Anda di halaman 1dari 61

Case Report Study

Glaukoma
Pembimbing:
dr. Nanda Lessi Hafni Eka Putri, SpM

Disusun Oleh:
Willyanti
406181042
IDENTITAS

• Nama : Tn. U
• Usia : 64 tahun
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pedagang
• Alamat : KP Babakan
• Tanggal Pemeriksaan : 26 Februari 2019
• Pemeriksa : Willyanti
Anamnesis

• Auto anamnesis tanggal : 26 Februari 2019


• Keluhan Utama:
• Sakit kepala kiri berdenyut disertai mata kiri yang nyeri sejak 3 hari yang lalu
• Keluhan Tambahan:
• Pasien mengeluh sakit kepala berdenyut disertai mata kiri yang nyeri serta
mengeluarkan darah sejak 3 hari lalu.
• Pasien juga mengeluh mual dan muntah tiap kali sakit kepala muncul. Sakit kepala
dirasakan sepanjang hari disertai sakit pada mata kiri.
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien mengeluh sakit kepala berdenyut disertai mata kiri yang nyeri serta
mengeluarkan darah sejak 3 hari lalu. Pasien juga mengeluh mual dan muntah
tiap kali sakit kepala muncul. Sakit kepala dirasakan sepanjang hari disertai
sakit pada mata kiri. Pasien mengaku awalnya hanya merasa sakit kepala dan
mual muntah kemudian penglihatan menjadi gelap. Pasien sebelumnya tidak
pernah memiliki keluhan serupa. Pasien belum pernah mengobati keluhan
mata tersebut. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun terakhir
namun tidak terkontrol, keluhan sakit kepala dan mual muntah serta
penglihatan turun mendadak selalu muncul semenjak hipertensi tidak
terkontrol. Pasien memiliki kebiasaan memakan makanan yang asin. Riwayat
diabetes melitus, alergi dan trauma disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien menyangkal adanya riwayat kencing manis, asma, maupun alergi
• Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol sejak 2 tahun terakhir
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluhan serupa di keluarga. Tidak ada riwayat darah tinggi maupun DM.
• Riwayat kebiasaan
• BAB dan BAK lancar
• Makan sehari 3x dengan porsi yang cukup dan seimbang. Pasien menyukai makanan
asin
• Riwayat Alergi
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi
Pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis (GCS 15)
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg
• Suhu : 36 C
• Nadi : 80x Reguler, isi cukup
• Nafas : 20x torakoabdominal

• Kepala : Normocephali, tidak ada pembesaran KGB


• Mulut : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Thorax, Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Paru : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ditemukan edema
STATUS OPHTALMOLOGIS
Pemeriksaan penunjang

• Gonioskopi
• USG Mata
Resume

• Telah diperiksa seorang pasien laki-laki dengan keluhan sakit kepala berdenyut
disertai mata kiri yang nyeri serta mengeluarkan darah sejak 3 hari lalu. Pasien
juga mengeluh mual dan muntah tiap kali sakit kepala muncul. Sakit kepala
dirasakan sepanjang hari disertai sakit pada mata kiri. Pasien mengaku awalnya
hanya merasa sakit kepala dan mual muntah kemudian penglihatan menjadi
gelap. Pasien sebelumnya tidak pernah memiliki keluhan serupa. Pasien belum
pernah mengobati keluhan mata tersebut. Pasien memiliki riwayat hipertensi
sejak 2 tahun terakhir namun tidak terkontrol, keluhan sakit kepala dan mual
muntah serta penglihatan turun mendadak selalu muncul semenjak hipertensi
tidak terkontrol. Pasien memiliki kebiasaan memakan makanan yang asin.
Riwayat diabetes melitus, alergi dan trauma disangkal. Keluarga pasien tidak ada
yang memiliki keluhan serupa. Riwayat hipertensi, diabetes melitus, alergi
disangkal.
STATUS OPHTHALMOLOGIS
DIAGNOSIS
• Diagnosis Kerja
• Perforasi Kornea et causa suspek glaukoma sudut tertutup akut OS
• Hipetensi tidak terkontrol
• Diagnosis Banding
• Oklusi arteri retina sentral
• Tatalaksana
• Tatalaksana awal peningkatan tekanan intraokuler:
• Asetazolamide 4 x 250 mg
• B-blocker eyedrop 0.5% 2 dd gtt 1 (Timolol maleate 0,5%)
• Asam mefenamat 3 x 500 mg
• Rujuk ke dokter spesialis mata segera
• Kontrol tekanan darah
OD OS
• Prognosis Ad Vitam Bonam Dubia ad Malam

Ad Fungsionam Bonam Malam

Ad Sanationam Bonam Malam


OD OS
GLAUKOMA
DEFINISI
Suatu neuropati optik kronik didapat yang
ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus
optikus dan pengecilan lapang pandang,
biasanya disertai peningkatan tekanan
intraokular
3 Faktor yang Mempengaruhi TIO
Tingkat produksi aqueous humor oleh
korpus siliaris

Resistensi aliran aqueous humor

Tingkat tekanan vena episkleral


FISIOLOGIAQUEOUSHUMOR

Aqueous humor adalah cairan jernih yang


dihasilkan oleh korpus siliaris yang mengisi
camera oculi posterio (COP) dan camera oculi
anterior (COA).
Komposisinya serupa dengan plasma
Aliran aqueous humor melibatkan :
• Anyaman trabekular
• Kanalis schlemm
• Saluran kolektor
Bagian-bagian dari Trabekular Meshwork
ALIRANAQUEOUSHUMOR
Aqueous humor mengalir dari COP ke COA
melalui pupil, keluar ke aliran sistemik melalui 2
rute berbeda :

Trabecular outflow

Uveoscleral outflow
Aliran AqueousHumor
TRABEKULAROUTFLOW
COA anyaman
trabekular  kanalis
schlemm  vena episklera
 vena siliaris anterior 
vena ophtalmica superior
 sinus kavernosus

UVEOSCLERALOUTFLOW
COA otot siliar
 rongga
suprasiliar dan
suprakoroidal
PATOFISIOLOGIGLAUKOMA
Aliran humor aquos
Pengeluaran di sudut
Produksi Berlebihan terhambat padacelah
bilik mata terganggu
pupil

Menekan syaraf optik beserta seluruh serabut syaraf dan sel penglihatan

Kematian sel  Hilangnya penglihatan yang permanen.


DIAGNOSIS

Pemeriksaan
TIO dengan Pemeriksaan
Anamnesis Oftalmoskopi Perimetri
Tonometri Gonioskopi
TONOMETRI

• Pengukuran tekanan intraokular


• TIO normal : 10-21 mmHg
• Ketebalan kornea berpengaruh
– Kornea tebal : TIO ditaksir terlalu tinggi
– Kornea tipis : TIO ditaksir terlalu rendah
Tonometri AplanasiGoldmann
• Tonometri aplanasi goldmann dipasang padaslitlamp
• Lebih teliti daripada tonometriSchiotz
• Setelah anestesi topikal dan pemberian fluoresensi,
pasien duduk di depan slitlamp dan
tonometer
disiapkan. Digunakan filter biru coklat dengan
penyinaran paling terang. Pemeriksa melihat melalui
slitlamp okular.
• Tonometri aplanasi yang lain :
– Tonometri parkins
– Tonopentometer
– Pneumotonometer
Tonometri Aplanasi
Goldmann
Tonopentometer Pneumotonometer
TonometriSchiotz
• Kelebihan :
– Sederhana
– Relatif tidak mahal

• Cara :
– Pasien tidur terlentang
– Diberi anestesi topikal pada keduamata
– Pasien menatap lurus ke depan
– Kelopak mata ditahan pada tepian tulang orbita
– Tonometer diturunkan sampai ujung cekung laras
menyentuh kornea
– Gunakan kartu konversi untuk mengetahui nilai padaskala
ke dalam mmHg
Tonometri
Schiotz
OFTALMOSKOPI
Cup DiskRatio

• NORMAL • GLAUKOMA
Pencekungan (cupping) n. Optikus yang asimetris. Terlihat
ada pelebaran general dari cup dimata kanan (A)
dibandingkan mata kiri (B) CDRasimetris >0,2
• Vertical elongatio • Splinter hemorrhage
PEMERIKSAANLAPANGPANDANG
• Kelainan Lapang Pandang Pada Glaukoma
GONIOSKOPI
• Untuk memeriksa sudut bilik matadepan
KLASIFIKASIGLAUKOMA
BERDASARKANETIOLOGI

A. Glaukoma primer B. Glaukoma Kongenital


1. Glaukoma sudut terbuka 1. Glaukoma kongenital primer
a. Glaukoma sudut terbuka 2. Glaukoma yang berkaitan
primer dengan kelainan
b. Glaukoma tekanan perkembangan mata lain
normal
3. Glaukoma yang berkaitan
2. Glaukoma sudut tertutup
dengan kelainan
a. Akut perkembangan ekstraokular
b. Subakut
c. Kronik
d. Iris plateau
C. Glaukoma sekunder D. Glukoma absolut
1. Glaukoma pigmentasi • Hasil akhir semua glaukoma yang
2. Sindrom eksfoliasi tidak terkontrol adalah mata yang
3. Akibat kelainan lensa keras, tidak dapat melihat, dan
4. Akibat kelainan traktus uvea sering nyeri.
5. Sindrom
iridokorneoendotelial (ICE)
6. Trauma
7. Pascaoperasi
8. Glaukoma neovaskular
9. Peningkatan tekanan vena
episklera
10. Akibat steroid
Klasifikasi Berdasarkan Mekanisme Peningkatan Tekanan
Intraokular
A. Glaukoma sudut terbuka B. Galukoma sudut tertutup
1. Membran pratrabekular 1. Sumbatan pupil (iris
2. Kelainan trabekular bombe)
3. Kelainan pasca 2. Pergeseran lensa ke
trabekular anterior
3. Pendesakan sudut
4. Sinekia anterior perifer
GLAUKOMAPRIMER
Glaukoma Sudut Terbuka Primer

• Proses degeneratif, anyaman


trabekular, termasuk
pengendapan materi ekstrasel
di dalam anyaman dan di bawah
PATOLOGI lapisan endotel kanal schlemm
• Penurunan drainase aqueous
humor yang menyebabkan
peningkatan TIO
GEJALAKLINIS
• Biasanya tidak memberi tanda-tanda dari
luar
• Perjalanan penyakit perlahan-lahan dan
progresif dengan merusak papil saraf optik
• Biasanya penderita baru sadar bila keadaan
lebih lanjut
• Sifatnya bilateral
• Kebanyakan pada usia ≥ 40 tahun
Glaukoma TekananNormal

PATOGENESISINYA

• Kepekaan yang abnormal terhadap TIO


karena kelainan vaskular atau mekanis di
cput nervus opticus.
Untuk diagnosis sebelumnya harus menyingkirkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Episode peningkatan TIO sebelumnya, seperti yang disebabkan
oleh uveitis anterior, trauma, atau terapisteroid topikal.
2. Variasi diurnal yang besar pada TIO dengan peningkatan
mencolok, biasanya pada pagi hari.
3. TIO yang berubah sesuai postur, dengan peningkatan mencolok
saat pasien berbaring rata.
4. Peningkatan TIO intermiten, seperti pada penutupan sudut
subakut.
5. Penaksiran TIO yang terlalu rendah akibat berkurangnya
ketebalan kornea.
6. Penyebab kelainan diskus optikus dan lapangan pandang yang
lain termasuk kelainan diskus kongenital, neuropati optik
herediter, dan atrofi optik didapat akibat tumor atau penyakit
vaskular.
HipertensiOkular
• Peningkatan TIO tanpa kelainan diskus optikus atau
lapangan pandang.
• Resiko meningkat seiring dengan peningkatan TIO,
bertambahnya usia, riwayat glaukoma pada keluarga,
dan mungkin riwayat miopia, DM, serta penyakit
kardiovaskular dalam keluarga.
Glaukoma Sudut Tertutup Akut
Primer

Terjadi bila terbentuk iris bombe yang


menyebabkan oklusi COAoleh iris perifer
menghambat aliran keluar aqueous danTIO
meningkat dengan cepat, menimbulkan :
– nyeri hebat
– kemerahan
– dan penglihatan kabur
TEMUAN KLINIS
• Pasien tampak sakit berat
• Sakit kepala
• Muntah-muntah
• Penglihatan sangat kabur
• Kelopak mata bengkak
• Konjungtiva bulbi sangat hiperemis (Injeksi siliar)
• Kornea berkabut
• COAdangkal
• Pupil dilatasi
• Tajam penglihatan menurun sampai hitung jari
GLAUKOMAKONGENITAL
Dibagi menjadi :

Glaukoma Kongenital • Kelainan perkembangan yang terbatas


Primer pada sudut COA

• SindromAxenfeld-Reiger
Anomali Perkembangan • Anomali Peters
SegmenAnterior • Keduanya disertai kelainan
perkembangan iris dankornea

• Aniridia
Berbagai Kelainan Lain • Sindrom Sturege-Weber
• neurofibromatosis
Glaukoma
Kongenital
OBAT-OBATGLAUKOMA
TERAPIBEDAHdanLASER
• Iridektomi dan iridotomi periferpembuatan komunikasi langsung
antara COA dan COP dengan laser neodinium: YAG atau argon
(iridotomi perifer) atau dengan tindakan iridektomi perifer
• Trabekuloplasti laser
• Bedah drainase glaucomatrabekulotomi atau insersi selang
drainase
• Tindakan siklodestruktifdestruksi korpous siliaris dengan laser atau
bedah untuk mengontrol tekanan intraokular
Terapi Glaukoma Akut
Therapi Medikal
Tujuan dari therapi konservatif adalah :
•Menurunkan tekanan intraokular
•Membuat kornea menjadi jernih (penting untuk pembedahan selamjutnya)
•Meredakan nyeri
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai