Anda di halaman 1dari 10

Sri Kustiyati, M.

Keb
Siapa yang Dapat Menggunakan IUD
Wanita di usia reproduktif atau paritas yang:
 Menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektifitas yang
tinggi, dan jangka panjang
 Memberikan ASI
 Berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan ASI
 Berada dalam masa pasca aborsi
 Mempunyai resiko rendah terhadap PMS
 Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari
 Lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal
atau yang memang tidak boleh menggunakannya
 Yang benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi gawat
darurat

3
IUD: Siapa yang Tidak Boleh Menggunakannya
(WHO Kelas 4)
IUD tidak boleh digunakan jika wanita :
 Hamil (diketahui atau dicurigai)
 Mengalami perdarahan vaginal yang tidak dapat dijelaskan
sampai kasusnya ditetapkan dan masalah serius ditangani
 Mengidap PID sudah lama atau baru
 Mengeluarkan nanah yang sifatnya akut (seperti nanah)
 Mengalami distorsi kavum uteri
 Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
 Mengidap TB pelvik
 Mengidap kanker saluran genital
 Mengidap infeksi saluran genital yang aktif (misalnya: vaginitis,
servisitis)

Sumber: WHO 1996.


4
Kapan Harus Memasukkan IUD
 Kapanpun selama siklus menstruasi, saat Anda yakin
bahwa klien tersebut tidak hamil
 Hari ke-1 hingga ke-7 selama siklus menstruasi
 Masa postpartum (segera setelah melahirkan, selama
48 jam pertama postpartum atau setelah 4 sampai 6
minggu; setelah 6 bulan menggunakan LAM)
 Masa pascaaborsi (segera atau selama 7 hari pertama)
pastikan tidak ada infeksi pelvik

5
IUD: Efek Samping Umum
Terlepasnya Copper :
 Perdarahan menstruasi yang lebih banyak
 Perdarahan vaginal yang tidak teratur atau hebat
 Kram akibat menstruasi
 Menambah kram atau sakit akibat menstruasi
 Cairan kotor dari vagina

Terlepasnya progestin:
 Amenorrhea atau perdarahan menstruasi/penodaan
yang ringan

6
IUD: Permasalahan Lain yang
Mungkin Terjadi
 Benang hilang
 Sedikit peningkatan resiko infeksi pelvik (sampai 20
hari setelah dimasukkan)
 Perforasi uterus (jarang terjadi)
 Lepas secara spontan
 Kehamilan ektopik
 Aborsi spontan
 Pasangan mengeluh merasakan benang

7
IUD: Instruksi Bagi Klien
 IUD segera efektif.
 IUD dapat keluar dari uterus secara spontan, khususnya selama
beberapa bulan pertama.
 Perdarahan atau penodaan dapat terjadi selama beberapa hari
pertama.
 Perdarahan menstruasi dapat berubah tergantung dari jenis
IUD.
 IUD dapat dilepas kapan saja Anda menginginkannya. Lagi
pula, aman dan efektif untuk (x tahun) jika menggunakan (jenis
IUD).
 IUD tidak dapat melindungi dari PMS (misalnya: HBV,
HIV/AIDS.)

8
IUD: Instruksi Bagi Klien
lanjutan
 Kembali lagi untuk check up setelah menstruasi pertama pasca
pemasukan, 4 hingga 6 minggu setelah pemasukan.
 Selama bulan pertama setelah pemasukan, periksa keadaan
benang beberapa kali, khususnya setelah periode menstruasi
Anda.
 Periksa keadaan benang setelah bulan pertama, hanya jika
Anda mengalami:
 Kram di perut bagian bawah,
 Penodaan antar periode atau setelah berhubungan seksual,
atau
 Sakit/nyeri setelah hubungan seksual (atau jika pasangan
Anda mengalami ketidaknyamanan selama melakukan
hubungan seks).

Anda mungkin juga menyukai