Anda di halaman 1dari 8

Klasifikasi

Atrofi primer Atrofi sekunder

Papil edem
Gejala klinis
Disfungsi Penurunan sampai hilangnya :
penglihatan pada • Tajam penglihatan
papil atrofi • Lapang pandang
• Buta warna

• penurunan respon pupil terhadap


cahaya
Papil atropi komplit  pupil melebar
dan tidak respon terhadap cahaya
Diagnosis • Mengenai penurunan visus, gangguan lapang
pandangan, penglihatan warna
• Riwayat DM, HT, obat-obat an yang dikonsumsi,
Anamnesis kontak dengan bahan toksik, trauma, riwayat operasi
sebelumnya
• Riwayat keluarga

• Funduskopi
Pemeriksaan
• Tajam penglihatan  eye chart
mata • Tes lapang pandang
• Tes warna
• Tes reflek pupil
1. Laboratorium  mengkonfirmasi adanya keracunan
melalui analisis darah dan urin serta untuk uji DNA
2. Radiologi
Pemeriksaan
• Magnetic resonance imaging
penunjang • Visual evoked potentials
• Fluorescein angiography

Fluorescein angiography stadium awal neuropati


optikus iskemik
• Neuropati optic systemic anterior
Diagnosis banding (NOIA)
• Neuropati optic herediter

Penatalaksanaan • Sesuai penyebab yang mendasari

• Pasien penurunan penglihatan 


teratur pemeriksaan mata
Pencegahan • Hindari paparan zat beracun dan
mencegah malnutrisi  neuritis
optikus toksik atau nutrisional

• Sebagian besar pulih


penglihatannya secara bertahap,
bahkan tanpa pengobatan
Prognosis • Neuritis optikus toksik atau
nutrisional  penyebab
ditangani  penglihatan kembali
normal setelah beberapa bulan
RINGKASAN

• Papil atrofi  akibat degenerasi serat saraf dari saraf


optikus
• Akibat kelainan bawaan atau didapat
• Gejala yang muncul  penurunan fungsi penglihatan,
ditandai pucatnya papil saraf optikus dan hilangnya reaksi
pupil
• Terapi sesuai penyebab yang mendasari

Anda mungkin juga menyukai