PAPER
Disusun oleh :
GREG GOLDSTEIN
190131065
Supervisor :
dr. Hj. Aryani Atiyatul Amra, M.Ked(Oph), Sp.M(K)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih,
berkat, dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Juvenile Open Angle Glaucoma”. Penulisan makalah ini adalah salah
satu syarat untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan
Profesi Dokter di Departemen Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Hj.
Aryani Atiyatul Amra, M.Ked(Oph), Sp.M(K) selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan dalam penyelesaian makalah ini. Dengan demikian
diharapkan makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem
pelayanan kesehatan secara optimal.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk perbaikan dalam penulisan makalah selanjutnya.
i
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................1
ii
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
DAFTAR GAMBAR
iii
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
BAB I
PENDAHULUAN
1
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Glaukoma sudut terbuka juvenil (JOAG) adalah kasus yang tidak umum
dari glaukoma sudut terbuka primer (POAG) yang ditandai dengan pewarisan
dominan autosomal dan onset usia dini. Seperti bentuk glaukoma lainnya, JOAG
adalah kondisi degenerasi saraf optik yang dimanifestasikan oleh perubahan
kepala saraf optik dan cacat bidang visual yang sesuai. JOAG paling sering
didiagnosis pada individu berusia antara 5 dan 35 tahun dan jarang setelah 40
tahun, tetapi usia saat diagnosis bervariasi karena perjalanan penyakit yang
berbahaya. Dalam sebuah penelitian terhadap 70 pasien JOAG, usia rata-rata saat
diagnosis adalah 26 ± 9,8 tahun. JOAG harus dibedakan dari glaukoma infantil,
yang berkembang sebelum usia 3 tahun dan merupakan entitas penyakit yang
berbeda secara klinis.1
2.2 Etiologi
Seperti glaukoma sudut terbuka primer, JOAG dikaitkan dengan
peningkatan tekanan intra okular. Dihipotesiskan bahwa peningkatan TIO
disebabkan oleh trabecular meshwork yang abnormal yang menyebabkan
2
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
berkurangnya aliran keluar akuos. Bukti untuk mekanisme ini termasuk temuan
ultra-struktural dari jaringan padat yang tebal dan deposit ekstraselular dalam
jalinan trabekular individu dengan JOAG. 2
JOAG diwariskan dalam pola dominan autosomal dengan penetrasi tinggi.
Yang paling penting dalam patogenesis JOAG adalah gen yang disebut myocilin
(MYOC). Analisis keterkaitan genetik dalam silsilah dengan JOAG
mengidentifikasi lokus pada kromosom 1q21-31 yang disebut GLC1A yang
selanjutnya disempurnakan menjadi 1q23-25. Dari lokus GLC1A ini, gen TIGR
(trabecular meshwork inducible glucocorticoid response), yang kemudian dinamai
myocilin, diisolasi. Mutasi pada myocilin sangat terkait dengan JOAG, terjadi
pada hingga 36% individu yang terkena. Mutasi myocilin penyebab penyakit juga
hadir pada POAG onset dewasa tetapi pada prevalensi yang lebih rendah yaitu
4%. Risiko seumur hidup mengembangkan glaukoma pada pembawa mutasi
MYOC adalah 60-100%. Selain itu, pasien dengan riwayat keluarga glaukoma
yang kuat memiliki kemungkinan lebih besar untuk menyimpan mutasi myocilin
penyebab penyakit.3,4,5
Myocilin dinamakan demikian karena homologinya dengan myosin dan
lokalisasi ke akar ciliary. Mutasi penyebab penyakit pada myocilin diperkirakan
meningkatkan resistensi aliran keluar akuos karena produk protein diekspresikan
pada anyaman trabekular (termasuk berkas trabekular dan jaringan ikat
juxtacanalicular). Mutasi myocilin juga mungkin memiliki nilai prognostik karena
fenotipe telah ditemukan berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit.
Misalnya, mutasi Gln368Stop dikaitkan dengan fenotipe ringan dengan usia lanjut
saat diagnosis dan TIO rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan mutasi
Tyr437His dan Ile477Asn. Variasi genetik penting lainnya adalah CYP1B1
(sitokrom P450, famili 1, subfamili B, polipeptida 1), yang mungkin merupakan
gen pengubah yang menjadi predisposisi JOAG. CYP1B1 juga telah dikaitkan
dengan glaukoma kongenital.6,7
3
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
4
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
5
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
2.6 Tatalaksana
Tujuan pengobatan pada JOAG termasuk menurunkan TIO untuk
mencegah degenerasi lebih lanjut dari saraf optik dengan pencitraan serial kepala
saraf optik dan perimetri untuk menilai perkembangan penyakit. TIO pada JOAG
cenderung refrakter terhadap terapi medis yang dapat ditoleransi secara maksimal
dan seringkali memerlukan terapi bedah untuk mengontrol TIO. 15,16
Berbeda dengan glaukoma kongenital, JOAG pertama-tama ditangani
secara medis diikuti dengan pembedahan tambahan. Perlu dicatat, bagaimanapun,
bahwa terapi medis sering digunakan sebagai jembatan untuk operasi karena TIO
yang terus meningkat. Dalam sebuah studi tentang beberapa silsilah yang secara
genetik terkait dengan lokus glaukoma remaja pada kromosom 1q21-q31, operasi
filtrasi glaukoma diperlukan pada 83% pasien JOAG.17
Terapi medis mirip dengan pengelolaan POAG dan termasuk inhibitor
karbonat anhidrase, analog prostaglandin (termasuk latanoprost, yang tidak efektif
pada glaukoma kongenital), beta blocker, dan agonis adrenergik. Miotik seperti
pilocarpine ditoleransi dengan buruk karena spasme silia dan miopia yang
diinduksi. Selain itu, agonis alfa harus digunakan dengan hati-hati pada anak kecil
karena efek samping yang merugikan seperti depresi sistem saraf pusat. Untuk
alasan ini, apraclonidine mungkin lebih disukai daripada brimonidine pada anak
kecil dengan JOAG.18,19
6
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
7
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
BAB III
KESIMPULAN
Penting bagi dokter untuk mengenal JOAG, neuropati optik kronis yang
biasanya bilateral dan berpotensi membutakan. Karena hasil visual dapat buruk
jika JOAG terlewatkan, kami merekomendasikan pemeriksaan TIO sedini
mungkin pada anak-anak, terutama mereka yang memiliki riwayat glaukoma
dalam keluarga. Diagnosis yang cepat dan rujukan awal ke spesialis glaukoma
akan memberikan pasien kesempatan terbaik untuk mempertahankan penglihatan.
8
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
DAFTAR PUSTAKA
9
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
10
PAPER NAMA : GREG GOLDSTEIN
21. Bradfield YS, Kaminski BM, Repka MX, et al. Comparison of Tono-Pen
and Goldmann applanation tonometers for measurement of intraocular
pressure in healthy children. J AAPOS. 2012;16(3):242-248.
22. Stangos AN, Whatham AR, Sunaric-Megevand G. Primary
viscocanalostomy for juvenile open-angle glaucoma. Am J Ophthalmol.
2005;140(3):490-496.
23. Gupta V, Srivastava RM, Rao A, Mittal M, Fingert J. Clinical correlates to
the goniodysgensis among juvenile-onset primary open-angle glaucoma
patients. Graefes Arch Clin Exp Ophthalmol. 2013;251(6):1571-1576.
11