Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

INFEKSI PENYAKIT RADANG


PANGGUL

DI SUSUN OLEH KELOMPOK IV :

SINDY AYU ANGGRAENI

I KADEK WARDANA

NADHILA

MUH RIFAL MARDANI

MUSTIKAWATI

REZKY AMELIA

ANDIKA

HASNA
Definisi

Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi


bagian atas.Penyakit tersebut dapat mempengaruhi
endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung
telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga
panggul.

Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari


Penyakit Menular Seksual (PMS). Saat ini hampir 1 juta
wanita mengalami penyakit radang panggul yang merupakan
infeksi serius pada wanita berusia antara 16-25 tahun.
Etiologi

penyakit radang panggul di sebabkan oleh Bakteri Gonorrhoeae


dan Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan dan
kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari
leher rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua
bakteri ini adalah kuman penyebab PMS.

Proses menstruasi dapat memudahkan terjadinya infeksi karena


hilangnya lapisan endometrium yang menyebabkan berkurangnya
pertahanan dari rahim, serta menyediakan medium yang baik
untuk pertumbuhan bakteri (darah menstruasi).
Patofisologi

Infeksi dapat terjadi pada bagian manapun


atau semua bagian saluran genital atas
endometrium (endometritis), dinding uterus
(miositis), tuba uterina (salpingitis), ovarium
(ooforitis), ligamentum latum dan serosa
uterina (parametritis) dan peritoneum pelvis
(peritonitis).
Manifestasi klinis

Gejala paling sering dialami adalah nyeri pada perut dan


panggul. Nyeri ini umumnya nyeri tumpul dan terus-
menerus, terjadi beberapa hari setelah menstruasi terakhir,
dan diperparah dengan gerakan, aktivitas, atau sanggama.
Nyeri karena radang panggul biasanya kurang dari 7 hari.

Beberapa wanita dengan penyakit ini terkadang tidak


mengalami gejala sama sekali. Keluhan lain adalah mual,
nyeri berkemih, perdarahan atau bercak pada vagina,
demam, nyeri saat sanggama, menggigil, demam tinggi,
sakit kepala, malaise, nafsu makan berkurang, nyeri perut
bagian bawah dan daerah panggul, dan sekret vagina yang
purulen.Biasanya infeksi akan menyambut tuba fallopi.
Diangnosa

Intervensi1.Hipertermia b/dRasional
efek langsung dari sirkulasi endotoksin
Mandiri
pada hipotalamus, perubahan pada reagulasi temperatur.
Pantau suhu pasien (derajat dan pola), Suhu 38,9° - 41,1° C menunjukkan proses
perhatikan menggigil/diaforesis penyakit infeksius akut. Menggigil sering
2.Gangguan perfusi jaringan
mendahului puncak suhu. berhubungan dengan sepsis
akibat infeksi.
Pantau suhu lingkungan, batasi/tambahkan Suhu ruangan/jumlah selimut harus diubah
linen tempat tidur, sesuai indikasi. untuk mempertahankan suhu mendekati
normal.

Berikan 3.Disfungsi
kompres hangat, seksual b/d
hindari Dapat perubahan
membantu kesehatan seksual.
mengurangi demam.
penggunaan alkohol.
Kolaborasi
4.Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada pelvis.
Berikan antipiretik, misalnya ASA (aspirin), Digunakan untuk mengurangi demam
asetaminofen (Tylenol). dengan aksi sentralnya pada hipotalamus,
5.Kurang pengetahuan berhubungan
meskipun demam mungkin dapat berguna dengan kurangnya
dalam membatasi pertumbuhan organisme,
informasi.
dan meningkatkan autodestruksi dari sel-sel
yang terinfeksi.

Berikan selimut pendingin Digunakan untuk mengurangi demam


umumnya lebih besar dari 39,5° – 40° C pada
waktu terjadi kerusakan/gangguan pada
otak.
Dx : Hipertermia b/d efek langsung dari sirkulasi endotoksin
pada hipotalamus, perubahan pada reagulasi temperatur

Intervensi

1. Pantau suhu pasien (derajat dan pola),


perhatikan menggigil/diaforesis

Rasional

1. Suhu 38,9° - 41,1° C menunjukkan


proses penyakit infeksius akut. Menggigil
sering mendahului puncak suhu.

Anda mungkin juga menyukai