endemis mengenai cara penularan dan cara pengendalian vektor nyamuk 2. Pengendalian vektor Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus – Menguras: membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dll – Menutup: menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dsb – Mengubur: mengubur barang – barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan terjadinya genangan air Pencegahan (2) PLUS: • Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan • Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk • Menggunakan kelambu saat tidur • Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk • Menanam tanaman pengusir nyamuk • Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah • Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain. Pencegahan (3) 3. Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) – Obat diberikan kepada setiap orang dalam satu wilayah tanpa memeriksa satu per satu lebih dahulu Pencegahan (4) – Tujuan POMP: • Mengeliminasi filariasis dengan cara menghilangkan kejadian penularan dari penderita kepada calon penderita filariasis • Penularan akan menurun atau bahkan tidak terjadi bila jumlah mikrofilaria yang beredar dalam masyarakat sangat rendah sehingga meskipun ada nyamuk sebagai vektor, tetapi gigitannya tidak akan mampu menularkan filariasis karena rendahnya jumlah mikrofilaria dalam darah penderita Pencegahan (5)
– Obat yang digunakan untuk pengobatan massal
berdasarkan kesepakatan global di bawah arahan WHO, yakni: • Dietilkarbamazin (DEC) → membunuh mikrofilaria, akan tetapi efeknya pada filaria dewasa masih dipertanyakan • Albendazol → mengobati investasi nematoda dewasa Pencegahan (6) – Dosis: DEC: 6mg/kgBB, Albendazol: 400 mg semua umur – Cara: Diberikan dalam dosis tunggal 1x/ 5 tahun di daerah endemis filariasis – Efek samping (Kejadian Ikutan Pasca POMP Filariasis): • Obat untuk efek samping POMP → simptomatik Prognosis • Prognosis filariasis baik untuk pengobatan yang optimal pada mikrofilaremia stadium akut, limfedema stadium 1-2, dan stadium dini elefantiasis Daftar Pustaka 1. Pusat Data dan Surveilans Epiemiologi Kementrian Kesehatan RI. Buletin Jendela Epidemiologi Filariasis di Indonesia. Depkes RI. Jakarta. 2010 . 2. Supali T, Kurniawan A, Partono F. Wucheria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Dalam: Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Ed. 4. Jakarta: Balai penerbit FKUI , 2008: 32- 43.