Anda di halaman 1dari 20

Early Infant Feeding Practices as Possible Risk

Factors for Immunoglobulin E-Mediated Food


Allergies in Kuwait

Dalal Alkazemi , Munirah Albeajan ,and Stan Kubow


Hindawi International Journal of Pediatrics Volume 2018, pages 1-12

Ike Wahyu Triastuti


1
Pendahuluan

•Alergi makanan (FA) + penyakit atopic ( asma, rhinitis


dermatitis atopic)  beban kesehatan anak dan dewasa
Ciardiello dkk., 2013

•Prevalensi FA  5% anak; 8% dewasa  semakin meningkat


Sicherer, Sampson, 2014

•FA  IgE mediated gejala kulit, gastrointestinal, respirasi


 tumbuh kembang
Wang, Sampson, 2011;Giovannini dkk., 2014

2
Pendahuluan…

•Faktor-faktor risiko FA  paparan lingkungan, variasi genetik,


interaksi gen-lingkungan,dan gangguan epigenetic
Lack, 2012

•Pola kolonisasi usus  riwayat SC; paparan antibiotik


Hirsch dkk., 2017

•Pemberian ASI, MPASI  mikrobiom usus, maturasi sistem


imun
Katz dkk., 2010

3
Metode

•Desain Studi : case control


•Subjek : pasien FA dari PAICs di RSU Kuwait antara Agustus –
Desember 2015 dan Februari 2016 dari unit vaksinasi
puskesmas sebagai kontrol.
•Etik : kementrian kesehatan Kuwait
•Kuisioner FA dikembangkan dan distandarisasi berdasarkan
International Study of Asthma and Allergies in Childhood
(ISAAC) 2010

4
Hasil

5
6
7
8
9
10
11
12
13
Diskusi

• Separuh pasien rujukan ke PAICs  kasus baru FA


terkonfirmasi (46.9%); angka insiden 14.4%
Mailhol dkk., 2016; Hammadi dkk., 2010

• Sulit membandingkan penelitian ini dengan penelitian di


tempat lain  perbedaan metodologi ; variasi kelompok usia
Leung dkk., 2009

• Validitas penelitian  rekam medis berasal dari banyak


tempat dan menggunakan kriteria diagnosa dokter
Prescott dkk., 2013

14
Diskusi

•Makanan alergen  susu sapi, telur, kacang pohon, dan


kacang tanah  konsisten internasional  negara, faktor
genetik, diet sehari-hari, paparan makanan awal  globalisasi
dan westernisasi  Kuwait seperti USA

Jackson dkk., 2013; Rona dkk., 2007

• Berdasarkan umur  bayi dan balita (alergi susu sapi);anak


yang lebih tua dan dewasa (telur, hazelnut, dan tepung terigu)
Han dkk., 2012; Irani dkk., 2011; Teymourpour dkk., 2012

15
Diskusi

•Makanan yang menyebabkan reaksi anafilaksis  geografi


dan paparan lingkungan  Kuwait (susu sapi dan produk
olahannya, tree nuts, telur); USA (kacang tanah); Israel (wijen)
Bock dkk., 2001; Dalal dkk., 2002; Hill dkk., 2007

• Pasien dengan eczema pada usia < 6bulan dua kali lebih
berisiko menjadi FA (telur, susu, kacang tanah) disbanding usia
> 6bulan; Di Perancis 362 anak dengan asma didiagnosa FA
19.3%
Hill dkk., 2007; Krogulska dkk., 2013; Nabavi dkk., 2010
16
Diskusi

•ASI eksklusif > 6 bulan 15 kali lebih berisiko FA (aOR =15.55; p


= 0.001) penurunan paparan makanan alergi
Hatakka dkk., 2009; Fleischer dkk., 2015

• Efek protektif ASI  kuantitas ASI yang dikonsumsi,


frekuensi menyusui, pemberian awal makanan alergenik 
Kuwait ibu dengan ASI eksklusif juga memberikan air gula, the
herbal, jus buah
Lack dkk., 2012; Perkin dkk., 2016

17
Diskusi

•Defisiensi vitamin D meningkatan kemungkinan FA (aOR 5.42;


p = 0.001) regulator respon imun yang memperkuat efek
ASI pada FA
Sicherer dkk., 2014; Vuillermin dkk., 2013

• FA  nutritional deficiency syndrome  defisiensi vitamin


D, perawakan pendek, rickets, gagal tumbuh, anemia
defisiensi besi (OR = 5.4; p = 0.03)
Fox dkk., 2004; Meyer dkk., 2014

18
Diskusi

•Paparan antibiotik < 1tahun lima kali lebih besar risiko FA


(aOR = 5; p = 0.006)  antibiotic mengganggu imunitas dan
perubahan pola kolonisasi usus.
Lack, 2008

19
Kesimpulan

•Prevalensi FA  diet tidak sesuai selama bayi (keterlambatan


MPASI, ASI ekslusisf > 6 bulan, defisiensi vitamin D,
penggunaan antibiotik selama tahun pertama)
•FA  susu sapi, telur, dan tree nuts
•Penyakit penyerta  penyakit atopik (asma dan eczema);
sindrom defisiensi nutrisi (rickets, gagal tumbuh, dan anemia
defisiensi besi)

20

Anda mungkin juga menyukai