Anda di halaman 1dari 38

Drg Sri Rezeki, Sp.

PM
 Merupakan suatu penyakit jaringan keras
gigi, yaitu email, dentin, sementum yang
disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme
pada karbohidrat yang dapat
difermentasikan  ditandai dengan
demineralisasi jaringan keras gigi  diikuti
kerusakan bahan organik
 Proses penghancuran atau pelunakan email
maupun dentin (Baum, 1997)
 Proses patologis jaringan keras gigi (email,
dentin, sementum) yang terjadi karena
adanya interaksi multifaktor di dalam rongga
mulut

 Gangguan keseimbangan antara proses


demineralisasi dan remineralisasi
 Pelikel : tdd glikoprotein dari saliva, sifatnya
sangat lengket dan mampu melekatkan
bakeri2 tertentu pada permukaan gigi

 Plak : biofilm yang berisi bakteri dan


produk2nya  melekat pada permukaan
gigi, restorasi gigi, gigi tiruan
 Streptococcus mutans dan Lactobacillus  bakteri
kariogenik karena mampu menghasilkan asam dari
karbohidrat yang dpt difermentasi

 Bakteri tsb dapat tumbuh subur dan dapat


menempel pada permukaan gigi karena
kemampuannya membuat polisakarida ekstra sel
yang sangat lengket dari karbohidrat makanan 
membantu bakteri untuk melekat pada gigi serta
melekatkan satu sama lain  plak semakin tebal 
menghambat fungsi saliva dalam menetralkan plak
 Plak + Karbohidrat makanan yang menempel pada
gigi  membentuk asam  demineralisasi email

 Karbohidrat dengan berat molekul rendah spt gula


 segera melekat ke dalam plak  dimetabolisme
dengan cepat oleh bakteri  plak akan tetap
bersifat asam selama bbrp waktu (utk kembali ke
pH normal : 7, dibutuhkan 30 – 60 menit) .

 Oleh karena itu , konsumsi gula sering dan


berulang2  tetap menahan pH plak dibawah
normal  demineralisasi gigi
 Sintesa polisakarida ekstra sel dari sukrosa
lebih cepat dibandingkan glukosa, fruktosa,
dan laktosa  sukrosa mrpk gula yang paling
kariogenik, walaupun gula lainnya juga
berbahaya.
 Morfologi Gigi
 Daerah yang mudah diserang karies
▪ Pit dan Fisur pada permukaan Oklusal Molar dan
Premolar, pit bukal molar dan pit palatal insisif
▪ Permukaan halus di daerah proksimal sedikit di
bawah titik kontak
▪ Email pada tepi daerah leher gigi sedikit di atas tepi
gingiva
▪ Permukaan akar yang terbuka, yang merupakan
daerah tempat melekatnya plak pada pasien dengan
resesi gingiva karena penyakit periodonsium
 Morfologi Gigi
 Daerah yang mudah diserang karies
▪ Tepi tumpatan / restorasi yang kurang atau mengemper
▪ Permukaan gigi yang berdekatan dengan gigi tiruan atau
jembatan (bridge)
 Lingkungan Gigi : saliva, cairan celah gusi , fluor
 Saliva  mampu melakukan remineralisasi karies yang masih
dini karena banyak sekali mengandung ion kalsium dan fosfat.
Kemampuan saliva meningkat jika ada ion fluor.
 Saliva memiliki kemampuan buffer
 Cairan celah gusi mengandung antibodi yang didapat dari serum
yang spesifik terhadap S . mutans
 Saliva mampu mendepositkan kembali
mineral selama berlangsungnya proses karies
 menandakan bahwa proses karies
tersebut terdiri atas periode perusakan dan
perbaikan yang silih berganti  sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
terbentuknya karies
 Oral Streptococci
 Streptococcus mutans  paling asidurik (tumbuh
dengan baik pada suasana asam)dibandingkan
Stretococcus lain
 Streptococcus sanguis
 Streptococcus mitis
 Streptococcus salivarius
 Oral Lactobacilli
 Bersifat asidogenik dan asidurik  menurunkan
pH & mempercepat lesi karies
 Lactobacillus casei paling banyak ditemukan pada
karies gigi
 Oral Actinomyces
 Semua spesiesnya mampu memfermentasikan
glukosa
 Spesies yang sering menimbulkan karies akar gigi,
karies fisur, dan penyakit periodontal adalah A.
viscosus dan A. naeslundii.
 Berdasarkan tempat predileksi oleh Black
 Klas I : Kavitas pada semua pit dan fisur gigi,
defective groove. Lokasi : permukaan oklusal gigi
Premolar dan Molar, 2/3 oklusal pada permukaan
bukal dan lingual gigi Premolar dan Molar,
permukaan lingual gigi anterior.
 Klas II : Kavitas pada aproksimal gigi posterior
(Premolar atau Molar)
 Berdasarkan Black
 Klas III : Kavitas pada permukaan aproksimal gigi
anterior di bawah titik kontak
 Klas IV : Kavitas sama seperti Klas III, namun
meluas sampai pada sudut insisal
 Berdasarkan Black
 Klas V : Kavitas pada bagian sepertiga gingival
permukaan bukal atau lingual (lebih dominan
timbul pada permukaan bukal daripada lingual).
Selain mengenai email, dapat pula mengenai
sementum
 Klas VI (Simon’s Modification) : terjadi pada ujung
tonjol gigi posterior dan ujung edge insisal
 Menurut GJ Mount dan WR Hume
 SITE
▪ Site 1 : pit dan fisur
▪ Site 2 : area kontak dua gigi yang
bersebelahan (proksimal), baik gigi
anterior maupun posterios
▪ Site 3 : daerah servikal di sekeliling gigi,
termasuk enamel atau permukaan akar
yang terbuka
 Menurut GJ Mount dan WR Hume
 SIZE
▪ Size 1 : Kavitas sangat kecil (baru berkembang dari lesi
bercak putih)
▪ Size 2 : Ukuran kavitas sedang, masih terdapat struktur
gigi yang cukup untuk menyangga restorasi yang akan
ditumpatkan
▪ Size 3 : Kavitas yang berukuran lebih besar, sehingga
preparasi kavitas diperluas agar restorasi dapat
digunakan untuk melindungi struktur gigi yang tersisa
dari retak atau patah
▪ Size 4 : Sudah terjadi kehilangan sebagian besar struktur
gigi, spt cusp ataupun sudut insisal
 Menurut International Caries Detectian and Asessment
System (ICDAS) berdasarkan keparahan lesi karies
Description of Codes
0 Sound
1 First Visual Change in Enamel (seen only after prolonged
air drying or restricted to within the confines of a pit or
fissure) D1 : terlihat lesi putih pada permukaan gigi
saat kering
2 Distinct Visual Change in Enamel  D2 : terlihat lesi
putih pada permukaan gigi saat basah
3 Localized Enamel Breakdown (without clinical visual
signs of dentinal involvement)  D3 : Karies mencapai
email
 Menurut International Caries Detectian and Asessment
System (ICDAS) berdasarkan keparahan lesi karies
Description of Codes
4 Underlying Dark Shadow from Dentin  D4 :Karies
hampir menyerang dentin (Mencapai DEJ)
5 Distinct Cavity with Visible Dentin  D5 : Karies
mencapai dentin
6 Extensive Distinct Cavity with Visible Dentin  D6
: Karies menyerang pulpa
ACUTE CARIES ARRESTED CARIES
(Karies akut / rampan) (Karies terhenti / tidak berkembang)

CHRONIC CARIES
(Karies kronik / berkembang lambat)
INITIAL/PRIMARY RECURRENT/SECONDARY
 A primary caries is one in which the lesion
constitutes the initial attack on the tooth
surface.
 The designation of primary is based on the
initial location of the lesion on the surface
rather than the extent of damage.
 This type of caries is observed around the edges and under
restorations.
 The common locations of secondary caries are the rough or
overhanging margin and fracture place in all locations of
the mouth.
 It may be result of poor adaptation of a restoration, which
allows for a marginal leakage, or it may be due to
inadequate extension of the restoration.
 In addition caries may remain if there has not been
complete excavation of the original lesion, which later may
appear as a residual or recurrent caries.
1. Initial caries
2. Superficial caries
3. Moderate caries
4. Deep caries
5. Deep complicated caries
Dental caries can be divided into 4 or 5 stages
 Initial caries: Demineralization without
structural defect. This stage can be reversed
by fluoridation and enhanced mouth
hygiene
 Superficial caries (Caries
superficialis):Enamel caries, wedge-shaped
structural defect. Caries has affected the
enamel layer, but has not yet penetrated
the dentin.
3. Moderate caries (Caries media): Dentin caries.
Extensive structural defect. Caries has penetrated up
to the dentin and spreads two-dimensionally beneath
the enamel defect where the dentin offers little
resistance.
4. Deep caries (Caries profunda): Deep structural defect.
Caries has penetrated up to the dentin layers of the
tooth close to the pulp.
5. Deep complicated caries (Caries profunda complicata)
:Caries has led to the opening of the pulp cavity
(pulpa aperta or open pulp).
Simple A caries involving only one
tooth surface

A caries involving two surfaces


Compound of tooth

Complex A caries that involves more than


two surfaces of a tooth
Thank You

Anda mungkin juga menyukai