karena penyakit.
Meningkatnya populasi penduduk Lansia menjadi tantangan tersendiri,
terutama bagi mereka yang memiliki masalah secara sosial dan ekonomi.
Besarnya populasi dan masalah kesehatan Lansia belum diikuti dengan
ketersediaan fasilitas pelayanan (care services) yang memadai, baik dalam
jumlah maupun dalam mutunya.
Menurut Kementerian Kesehatan, sampai saat ini jumlah Puskesmas
Santun Lanjut Usia dan rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan geriatri
juga masih terbatas. Dari data Kementerian Sosial, jumlah penduduk Lansia
yang terlayani melalui panti, dana dekonsentarasi, Pusat Santunan Keluarga
(Pusaka), jaminan sosial, organisasi sosial lainnya sampai 2008 baru berjumlah
74,897 orang atau 3,09% saja dari total Lansia terlantar. Karena keterbatasan
fasilitas pelayanan, aksesibilitas Lansia kepada pelayanan yang dibutuhkan
untuk pemenuhan diri (self fullfilment), tidak terlaksana dengan baik. (Komnas
Lansia, 2010).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapat rumusan masalah semakin
besarnya populasi dan masalah kesehatan lanjut usia belum dikuti dengan
ketersediaan fasilitas pelayanan yang memadai, baik dalam jumlah maupun
dalam mutunya. pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan
terutama kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ
tubuh akan semakin menurun baik faktor alamiah maupun karena penyakit.
C. Tujuan Masalah
1. Mendokumentasikan kinerja puskesmas sesuai dengan standar
puskesmas santun lanjut usia.
2. Untuk meningkatkan derajat kesehatan pada lanjut usia.
3. Mutu kehidupan lanjut usia untuk mencapai masa tua yang bahagia.
4. Berdayaguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Sasaran Pembinaan
Sasaran pelaksanaan pembinaan kelompok usia lanjut, terbagi dua yaitu :
1. Sasaran langsung :
a. Pra usia lanjut (virilitas / pra senilis) 45-59 tahun
b. Usia lanjut 60-69.
2. Sasaran tidak langsung :
a. Keluarga di mana usia lanjut berada
b. Masyarakat, serta lembaga masyarakat dan pemerintah.
A. Kesimpulan
Silitong, F.D.C.S., Suwitri, S., & Marom, A. (2015). Evaluasi Dampak Program
Puskesmas Santun Usia Lanjut di Kota Semarang. Administrasi Publik.
Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Dipenogoro.
Komite Nasional Lanjut Usia. 2010. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut
Usia. http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-promosi-
kesehatan-pedoman-dan-buku.html.
Depkes RI. (2005). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lansia Bagi Petugas
Kesehatan I. Jakarta.
Efendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktek dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Infodatin. (2014). Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.
https://datenpdf.com/download/puskesmas-santun-lansia_pdf. Di akses pada
tanggal 13 Oktober 2018.
https://www.scribd.com/presentation/240328664/PUSKESMAS-SANTUN-
USILA. Di akses pada tanggal 13 Oktober 2018.