Geologi
Reference:
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Badan Geologi Nasional
Plummer; McGeary; Carlson, 2003, Physical
Geology, McGraw-Hill, New York
Katili, J.A. 1973. Geochronology of West Indonesia
and its implications on plate tectonics.
Tectonophysics
PENGERTIAN BENCANA ALAM
• Gempabumi
• Gunung Api
• Tsunami
• Gerakan Tanah
Gempa bumi adalah gejala alam, berupa
sentakan alamiah yang terjadi di bumi, yang
bersumber di dalam bumi dan merambat ke
permukaan
2
1. Highly Active Area
2. Active Area
3. Folded and Fractured Zone
4. Folded Zone
5. Infrequent Small Earthquakes
5 4
6. Stable Area
U
P. WE
LAUT MINDANAO
SKALA (SCALE) 1 : 10 000 000
BANDA ACEH LAUT CINA SELATAN 100 50 0 100 200 300 400 km
G. Peuet-Sagoe
I
Burni Telong
_
P. NATUNA KEP. TALAUD
G. Sangir
MEDAN
KEP. ANAMBAS
G. Awu XVII
KEP. SANGIR
G. Banua Wuhu
P. MOROTAI
LAUT NATUNA G. Ruang
LAUT SULAWESI
G. Dukono
MANADO
G. Tangkoko G. Ibu
G.Lokon
P. NIAS
II P. BINTAN _ G. Soputan
G. Mahawu
G. Gamkonora
G. Sorik Marapi
PAKANBARU
KEP. RIAU
XVI G. Gamalama
TERNATE
P. HALMAHERA
KEP. BATU
G. Marapi PONTIANAK SAMARINDA TEL. TOMINI
G. Colo (Una-una)
KEP. TOGIAN
LAUT MALUKU XVIII P. WAIGEO
G. Tandikat
XV P. BACAN
MANOKWARI P. BIAK LAUT CAROLINE
III PADANG
G. Talang
PALU
XX XXVII
P. SIBERUT
G. Kerinci JAMBI
P. BANGKA
Tel. Balikpapan
KEP. BANGAI
XXVI KEP. SULA
P. OBI
P. MISOOL
P. SIPORA
Tel. Tolo P. YAPEN
PALANGKARAYA
PANGKALPINANG
P. BELITUNG
LAUT SERAM
XXI JAYAPURA
XXIII
IV XIII
Tel. Etna
G. Laworkarwa (Nila)
XXVIII
G. Tangkubanparahu LAUT ARU
G.Gede
BANDUNG
G.Ciremai
G.Slamet
SEMARANG
G. Dieng
VIII P. MADURA KEP. KANGEAN
G. Emperor of China
G. Serawawerna (Teon)
G. Wurlali
VI J
G. Galunggung
G.Papandayan
G. Guntur
A W
G. Sundoro
A
G. Merapi
SURABAYA
P. YAMDENA
P. KOLEPOM
YOGYAKARTA G. Arjuno Welirang
G. Kelud G. Bromo
G. Butak Petarangan
G. Ijen
P. SUMBAWA
G. Batu Tara
P. ALOR
P. WETAR
KEP. BABAR XII
P. BALI G. Batur _
G. Semeru G. Raung P. LOMBOK G. Rokatenda G. Lereboleng G. Iliboleng
G. Ililewotolo
VII IX
G. Agung
G. Rinjani
MATARAM
G. Tambora G. Sangeang Api
G. Anak Ranakah P. FLORES
G. Inielika
G. Ebulobo
G. Iliwerung
G. Lewotobi Laki-laki
G. Sirung
X
DENPASAR G. Kelimutu G. Lewotobi Perempuan
G. Iya
LAUT TIMOR LAUT ARAFURA
SELAT SUMBA
P. SUMBA
P. TIMOR
XI + _ + _ + _
LAUT SAWU
KUPANG
P. SAWU
P. CHRISMAST
P. ROTE
TUMBUKAN :
# PALING VULKANIK AKTIP DENGAN 400 BUAH
( 126 MASIH AKTIP ATAU 13% DARI SELURUH DUNIA )
EURASIAN PHILIPPINE
PLATE PLATE
PACIPIC
PLATE
North Sulawesi Arc
Maluku
Halmahera Arc
LEGEND :
Direction of Active
Trench Fault System Movement Volcanoes
S.ASIKIN GSI
GL ITB
LETUSAN PAPANDAYAN
LAHAR PAPANDAYAN
Tsunami
tsu : pelabuhan
nami : ombak
• Pergeseran pada retakan yang
terjadi di bawah laut dapat
menimbulkan perubahan
ketinggian dasar laut.
( Gelombang Pelabuhan)
DARI KEJAUHAN
SERTA SUARA BERGEMURUH
• Gempa Bumi
• Letusan Gunung Api
• Tanah Longsor
• Meteor
Gempa dengan karakteristik tertentu akan menghasilkan
tsunami yang sangat berbahaya dan mematikan :
Secara Mekanik
• Mahal
• Masalah Lingkungan
• Ketidaknyamanan bagi penduduk
disekitarnya
Vegetasi
• murah dan efektif
• Mendukung Lingkungan dan vegetasi
tersedia banyak di Indonesia
(negara tropis)
• Maintenance dalam waktu panjang
Secara Mekanis Vegetasi
Sea Wall in Hawaii
FUNGSI HUTAN PANTAI
1. Menghambat benda-
benda hanyut
2. Menahan pohon yang
tumbang
3. Membentuk dune yang
berfungsi mencegah
genangan tsunami
4. Sebagai pegangan
untuk menyelematkan
jiwa
5. Meredam tsunami
• Permukiman nelayan dan kegiatan pariwisata
sebaiknya dikembangkan pada zona dengan
kerentanan sedang dengan persyaratan
tersedianya peraturan yang ketat tentang
konstruksi dan tata bangunan yang dapat
meminimalkan dampak gempa dan tsunami,
kelengkapan early warning system,
sosialisasi cara-cara evakuasi bila terjadi
bencana, serta penyediaan tempat-tempat
evakuasi setempat
• Di dalam zona dengan kerentanan sedang
dan rendah, permukiman dikembangkan
dengan pola cluster, yang diintegrasikan
dengan ruang-ruang untuk kebutuhan
evakuasi pada saat terjadi tsunami dalam
bentuk ruang-ruang terbuka hijau dengan
tanaman pepohonan dan fasilitas-fasilitas
publik, seperti masjid, gelanggang olahraga,
dan sekolah dengan konstruksi bangunan
tinggi yang tahan gempa.
• Pusat kota, fasilitas - fasilitas pelayanan
yang sifatnya vital, seperti rumah sakit,
pusat logistik, pusat data, pusat pembangkit
listrik, serta industri yang potensial terbakar
atau menghasilkan polutan yang berbahaya
harus berada di luar zona rawan bencana
Teknik Perencanaan Wilayah Dasar untuk Mengurangi
Resiko Tsunami
60