TURBIDIT CURRENT
KELOMPOK 6
Gilang Abdurrozaq Hidayat 115.170.034
Refita Khumayroh 115.170.036
Dicky Alfiandi Rais 115.170.043
Tedy Wiku Setiaji 115.170.046
Amrupranadi Muhammad 115.170.049
Muhammad Tsaqif Ghifari 115.170.050
Sediment Gravity Flow
Aliran gravitasi sedimen merupakan hancuran yang terjadi pada subaerial dan subaqueous dengan
berbagai frekuensi. Peristiwa ini dapat berupa tergelincirnya massa sedimen yang tidak stabil di lereng, yang
sering dipicu oleh badai, gelombang pasang, guncangan seismik, atau hujan lebat. Hal ini dapat juga
diakibatkan oleh gelombang banjir di sungai yang tertuang ke lereng delta, jika lebih padat dari air cekungan,
pertama terjun ke bawah sebagai aliran hyperpycnal dan berlanjut sebagai aliran gravitasi sedimen.
Klasifikasi :
1. Aliran Fluida (Newtonian)
It is the deposit of a more complex flow whose final state is that of a fully turbulent
turbidity current.
This includes all those beds which appear to have formed through genetically related
gravity flows the last of which is a waning and depleting turbidity current
5
- Reference, date, place
Arus Turbidit
Material dari arus turbidit memiliki komposisi bervariasi dan
menyimpan berbagai jenis sedimen serta struktur sedimen tergantung pada
konsentrasi dan ukuran butir sedimen.
3 kelompok ukuran sedimen yang dibawa oleh arus turbidit:
- lumpur dan pasir halus sampai sedang,
- pasir kasar sampai kerikil kecil
- kerikil sampai krakal
2 jenis arus turbidit :
- Arus turbidit densitas rendah
- Arus turbidit densitas tinggi
Arus Turbidit Densitas Rendah
Konsentrasi sedimen <20%
Dapat mengangkut dan menyimpan tanah liat, lumpur dan pasir.
Deposisi dari material alas dan material bawaan.
Endapan awal adalah partikel yang paling kasar yang disimpan (idealnya) di
bawah kondisi aliran atas (dasar bidang).
Seperti pada kecepatan aliran menurun (karena kehilangan potensial minimum)
partikel halus disimpan di bawah kondisi aliran yang lebih rendah.
Endapan akhir terjadi di bawah kondisi suspensi dengan lapisan hemipelagis.
Low Density Turbidity Currents
An idealized
Bouma Sequence
a. Gradded Interval (Ta)
Merupakan perlapisan bersusun dan bagian terbawah dari urut-urutan ini,
bertekstur pasir kadang-kadang sampai kerikilatau kerakal. Struktur perlapisan
ini menjadi tidak jelas atau hilang sama sekali apabila batupasir penyusun ini
terpilah baik. Tanda-tanda struktur lainnya tidak tampak.
b. Lower Interval of Parallel Lamination (Tb)
Merupakan perselingan antara batupasir dengan serpih atau batulempung, kontak
dengan interval dibawahnya umumnya secara berangsur.
c. Interval of Current Ripple Lamination (Tc)
Merupakan struktur perlapisan bergelombang dan konvolut. Ketebalannya
berkisar antara 5-20 cm, mempunyai besar butir yang lebih halus daripada kedua
interval dibawahnya. (Interval Tb).
d. Upper Interval of Parallel Lamination (Td)
Merupakan lapisan sejajar, besar butir berkisar dari pasir sangat halus sampai
lempung lanauan. Interval paralel laminasi bagian atas, tersusun perselingan
antarabatupasir halus dan lempung, kadang-kadang lempung pasirannya
berkurang ke arah atas. Bidang sentuh sangat jelas.
e. Pelitic Interval (Te)
Merupakan susunan batuan bersifat lempungan dan tidak menunjukan struktur
yang jelas ke arah tegak, material pasiran berkurang, ukuran besar butir makin
halus, cangkang foraminifera makin sering ditemukan. Bidang sentuh dengan
interval di bawahnya berangsur. Diatas lapisan ini sering ditemukan lapisan yang
bersifat lempung napalan atau yang disebut lempung pelagik.
Arus Turbidit Densitas Tinggi
Singkapan Kerikil
Turbidit dengan
Kerapatan Tinggi
Model Facies of High Density Turbidity
Current
Geometry of submarine fans and the
associations of facies
DAFTAR PUSTAKA
Singh, Vijay p., etal. 2011. Encyclopedia of snow, ice, and glacier.
Utrecht : Springer