Anda di halaman 1dari 35

DIARE PADA ANAK

Pendahuluan
• Diare merupakan masalah kesehatan di banyak negara
berkembang
• Morbiditas dan mortalitas tinggi
• Balita di Indonesia angka kejadian pada anak dapat mencapai
2-6 episode per tahunnya
• Jumlah anak dapat mencapai 60 juta kasus per tahunnya,
dengan 50.400 kasus kematian akibat diare
• Diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi
• Rotavirus mertupakan penyebab tersering pada anak
Definisi
• BAB dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja, dengan peningkatan frekuensi BAB hingga 3
kali atau lebih dalam satu hari
Manifestasi Klinis
• Diare dapat tampil dalam 2 bentuk utama:
1. Diare akut
2. Diare persisten
Diare akut
• Bentuk BAB cair
• > 3 kali per hari
• Dapat disertai demam dan muntah
• Penyebab utama rotavirus (50-60%), cholera, E.coli,
Salmonella
Diare Persisten
• BAB cair memanjang >14 hari
• Faktor risiko untuk menjadi diare akut antara lain: usia <1
tahun, gizi kurang, prematuritas, anemia, pengunaan
antibiotik dan diare berulang
• Penyebab diare persisten: intoleransi laktosa, alergi susu sapi,
sindrom malabsorbsi, HIV
Tanda Dehidrasi
• Rewel / lemas
• Menjadi suka minum atau bahkan semakin susah
• BAK sedikit, warna menjadi gelap
• Bibir menjadi kering
• Air mata
• Berat badan
Anamnesis
• Tanyakan gejala-gejala lain yang mendukung diagnosis
etiologis diare. Sekitar lubang pantatnya merah?  rotavirus,
Apakah sering menggaruk-garuk pantat?  cacing, Apakah
sering kentut-kentut  intoleransi laktosa, Apakah ibu merasa
berat badan sukar naik? Berat badannya naik berapa dalam 1
bulan?
• Riwayat penyakit dahulu? Apakah anak pernah mengalami
keluhan sama? Apakah anak pernah didiagnosis terganggu
pencernaannya? Apakah ada riwayat alergi atau asma? 
untuk mengarahkan ke dx alergi susu sapi
• Riwayat Imunisasi? Sudah imunisasi sampai mana?  validasi
lagi ke ibunya: itu usia berapa ya? Suntiknya dimana? Sudah
imunisasi rotavirus?
Anamnesis
• Riwayat penyakit keluarga: Apakah ada yang punya keluhan
sama di rumah? (mis, sedang diare juga atau pernah punya
riwayat alergi susu sapi atau intoleransi laktosa) Apakah ada
riwayat alergi atau asma?
• Riwayat Nutrisi, Minum  ASI/SF, ml x kali/hari, waktu
pemberian, habis dalam berapa lama. Makan  nasi/bubur
saring/bubur lebih tebal, konsistensi, isi, ml x kali/hari, waktu
pemberian, habis dalam berapa lama. Siapa yang
menyediakan makanan/minum? Cukup bersih atau tidak?
• Riwayat sosial? Tinggal dimana  cari risiko untuk diare;
tinggal di pemukiman padat penduduk, Tinggal dengan siapa
saja dalam 1 rumah, Apakah air yang digunakan cukup bersih?
Sumbernya dari mana? Apakah di lingkungan sekitar sedang
ada wabah diare atau ada yang punya keluhan sama?
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum, kesadaran  pastikan anak tidak somnolence
atau agitated, Tanda-tanda vital  HR beserta kualitas nadi,
RR, BP, Temp, SpO2

• Kepala : Raba ubun-ubun  terbuka, berapa cm, cekung?


• Mata: KA, SI, cekung, air mata?
• Hidung : Pernapasan cuping hidung? Sekret?  bisa jadi ada
manifestasi alergi
• Mulut : Mukosa bibir dan bukal apakah kering? Ulcer apthous?
Candidiasis?
• Leher : Pembesaran KGB?
• Thorax : Cor S1 S2 reguler, murmur, gallop, pulmo ves, rh, wh?
• Abdomen PF LENGKAP  Inspeksi (datar atau cembung),
Auskultasi (BU ada atau tidak, x/menit, metallic sound,
bruits), Perkusi (Timpani? Atau meteorismus?), Palpasi (Supel?
Turgor kulit, NT dan NL, massa, hepatomegaly, splenomegaly,
ginjal ballottement dan ketok CVA)
• Genital : Eritema natum
• Ekstremitas: Akral hangat, CRT <3 detik
• Kulit : Dermatitis atau rash!  bisa jadi ada manifestasi alergi.
Pemeriksaan Penunjang
• FBC
• Elektrolit, GDS
• Feses lengkap
• Pemeriksaan feses dengan kertas pH (singkirkan lactore
intolerance)
• AGD kalau klinisnya jelek (bisa asidosis metabolic)
Tatalaksana Diare
• Terdapat 5 pilar dalam tatalaksana diare
1. Rehidrasi cairan
2. Zinc
3. Nutrisi
4. Antibiotik
5. Edukasi
Pilar 1: Rehidrasi
• Rehidrasi dapat diberikan secara oral atau parenteral
tergantung keadaan pasien

ORALIT
• Bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga seperti air
tajin, kuah sayur, air matang
• > 1 TAHUN : 50-100 ML/BAB
• 1-4 TAHUN 100-200ML/BAB
• > 5 TAHUN : 300-400 ML/BAB
Oralit
Pilar 2: Zinc
• Mikronutrien penting
• Menfhambat enzim NIOS
• Epitelisasi dinding usus
• Terbukti dapat mengurangi keparahan diare
• Dosis pemberian Zinc pada
balita:
Umur<6bulan
: 1⁄2 tablet ( 10 Mg ) per hari
selama 10 hari
Umur>6bulan
: 1 tablet ( 20 mg) per hari
selama 10 hari.
• Zinc tetap diberikan
selama 10 hari walaupun
diare sudah berhenti.
Pilar 3: Nutrisi
• Pemberian ASI/makan agar gizi anak tetap baik
• Mencegah berkurangnya BB
• Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah
mendapatkan makanan padat harus diberikan makanan yang
mudah dicerna dan Slow Frequent Feeding
• Setelah diare berhenti, pemberian makanan ekstra diteruskan
selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan
Pilar 4: Antibiotik
• Antibiotika tidak diberikan secara rutin pada diare akut,
meskipun dicurigai adanya bakteri sebagai penyebab keadaan
tersebut, karena sebagian besar kasus diare akut merupakan
self limiting. Pemberian antibiotika yang tidak tepat akan
memperpanjang keadaan diare akibat disregulasi mikroflora
usus.
• Obat-obatan Anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak
• Obat anti muntah tidak di anjurkan kecuali muntah berat
• Obat-obatan ini tidak mencegah dehidrasi ataupun
meningkatkan status gizi anak, bahkan sebagian besar
menimbulkan efek samping yang bebahaya dan bisa berakibat
fatal.
• Obat anti protozoa digunakan bila terbukti diare disebabkan
oleh parasit (amuba, giardia).
Pilar 5: Edukasi
Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan
balita harus diberi nasehat tentang :
• Cara memberikan cairan dan obat di rumah
• Kapan harus membawa kembali balita ke petugas
kesehatan bila :
• Diare lebih sering
• Muntah berulang
• Sangat haus
• Makan/minum sedikit
• Timbul demam
• Tinja berdarah
• Tidak membaik dalam 3 hari.
Terapi berdasarkan etiologi
• Rotavirus
• Disentri basiler/amoeba
• Kolera
• Alergi susu sapi
• Intoleransi laktosa
Rotavirus
• Diare >20x, biasanya isinya air saja tidak ada ampas, tidak ada
bau spesifik.
• Demam (+) Kemungkinan tinggi atau langsung tinggi
• Muntah (+) kebanyakan pada infeksi virus
• Orang terdekat dengan keluhan sama
• Riwayat makan di luar
• Riwayat imunisasi rotavirus
• Terapi: Suportif
Disentri
• Diare berlendir berdarah, tidak ada bau spesifik
• Demam (+) kemungkinan perlahan-lahan tinggi atau low-grade
• Tidak lampias
• Tidak bisa ditahan
• KRAM PERUT
• Bisa ada muntah
• Orang terdekat dengan keluhan sama
• Riwayat makan di luar
• Riwayat berpergian
Kolera
• Diare seperti air cucian beras, jumlah profuse, frekuensi sering
• Demam biasanya (-)
• Kram perut
• Biasanya muntah (-)
• Orang terdekat dengan keluhan sama
• Riwayat bencana alam
Alergi Susu Sapi
• Diare bisa berlendir dan/atau
berdarah, berkurang jika susu
dikurangi atau dihentikan
• Demam (+/-)
• Muntah (+) bisa berdarah
• Anorexia (+)
• Meteorismus (+)
• Kolik infantile
• Tanda dan gejala alergi lainnya
• Rhinitis
• Dermatitis
Intoleransi Laktosa
• Diare cair, bau asam, menyembur (explosive), membaik
dengan menghindari laktosa
• Demam (-)
• Kentut-kentut bau asam, kembung, eritema natum
• GIBUR ATAU BB SUKAR NAIK
• Ganti susu dengan susu bebas laktosa (LLM)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai