PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
PAPER
Disusun oleh :
Supervisor :
dr. Hj. Aryani Atiyatul Amra, M. Ked (Oph), Sp.M(K)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih, berkat,
dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Acute
Angle Closure Glaucoma”. Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat untuk
menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di
Departemen Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr. Hj.
Aryani Atiyatul Amra, M. Ked (Oph), Sp.M(K) selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan dalam penyelesaian makalah ini. Dengan demikian diharapkan
makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem pelayanan kesehatan
secara optimal.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk perbaikan dalam penulisan makalah selanjutnya.
i
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR ISI
ii
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi sudut bilik mata depan ………………….…….…... 2
Gambar 2.2 Bagian trabecular meshwork..…………….. ..…..………….. 4
Gambar 2.3 Aliran keluar aqueous humor..…………….. ……………….. 6
iii
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB I
PENDAHULUAN
1
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
Aqueous humor adalah dari cairan jernih yang mengisi bilik mata depan
dan bilik mata belakang. Volumenya adalah sekitar 250 μl dan kecepatan
produksinya adalah 2,5 μl/menit, dimana kecepatan produksi ini dapat bervariasi
berdasarkan variasi diurnal yaitu biasanya tekanan bola mata tinggi pada pagi
hari.8,9 Komposisi aqueous humor sama dengan komposisi plasma kecuali lebih
tingginya konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat, sedangkan konsentrasi protein,
urea, dan glukosa lebih rendah dari plasma. Tekanan osmotiknya pun sedikit lebih
tinggi dari plasma darah.8
2
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
a) Korpus siliaris
Berfungsi sebagai pembentuk aqueous humor. Terdiri dari dua bagian,
yaitu anterior: pars plicata, dan posterior: pars plana. Korpus siliaris
tersusun dari 2 lapisan epitel siliaris, yaitu non pigmented cliary epithelium
(NPE) dan pigmented ciliary epithelium (PE). Aqueous humor
disekresikan secara aktif oleh epitel yang tidak berpigmen, sebagai hasil
proses metabolik yang tergantung pada beberapa enzim, terutama pompa
Na+/K+ - ATPase.9
b) Sudut kamera okuli anterior
Dibentuk oleh akar iris, bagian paling anterior korpus siliaris, sklera spur,
trabecular meshwork, dan garis Schwalbe (bagian akhir dari membran
descement kornea).9
c) Sistem aliran aqueous humor
Melibatkan trabecular meshwork, kanalis Schlemm, dan saluran kolektor,
vena aqueous, dan vena episklera.9
1. Trabecular meshwork
Suatu struktur mirip saringan yang dilalui aqueous humor, dimana
90% aqueous humor mengalir melalui bagian ini. Terdiri dari 3 bagian,
yaitu:9
a. Uvea meshwork
Bagian paling dalam dari trabecular meshwork, memanjang dari
akar iris dan badan siliar ke arah garis Schwalbe. Susunan anyaman
trabekular uvea memiliki lubang sekitar 25μ - 75μ. Ruangan
intertrabekular relatif besar dan memberikan sedikit tahanan pada
jalur aliran aqueous humor.
b. Corneoscleral meshwork
Membentuk bagian tengah terbesar dari trabecular meshwork,
berasal dari ujung sklera sampai garis Schwalbe. Terdiri dari
kepingan trabekula yang berlubang elips yang lebih kecil dari
uveal meshwork (5μ - 50μ).
3
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
c. Juxtacanalicular meshwork
Membentuk bagian paling luar dari trabecular meshwork yang
menghubungkan corneoscleral meshwork dengan endotel dari
dinding bagian dalam kanalis Schlemm. Bagian trabecular
meshwork ini berperan besar pada tahanan normal aliran aqueous
humor
2. Kanalis Schlemm
Merupakan saluran pada perilimbal sklera. Dinding bagian dalam dari
kanalis Schlemm dibatasi oleh sel endotel yang ireguler, yang
memiliki vakuola yang besar. Dinding terluar dari kanal dibatasi oleh
sel rata yang halus dan mencakup pembukaan saluran kolektor yang
meninggalkan kanalis Schlemm pada sudut miring dan berhubungan
secara langsung atau tidak langsung dengan vena episklera. 9
3. Saluran kolektor
Disebut juga pembuluh aqueous intrasklera, berjumlah 25-35, dan
meninggalkan kanalis Schlemm pada sudut lingkaran ke arah tepi ke
dalam vena episklera.9
4
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
2.2. Fisiologi
Aqueous humor disekresi oleh epitel badan siliaris dengan kecepatan 2-
3μL/menit, mengisi kamera okuli posterior sebanyak 0,06 mL, dan kamera okuli
anterior sebanyak 0,25 mL. Aqueous humor memegang peranan penting dalam
fisiologi mata manusia, yaitu:9
a) Sebagai pengganti sistem vaskuler untuk bagian mata yang avaskuler,
seperti kornea dan lensa.
b) Memberi nutrisi penting bagi mata, seperti oksigen, glukosa, dan asam
amino.
c) Mengangkut metabolit dan substansi toksik, seperti asam laktat dan CO2.
d) Aqueous humor berputar dan mempertahankan tekanan intraokular (TIO)
yang penting bagi pertahanan struktur dan penglihatan mata.
e) Aqueous humor mengandung asam askorbat yang berperan dalam
membersihkan radikal bebas dan melindungi mata dari serangan sinar
ultraviolet dan radiasi lainnya.
f) Dalam kondisi yang berbeda, seperti inflamasi dan infeksi, aqueous humor
memberi respon imun humoral dan seluler.
5
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
6
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
7
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
mengacu pada sudut antara iris dan kornea di ruang anterior, yang dapat menjadi
terhalang secara struktural. Menurut definisi, glaukoma primer tidak berhubungan
dengan gangguan okular atau sistemik yang diketahui dan biasanya mempengaruhi
kedua mata. Glaukoma sekunder berhubungan dengan gangguan okular atau
sistemik dan seringkali unilateral. Glaukoma sudut tertutup akut adalah bagian dari
glaukoma sudut tertutup primer.16
Glaukoma sudut tertutup akut terjadi bila terbentuk iris bombe yang
menyebabkan oklusi sudut bilik mata depan oleh iris perifer. Hal ini menghambat
aliran keluar aqueous dan tekanan intraocular meningkat dengan cepat,
menimbulkan nyeri hebat, kemerahan, dan penglihatan kabur. 17
Glaukoma sudut tertutup akut ditandai oleh munculnya kekaburan
penglihatan mendadak yang disertai nyeri hebat, halo, serta mual dan muntah.
Pasien terkadang dikira menderita penyakit gastrointestinal akut. Temuan-temuan
lainnya adalah peningkatan tekanan intraocular yang mencolok, bilik mata depan
dangkal, kornea berkabut, pupil berdilatasi sedang yang terfiksasi, dan injeksi siliar.
Mata sebelahnya harus dilakukan pemeriksaan gonioskopi untuk memastikan
adanya predisposisi anatomi terhadap glaukoma sudut tertutup primer. 17
2.2.2. Epidemiologi
Prevalensi pada Glaukoma primer sudut tertutup (PACG) beragam dengan
perbedaan ras dan kelompok etnis tertentu. Pada populasi kulit putih di Amerika
dan Eropa diperkirakan kurang lebih terdapat 0,1%. Pada populasi Inuit dari daerah
Arctic memiliki prevalensi tertinggi yang telah diketahui yaitu 20-40 lebih tinggi
dibandingkan ras kulit putih. Perkiraan untuk prevalensi glaukoma primer sudut
tertutup pada populasi Asia sangat beragam. Hal ini mungkin disebabkan karena
perbedaan dari definisi yang digunakan dan desain penelitian yang berbeda.7,18
Glaukoma akut sudut tertutup relatif jarang terjadi pada ras kulit hitam,
namun lebih sering terjadi glaukoma kronik sudut tertutup. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami
glaukoma sudut tertutup. Disebutkan bahwa perempuan 3-4 kali lebih sering
mengalami PACG dibandinkan pria. Riwayat keluarga yang mengalami glaukoma
juga menjadi faktor risiko untuk terjadinya PACG. Umur dikaitkan dengan
8
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
glaukoma karena pada usia yang bertambah terjadi penurunan kedalaman dan
volume dari kamera okuli anterior. Hal ini menjadi predisposisi untuk terjadi
blokade pupil. PACG paling sering terjadi pada rentang usia 55-65 tahun. Selain itu
risiko untuk terjadi PACG adalah pada mata hiperopik karena memiliki kedalaman
dan volume kamera okuli anterior yang lebih kecil.7,18
Saat ini telah ditemukan satu gen untuk angle-closure glaukoma. Autosomal
dominan nanopthalmos (NNO1) berhubungan dengan glaukoma sudut tertutup
disebabkan karena penyimpangan dari semgen anterior dan pemetaan untuk
kromosom 11.7,18
Di Amerika Serikat, glaukoma sudut tertutup akut primer terjadi pada 1-40
per 1000 orang, hal ini juga dipengaruhi oleh ras. Penyakit ini terjadi pada 1 per
1000 orang Kaukasian, sedangkan pada ras Asia lebih sering yaitu 1 per 100 orang
dan pada ras Eskimo 1 per 100 orang. Glaukoma jenis ini lebih banyak terjadi pada
perempuan. Pada usia 60-70 tahun, risiko untuk menderita glaukoma jenis ini
meningkat. Di Amerika Serikat, glaukoma sudut tertutup akut primer terjadi pada
1-40 per 1000 orang, hal ini juga dipengaruhi oleh ras. Penyakit ini terjadi pada
1 per 1000 orang Kaukasian, sedangkan pada ras Asia lebih sering yaitu 1 per 100
orang dan pada ras Eskimo 1 per 100 orang. Glaukoma jenis ini lebih banyak terjadi
pada perempuan. Pada usia 60-70 tahun, risiko untuk menderita glaukoma jenis ini
meningkat.
2.2.3. Etiologi
Penyumbatan aliran aqueous humor terjadi karena sejumlah variasi anatomi
predisposisi. Variasi ini termasuk ruang anterior yang lebih dangkal, ukuran lensa,
lokasi anterior diafragma iris-lensa, dan pintu masuk sempit ke sudut ruang anterior.
Sudut bilik mata depan yang lebih dangkal menyebabkan sebagian besar iris dan
lensa bersentuhan satu sama lain, memperlambat aliran aqueous humor dari bilik
posterior ke bilik mata depan. Hal ini, pada gilirannya akan menyebabkan
perbedaan tekanan antara ruang yang disebut blok pupil. 16
Blok pupil menyebabkan iris melengkung, yang semakin mempersempit
sudut bilik mata depan. Siklus ini akan memudahkan peningkatan tekanan
intraokular yang mengarah ke presentasi klinis glaukoma sudut tertutup akut. 16
9
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
10
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
11
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
12
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
13
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
14
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
15
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
92%. Komplikasi yang dapat ditimbulkan akibat prosedur ini adalah terjadi
phthisis, iridosiklitis, hifema.20
2.2.10 Komplikasi
Sinekia anterior perifer; apabila glaukoma akut tidak segera diobati,
terjadilah perlekatan antara iris bagian tepi dan trabekulum jaringan. Akibatnya
adalah terhambatnya pengeluaran aqueous humor. Atrofi papil saraf optickarena
serangan saraf menjadi hebat dan hebat, papil mengalami pukulan yangberat hingga
atrofi. Kalau glaukomanya tidak diobati dan berlangsung terus dapat terjadi
ekskavasi dan atrofi. Glaukoma absolute adalah istilah untuk suatuglaucoma yang
sudah terbengkalai sampai buta total. Bola mata nyeri karena TIO tinggidan
mengalami degenerasi hingga menggelupas (keratopati bulosa). 7
Jika glaukoma sudut tertutup akut tidak terdeteksi dan diobati pada tahap
awal, dapat menyebabkan hilangnya penglihatan sementara atau kebutaan. Ada
kehilangan penglihatan tepi, diikuti oleh hilangnya penglihatan sentral. Dapat
terjadi peningkatan TIO yang signifikan pada pasien dengan iridotomi paten perifer
dan bilik mata depan yang datar. Kondisi ini disebut glaukoma maligna. Kondisi
ini sulit diobati dan secara progresif menyebabkan kebutaan. 29
2.2.11 Pencegahan
Pasien dengan riwayat glaukoma sudut tertutup akut harus menghindari
cahaya redup. Pupil melebar sebagai respons terhadap cahaya redup, semakin
mempersempit sudut iridokorneal. Pasien dengan hipermetropia berada pada
peningkatan risiko mengembangkan glaukoma sudut tertutup. 16
2.2.12 Prognosis
Prognosis tergantung pada deteksi dini dan pengobatan cepat glaukoma
sudut tertutup akut. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 116 kasus glaukoma
sudut tertutup akut menyimpulkan bahwa keterlambatan dalam presentasi dan
waktu yang dibutuhkan untuk mengakhiri episode akut adalah faktor yang paling
penting dalam menentukan hasil akhir dari pasien ini. Tekanan intraokular yang
tinggi kurang efektif dalam menentukan prognosis jangka panjang dari kondisi
ini.30
16
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB III
KESIMPULAN
Glaukoma adalah suatu kelainan pada mata yang ditunjukkan oleh karena
tekananintraokuler yang disertai pencekungan diskus optikus dan pengecilan
lapangan pandang. Glaukoma terjadi peningkatan tekanan intraokuler yang dapat
disebabkan oleh produksi humor aqueous oleh badan siliar ataupun berkurangnya
humor aqueous di daerah sudut pupil.
Glaukoma sudut tertutup akut adalah keadaan darurat okular yang
diakibatkan oleh peningkatan tekanan intraokular yang cepat akibat obstruksi aliran
keluar humor aqueous. Beberapa faktor menyebabkan obstruksi pada glaukoma
sudut tertutup akut, tetapi faktor predisposisi utama adalah anatomi struktural bilik
mata depan, yang menyebabkan sudut yang lebih dangkal antara iris dan kornea.
Glaukoma sudut tertutup akut muncul sebagai nyeri mata unilateral parah yang tiba-
tiba atau sakit kepala yang berhubungan dengan penglihatan kabur, halo berwarna
pelangi di sekitar cahaya terang, mual, dan muntah.
17
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR PUSTAKA
1. Pascolini D, Mariotti SP. Global estimates of visual impairment : 2010. 2012;
Hal.614–9.
2. Infodatin. Situasi dan analisis glaukoma. Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI. 2015.
3. American Academy of Ophthalmology. Basic and clinical science course
section 10, glaucoma. San Francisco: American Academy of Ophthalmology;
2016-2017. Hal 117-126.
4. International Council of Ophthalmology. ICO Guidelines for Glaucoma Eye
Care. 1st ed. Melbourne: International Council of Ophthalmology; 2016.
5. Asian Pacific Glaucoma Society. Asia pacific glaucoma guidelines. 3rd ed.
Amsterdam: Kugler Publications; 2016.
6. Baig N, Kam N, Tham CC. Lens extraction: where does it stand in the primary
angle closure glaucoma management algorithm?. Exp Rev of Opht.
2014;9(1):1-5.
7. Ilyas HS, Yulianti SR. Ilmu penyakit mata. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013. h. 286-7.
8. Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 17thed.
Lange Mc Graw Hill; 2007; p.212-28.
9. Rahmawaty R. Aqueous Humor. Medan: Departemen Ilmu Kesehatan Mata
FK USU; 2009; p.1-17
10. Guzman MH. Trabeculectomy. 2014. Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/1844332-overview#a15. Accessed on:
Sept 6th 2021
11. Kanski JJ. Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach 8th Edition.
Edinburgh: Butterworth Heinemann/Elsevier. 2015.
12. Pardianto G. Recent awareness and consideration of intraocular pressure
fluctuation during eye surgery. J Cataract Refract Surg. 2015
Mar;41(3):695.
18
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
13. Acott TS, Kelley MJ, Keller KE, Vranka JA, Abu-Hassan DW, Li X, Aga M,
Bradley JM. Intraocular pressure homeostasis: maintaining balance in a high-
pressure environment. J Ocul Pharmacol Ther. 2014 Mar-Apr;30(2-3):94-101
14. Sagri D, Lösche CC, Bestges BB, Krummenauer F. [Is There Really
Agreement between Rebound and Goldmann Applanation Tonometry
Methods? Results of a Systematic Review of the Period 01/2005 to
08/2014]. Klin Monbl Augenheilkd. 2015 Jul;232(7):850-7.
15. Pohl H, Tarnutzer AA. Acute Angle-Closure Glaucoma. N Engl J Med. 2018
Mar 08;378(10):e14.
16. Khazaeni B, Khazaeni L. Acute Closed Angle Glaucoma. [Updated 2021 Jul
18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430857/
17. Ahram DF, Alward WL, Kuehn MH. The genetic mechanisms of primary angle
closure glaucoma. Eye (Lond). 2015 Oct;29(10):1251-9.
18. Bourne RR, Taylor HR, Flaxman SR, Keeffe J, Leasher J, Naidoo K, Pesudovs
K, White RA, Wong TY, Resnikoff S, Jonas JB., Vision Loss Expert Group of
the Global Burden of Disease Study. Number of People Blind or Visually
Impaired by Glaucoma Worldwide and in World Regions 1990 - 2010: A Meta-
Analysis. PLoS One. 2016;11(10):e0162229
19. Khurana AK. Comprehensive ophthalmology. 4th edition. New Delhi: New
Age International; 2007.
20. Liesgang TJ, Skuta GL, Cantor LB. Basic clinical science course: glaukoma.
San Fransisco: American Academy of Ophtalmology; 2005. H.119-27.
21. Tarongoy P, Ho CL, Walton DS. Angle-closure glaucoma: the role of the lens
in the pathogenesis, prevention, and treatment. Surv Ophthalmol
2009;54(2):211-25.
22. Garala P, Bansal A. Acute Secondary Optic Neuropathy as a Complication of
a Single Episode of Acutely Raised Intraocular Pressure: A Case Series. J
Glaucoma. 2019 Jan;28(1):e10-e13
23. Tanto, Chris. Kapita selekta kedokteran Ed. 4 Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius. 2014.
19
PAPER NAMA : MIKHA MARTYASARI
PUTRI ALLAGAN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 190131099
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
24. Salmon JF. Glaukoma dalam: Oftalmologi umum. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC, 2007.
25. Anwar F, Turalba A. An Overview of Treatment Methods for Primary Angle
Closure. Semin Ophthalmol. 2017;32(1):82-85.
26. He M, Jiang Y, Huang S, Chang DS, Munoz B, Aung T, Foster PJ, Friedman
DS. Laser peripheral iridotomy for the prevention of angle closure: a single-
centre, randomised controlled trial. Lancet. 2019 Apr 20;393(10181):1609-
1618
27. Stamper RL, Lieberman MF, Drake MV. Becker-Shaffer’s diagnosis and
therapy of the glaucomas. 8th edition. London: Mosby Elsevier; 2009.
28. Cornel Ş, Mehdi B, Adriana I, Mihaela T, Algerino D, Jalaladin H. CURRENT
OPTIONS FOR SURGICAL TREATMENT OF GLAUCOMA. Romanian
Journal of Ophthalmology. 2015;59(3):194-201.
29. Shahid H, Salmon JF. Malignant glaucoma: a review of the modern literature. J
Ophthalmol. 2012;2012:852659
30. David R, Tessler Z, Yassur Y. Long-term outcome of primary acute angle-
closure glaucoma. Br J Ophthalmol. 1985 Apr;69(4):261-2.
20