Anda di halaman 1dari 11

Hipertensi Dalam Kehamilan

(Preeklampsia)

dr. Luthfia Mujtahidah


dr. Ahmad Baihaki

PUSKESEMAS TUNJUNG
Preeklamsia
 Tekanan darah ≥140/90 mmhg yang timbul
setelah umur kehamilan 20 minggu pada
wanita yang sebelumnya mempunyai
tekanan darah yang normal, disertai
dengan proteinuria (protein dalam urin)
 Tidak harus disertai oedema
 Proteinuria : ≥300mg/24jam atau ≥dipstik
+1

2
Insidensi

◦ 10% dari seluruh kehamilan terkomplikasi oleh


hipertensi
 Sepertiganya mengalami proteinuria
◦ mayoritas preeklampsia pada pasien nullipara
 peningkatan risiko mortalitas pada gravida lebih tua
 peningkatan risiko pada kehamilan pertama dengan pasangan
baru
 peningkatan risiko dengan hipertensi yang telah ada
sebelumnya, penyakit ginjal, diabetes mellitus
◦ preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama
mortalitas ibu

3
Faktor predisposisi
 Paritas : nullipara
 Genetik
 Umur < 20 th, >35 th
 Riwayat/hipertensi khronis
 Riwayat penyakit ginjal
 Gemelli
 Penyakit kollagen
 Obesitas

4
Gejala
EDEMA
ANASARCA

TRIAS GEJALA PROTEINURIA

HIPERTENSI
Preeklampsia Ringan
Disebut Preeklamsia
Ringan apabila
- TD diastolik 90-
110mmHg
- Proteinuria sampai ++
- Tidak ada tanda-tanda
lain dari PEB

PER dapat dengan cepat


meningkat menjadi PEB,
dengan risiko kejang

7
Preeklampsia Berat
 Preekalampsia berat apabila terdapat satu atau
lebih tanda berikut :
- TD ≥160/110mmHg pada 2 pemeriksaan
- Proteinuria ≥5g/24 jam, atau
dipstik +3
- Oliguria
- udema paru
- cerebral or visual disturbance
- Pulmonary edema
- nyeri perut kanan atas
- gangguan fungsi hepar
- Trombositopenia
- IUGR
Pengobatan
 Prinsip terapi PEB:
1) mencegah kejang
2) kontrol TD
3) terminasi kehamilan
 Obat-obatan:
-MgSO4 mencegah/menghilangkan kejang
-Antihipertensi: jika khawatir perdarahan otak
-Diuretika: jika ada edema paru

9
Pencegahan
 diit rendah garam
 konsumsi makanan yang tinggi calcium
seperti minyak ikan

Anda mungkin juga menyukai