Penelitian

EKSPERIMENTAL

Djoko Agus Purwanto

 Ciri EKSPERIMENTAL
 Adanya perlakuan yang diberikan dengan
sengaja oleh peneliti
 Persoalan pokok penelitian adalah kejadian
atau fenomena yang akan terjadi akibat
pemberian perlakuan atau manipulasi oleh
peneliti terhadap subyek penelitian.
 Prinsip Dasar Eksperimental
 Menguji hubungan antara suatu sebab
(cause) dengan akibat (effect).
 Dilakukan pada sistem tertutup (tidak ada
pengaruh dari sistem lain)
 Eksperimental

identik
Perlakuan

Kontrol Kel. UJI

HASIL HASIL

Bandingkan
 Validasi Penelitian
 Validasi internal : Replikasi dan Kontrol
 Validasi Eksternal : Randomisasi
 Penelitian True Experimental memenuhi ke3
prinsip validasi tersebut
 Apabila hanya sebagian, maka pra-eksperimental
 Ada tetapi belum mencapai tingkat sebenarnya,
maka quasi-eksperimental (semu)
 Pra-Eksperimental
1. ONE-SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

True-Eksperimental
1. PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN
2. POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
3. SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4. TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5. FACTORIAL DESIGN
 Quasi-Eksperimental
1. NONRANDOMIZED CONTROL GROUP
PRETEST-POSTTEST DESIGN
2. TIME SERIES EXPERIMENT
3. CONTROL GROUP TIME SERIES EXPERIMENT
4. EQUIVALENT TIME-SAMPLES DESIGN
 Pra-Eksperimental
1. ONE-SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

True-Eksperimental
1. PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN
2. POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
3. SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4. TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5. FACTORIAL DESIGN
 ONE-SHOT CASE STUDY

P O

 Satu kelompok tikus obese diberi ekstrak

Jati Belanda selama 1 minggu kemudian
diukur berat badannya
 Tidak ada kontrol, mungkin faktor luar yang
menurunkan berat badan.
 History effects: gizi makanan buruk
 Testing effect: Karena di sonde  stress
 Pra-Eksperimental
1. ONE-SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

True-Eksperimental
1. PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN
2. POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
3. SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4. TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5. FACTORIAL DESIGN
 ONE GROUP PRETEST-POSTTEST
DESIGN
O1 P O2

 Satu kelompok Px kurang darah diukur Hb nya (O1),

kemudian diberi preparat Fe selama 2 hari, lalu
diukur lagi kadar Hbnya (O2). Bandingkan O1 dan
O2
 Tidak ada kontrol, mungkin faktor luar yang
memperbaiki kadar Hb
 History effects: gizi makanan baik
 Testing effect: Karena diobati  merasa sehat
 Maturation Effect: proses biokimiawi tubuh untuk
memperbaiki proses pmbentukan Hb
 Pra-Eksperimental
1. ONE-SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

True-Eksperimental
1. PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN
2. POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
3. SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4. TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5. FACTORIAL DESIGN
 STATIC GROUP COMPARISON

P O1

-- O2
 Satu kelompok penderita kolesterol tinggi diberi
bekatul kemudian diukur kadar kolesterolnya,
sedang satu kelompok yang lain tidak diberi bekatul
dan diukur kadar kolesterolnya
 Pra-Eksperimental
1. ONE-SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

True-Eksperimental
1. PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN
2. POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
3. SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4. TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5. FACTORIAL DESIGN
 PRETEST-POSTTEST CONTROL
GROUP DESIGN

O1 P O2 (Kel. UJI)
R
O3 O4 (Kel. KONTROL)

 Dua kelompok penderita tekanan darah tinggi yang identik

(kel. UJI dan kel. KONTROL) diukur tekanan darahnya (O1
dan O3), kemudian kel. UJI diberi jus buah mentimun
sedang kel. KONTROL diberi air putih. Setelah 1 minggu
kedua kelompok diukur lagi tekanan darahnya (O2 dan O4).

 Model ini dapat dikembangkan dengan memperbanyak

perlakuan misalnya P1, P2, P3
 PRETEST-POSTTEST CONTROL
GROUP DESIGN

O1 P1 O2 (Kel. UJI 1)

O3 P2 O4 (Kel. UJI 2)
R
O5 P3 O6 (Kel. UJI 3)

O7 O8 (Kel. KONTROL)

Perlakuan P1, P2 dan P3 dapat berupa perbedaan konsentrasi

jus mentimun, tetapi dapat juga perbedaan macam jus
misalnya P1= jus mentimun, P2 = jus tomat, P3= jus wortel
dsbnya.
 Pra-Eksperimental
1. ONE-SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

True-Eksperimental
1. PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN
2. POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
3. SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4. TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5. FACTORIAL DESIGN
POSTTEST ONLY CONTROL GROUP
DESIGN

P O1 (Kel. UJI)
R
O2 (Kel. KONTROL)

 Model ini mirip dengan Static Group Comparison, tetapi kel.

Uji dan kel. Kontrol disini merupakan satu group yang
dipilih/dipisahkan secara random. Model ini dapat
dikembangkan dengan P lebih dari satu.

 Pada Model Static Group Comparison kel. Uji dan kel.

Kontrol diambil dari group yang berbeda misalnya pasien
dari Rumah Sakit A sebagai kel kontrol dan pasien Rumah
Sakit B sebagai kel. uji.
 Pra-Eksperimental
1. ONE-SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

True-Eksperimental
1. PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN
2. POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
3. SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4. TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5. FACTORIAL DESIGN
SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN

O1 P1 O2

O3 O4
R
P2 O5 (H, M)

O6 (T)

Rancangan ini merupakan kombinasi untuk mengetahui ada

atau tidaknya efek pengukuran awal, testing effect (T),
maturation effect (M), dan history effect (H).
 Pra-Eksperimental
1. ONE-SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

True-Eksperimental
1. PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN
2. POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
3. SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4. TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5. FACTORIAL DESIGN
 TREATMENT BY
SUBYEK DESIGN

P Subyek O
Time
P Subyek O
Time
P Subyek O

Subyeknya sama diperlakukan berkali-kali

Variasi antar individu dapat dihilangkan
Hati-hati Residual effect
 Pra-Eksperimental
1. ONE-SHOT CASE STUDY
2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN
3. STATIC GROUP COMPARISON

True-Eksperimental
1. PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP
DESIGN
2. POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN
3. SOLOMON FOUR-GROUP DESIGN
4. TREATMENT BY SUBYEK DESIGN
5. FACTORIAL DESIGN
 FAKTORIAL DESIGN
 Ingin diketahui efek 2 obat sekaligus yaitu obat anti hipertensi (H)
dan obat tidur (T) terhadap penurunan tekanan darah tinggi.

 Digunakan ANAVA 2 arah atau Faktorial

Faktor T Faktor H
H1 H2 H3
T1 H1T1 H2T1 H3T1
T2 H1T2 H2T2 H3T2
 Quasi-Eksperimental
1. NONRANDOMIZED CONTROL GROUP
PRETEST-POSTTEST DESIGN
2. TIME SERIES EXPERIMENT
3. CONTROL GROUP TIME SERIES EXPERIMENT
4. EQUIVALENT TIME-SAMPLES DESIGN
NONRANDOMIZED CONTROL GROUP PRETEST-
POSTTEST DESIGN

O1 P O2 (Kel. UJI)

O3 O4 (Kel. KONTROL)

 Tidak ada randomisasi pada penentuan kel. Uji

dan kel. Kontrol.
 Quasi-Eksperimental
1. NONRANDOMIZED CONTROL GROUP
PRETEST-POSTTEST DESIGN
2. TIME SERIES EXPERIMENT
3. CONTROL GROUP TIME SERIES EXPERIMENT
4. EQUIVALENT TIME-SAMPLES DESIGN
 TIMES SERIES EXPERIMENT

O1 O2 O3 P O1 O2 O3

 Dilakukan satu seri pengukuran terhadap satu

kelompok sampel sebelum dan sesudah
perlakuan
 Perubahan bisa saja terjadi bukan karena P
 Quasi-Eksperimental
1. NONRANDOMIZED CONTROL GROUP
PRETEST-POSTTEST DESIGN
2. TIME SERIES EXPERIMENT
3. CONTROL GROUP TIME SERIES EXPERIMENT
4. EQUIVALENT TIME-SAMPLES DESIGN
 CONTROL GROUP TIME SERIES
EXPERIMENT

O1 O2 O3 P O4 O5 O6

O1 O2 O3 O4 O5 O6 kontrol

 Sudah ada kelompok kontrol, tetapi belum ada

randomisasi.
 Validitas internal lebih baik.
 Quasi-Eksperimental
1. NONRANDOMIZED CONTROL GROUP
PRETEST-POSTTEST DESIGN
2. TIME SERIES EXPERIMENT
3. CONTROL GROUP TIME SERIES EXPERIMENT
4. EQUIVALENT TIME-SAMPLES DESIGN
 EQUIVALENT TIME-SAMPLES DESIGN
O3

P1 O1 P2 O2 P1 O3 P2 O4

 Menghilangkan pengaruh luar selama perlakuan.

 Membedakan 2 perlakuan
Dreams are the seedlings
of realities