Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

AKHLAK DALAM ISLAM

Disusun Oleh:
Adelia Ayu Larasati/4301416090/Pendidikan Kimia
A. Pengertian Akhlak dan Perbedaannya dengan Moral
dan Etika
B. Klasifikasi Perbuatan Manusia
C. Agama sebagai Sumber Akhlak
D. Karakteristik Akhlaqul Karimah
E. Akhlaq dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
1. Akhlaq Terhadap Allah SWT
2. Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW
3. Akhlaq Pribadi
4. Akhlaq Terhadap Sesama Manusia
5. Akhlaq Kepada Lingkungan Hidup
A. Pengertian Akhlak dan
Perbedaannya dengan Moral dan Etika

Menurut Faisal Ismail


Moral atau moralitas dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai
sesuatu perbuatan yang dilakukan seseorang , atau
menyatakan.
Etika digunakan sebagai kerangka acuan untuk mengkaji
sistem-sistem nilai atau kode,atau menjelaskan ukuran
tersebut.
Menurut A.M. Saefudin
Akhlak atau sistem perilaku terwujudmelalui proses aplikasi
sistem nilai/normayang bersumber dari Al-Qur’an dan
Hadist,bersifat mengarahkan,membimbing,mendorong,dan
membangun peradapan manusia dan mengobati penyakit sosial
dari jiwa dan mental.
B. Klasifikasi Perbuatan Manusia

Dalam pandangan ulama klasik


terutama al-Ghazali membagi
akhlak menjadi 2, yaitu :

Akhlak
Akhlak
Mahmudah
Mazmumah
Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah adalah segala tingkah laku yang terpuji,
dapat disebut juga dengan akhlak fadhilah )‫ )فضيلة‬,akhlak yang
utama.
a. Al-amanah (setia,jujur,dan dapat dipercaya)
b. Al-sidiqu (berkata benar
c. Al-adil (adil)
d. Al-`afwu (pemaaf)
e. Al-wafa’ (menepati janji)
f. Al-sabru (sabar)
g. Al-rahmah (kasih sayang)
h. Al-sakha’u (murah hati)
i. Al-ta’awun (penolong)
j. Al-ikha’ (persaudaraan)
k. Al-tawadhu’ (merendahkan diri)
l. Al-qanaah (merasa cukup)
m. Al-sakinah (tenang)
n. Al-rifqu (lemah lembut)
Akhlak Mazmumah
Akhlak madzmumah ialah perangai buruk yang tercermin dari
tutur kata, tingkah laku dan sikap yang tidak baik.
a. Aminah (egoistis)
b. Al-Bagyu (lacur)
c. Al-Bakil (kikir)
d. Al-Zulm (aniaya)
e. Al-Ghadab (pemarah)
f. Al-Ghibah (pengumpat)
g. Al-Namumah (adu domba)
h. Al-Hasad (dengki)
i. Al-Istikbar (sombong)
j. Al-Kufran (ingkar nikmat)
k. Al-Liwat (homoseks)
l. Al-Riya’ (ingin dipuji)
m. Al-Kizb (dusta)
n. Al-Ifsad (berbuat kerusakan)
o. Al-`ajalah (tergesa-gesa)
p. Al-Syahwat (mengikuti hawa nafsu)
q. dst
C. Agama Sebagai Sumber Akhlak
 Islam, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an mengajak pemeluknya untuk
menjalani kehidupan ini seideal mungkin dan secara keseluruhan dalam semua seginya
dan menjadikan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai rujukannya. Al-Qur’an sebagai
bacaan sekaligus pedoman hidup manusia sarat dengan tatanan nilai dan norma yang
menjamin kebahagiaan manusia di dunia maupun di akhirat. Islam meletakkan landasan
perbuatan bagi perkembangan manusia menuju tingkat kehidupan yang lebih tinggi dan
lebih tinggi lagi.
 Akhlak adalah ajaran Islam yang paling dasar. Jika menengok kepada ajaran Islam dan
kita mulai yang paling dasar atau yang paling sederhana, kita akan dapati bahwa akhlak
merupakan kepribadian Rasul saw dan menjadi sifat dari ajaran Islam yang dibawanya.
 Dalam pandangan Islam, aklhak adalah satu-satunya ukuran dan menjadi garis pemisah
antara mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak baik. Artinya, perilaku manusia
bisa disebut berkualitas, jika perilaku tersebut disertai dengan akhlak yang baik,
sebaliknya jika suatu perbuatan itu tidak disertai dengan akhlak maka perbuatan itu
merupakan perbuatan jelek dan tidak berkualitas, baik dalam pandangan manusia lebih-
lebih menurut Allah swt.
 Akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik
sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu
masyarakat tergantung pada keberadaan akhlaknya. Apabila akhlaknya baik maka
sejahteralah lahir dan batinnya, begitu pula sebaliknya.
D. Karakteristik Akhlaqul Karimah

 Akhlaqul Karimah (perilaku mulia) mempunyai karakteristik yang jelas dan


nyata bagi pelakunya. Menurut M. Yatimin Abdullah, karakteristik Akhlaqul
Karimah mengacu pada karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu
kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan dan
berbagai disiplin ilmu. Karakteristik ajaran Akhlaqul Karimah, tidak terlepas
dari berbagai disiplin ilmu keislaman, diantaranya :
a. Akhlak di bidang ilmu dan kebudayaan
 Karakteristik ajaran Akhlaqul Karimah jika dihubungkan dalam bidang ilmu
dan kebudayaan bersifat terbuka dan akomodatif namun selektif. Terbuka dan
akomodatif terhadap masukan dari luar tetapi selektif yaitu tidak begitu
menerima seluruh ilmu dan kebudayaan melainkan sejalan dengan ajaran
akhlak Islami dan syariat Islam itu sendiri.
 Tujuan mempelajari Akhlaqul Karimah dalam bidang ilmu dan kebudayaan
adalah untuk mengantarkan umat manusia hidup bahagia, meningkatkan mutu
dan perannan manusia menuju ridho-Nya.
b. Akhlak bidang sosial
 Karakteristik Akhlaqul Karimah membimbing pelakunya dalam kehidupan sosial
agar mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang menjadi kesepakatan
bersama sepanjang tidak keluar dari rel kebenaran Islam.

c. Akhlak bidang ekonomi


 Karakteristik ajaran Akhlaqul Karimah dalam sistem ekonomi Islam merupakan
kebebasan terhadap pemilik harta kekayaan, nilai keseimbangan dan nilai keadilan
merupakan kebulatan nilai yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan ekonomi Islam
sesuai karakteristik ajaran akhlaqul karimah adalah memenuhi kebutuhan hidup
seseorang secara lengkap dan sederhana, memenuhi kebutuhan keluarganya,
kebutuhan jangka panjang serta memberikan bantuan dan sumbangan menurut
jalan Allah.

d. Akhlak di bidang kesehatan


 Karakteristik ajaran Akhlaqul Karimah tentang kesehatan berpedoman pada
prinsip mencegah lebih baik dari pada mengobati. Untuk menuju upaya
pencegahan tersebut Islam menekankan segi kebersihan lahir seperti kebersihan
bertempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian, makanan dan minuman.
e. Akhlak di bidang politik
 Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadap pemimpin. Islam menghendaki
suatu ketaatan kritis, yaitu ketaatan yang didasarkan pada kebenaran dari Allah dan
Rasul-Nya maka wajib ditaati. Jika pemimpin tersebut bertentangan dengan
kehendak Allah dan Rasul-Nya maka boleh dikritik atau diberi saran agar kembali
ke jalan yang benar dengan cara-cara yang bijak. Jika cara itu tidak dihiraukan oleh
pemimpin tersebut maka boleh saja untuk tidak mentaatinya.

f. Akhlak bidang pekerjaan


 Karakteristik ajaran Akhlaqul Karimah akhlaqul karimah dalam Islam diantaranya
adalah adanya prinsip keseimbangan. Hal ini terlihat tatkala Nabi saw. melarang
seseorang sahabat beribadah di dalam masjid, tidak pernah bekerja mencari nafkah
untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Dia diberi makan dan minum oleh
saudaranya, maka orang tersebut tidak mendapat pahala.

g. Akhlak bidang Sains Modern


 Sains Moderen adalah suatu sikap taat terhadap peraturan tentang suatu bidang ilmu
yang tersusun secara sistematis untuk menciptakan berbagai macam ilmu
pengetahuan dan teknologi mederen.[i]
 Karakteristik ajaran akhlaqul karimah sangat menekankan pentingnya sains
moderen dan disiplin dalam berbagai kehidupan, terutama disiplin waktu, sampai
ada pepatah mengatakan “waktu adalah pedang”, siapa yang tidak mampu
memanfaatkannya maka ia akan tertindas oleh waktu itu sendiri.[3]
E. AKHLAQ DAN AKTUALISASINYA
DALAM KEHIDUPAN
1. AKHLAQ TERHADAP ALLAH SWT
2. AKHLAQ TERHADAP RASULULLAH SAW
3. AKHLAQ PRIBADI
4. AKHLAQ TERHADAP SESAMA MANUSIA
5. AKHLAQ TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
A. Mentauhidkan Allah
B. Bertaqwa
SWT

C. Cinta dan Ridha

1. AKHLAQ TERHADAP ALLAH SWT


D. Ikhlas E. Tawakal

F. Syukur G. Muraqabah

H. Taubat
A. Mentauhidkan Allah SWT

Adalah mengesalkan-Nya baik dalam zat, asma’ was-shiffat maupun


af’al (perbuatan-Nya) serta menjauhkan diri dari perbuatan syirik
yang bisa menghancurkan sendi-sendi moral dan kehidupan manusia

B. Bertaqwa

Adalah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala


perintah dan menjauhi segala larangang-Nya. Seorang yang bertaqwa
akan hati-hati sekali menjaga segala perintah Allah, supaya tidak
C. Cinta dan Ridha
Seseorang dikatakan mencintai Allah jika dia selalu berusaha
melakukan sesuatu yang dicintai-Nya, dan meninggalkan segala
sesuatu yang dibenci-Nya.
ُ‫مۗو ه‬
‫ََّللا‬ ْ ‫م ُذ ُنوب َُك‬
ْ ‫َّللا َوي َْغ ِف ْر لَ ُك‬
ُ‫م ه‬ ُ ‫ح ِب ْب ُك‬ َ ‫ون ه‬
ْ ‫َّللا َفات ه ِب ُعونِي ُي‬ َ ُّ‫حب‬ ْ ‫ل إِن ُكن ُت‬
ِ ‫م ُت‬ ْ ‫ُق‬
3:31 - ‫م‬ ٌ ‫حي‬ ِ ‫َغ ُفو ٌر هر‬
Katakanlah (wahai Muhammad): “Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 3:31)

D. Ikhlas

Seorang muslim yang mengaku ikhlas melakukan sesuatu


perbuatan harus membuktikannya dengan etos kerja dan
profesionalitas yang tinggi, ridak boleh sembarangan, asal jadi,
apalagi acak-acakan.
E. Tawakal
Membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah dan
menyerahkan segala keputusan hanya kepada Allah SWT
‫يٍ َق ْْ ار‬ َ ‫ل‬
ْ َ ُ ُ‫ل ه‬
ِ ‫َّللا لِك‬ َ ْْ ‫َّللا بَالِ ُغ أَ ْم ِر ِه ۚ َق‬
َ ‫َ َع‬ َ‫ن ه‬ ‫َس ُب ُه ۚ إِ ه‬
ْ ‫َّللا َف ُه َو ح‬ ْ ‫ َومَن يَ َتو هَك‬...
ِ ‫ل َعلَى ه‬
65:3 -
...Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." – (QS.65:3)

F. Syukur
Adalah mengetahui dan mengakui bahwa semmua yang
didapatkannya (misal kekayaan, jabatan, kedudukan, dsb) adalah
karunia dari Allah SWT
14:7 - ٌْ ‫ش ِْي‬ ‫مإ ه‬
َ َ‫ن َع َذ بِي ل‬ ْ ‫م ََلَ ِزيَْنه ُك‬
ِ ْ ُ‫م ۖ وَلَئِن َك َف ْرت‬ َ ‫م لَئِن‬
َ َ
ْ ُ‫ك ْرت‬ َ ‫وَإِ ْذ تَأَ هذ‬
ْ ‫ن َربُّ ُك‬
"Dan (ingatlah juga), tatkala Rabb-mu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih'." – (QS.14:7)
G. Muraqabah

Kesadaran seorang muslim bahwa ia selalu berada dalam


pengawasab Allah SWT
ُّ
40:19 - ‫لص ُْو ُر‬ ْ ‫ن َومَا ُت‬
‫خ ِفي‬ ُ
‫ي‬ ْ
‫ع‬ َ‫خائِ َن َة َْل‬ ُ َ‫ي َْعل‬
َ ‫م‬
ِ
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang hianat, dan apa yang disembunyikan oleh hati." –
(QS.40:19)

H. Taubat

Bertaubat kepada Allah bermakna kembali menetapi ketaatan setelah


melakukan kemaksiatan, kembali dari segala yang dibenci oleh Allah
menuju Ridha-Nya.
20:82 - ٰ َْ‫ْ َت‬ ‫حا ُث ه‬
ْ ‫م‬ ‫ل صَالِ ا‬ ِ ‫وَإِنِي لَ َغ هفا ٌر لِمَن تَابَ وَآمَنَ َو َع‬
َ ‫م‬
"Dan sesungguhnya, Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shaleh,
kemudian tetap di jalan yang benar." – (QS.20:82)
2. AKHLAQ KEPADA RASULULLAH SAW
‫ي َو ََل‬ِ ‫ت ل هن ِب‬
ِ ‫ص ْو‬َ ‫ق‬ ْ َ‫يَا أَيُّهَا له ِذينَ آ َم ُنو ََل تَر َْف ُعو أ‬
ْ ‫ص َو تَ ُك‬
َ ‫م َف ْو‬
ْ ‫حبَطَ أَ ْعمَالُ ُك‬
‫م‬ ْ َ‫م لِبَ ْعض أَن ت‬ ْ ‫ض ُك‬
ِ ‫ل َكج َْه ِر بَ ْع‬ ْ ِ‫ج َه ُرو لَ ُه ب‬
ِ ‫ال َق ْو‬ ْ َ‫ت‬
49:2 - ‫ون‬ َ ‫ش ُع ُر‬ ْ َ‫م ََل ت‬ َ
ْ ‫وَأن ُت‬
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan
janganlah kamu berkata padanya dengan suara keras,
sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu
terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus
(pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak
menyadari." – (QS.49:2)

Akhlaq terhadap Rasulullah adalah cara kita berinteraksi secara tidak langsung
kepada Rasulullah SAW, yang meliputi tata cara kita bersikap kepada beliau dan
tata cara kita berinteraksi dengan segala sesuatu yang dibawanya.
Sikap penghormatan dan pemulian terhadap Rasulullah dalam berbicara seperti
yang diuraikan diatas, dapat diteruskan oleh umatnya, yaitu dengan tidak
mengeraskan suara dihadapkan para ulama pewaris Nabi.
3. AKHLAQ PRIBADI

A. SHIDIQ B. AMANAH

C. ISTIQAMAH D. IFFAH

E. TAWADHU’ F. MALU

G. SABAR H. PEMAAF
A. SHIDIQ
Shidiq artinya benar atau jujur, lawan dari dusta atau bohong, yang meliputi
benar perkataan, benar pergaulan, benar kemauan, benar janji dan benar
kenyataan harus ditegakkan sekalipun dengan musuh, anak kecil dan orang
non muslim.
Sabda Nabi : “Hendaklah kamu bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan
kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang selalu jujur dan selalu mencari kejujuran akan ditulis
oleh Allah sebagai orang yang jujur(shidiq). Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa
kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Orang yang selalu berbohong dan
mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong (kadzdzab)”. (HR. Bukhori)

B. AMANAH
Amanah artinya dapat dipercaya, seakar dengan kata iman. Sifat
amanah lahir dari kekuatan iman. Semaki menipis keimanan seseorang
semakin pudar pula sifat amanah pada dirinya.
Sabda Nabi : “tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak (sempurna)
agama orang yang tidak menunaikan janji”. (HR. Ahmad)
C. ISTIQAMAH
Adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislamnan
sekalipun menghadapi berbagai tantangan dan godaan.
ْ ‫ح ٌْ َف‬
ُ ‫اس َت ِقي‬
‫مو‬ ِ ‫ه َو‬ ٌ َ‫م إِل‬ْ ‫ي أَنهمَا إِلَ ُه ُك‬ ‫م ُيوحَى إِلَ ه‬ َ ‫ل إِنهمَا أَنَا ب‬
ْ ‫َش ٌر ِم ْث ُل ُك‬ ْ ‫ُق‬
41:6 - َ‫ش ِركِين‬ ْ ‫م‬ُ ‫ل لِ ْل‬ ٌ ‫ست َْغ ِف ُرو ُه ۗ َو َو ْي‬ ِ ‫إِلَ ْي‬
ْ ‫ه َو‬
"Katakanlah: 'Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku
bahwasanya Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-
Nya, dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang
mempersekutukan-Nya," – (QS.41:6)

D. IFFAH
Adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang merendahkan, merusa
dan menjatuhkannya.
‫س ِب ا‬
17:32 - ً‫ي‬ َ ‫ش اة و‬
َ ٍَ ‫َسا‬ َ ‫ح‬ َ ‫لزنَا ۖ إِنه ُه َك‬
ِ ‫ان َفا‬ ِ ‫و َََل تَ ْق َر ُبو‬
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk." – (QS.17:32)
E. TAWADHU’
Adalah rendah hati, kebalikan dari sombong atau takabur. Orang yang
rendah hati tidak memandang dirinya lebih hebat dari orang lai, sementara
orang sombong menghargai dirnya secara berlebihan.
َ ‫جأَ ُر‬
- ‫ون‬ ُّ
ِ ‫لض ُّر َف ِإلَ ْي‬
ْ َ‫ه ت‬ ُ ‫س ُك‬
‫م‬ ‫َّللا ۖ ُث ه‬
‫م إِ َذ َم ه‬ ِ ‫َومَا بِ ُكم ِمن نِ ْعمَة َف‬
ِ ‫منَ ه‬
16:53
"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu
ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan." –
(QS.16:53)

F. MALU
Adalah sikap menahan segala kecenderungan berbuat keburukan,
kedzaliman, kekejian, kesewenangam-wenangan dan tindak kemaksiaan
lainnya.
Sabda Nabi : “setiap agama mempunyai akhlaq, dan akhlaq Islam yang fundemental adalah
rasa malu.” (HR. Imam Malik)
G. SABAR
Berarti menahan dan mengekang, seorang muslim dituntun memiliki sifat sabar
dalam berbagai situasi, seperi sabar dalam menerima cobaan, sabar dari keinginan
hawa nafsu, sabar dalam taat kepada Allah, sabar dalam berdakwah, sabar dalam
perang dan sabar dalam pergaulan.
َ ‫صبَ ُرو ۖ و ََكا ُنو بِآيَاتِنَا ُيوقِ ُن‬
- ‫ون‬ ‫ون بِأَ ْم ِرنَا لَ ه‬
َ ‫ما‬ ‫م أَئِ ه‬
َ ُْ ‫م اة ي َْه‬ ْ ‫َ َع ْلنَا ِم ْن ُه‬
َ ‫َو‬
32:24
"Dan Kami jadikan di antara mereka (Bani Israil) itu, pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk
dengan perintah Kami, ketika mereka sabar. Dan adalah mereka menyakini ayat-ayat Kami." –
(QS.32:24)

H. PEMAAF
Adalah sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa harus
menunggu orang yang bersalah meminta maaf kepada dirinya.
5:13 - َ‫س ِنين‬ ْ ‫م‬
ِ ‫ح‬ ُّ ‫ح‬
ُ ‫ب ْل‬ َ‫ن ه‬
ِ ‫َّللا ُي‬ ‫ح ۚ إِ ه‬
ْ ‫ص َف‬ ُ ‫اع‬
ْ ‫ف َع ْن ُه‬
ْ ‫م َو‬ ْ ‫ف َف‬...
...maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang berbuat
baik." – (QS.5:13)
1. AKHLAQ KEPADA IBU BAPAK

2. AKHLAQ KEPADA KELUARGA

4. AKHLAQ TERHADAP SESAMA


MANUSIA

3. AKHLAQ KEPADA
MASYARAKAT
1. AKHLAQ KEPADA IBU BAPAK
ُ ‫َْن َوفِص‬
‫َال ُه‬ ْ ‫حمَلَ ْت ُه ُأ ُّم ُه و‬
ْ ‫َْ انا َعلَى و‬ َ ‫نس‬
ِ ‫ان بِ َو لِ َْ ْي‬
َ ‫ه‬ َ ‫ْل‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
‫َو َو ه‬
31:14 - ‫صي ُر‬ َ ‫ي ْل‬
ِ ‫م‬ َ ‫َ ُك ْر لِي َولِ َو لِ َْ ْي‬
‫ك إِلَ ه‬ ْ ‫ن‬ ِ َ‫ن أ‬
ِ ‫فِي َعا َم ْي‬
"Dan Kami perintahkan kepada manusia, (untuk berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Ku-lah kembalimu." – (QS.31:14)

‫ك ْلكِبَ َر‬ َ َْ ‫عن‬ ِ ‫ن‬‫ساناا ۚ إِ هما يَ ْب ُل َغ ه‬ َ ‫ح‬ ْ ِ‫ن إ‬ ْ


‫ي‬ َ
ْ ِ ‫ل‬ َ
‫و‬ ْ ِ‫ك أَ هَل تَ ْع ُب ُْو إ هَل إيها ُه َوب‬
‫ال‬ َ ُّ‫ضى َرب‬ َ ‫و ََق‬
ِ ِ ِ
- ‫ما‬ ‫ْمَا و َُقل له ُهمَا َق ْو اَل َك ِري ا‬ ُ ‫ْمَا َف ًَ تَ ُقل له ُهمَا ُأف و َََل تَ ْن َه ْر‬ ُ ًَ ِ‫ْمَا أَ ْو ك‬
ُ َُْ ‫أَح‬
17:23
"Dan Rabb-mu telah memerintahkan, supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya, sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan: 'ah', dan
janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia." – (QS.17:23)

Berdasrkan semuanya itu, tentu sangat wajar, normal dan sangat logis jika seorang anak
dituntut untuk berbuat kebaikan sebaik-baiknya kepada kedua orang tuanya, dilarang
keras mendurhakai keduanya. bahkan (lebih-lebih ibu) harus mendapatkan prioritas
utama untuk dibantu dibandingkan dengan orang lain.
2. AKHLAQ KEPADA KELUARGA
Akhlaq etrhadap keluarga adalah mengembangkan kasih sayang diantara anggota keluarga
yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Apabila kasih sayang telah mendasari
komunikasi orang tua dan anak, maka akan lahir wibawa pada orang tua.
‫اَّلل ۖ إِ ه‬
‫ن‬ ِ ‫ك بِ ه‬ ْ ‫ي ََل ُت‬
ْ ‫ش ِر‬ ُ ‫َْ َو يَ ِع‬
‫ظ ُه يَا ُب َن ه‬ ُ ‫هو‬ ُ ‫ل ُل ْقم‬
ِ ِ‫َان َِل ْبن‬ َ ‫وَإِ ْذ َقا‬
31:13 - ‫م‬ ٌ ‫ظي‬ِ ‫م َع‬ ٌ ‫ظ ْل‬ُ َ‫ك ل‬
َ ‫لش ْر‬
ِ
"Dan (ingatlah), ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: 'Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar'." – (QS.31:13)

Pendidikan yang ditanamkan dalam keluargacakan menjadi ukuran utama bagi anak dalam
menghadapi pengaruh yang datang kepada mereka diluar rumah.
Nilai esensial yang didikkan kepada anak didalam rumah adalah aqidah, yaitu keyakinan
tentang eksistensi Allah. Apabila keyakinan terhadap Allah ini telah tertanam dalm diri
anak sejak dari rumah, maka kemanapun ia pergi dan apapun yang dilakukannya akan hati-
hati dan waspada karena sealu merasa diawasi oleh Allah SWT.
3. AKHLAQ KEPADA
MASYARAKAT
َ ِ‫َ ُعوباا و ََقبَائ‬
‫ل‬ ُ ‫م‬ْ ‫َاك‬ َ ‫َاكم ِمن َذ َكر و َُأن َثى َو‬
ُ ‫َ َع ْلن‬ ُ ‫خلَ ْقن‬َ ‫اس إِنها‬ ُ ‫يَا أَيُّهَا ل هن‬
49:13 - ‫خ ِبي ٌر‬ َ ‫م‬ َ‫ن ه‬
ٌ ‫َّللا َعلِي‬ ‫م ۚ إِ ه‬ ُ ‫َّللا أَ ْت َق‬
ْ ‫اك‬ ِ ‫عن َْ ه‬
ِ ‫م‬ ُ ‫ن أَ ْك َرم‬
ْ ‫َك‬ ‫لِ َت َعا َر ُفو ۚ إِ ه‬
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu, dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku,
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.
Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mengenal." – (QS.49:13)

Dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim harus dapat berhubungan baik dengan
masyarakat yang lebih luas, baik dilingkungan pendidikan, kerja, sosial dan lingkungan
lainnya.

Untuk terciptanya hubungan baik bagi sesama muslim dalam masyarakat, setiap orang
harus mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing sebagai anggota masyarakat.
Sabda Nabi : “kewajiban seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: menjawab salam,
mengunjungi orang sakit, mengiringkan jenazah, memenuhi undangan, dan menjawab
orang bersin.” (HR. Khamsah)
5. AKHLAQ KEPADA LINGKUNGAN HIDUP
‫سن‬ ِ ‫ح‬ ْ َ‫وَأ‬...
َ‫ن ه‬
‫َّللا ََل‬ ‫ض ۖ إِ ه‬ َ َ ‫و َََل تَ ْبغِ ْل َف‬
ِ ‫سا َد فِي َْل ْر‬ ۖ‫ك‬ ُ ‫سنَ ه‬
َ ‫َّللا إِلَ ْي‬ ْ َ‫َكمَا أ‬
َ ‫ح‬
28:77 - َ‫س ِْين‬ ِ ‫م ْف‬ ُ ‫ْل‬ ُّ ‫ح‬
‫ب‬ ِ ‫ُي‬
“...dan berbuat baiklah (kepada orang lain), sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan." – (QS.28:77)

Berakhlaq kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan


hubungan harmonis dengan alam sekitar. Pada intinya, etika islam terhadap alam
semesta hanya mengajarkan satu hal saja yaitu perintah jangan membuat kerusakan
dimuka bumi.

Anda mungkin juga menyukai