Anda di halaman 1dari 92

INTRANATAL

OLEH: KAMSATUN SKEP NERS MKEP

1.Teori Persalinan
2.Faktor-Faktor Yg
mempengaruhi
Persalinan
3.Mekanisme Persalinan
4.Partograf
5.Perubahan fisik n
psikologis ibu intranatal
Pengertian
Serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu

Persalinan normal
Persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko
rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
selama proses persalinan. Bayi dilahirkan secara
spontan dalam presentasi belakang kepala pada
usia kehamilan 37 – 42 minggu, setelah persalinan
ibu dan bayi dalam kondisi baik
 PENGERTIAN :
DIMULAI TANDA PERSALINAN sampai KELAHIRAN
BAYI

ISTILAH2 :

ABORTUS:< 22 MG BB< 500 GR


PARTUS IMMATURUS : 22-28 MG, BB 500- 900 GRAM
PARTUS PREMATURUS: 28- < 37 MG.BB 1000-2500
GRAM
PARTUS MATURUS:37-42 MG.BB>2500
PARTUS POST MATURUS;>42 MG.BB > 2500 GR
 Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks (membuka dan menipis) dan berakhir
dengan lahirnya plasenta secara lengkap
Tanda Mulai Persalinan adalah
timbulnya his persalinan dengan ciri :
 Fundal dominant

 Sifatnya teratur makin lama intervalnya makin


pendek
 Terasa nyeri dari abdomen dan menjalar ke
pinggang
 Menimbulkan perubahan progresif pada serviks
berupa perlunakan dan pembukaan
 Dengan aktivitas his persalinan makin
bertambah
(Manuaba, 2007).
JENIS PERSALINAN
1.SPONTAN:
KEKUATAN IBU SENDIRI,MLL JALAN LAHIR
2.BUATAN
DIBANTU TENAGA LUAR,ALAT:
FORSEP, VACUM, SC
3.ANJURAN:
DIRANGSANG DARI LUAR,MEKANIK/OBAT;
PEMECAHAN KETUBAN, UTEROTONIKA
Kala I: Pembukaan
Kala II : Pengeluaran
Kala III: Kala Uri
Kala IV : Kala pemulihan
TEORI PERSALINAN
1.Penurunan kadar progesteron

Selama kehamilan progesteron dan estrogen 


seimbang
- Estrogen  menimbulkan kontraksi
- Progesteron  menstabilkan calsium
membran 
menjaga relaksasi  menghambat efek
estrogen

Pada akhir gravida  progesteron berkurang 


memfasilitasi syntesis prostaglandin di
chorioamnion 
menimbulkan kontraksi uterus
2.Teori Plasenta Sudah Tua
> 40 MG Sirkulasi pada plasenta

Degenerasi Trobolast

Produksi hormon atau mungkin


menghasilkan hormon baru

Persalinan Mulai

3.TEORI DISTENSI
Bertambahnya regangan uterus mempengaruhi pengeluaran
PGF2⍺ kontraksi miometrium.
4..Teori PROSTAGLANDIN
Penurunan progesterone dapat memicu
interleukin -1 untuk melakukan “hidrolisis
gliserofosfolofid” sehingga terjadi pelepasan
dari asam arakidonat menjadi prostaglandin,
PGE2, dan PGF2 alfa.
terbukti pada akhir hamil peningkatan asam
arakidonat dan prostaglandin dalam cairan
amnion
5.TEORI IRITASI MEKANIK

Pada bagian belakang serviks terletak ganglion servikale


dari pleksus fankenhauser,
bila ganglion ini tertekan
akan meninbulkan kontraksi pada uterus
sehingga proses persalinan dapat dimulai.
TEORI OKSITOSIN
-
Oksitosin meningkat

Permeabilitas sodium pada miometrium meningkat


Ion kalsium intra sel meningkat

Regangan Serviks

shg otot miometrium


mudah terjadi kontraksi.
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERSALINAN
 POWER
 PASSANGER

 PASSAGES

 PSYCHOLOGIS

 PLASENTA
MEKANISME PERSALINAN
 TURUNNYA KEPALA
 FLEKSI

 PUTARAN PAKSI DALAM

 EKSTENSI

 PUTARAN PAKSI LUAR


TURUNNYA KEPALA
TURUNNYA KEPALA
 MASUKNYA KEPALA KE PAP
 PRIMI PADA BL TERAKHIR

 MULTI; SAAT PERSALINAN


MAJUNYA KEPALA
TEKANAN INTRA UTERIN
TEKANAN FUNDUS UTERI
KEKUATAN MENGEDAN
MELURUSNYA BADAN ANAK -PENYESUAIAN
FLEKSI
 KEPALA MAJU
 DORONGAN - TAHANAN-PENYESUAIAN
PUTARAN PAKSI DALAM
 MENYESUAIKAN KEPALA DG BENTUK
JALAN LAHIR
 UKURAN TERBESAR BIDANG TENGAH
PANGGUL: DIAMETER ANTERO POSTERIOR
EKSTENSI
 SUMBU JALAN LAHIR PADA PBP
MENGARAH KE DEPAN ATAS
PUTARAN PAKSI LUAR
 MENGHILANGKAN TORSI PADA LEHER
PARTOGRAF
 Alat yg digunakan untuk memantau kemajuan
persalinan,keadaan ibu dan kesejahteraan janin

 Tujuan :
Membantu petugas kesehatan mengambil
keputusan scr cepat dlm penatalaksanaan
persalinan

Dimulai pembukaan 4 cm (faseaktif)


Pada ibu bersalin normal/komplikasi
Tidak pada renc SC : perdarahan, gawat
janin,eklamsi/malpresentasi.
 Dicatat kondisi ibu dan janin
1. DJJ
2. Air Ketuban
U : Utuh
J : selaput pecah, air ketuban jernih
M : Air ketuban bercampur mekoneum
D : Air ketuban bernoda darah
T : Tidak ada cairan ketuban
3. Perubahan bentuk kepala janin
(molding/molase)
0: Sutura teraba jelas
1: Sutura (pertemuan dua tulang kepala)
tidak teraba
2: Tulang kepala tumpang tindih tetapi msh
dpt dipisahkan
3: Tulang kepala tumpang tindih tetapi
tidak dpt dipisahkan
4. Pembukaan serviks : dinilai setiap 4 jam dan
diberi tanda silang (X)
5.Penurunan kepala :
Mengacu pada bagian kepala
yang teraba pada pemeriksaan
abdomen/luar diatas simfisis
pubis (menurut per 5-an). Catat
dg tanda lingkaran (O) pada
setiap pemeriksaan dalam
6. Waktu :
Menyatakan brp jam waktu yg
telah dijalani sesudah pasien
dipantau
7. Jam : Catat jam sesungguhnya
8.Kontraksi : catat setiap jam pada fase
laten, dan setiap setengah jam pada fase
aktif
Lakukan palpasi untuk menghitung
banyaknya kontraksi dalam 10 menit dan
lamanya tiap kontraksi dalam hitungan
detik
Kurang dari 20
Antara 20 dan 40 dtk
Lebih dari 40 dtk
9. Oksitosin : Dihitung per volume cairan
infus dan tetesan per menit
10 Obat yg diberikan
11.Nadi : Catat setiap 30-60 menit
dan tandai dg sebuah titik besar
(.)
12. Tekana darah . Catat setiap 4
jam dan tandai dg anak panah
13. Suhu badan : Catat setiap 2
jam
14. Protein, aseton, dan volume
urin
ASKEP INTRANATAL
OLEH KAMSATUN SKEP NERS MKEP
TUJUAN ASKEP INTRANATAL
Memantau keadaan ibu dan
janin
Menilai resiko tinggi
Menilai kemajuan persalinan
Mencegah komplikasi
KALA I
 Fase Laten: 0-3 cm lama 8 jam
 Fase aktif

akselerasi:3-4 cm: lama 2 jam


Kemajuan maksimal: 4-9 cm :lama 2 jam
Decelerasi : 9-10 cm : lama 2 jam
PERUBAHAN KALA I
 Fase laten
Perubahan fisk:
His : tiap10-15 menit,teratur,lama 20-40
dtk,pembukaan 0-3 cm.lama pada primi 8-10
jam, multi 3-5 jam
Perubahan tingkah laku:
 khawatir,
 ambivalen,
 nyeri pinggang menjalar ke perut bawah,
 msh dpt menerima penkes
Fase aktif
Perubahan fisik fase akselerasi
His tiap 3-5 mnt,teratur,lama 40-60
dtk,pembukaan 3-4 cm.lama primi 2
jam,multi 30 mnt-1 jam
Perubahan tingkah laku:
 sangat butuh perhatian,
 teknik pernafasan relaksasi,
 nyeri meningkat,
 cemas bertambah
 Fase Kemajuan maksimal
His tiap 3 mnt,lama 50-60 dtk,pembukaan 4-9
cm,primi 1½ jam,multi 1jam
Perub.tingkah laku:
 cemas,gelisah,
 Respon thd lingkungan meningkat,
 nyeri

Fase Deselerasi:
His tiap 2-3 mnt,lama 60-90 dtk,pembukaan 9-10
cm,primi 1½ jam,multi ½ jam
Mudah tersinggung,bingung,putus
asa,mengedan,mual menggigil,berkeringat,peka
perabaan
 Kajifisik dan psikologis ibu
 Pantau kemajuan persalinan
 Partograf
Keadaan janin: Djj,ketuban,moulage
Pembukaan
Turunnya kepala
Kontraksi
Tanda Vital ibu: TD,N,RR
Posisi ibu:
Awal kala I jalan-jalan,
Pembukaan 6-7 cm: miring kiri/
semi fowler
Makan/minum akhir kala I dibatasi
resiko muntah/aspirasi
Bak tiap 2-3 jam
OBSERVASI KESEJAHTERAAN
JANIN
PENTING OBSERV DJJ
Fetal Circulation
dipengaruhi oleh :
posisi ibu,
kontraksi uterus,
tekanan darah,
aliran darah tali pusat
MANAJEMEN NYERI
 KENYAMANAN
 POSISI

 KALA I FASE LATEN ; JALAN-JALAN


SEKITAR RUANGAN, BERDIRI,DUDUK DI
TEMPAT TIDUR/KURSI, TIDUR MIRING,
SHOWER
 KALA I FASE AKTIF; TIDUR MIRING,
JONGKOK DI TEMPAT TIDUR,
MENUNGGING
 FAKTOR FISIOLOGI NYERI /
PENYEBAB
 Kala I
• Dilatasi cervix
• Penurunan oksigen pada sel otot
• Peregangan segmen bawah uterus
• Tekanan kepala
Kala II
 Oksigen pada otot uterus selama kontraksi (Hypoxia sel
uterus)
 Peregangan/distensi vagina (saluran lahir) dan perineum
 Tekanan bagian terendah pada tulang punggung bagian bawah
dan rektum

Kala III
 Kontraksi uterus, dilatasi cerviks untuk pelepasan dan untuk
mengeluarkan placenta
 Perbaikan luka (bila ada)

Kala IV
 Kontraksi uterus
 Jahitan episiotomi (bila ada)
 Hemorrhoid (bila ada)
LOKASI NYERI
- Pada awal kala pembukaan nyeri di atas
symphisis, pinggang bagian belakang dan
sekitarnya
- Pada akhir kala pembukaan di atas symphisis,
pinggang bagian belakang, menjalar ke paha.

- Pada kala pengeluaran


MANFAAT POSISI YG TEPAT

 Posisi mempengaruhi adaptasi


anatomi dan fisiologi persalinan
 Mengubah posisi membuat rasa letih
hilang, memberi rasa nyaman, dan
memperbaiki sirkulasi.
LATIHAN SEJAK HAMIL
 RELAKSASI
 DISTRAKSI

 MENGURANGI KECEMASAN- ORG TERDEKAT-


SUAMI/KLG
 MASSAGE

EFFLEURAGE,
DEEP BACK MASSAGE
FIRM COUNTER PRESSURE,
ABDOMINAL LIFTING
DEEP BACK MASSAGE
EFFLEURAGE
FIRM COUNTER PRESSURE,
,
ABDOMINAL LIFTING
RUANGAN YG NYAMAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kecemasan
Nyeri
Kekurangan cairan
Kebutuhan oksigenasi
Pola coping
INTERVENSI
 Atur posisi
 Mengatasi ketidaknyamanan

 Mengurangi nyeri

 Monitor djj dan kontraksi

 Intake cairan

 Pencegahan infeksi

 Fasilitasi eliminasi dan hygiene


KALA II
Pembukaan lengkap
His tiap 2-3 mnt lama 60-75 dtk
Ingin mengedan
Perineum menonjol
Vulva anus membuka
Ketuban pecah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ketidakmampuan mengikuti
pimpinan persalinan
Kelelahan
INTERVENSI
 Posisimengedan
 Cara mengedan
 Pencegahan infeksi:teknik aseptik n
antiseptik
 Rasa nyaman
 Libatkan suami
 Ruangan tenang
Hindari valsava manuver  m↓
intrathoraks, m↓ venous return
 tekanan vena sirkulasi ke
janin m ↓ hipoksia janin
KALA III
 Perhatikan tanda pelepasan
plasenta: perdarahan
sekonyong2,uterus membundar,tali
pusat lebih panjang,uterus
kontraksi,tampak selaput ketuban
pada introitus
 Pemeriksaan plasenta: cotiledon
lengkap/ tdk.selaput lengkap/tdk
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resikoperdarahan
Kontraksi lemah
INTERVENSI
 Kajikontraksi
 Keadaan umum
 Keadaan jalan lahir
 Kontak ibu-bayi
KALA IV
 Kontraksi uterus keras,fundus antara symp-pst
 Keluar darah per vagina

 Perineum:utuh/edema/luka robekan/episiotomi

 Ibu tenang

 Kelelahan

 Melamun

 Gembira

 Gemetar-dingin
DIAGNOSA KEP

Resiko perdarahan
Kelelahan
Coping tdk efektif
INTERVENSI
 Kaji TTV:TD menurun,Nadi bradikardi ringan 1
jam I,Suhu dpt naikbila dehidrasi/kelelahan,
 Kaji fundus uteri dan kontraksi:keras/lembek

 Kandung kemih: penuh,diuresis cepat

 Lochea

 Perineum

 Kaji tingkat kenyamanan dan aktifitas

 Kaji cairan dan nutrisi

 Kaji emosi

 Reaksi thd bayi


BONDING ATTACHMENT

APA ITU INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

)
 InisiasiMenyusu Dini (early
initiation) atau permulaan menyusu
dini adalah bayi mulai menyusu
sendiri segera setelah lahir. Karena
pada dasarnya bayi manusia seperti
juga bayi mamalia lain mempunyai
kemampuan untuk menyusu sendiri
 “IMD harus dilakukan langsung
saat lahir, tanpa boleh ditunda
dengan kegiatan menimbang
atau mengukur bayi. Bayi juga
tidak boleh dibersihkan, hanya
dikeringkan kecuali tangannya.”
Kontak langsung antara kulit
bayi dengan kulit ibunya,
setidaknya selama satu jam
segera setelah lahir.
Cara bayi melakukan inisiasi
menyusu dini ini dinamakan
The Breast Crawl atau
merangkak mencari payudara

Anda mungkin juga menyukai