PEMBIMBING :
DR. IQBAL, SP.P
OLEH
• ALMIRA YANUAR DEWI RETNO WULAN
• IDZA FARIHA AFRI R.I.P JOEY POESPO
• RAMADANA YUDHA PERKASA TOMY WIJAYA KURNIAWAN
• TRISTY YUNITA PRATIWI
Definisi
Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis dan varian mycobacterium lainnya
seperti M. Africanum dan M. Bovis. (Hasan, 2010).
Epidemiologi
WHO tahun 2011 (berdasarkan data tahun 2010) sekitar 8,8 juta
(antara 8,5-9,2 juta) kasus baru terjadi di seluruh dunia. survey
kesehatan rumah tangga (SKRT) Departemen Kesehatan RI 1992 TB
paru sebagai penyebab kematian nomor tiga.(Hasan, 2010)
Etiologi
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung,
tidak berspora dan tidak berkapsul. Bakteri ini berukuran lebar 0,3 ± 0,6 mm dan
panjang 1 ± 4 mm.
Patofisiologi
Patogenesis dan manifestasi patologi tuberkulosis paru merupakan hasil respon
imun seluler dan reaksi hipersensitivitas tipe lambat terhadap antigen kuman
tuberkulosis. Perjalanan penyakit tuberkulosis terjadi melalui 5 stage. (PDPI,2006)
Klasifikasi
Secara patologis, TB dibagi menjadi 2;
1. primer adalah bentuk penyakit yang terjadi pada orang yang belum pernah
terpajan.
2. post primer Terjadi setelah periode laten (beberapa bulan/tahun) setelah
infeksi primer. Dapat terjadi karena reaktivasi dan reinfeksi. Karakteristik TB post
primer adalah adanya kerusakahn paru yang luas dengan kavitas, hapusan
dahak positif, pada lobus atas, umumnya tidak terdapat limfadenopati
intratoraks. (PDPI,2006)
WHO berdasarkan terapi membagi TB dalam 4 kategori yakni
1. Kategori I,
2. Kategori II
3. Kategori III
Diagnosi Pemeriksaan Fisik
Anamnesa : Pada pemeriksaan fisis pasien sering tidak
menunjukkan suatu kelainan pun terutama pada
1. Batuk/Batuk darah kasus-kasus dini
2. Demam Bila ada infiltrat yang luas, maka didapatkan perkusi
3. Sesak napas yang redup dan auskultasi suara napas bronkia
TB paru sering asimtomatik dan penyakit baru
4. Nyeri dada
dicurigai dengan didapatkannya kelainan
5. Malaise radiologis dada pada pemeriksaan rutin atau uji
tuberkulin yang positif. (Aru W. Sudoyo, 2009)
(Aru W. Sudoyo dkk, 2009)
Penunjang
2RHZE 4R3H3
evaluasi klinik
Bakteriologik
Radiologik
efek samping obat
serta evaluasi keteraturan berobat.
Resisten Ganda (Multi Drug Resistance/ MDR)
Resistensi ganda menunjukkan M.tuberculosis resisten terhadap rifampisin dan INH
dengan atau tanpa OAT lainnya.
Obat tunggal
Paduan obat tidak adekuat
Pemberian obat tidak teratur
Addition syndrome
Pengetahuan penderita kurang tentang penyakit TB
Belum menggunakan strategi DOTS
Kasus MDR-TB rujuk ke ahli paru
Pengobatan Tuberkulosis Resisten Ganda (MDR)
Belum ada paduan pengobatan yang distandarisasi
untuk penderita MDR-TB.
bergantung dari hasil uji resistensi dengan
menggunakan minimal 2-3 OAT yang masih sensitif dan
obat tambahan lain yang dapat digunakan yaitu
golongan fluorokuinolon
memerlukan waktu yang lama yaitu minimal 12 bulan, bahkan bisa sampai 24 bulan
Keadaan Khusus
TB MILIER :
Aru W.Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi. 2009. “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam”.
Jilid III Edisi V
Brooks, G.F., Butel, J. S. and Morse, S. A., 2004. “Jawetz, Melnick &Adelbergh’s:
Mikrobiologi Kedokteran”. Buku I, Edisi I, Alih bahasa:Bagian Mikrobiologi FKU Unair,
Jakarta : Salemba Medika
Depkes RI. 2008. Jurnal Konsensus Nasional Tuberkulosis. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. Pointers Menkes Menyambut Hari TBC Sedunia 2007 .
www.depkes.go.id 2007.
Hasan, Helmia, 2010. Tuberkulosis Paru dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru 2010.
Departemen ilmu penyakit paru FK UNAIR. Surabaya.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan pedoman Nasioan Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta:
Bakti Husada 2011 hal 11-37
Naning R. Tuberculosis Infection in Infant and Children Who Have Contact with Positive Sputum
Adult Tuberculosis. http://puspasca.ugm.ac.id. 2010.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Nasional Pengandalian Tuberkulosis. Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan.
http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html
PDPI.2006. Tuberkulosis Pedoman Diagnosis & Tatalaksana. www.klikpdpi.com (online) diakses
tanggal 3 Maret 2016
Rahajoe. 2008. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak Edisi ke 2. Jakarta : UKK Respirologi
Sub Direktorat TB Departemen Kesehatan RI dan World Health Organization (WHO). Hari TB
Sedunia : Lembar Fakta Tuberkulosis. www.tbcindonesia.or.id. 2008.
World Health Organization. World Global Tuberculosis Control 2011. GenevaWorld Health
Organization. 2011
WHO.2003 Treatment of Tuberculosis, Guidelines for National Programme. Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2, cetakan pertama.Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2007