Anda di halaman 1dari 25

Oleh : dr. Suryaningsih,M.

Kes

DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA


Jl. Hasanudin 110 A
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

abad ke 21, pembangunan kesehatan tidak lagi berlandasan pada paradigma sakit, tetapi
berlandaskan paradigma sehat, yaitu pembangunan pada setiap bidang yang berwawasan
sehat. Upaya peningkatan, pencegahan dan penanggulangan masalah gizi dapat
ditempatkan sebagai ujung tombak paradigma sehat untuk mencapai Indonesia sehat
2010.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kembali keadaan gizi masyarakat serta
mendukung paradigma sehat telah ditetapkan Visi dan Misi Gizi dan salah satu dari Visi
tersebut adalah Keluarga Mandiri Sadar Gizi.
Pada program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010, salah satu sasaran yang
ingin dicapai adalah terwujudnya keluarga mandiri sadar gizi ( KADARZI ), karena keluarga
mempunyai nilai yang amat strategis dan menjadi inti dalam pembangunan seluruh masyarakat
serta menjadi tumpuan dalam pembangunan manusia seutuhnya. Upaya ini merupakan langkah
yang strategis mengingat sebagian masalah gizi timbul karena masalah pendidikan, perilaku dan
lingkungan yang tidak mendukung.
Dalam konsep paradigma sehat, upaya yang bertujuan meningkatkan pemberdayaan
keluarga perlu dilakukan secara sinergi dan intersektoral dengan menempatkan
keluarga/masyarakat sebagai penggerak.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Tercapainya keadaan gizi yang optimal untuk seluruh anggota keluarga dan seluruh
keluarga berperilaku sadar gizi.

2. Tujuan Khusus
a.Meningkatnya pengetahuan dan perilaku anggota keluarga untuk mengatasi masalah gizi.
b.Meningkatnya kepedulian masyarakat dalam menanggulangi masalah gizi keluarga
c.Meningkatnya kemudahan keluarga dan masyarakat memperoleh informasi gizi.
d.Meningkatnya kemudahan keluarga dan masyarakat memperoleh pelayanan gizi berkualitas.
BAB III
NORMA KELUARGA SADAR GIZI
Norma keluarga sadar gizi ( Kadarzi ) ada 5 yaitu :

1. Menimbang berat badan secara teratur

Setiap anggota keluarga perlu menimbang berat badannya secara teratur karena berat badan
merupakan petunjuk yang baik untuk mengetahui keadaan gizi dan kesehatan,
perubahan berat badan menunjukkan perubahan konsumsi makanan atau gangguan
kesehatan, menimbang berat badan mudah dan dapat dilakukan dimana saja.
Kecukupan masukan energi bagi seseorang ditandai oleh berat badan yang normal.
Cara mengetahui pertumbuhan berat badan :
BALITA dan usia sekolah dapat menggunakan KMS ( Kartu Menuju Sehat ),
ORANG DEWASA dengan IMT ( Indeks Massa Tubuh )
USIA LANJUT dengan KMS usila.
Konsumsi energi yang melebihi kecukupan akan disimpan sebagai cadangan di dalam
tubuh berbentuk lemak atau jaringan lain. Apabila keadaan ini berlanjut akan
menyebabkan kegemukan disertai berbagai gangguan kesehatan. Antara lain tekanan
darah tinggi, penyakit jantung, penyakit diabetes militus dan lain-lain.
2. Memberikan hanya ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan

Air Susu Ibu ( ASI ) adalah makanan terbaik untuk bayi. Tidak ada
satupun makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai
kelebihan yang meliputi 3 aspek yaitu : aspek gizi, aspek kekebalan dan aspek
kejiwaan, berupa jalinan kasih sayang yang penting untuk perkembangan mental dan
kecerdasan anak.
Pada usia 0-6 bulan, bayi hanya diberi ASI saja ( pemberian ASI
Eksklusif ), karena produksi ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan
bayi untuk tumbuh kembang yang sehat. Pemberian makanan selain ASI pada umur
0-6 bulan dapat membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim
untuk mencerna makanan selain ASI. Apabila bayi dipaksa menerima makanan selain
ASI maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi seperti diare, alergi dan bahaya
lain yang fatal. Tanda bahwa ASI Eksklusif memenuhi kebutuhan bayi antara lain :bayi
tidak rewel, dan tumbuh sesuai grafik pada Kartu Menuju Sehat ( KMS ).

ASI Eksklusif yaitu pemberian hanya air susu ibu saja tanpa tambahan cairan atau
makanan lain kecuali obat dalam bentuk sirup. Agar pemberian ASI Eksklusif dapat
berhasil, selain tidak memberikan susu formula perlu pula diperhatikan cara
menyusui yang baik dan benar yaitu tidak terjadwal dan ASI diberikan sesering
mungkin termasuk menyusui pada malam hari.
Bagi ibu bekerja dianjurkan untuk tetap menyusui sebelum dan sesudah bekerja.
Di tempat kerja, ibu dapat mengeluarkan ASI-nya dengan tangan dan disimpan dalam
wadah bersih, bertutup dan selanjutnya diberikan kepada bayinya saat ibu pulang.
Apabila bayi sakit tetap terus diberi ASI.
3. Makan aneka ragam makanan setiap hari

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.


Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi
yang diperlukan tubuh baikkualitas maupun kuantitasnya yang mengandung
zat tenaga, pembangun dan pengatur.
Kekurangan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi
serupa dari makanan yang lain.

JADI BATASAN MAKANAN YANG BERANEKA RAGAM adalah terdiri dari


Makanan Pokok + Sayur + Lauk Pauk + Buah,
dan minimal didalam satu minggu ada 2 ( dua ) kali lauk hewani.
4. Menggunakan garam beryodium

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 ( kalium
iodat ) sebanyak 30 – 80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994, semua garam
yang beredar di Indonesia harus mengandung yodium. Kebijaksanaan ini
berkaitan erat dengan masih tingginya kejadian Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium ( GAKY ) di Indonesia.
GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat menyebabkan penyakit
gondok dan kretin. Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari
dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.

Dalam garam beryodium juga terdapat unsur natrium maka konsumsi garam
beryodium pun harus dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu
timbulnya penyakit tekanan darah tinggi. Untuk menghindari pengaruh
sampingan dari konsumsi garam beryodium yang berlebihan maka dianjurkan
untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram per orang per hari atau 1
sendok teh setiap hari.

Demikian penting manfaat garam beryodium untuk mencegah dan


menanggulangi GAKY maka mutu garam beryodium yang beredar dipasar
perlu dipantau. Cara untuk menilai mutu garam beryodium dengan test kit
yodina. Garam yang bermutu baik akan menunjukkan warna biru keunguan
semakin berwarna tua semakin baik mutu garam.
5. Mengkonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran

A. Suplementasi Vitamin A diperlukan untuk memenuhi kebutuhan vitamin A. Kebutuhan vitamin A


pada kelompok bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui meningkat dan seringkali tidak bisa
dipenuhi dari makanan sehari-hari.

Vitamin A penting untuk kesehatan mata, mencegah kebutaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Anak-anak yang cukup vitamin A bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lain maka
penyakit-penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah sehingga tidak membahayakan jiwa anak.
Pemberian kapsul vitamin A berdasarkan dosisnya adalah sebagai berikut :
a) Bayi umur 6 – 11 bulan : satu kapsul vitamin A 100.000 SI ( warna biru ) diberikan 1 kali secara
serentak pada bulan Pebruari dan Agustus.
b) Anak balita umur 1 – 5 tahun : satu kapsul vitamin A 200.000 SI ( warna merah ) tiap 6 bulan
diberikan secara serentak pada bulan Pebruari dan Agustus.
c) Ibu nifas : dua kapsul vitamin A 200.000 SI ( warna merah ) dalam masa nifas.

B. Suplemen Tablet Tambah darah bila diminum secara teratur dan sesuai aturan dapat mencegah dan
menanggulangi anemia gizi, dianjurkan pada wanita hamil minum tablet tambah darah minimal 90
tablet selama hamil.
B A B IV
PELAKSANAAN KADARZI DI KOTA SALATIGA
1.Pelatihan
Telah dilaksanakan Pelatihan Kadarzi bagi kader Posyandu Se Kota Salatiga sebanyak 277 Posyandu dan
dilanjutkan praktek pengambilan data dengan cara kader melaksanakan kunjungan ke keluarga sasaran
yang dijadikan sampel menggunakan kuesioner, dengan hasil sebagai berikut :
Kadarzi
Kelurahan Jumlah Sample Ya Tidak
N % N %
Tegalrejo 40 2 5,0 38 95,0
Kumpulrejo 25 2 8,0 23 92,0
Randuacir 29 4 13,8 25 86,2
Noborejo 59 20 33,9 39 66,1
Ledok 67 33 49,3 34 50,7
Cebongan 56 16 28,6 40 71,4
Kecamatan Argomulyo 276 77 27,9 199 72,1
Tingkir Lor 24 6 25,0 18 75,0
Kalibening 12 4 33,3 8 66,7
Tingkir Tengah 30 3 10,0 27 90,0
Sidorejo Kidul 24 5 20,8 19 79,2
Gendongan 12 9 75,0 3 25,0
Kutowinangun 78 38 48,7 40 51,3
Kecamatan Tingkir 180 65 36,1 115 63,9
Kalicacing 32 3 9,4 29 90,6
Dukuh 54 1 1,9 53 98,1
Mangunsari 84 7 8,3 77 91,7
Kecandran 6 4 66,7 2 33,3
Kecamatan Sidomukti 176 15 8,5 161 91,5
Sidorejo Lor 32 14 43,8 18 56,3
Salatiga 36 6 16,7 30 83,3
Blotongan 48 9 18,8 39 81,3
Pulutan 12 9 75,0 3 25,0
Bugel 18 6 33,3 12 66,7
Kauman Kidul 24 4 16,7 20 83,3
Kecamatan Sidorejo 170 48 28,2 122 71,8
Kota Salatiga 802 205 25,6 597 74,4
Berdasarkan tabel diatas, prosentase keluarga yang telah melaksanakan norma Kadarzi
sebanyak 25,6% dari 802 keluarga yang dijadikan sampel dan 74,4% keluarga
belummelaksanakan norma Kadarzi atau belum berperilaku gizi yang baik

2.Sosialisasi pada Tim Penggerak PKK Kota dan Kelurahan


BAB V

PENUTUP

Banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap perilaku


keluarga sehari-hari khususnya dalam asuhan gizi sehingga
menyebabkan sulitnya mengukur perilaku gizi seimbang
keluarga. Perilaku gizi keluarga sangat beragam dan erat
kaitannya dengan kebiasaan, asal daerah, dan agama yang
dianut. Untuk mencapai keluarga menjadi kadarzi maka
perlu adanya gerakan secara menyeluruh dan terpadu dari
mulai keluarga, masyarakat dan petugas.
MTBS
PENILAIAN STATUS GIZI
MTBS
 Memeriksa Status Gizi dan Anemia
1. Periksa semua anak yg sakit untuk tanda
tanda yg mengarah Malnutrisi & Anemia
“Seorang anak yg kurang gizi mempunyai
resiko yg lebih tinggi untuk berbagai
jenis penyakit”
LANGKAH-LANGKAH
 1. UKUR BB/U APAKAH ANAK BGM lihat KMS
bila seorang anak tidak mendpat cukup energi
dari makanannya(anak sering sakit nafsu mkn
berkurang biasanya kekurangan gizi)
TANDA-TANDA YG HRS DILIHAT :
Apakah anak tampak sangat kurus----MARASMUS
Apakah anak menunjukkan Udema----KWASIORK
Apakah anak tumbuh tdk normal
2.PEMBERIAN VITAMIN A
 2.Makanan kurang mengandung Vitamin dan Mineral
kususnya Vit.A dan mineral seperti Zat Besi
MENGAPA VIT.A ???
Anak yg kekurangan Vit.A punya resiko yg lebih
besar untuk meninggal.
Manfaat Vit.A = meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit dan infeksi seperti ispa,campak
dan Diare
SIAPA SASARAN PEMBERIAN VIT.A
a. Bayi 6 – 11 bln === WARNA BIRU
b.Anak Balita 12 – 59 bln ==== WARNA MERAH
(secara periodik Pebruari,Agustus)
c.Bayi dan anak Balita Sakit
yg sedang terkena campak,diare,gizi buruk,ispa,
xeroptalmia dosis sesuai umur
 3. ANEMIA
anemia timbul disebabkan oleh karena kekurangan
gizi
- periksa Mata &telapak tangan agak pucat/ sangat
sangat kalau kelihatan putih sekali.
PENILAIAN PEMBERIAN
MAKANAN ANAK
 Terutama untuk anak BGM dan ANEMIA atau umur
anak < 2 Thn
(lihat halamam belakang Bk Konseling Bagi Ibu)
TERIMA KASIH
MTBS
 MEMERIKSA STATUS GIZI DAN ANEMIA
 SEORANG ANAK YG KURANG GIZI MEMPUNYAI
RESIKO YG LEBIH TINGGI UNTUK BERBAGAI
PENYAKIT DAN KEMATIAN.
JENIS GANGGUAN GIZI :
- KEP (KURANG ENERGI PROTEIN)
ARTINYA DLM MAKAKANAN TIDAK MENDPAT
ENERGI/PROTEIN YG CUKUP
TANDA-TANDA :
 ANAK KELIHATAN SANGAT KURUS (MARASMUS)
 JIKA ADA EDEMA (KWASIORKOR)
 ANAK TIDAK TUMBUH NORMAL
- DALAM MAKANAN KURANG MENGANDUNG
VITAMIN KUSUSNYA VITAMIN A
DAN MINERAL SEPERTI ZAT BESI
MENGAPA VIT.A ?
VIT.A MERUPAKAN ZAT GIZI YG PENTING YG
LARUT DLM LEMAK
SALAH SATU MANFAATNYA ADALAH MENINGKAT
KAN DAYA TAHAN TUBUH TERHADAP PENYAKIT
DAN INFEKSI SEPERTI ISPA,CAMPAK DAN DIARE.
- SIAPA SASARAN PEMBERIAN KAPSUL VIT.A ?
- BAYI = 6 – 11 BULAN VIT.A 100.000 SI WARNA BIRU
- BALITA = 12-59 BULAN VIT.A 200.000SI WARNA
MERAH
- DIBERIKAN TIAP BULAN PEB & AGUSTUS
- DIBERIKAN JUGA PD BAYI DAN BALITA SAKIT
 CAMPAK,DIARE,GIZI BURUK,XEROPTALMIA DGN
 DOSIS SESUAI UMUR

Anda mungkin juga menyukai