Anda di halaman 1dari 43

SISTEM AKUNTANSI

BIAYA
Created By :
Damantya Cahyanindhita (17013010082)
Fiki Hendy Ismawan (17013010103)
Febry Miftakhul Huda (17013010110)
SISTEM PENGAWASAN
PRODUKSI
Sistem pengawasan produksi ditujukan
untuk mengawasi pelaksanaan order
produksi yang dikeluarkan oleh fungsi
produksi. Dalam perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan dari
pembeli, order produksi erat hubungannya
dengan order yang diterima oleh fungsi
penjualan dari pembeli.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
SURAT ORDER PRODUKSI
Dokumen ini merupakan surat perintah yang
dikeluarkan oleh Departemen Produksi, yang
ditujukan kepada bagian – bagian yang terkait
dengan proses pengolahan produk.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN

Dokumen ini merupakan daftar jenis dan kuantitas


bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi
produk seperti yang tercantum dalam surat order
produksi.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN
BARANG GUDANG
Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan
oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku
dan bahan penolong untuk memproduksi produk
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
DAFTAR KEGIATAN PRODUKSI

Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis


kegiatan dan fasilitas mesin yang diperlukan untuk
memproduksi produk.
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
BUKTI PENGEMBALIAN BARANG GUDANG

Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan


oleh fungsi produksi untuk mengembalikan bahan
baku dan bahan penolong ke fungsi gudang
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
LAPORAN PRODUK SELESAI

Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produksi


untuk memberitahukan selesainya produksi pesanan
tertentu kepada fungsi perencanaan dan pengawasan
produksi
DOKUMEN YANG DIGUNAKAN
KARTU JAM KERJA

Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam


kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk
memproduksi produk
FUNGSI YANG TERKAIT
1. FUNGSI PENJUALAN, bertanggung jawab atas
penerimaan order dari pelanggan dan
meneruskan nya ke fungsi produksi
2. FUNGSI PRODUKSI, bertanggung jawab atas
pembuatan perintah produksi bagui fungsi – fungsi
yang ada dibawahnya yang terkait dengan proses
produksi
3. FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN, fungsi staff
yang membantu fungsi produksi dalam perencanaan dan
mengawasi jalannya kegiatan produksi.
4. FUNGSI GUDANG, bertanggung jawab atas
pelayanan permintaan bahan baku, bahan
penolong, dan bahan lain yang digunakan.
5. FUNGSI AKUNTANSI BIAYA, bertanggung jawab untuk mencatat
konsumsi berbagai sumber daya yang digunakan untuk
memproduksi pesanan
JARINGAN PROSEDUR YANG
MEMBENTUK SISTEM
1. PROSEDUR ORDER
PRODUKSI. Dalam prosedur ini
surat order produksi dikeluarkan
untuk mengkoordinasi pengolahan
bahan baku menjadi produk jadi.
Departemen produksi umumnya
memiliki staff yang berfungsi, untuk
membantu perencanaan dan
pengawasan produksi. Prosedur
order produksi umumnya
berulangkali. Prosedur order
produksi digunakan dalam
perusahaan yang berproduksi massa,
yang merupakan pemberian perintah
produksi kepada fungsi produksi
untuk memproduksi produk tertentu
dalam periode waktu tertentu guna
memenuhi kebutuhan persediaan
JARINGAN PROSEDUR YANG
MEMBENTUK SISTEM

2. PROSEDUR PERMINTAAN
DAN PENGELUARAN BARANG
GUDANG. Prosedur ini digunakan
oleh fungsi produksi untuk meminta
bahan baku dari fungsi gudang. Jika
perusahaan tidak menyelenggarakan
persediaan bahan baku tertentu
digudang, maka diperlukan prosedur
permintaan pembelian untuk
memenuhi order produksi.
JARINGAN PROSEDUR YANG
MEMBENTUK SISTEM

3. PROSEDUR PERENCANAAN JAM TENAGA KERJA


LANGSUNG. Surat order produksi yang dikeluarkan oleh
Departemen produksi biasanya dilampirkan dengan daftar
kebutuhan bahan baku dan daftar kegiatan produksi.

4. PROSEDUR PRODUK SELESAI. Order produksi yang


telah selesai dikerjakan perlu diserahkan dari fungsi produksi
ke fungsi gudang.
Bagan Alir Sistem
Pengawasan Produksi
Karena eratnya hubungan antara sistem pengawasan
produksi dan sistem akuntansi biaya, maka bagan alir
dokumen sistem pengawasan produksi dan sistem
akuntansi biaya tidak dapat dipisahkan yang satu dari
lainnya. Oleh karena itu, bagan alir dokumen sistem
pengawasan produksi disajikan dalam satu gambar
dengan sistem akuntansi biaya.
Deskripsi Kegiatan
Pengumpulan Biaya
Faktor yang memengaruhi perancangan sistem akuntansi
biaya dalam suatu perusahaan adalah:
1. Metode costing yang digunakan: full costing atau
variable costing.
2. Sistem akuntansi biaya standar atau sistem akuntansi
biaya historis.
3. Proses produksi: produksi berdasar pesanan atau
produksi berdasar proses.
Deskripsi Kegiatan
Pengumpulan Biaya
Informasi yang Diperlukan
oleh Manajemen
• Informasi yang diperlukan oleh manajemen dari sistem akuntansi biaya
adalah sebagai berikut:

1. Order produksi yang belum selesai.


2. Order produksi yang telah selesai.
3. Harga pokok produk jadi.
4. Harga pokok produk yang masih dalam proses pada
saat tertentu.
5. Biaya menurut pusat biaya.
Dokumen yang Digunakan
• Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya sebagian besar terdiri
dari dokumen yang digunakan dalam sistem pengawasan produksi. Dokumen
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Surat order produksi.
2. Daftar kebutuhan bahan.
3. Daftar kegiatan produksi.
4. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.
5. Bukti pengembalian barang gudang.
6. Kartu jam kerja.
7. Laporan produk selesai.
8. Bukti memorial (journal voucher).
9. Bukti kas keluar.
Catatan Akuntansi yang
Digunakan
• Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya adalah
sebagai berikut:

1. Jurnal pemakaian bahan baku.


2. Jurnal umum.
3. Register bukti kas keluar.
4. Kartu harga pokok produk.
5. Kartu biaya.
Fungsi yang Terkait
• Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi biaya adalah:

1. Fungsi penjualan.
2. Fungsi produksi.
3. Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi.
4. Fungsi gudang.
5. Fungsi akuntansi biaya.
Jaringan Prosedur yang Membentuk
Sistem
• Jaringan prosedur yang membentuk sistem pengawasan produksi dan sistem
akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur adalah:
1. Prosedur order produksi.
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
3. Prosedur pengembalian barang gudang.
4. Prosedur pencatatan jam kerja dan biaya tenaga kerja
langsung.
5. Prosedur produk selesai dan pencatatan pembebanan
biaya overhead pabrik.
6. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik
sesungguhnya, beban administrasi dan umum, dan beban
pemasaran.
Unsur Pengendalian
Internal
Bagan Alir Sistem Pengawasan
Produksi dan Sistem Akuntansi
Biaya
1. Prosedur order produksi.
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
3. Prosedur pengembalian barang gudang.
4. Prosedur pencatatan jam kerja dan biaya tenaga kerja langsung.
5. Prosedur produk selesai dan pencatatan pembebanan biaya
Lihat Gambar
overhead pabrik.
12.13 sampai
6. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, dengan
beban administrasi dan umum, dan beban pemasaran yang Gambar 12.21
berasal dari pengeluaran kas dan yang menggunakan register
bukti kas keluar dan jurnal umum.
7. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya,
beban administrasi dan umum, dan beban pemasaran yang
berasal dari pengeluaran kas dan yang menggunakan register
bukti kas keluar.
8. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya,
beban administrasi dan umum, dan beban pemasaran yang
Bagan Alir Dokumen
Prosedur Order Produksi
• prosedur order produksi ditujukan untuk mengoordinasikan kegiatan
produksi produk guna memenuhi pesanan pembeli atau kebutuhan produk
untuk jangka waktu tertentu.
• Contoh prosedur order produksi ini diterapkan dalam perusahaan yang
berproduksi berdasarkan pesanan.
• Bagan alir prosedur order produksi dapat dilihat pada Gambar 12.13.
Bagan Alir Dokumen Prosedur
Permintaan dan Pengeluaran Barang
Gudang
• Karena umumnya perusahaan manufaktur menyelenggarakan persediaan
untuk bahan bakunya, maka pengambilan bahan baku dari gudang,
digunakan prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.
• Prosedur ini digunakan untuk meminta dan mengeluarkan barang-barang
yang digudangkan seperti: bahan baku, bahan penolong, suku cadang,
dan lain sebagainya.
• Contoh prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang ini
diterapkan dalam perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan.
• Bagan alir prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang dapat
dilihat pada Gambar 12.14.
Bagan Alir Dokumen
Prosedur Pengembalian
Barang Gudang
• Bahan baku yang sudah diminta oleh fungsi produksi ada kalanya
tidak semuanya habis dikonsumsi untuk memproduksi pesanan
tertentu.
• Jika terjadi kelebihan bahan baku yang diminta oleh fungsi
produksi, bahan baku tersebut harus dikembalikan ke fungsi
gudang.
• Pengembalian barang gudang dan pengurangan biaya sebagai
akibat pengembalian barang tersebut dilakukan dengan prosedur
pengembalian barang gudang.
Bagan Alir Dokumen Prosedur
Pencatatan Jam Kerja dan Biaya
Tenaga Kerja Langsung
• Setelah fungsi produksi menerima surat order produksi dari
Departemen Produksi (yang disiapkan oleh fungsi perencanaan
dan pengawasan produksi) dan telah meminta bahan baku melalui
prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang, pengerjaan
order produksi selanjutnya memerlukan tenaga kerja yang waktu
kerja serta upahnya perlu dicatat melalui prosedur pencatatan
waktu kerja dan biaya tenaga kerja langsung.

• Contoh prosedur ini diterapkan dalam perusahaan manufaktur yang


produksinya berdasarkan pesanan.
Bagan Alir Dokumen Prosedur Produk Selesai dan
Pencatatan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

• Setelah suatu pesanan selesai dikerjakan, fungsi produksi


memberitahukan informasi selesainya pesanan tersebut melalui
prosedur produk selesai.

• Dalam perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, produk


dibebani dengan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang
ditentukan di muka.

• Pembebanan biaya overhead pabrik kepada pesanan tertentu


biasanya dilakukan setelah produk selesai dikerjakan.

• Dasar yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead


pabrik kepada produk adalah: biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, atau jam tenaga kerja langsung.
Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya,
Beban Administrasi dan Umum, dan Beban
Pemasaran
• Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya, beban administrasi dan umum, dan beban
pemasaran terjadi melalui berbagai transaksi berikut ini: transaksi pengeluaran kas, transaksi
pemakaian barang gudang, transaksi penyusutan dan deplesi aset tetap berwujud, amortisasi
aset takberwujud, dan transaksi terpakainya uang muka biaya.
• Berikut ini diuraikan prosedur pencatatan berbagai biaya tersebut yang dibagi menjadi 4
golongan berikut ini:

1. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, beban administrasi


dan umum, dan beban pemasaran yang berasal dari pemakaian barang
gudang.
2. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, beban administrasi
dan umum, dan beban pemasaran yang berasal dari pengeluaran kas dan yang
menggunakan register kas keluar dan jurnal umum.
3. Prosedur pencatatan beban overhead pabrik sesungguhnya, beban administrasi
dan umum, dan beban pemasaran yang berasal dari pengeluaran kas dan yang
menggunakan register bukti kas keluar.
4. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, beban administrasi
dan umum, dan beban pemasaran yang berasal penyusutan, amortisasi,
deplesi, dan terpakainya uang muka biaya.
Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Beban Overhead
Pabrik Sesungguhnya, Beban Administrasi dan Umum, dan
Beban Pemasaran yang Berasal dari Pemakaian Barang
Gudang

• Jika fungsi perbaikan dan pemeliharaan memakai suku cadang dan minyak
pelumas untuk pemeliharaan mesin pabrik, maka biaya ini dikelompokkan
dalam biaya overhead pabrik dan dicatat dalam jurnal umum dengan
jurnal:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx


Persediaan Suku Cadang xx
Persediaan Minyak Pelumas xx
Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Beban Overhead
Pabrik Sesungguhnya, Beban Administrasi dan Umum, dan
Beban Pemasaran yang Berasal dari Pemakaian Barang
Gudang
• Jika fungsi personalia memakai bahan bangunan untuk memperbaiki ruang
kantor yang rusak, biaya ini diklasifikasikan dalam beban administrasi dan
umum dan dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Beban Administrasi dan Umum xx


Persediaan Bahan Bangunan xx
• Jika fungsi pengiriman barang (di bawah Departemen Penjualan) memakai
suku cadang untuk memperbaiki kendaraan truk, biaya ini diklasifikasikan
dalam beban pemasaran, dan dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal
sebagai berikut:

Beban Pemasaran xx
Persediaan Suku Cadang xx
Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Biaya Overhead
Pabrik Sesungguhnya, Beban Administrasi dan Umum, dan
Beban Pemasaran yang Berasal dari Pengeluaran Kas dan
yang Menggunakan Register Kas Keluar dan Jurnal Umum

• Dalam pembayaran gaji dan upah tenaga kerja tidak langsung, digunakan
akun antara (clearing account) Gaji dan Upah untuk menjembatani catatan
dalam register bukti kas keluar dengan jurnal umum. Distribusi gaji dan
upah dilakukan dengan menggunakan jurnal umum dengan jurnal sebagai
berikut:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx


Beban Administrasi & Umum xx
Beban Pemasaran xx
Gaji dan Upah xx

• Pencatatan utang yang timbul dari gaji dan upah dicatat dalam register
bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut:

Gaji dan Upah xx


Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar xx
Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Biaya Overhead
Pabrik Sesungguhnya, Beban Administrasi dan Umum, dan
Beban Pemasaran yang Berasal dari Pengeluaran Kas dan
yang Menggunakan Register Bukti Kas Keluar

• Biaya yang bukan merupakan gaji dan upah didistribusikan melalui register
bukti kas keluar dengan dasar waktu (accrual basis).
• Jurnal yang dibuat oleh Bagian Utang dalam register kas keluar adalah
sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx


Beban Administrasi dan Umum xx
Beban Pemasaran xx
Bukti Kas Keluar yang akan Dibayar xx
Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Biaya Overhead
Pabrik Sesungguhnya, Beban Administrasi dan Umum, dan
Beban Pemasaran yang Berasal dari Penyusutan, Amortisasi,
Deplesi, dan Terpakainya Uang Muka Biaya

• Biaya yang timbul dari penyusutan, deplesi, amortisasi, dan terpakainya


uang muka biaya dicatat berdasarkan bukti memorial (journal voucher)
yang dibuat oleh Bagian Kartu Biaya.
• Biaya overhead pabrik, beban administrasi dan umum, dan beban
pemasaran yang berasal dari penyusutan, amortisasi, depelesi dan
terpakainya uang muka biaya, dicatat oleh Bagian Jurnal di dalam jurnal
umum dengan jurnal sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xx


Beban Administrasi dan Umum xx
Beban Pemasaran xx
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xx
Aset Takberwujud xx
Asuransi Dibayar di Muka xx
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai