Anda di halaman 1dari 53

CARA KERJA KARBURATOR

DAN INJEKSI
EMDI RAMADANA PUTRA
DIMAS ANGGA W
DICKY MEIRICO KRISTANTO
DERI ALFIAN
EVAN ARYA A.P
SISTEM UTAMA KARBURATOR
• Ruang Bakar
• Choke Valve
• Piston Valve
• Main Jet
• Slow Jet
• Piston Valve Screw
• Pilot Screw
• Pompa Akselerasi
RUANG BAKAR
• Adalah ruangan untuk menampung bahan
bakar .
• Volume bahan bakar di dalam ruang bahan
bakar dikendalikan oleh pelampung dan jarum
pelampung
CHOKE VALVE

• Berfungsi untuk memperkaya bahan bakar,


terutama pada saat mesin dalam keadaan
dingin.
PISTON VALVE
• Merubah putaran mesin

• Mempertahankan kecepatan mesin ( kendaraan ) pada


beban yang berbeda

• Dilengkapi dengan jarum skep / jet needle untuk


mengatur bahan bakar yang keluar dari saluran utama
MAIN JET
• Menyuplai bahan bakar yang sesuai pada
semua tingkat kecepatan mesin
SLOW JET

Berfungsi untuk menyuplai bahan


bakar ke dalam silinder pada saat
mesin pada putaran langsam
PISTON VALVE SCREW

• Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya


posisi piston valve (gas) pada saat mesin
pada putaran langsam
PILOT SCREW

• Berfungsi untuk mengatur jumlah


aliran udara untuk mendapatkan
campuran yang tepat pada saat
putaran langsam
POMPA AKSELERASI

• Berfungsi untuk menambah bahan bakar saat mesin


mengalami perubahan kecepatan putaran, dari
putaran rendah ke putaran tinggi.

• Penambahan bahan bakar diperlukan karena pada


saat piston valve terangkat , kevakuman akan turun
sehingga suplai bahan bakar akan berkurang.
SISTEM – SISTEM TAMBAHAN PADA IDLE
PRINSIP KERJA DARI KARBURATOR
• Prinsip kerja dari karburator menggunakan prinsip bernoulli. Pada
saat langkah hisap, piston akan bergerak dari TMA ke TMB, pada
saat ini aliran udara yang melewati venturi akan menjadi cepat.
Semakin cepat udara yang melewati venturi maka tekanan udara
dalam venturi akan turun atau mengalami kevakuman. Ketika
kevakuman terjadi pada venturi maka bahan bakar akan terhisap
ke ruang venturi melalui nosel. Dengan demikian bahan bakar dan
udara akan bercampur di dalam ruang venturi.
FLOAT SYSTEM (SISTEM PELAMPUNG)

• menjaga agar bensin di ruang pelampung tetap ada.


• Ketika bensin di ruang pelampung penuh,maka pelampung akan
terangkat ke atas danmendorong needle valve untuk menutup
saluran bahan bakar dari pompa ke ruang pelampung.
• Ketika bensin di ruang pelampung kosong,maka pelampung akan
turun dan mengakibatkan needle valve juga turun dan membuka
saluran bensin dari pompa ke ruang pelampung
AIR VENT TUBE

• mempertahankan agar tekanan udaradi ruang pelampung


(B) sama dengan tekananudara di air horn (C).
• Jika air vent tube tersumbat dan saringan udara juga
buntu,tekanan di dalam air horn menjadi lebih rendah
dari pada ruang pelampung. Akibatnya jumlah bahan
bakar yang disalurkan melaluinosel utama bertambah.
• Ini akan mengakibatkan campuran menjadi kaya dan
kemampuan mesin menurun.
CARA KERJA KARBURATOR

• Pada putaran: 1. Langsam/Stasioner

2. Menengah

3. Tinggi
PUTARAN LANGSAM / IDLE SPEED

• Piston valve tertutup

• Udara mengalir melalui slow air bleed menuju


saluran slow jet

• Udara bercampur dengan bahan bakar dari saluran


slow jet menuju ruang bakar
PUTARAN MENENGAH

• Saluran venturi yang terbentuk setengah dari venturi


maksimum

• Udara mengalir melalui saluran venturi dan slow air bleed

• Jarum skep / jet needle terangkat mengikuti pergerakan


piston valve

• Bahan bakar mengalir melalui main jet & slow jet


PUTARAN TINGGI

• Piston valve terbuka penuh

• Jarum skep terangkat seluruhnya

• Udara mengalir seluruhnya melalui venturi dan main


air bleed
CHOKE SYSTEM (SISTEM CHOKE)
• Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap
dengan baik dan sebagiancampuran udara dan bahan
bakar yang mengalir akan mengembun di dinding
intakemanifold, karena intake manifold dalam keadaan
dingin.
• ini akan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar
menjadi kurus, sehingga sukar dihidupkan.
• Sistem choke membuat campuran menjadi kaya (1:1) pada
saat mesin dingin.
HOT IDLE COMPENSATOR (HIC)
• Sistem Hot Idle Compensator (HIC) pada karburator berfungsi untuk
menambah suplai udara di dalam intake manifold pada saat temperatur
mesin meningkat karena jika temperatur mesin meningkat maka bahan
bakar berkemungkinan akan mudah menguap
• sehingga jika kendaraan berjalan lambat maka campuran bahan bakar
dan udara dapat menjadi kaya. Untuk mencegah hal tersebut maka
digunakan sistem HIC untuk menambah suplai udara pada kondisi
tersebut. Sistem HIC menggunakan katup thermostatic dengan bi-metal
yang dapat membuka dan menutup berdasarkan suhu atau temperatur.
MACAM-MACAM KARBURATOR

Berdasarkan arah aliran udara masuk:


• Karburator dengan arus turun (down draft)
• Karburator dengan arus naik (up draft)
karburtor berdasarkan dengan tipe venture :
• Karburator dengan venturi tetap
• Karburator dengan venturi variabel
Macam karburtor berdasarkan dengan jumlah ruang pencampur (barrel)
KARBURATOR DENGAN ARUS NAIK (UP DRAFT)

• Karburator arus naik adalah Bahan bakar gas ( bensin


dan udara ) masuk ke dalam silinder bergerak mulai dari
bawah ke atas, gerakan naik ke atas sangat sukar dicapai
oleh bensin, sebab bensin mempunyai berat tertentu,
walaupun bensin dapat bergerak naik, namun akan tetap
turun ke bawah. Akibatnya tidak dapat mencapai suatu
campuran bahan bakar gas yang sempurna
KARBURATOR DENGAN ARUS TURUN (DOWN DRAFT)

• Karburator Arus Turun terdiri dari suatu pipa atau saluran


ditengah-tengah dari saluran ada ruangan yang diperkecil
dan ruangan ini disebut venturi/pengabut. Di bagian atas
dari pengabut terpasang katup yang disebut katup cuk,
pada katup cuk dilengkapi dengan katup kecil yang disebut
klep cuk otomatis, dibagian bawah pengabut terdapat
klep juga yang disebut klep gas.
KARBURATOR DENGAN VENTURI TETAP

• Karburator dengan venturi tetap yaitu diameter


venturi pada karburator tersebut tidak dapat
berubah-ubah (tetap).
KARBURATOR DENGAN VENTURI VARIABEL

• karburator dengan venturi variabel yaitu diameter venturi


pada karburator tersebut dapat berubah-ubah.
MESIN TIDAK MAU HIDUP

• Chokenya terbuka lebar atau terbuka penuh, sehinga udara yang dihisap
terlalu sedikit dan menyebabkan businya menjadi basah ( Banjir ).
• Baut udara terlalu keluar , perbaikanya adalah dengan menyetel baut
tersebut.
• Terlalu banyak udara yang masuk kedalam lubang silinder, udara ini datangnya
dari kebocoran paking antara karburator dan kepala silinder untuk mesin 4 tak
dan dengan blok silinder untuk mesin 2 tak
• Jet sepoeyer langsam tersumbat.
• Bensin tidak dapat turun dari tangki ke karburator.
MESIN TIDAK DAPAT LANGSAM ( STATIONER )

• Tersumbatnya jet/spoeyer langsam, atau jet tersebut lepas


dari dudukanya karena alurnya lepas atau rusak.
• Setelan pelampungnya kurang tepat, sehinga bensin
selalu kurang pada float chamber.
• Akibat kesalahan di dalam penyetelan baut pengatur
udara.
• Terlalu banyak udara yang terhisap kedalam silinder
(miskin).
AKSELERASI BURUK
• Ukuran lubang-lubang jet/spoeyer terlalu kecil
• Setelan pelampung kurang tepat, sehingga bensinnya pada float chamber
kurang ketinggiannya.
• Jet/Spoeyer Utamanya tersumbat.
• Terlalu banyak Udara yang terhisap (miskin)
• Pelampunya berubah bentuk seperti menjadi mengecil/ pelampunya bocor
sehingga tidak dapat mengapung.
• Kalau Kita teliti lebih jauh, secara teori karburator tidaklah akan rusak, karena
tidak ada komponen yang bergesekkan atau saling meluncur, seperti halnya
pada komponen di dalam mesin. kalau secara teori demikian, tapi kenapa
mengapa ada karburator yang rusak atau tidak dapat bekerja dengan normal.
ADA 2 TIPE INJEKSI YAKNI :
Sistem D EFI (Manifold Pressure
Control Type)

Sistem L EFI (Air flow Control Type)


SISTEM D EFI (MANIFOLD PRESSURE CONTROL TYPE)

• Sistem D EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold, kemudian


melakukan penghitungan jumlah udara yang masuk. Sistem ini sering pula
disebut “D Jetronic” yaitu merek dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari
Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetronic berarti
penginjeksian (injection). Pada system D EFI dalam mendeteksi tekanan udara
dan jumlah udara dalam intake manifold kurang akurat apabila dibanding
sistem L EFI.
SISTEM L EFI (AIR FLOW CONTROL TYPE)

• Pada sistem L EFI, air flow meter langsung mengukur


jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold. Air
flow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat,
sehingga sistem ini dapat mengontrol penginjeksian
bahan bakar lebih tepat dibanding sistem D EFI. Istilah L
diambil dari bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara

FUNGSI KOMPONEN SITEM INJEKSI
1. IAT ( Intake Air Temperature Sensor )
Alat Intake Air Temperature Sensor (IAT) ini berfungsi untuk
medeteksi suhu udara yang akan masuk ke intake manifold. Hal
tersebut berpengaruh terhadap Air Fuel Ratio Correction atau di
sebut juga dengan campuran bahan bakar dengan udara.
2. TP ( Trottle Position Sensor )
Trottle Position berfungsi untuk mendeteksi
derajat pembukaan Throttle Valve atau di sebut
juga dengan skep gas yang akan berpengaruh
terhadap beban maksimum /fuel load, Air fuel
Rasio correction, Accelerasi dan juga Declerasi
)
Manifold Absolute Pressure ini
bertujuan untuk mendeteksi
kevakuman yang terjadi di bagian
intake manifold.
4. BAS ( Bank Angle Sensor )
Bank Angle Sensor ini bertujuan untuk
mematikan mesin pada saat mesin berada
pada sudat kemiringan lebih dari 55,5
drajat
5. Engine Oil Temperature
Alat tersebut berfungsi untuk
medeteksi panas oli yang berada
di dalam mesin.
6. INJECTOR
Fungsi dari Injector yaitu untuk
menyemprotkan bahan bakar ke intake
manifold untuk mebutuhan pembakaran
pada ruang silinder.
7. Fuel Pamp/Pompa bensin
Fuel pamp berfungsi untuk memompa dan
mengalirkan bahan bakar dari tangki motor ke dalam
injector. Tekanan pada Pompa bensin tersebut sekitar
294kPa.
8.ECM ( Eletrnic Contro Module )
Fungsi dari Eletrnic ControL Module
ini yaitu untuk menerima sinyal dari
berbagai sensor.
CARA KERJA SISTEM INJEKSI
• penginjeksian pada motor bensin pada umumnya
dilakukan di ujung intake manifod sebelum inlet valve
(katup masuk). Oleh karena itu, saat penginjeksian
(injection timing) tidak mesti sama persis dengan percikan
bunga api busi, yaitu beberapa derajat sebelum TMA di
akhir langkah kompresi. Saat penginjeksian tidak menjadi
masalah walau terjadi pada langkah hisap, kompresi,
usaha maupun buang karena penginjeksian terjadi
sebelum katup masuk.
ANALISIS SISTEM INJEKSI
• contoh : Programmed fuel injection (PGM-FI) system dilengkapi
dengan Self-Diagnostic System (sistem pendiagnosaan sendiri)
yang telah diuraikan. Jika malfunction indicator (MIL) (lampu
indikator kegagalan pemakaian) berkedip-kedip, ikuti Self-
Diagnostic Procedures (prosedur pendiagnosaan sendiri) untuk
memperbaiki persoalan.
• Sebuah sistem PGM – FI yang tidak bekerja dengan baik seringkali
di sebabkan oleh hubungan yang buruk atau konektornya yang
berkarat. Periksalah hubungan-hubungan ini sebelum
melanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai