Fagosit sel
Penumpukan Sklerosis
ganglion retina
sel-sel glia
oleh sel radang
Patofisiologi
Gejala Klinis
AKUT
1. Keluhan pada 1 Mata
2. Penurunan/Hilang Penglihatan dlm Jam-hari
3. Nyeri pada mata saat digerakkan
4. Relative afferent pupillary defect
5. Defek Lap. Pandang skotoma central
6. Buta Warna
Gejala Klinis
1. Kehilangan penglihatan persisten ± 1 thn
Kronis 2. Relative afferent pupillary defect persisten
3. Desaturasi warna (terutama merah)
4. Fenomena Uhthoff ggn penglihatan yg timbul dgn
Penyembuhan peningkatan suhu, aktivitas; membaik dgn istirahat
klinis yg disertai 5. Diskus optikus mengecil dan pucat
gejala sisa
Klasifikasi
1. Retrobulbar Neuritis
Berdasar Lokasi 2. Papilitis
anatomi
3. Perineuritis
4. Neuroretinitis
2. Papilitis
Unilateral
Gangguan pd diskus optikus e.c demyelinisasi yg menjadi inflamasi
Edema dan hiperemi diskus optikus, Pelebaran Vena
Pengaburan batas diskus optik
Klasifikasi
3. Perineuritis
Keterlibatan selubung nervus optikus dengan atau tanpa edema
diskus optikus
4. Neuroretinitis
Edema nervus optikus (Papilitis) + eksudat pada makula
Biasa disebabkan inflamasi, infeksi
Klasifikasi
Berdasar Gambaran 1. Neuritis Optik Tipikal
Klinis 2. Neuritis Optik Atipikal
Tipikal Atipikal
Rx autoimun inflamasi Umum pd usia > 50 thn
Demyelinisasi saraf optik Temuan okular Abnormal
Wanita > Pria Menyertai penyakit lain
Usia 15-50 thn Alkohol, rokok dan efek samping obat
TIPIKAL ATIPIKAL
USIA Dewasa muda, 15-50 thn > 50 tahun atau <12 tahun
ONSET Akut; Subakut (jam-hari, 1-2 minggu) Kronik
MATA YANG Unilateral Bilateral (simultan atau sekuensial)
TERKENA
NYERI Nyeri periokular ringan, memburuk saat • Nyeri persisten >2 minggu
pergerakan mata • Kehilangan penglihatan tanpa
nyeri
• Nyeri periokular berat
PENGLIHATAN • Kehilangan tajaman penglihatan unilateral Kehilangan penglihatan berat
derajat ringan-sedang, penyembuhan (persepsi cahaya) berlangsung >2
dapat spontan minggu
• Fotopsia dipicu pergerakan bola mata
• Dyschromatopsia
• Defek lapangan pandang dalam beberapa
derajat; difus dan central atau centrocecal
skotoma
TIPIKAL ATIPIKAL
PEMERIKSAAN • Normal (2/3 kasus) Peradangan segmen anterior dan/ segmen
• Edema nervus optikus tanpa perdarahan posterior
Uveitis dan retinal periphlebitis
Edema papil saraf optik
Perdarahan diskus optik berat
Eksudat pada retina
Macular star Neuroretinitis
Diagnosis
anamnesis, tanda dan gejala klinis, pemeriksaan fisik dan
penunjang lain
1. Penurunan/hilangnya penglihatan
TRIAS KLASIK 2. Nyeri periocular dan dyschromatopsia (buta warna),
3. Terjadi unilateral pada dewasa
DIAGNOSA
Subjektif 1. Visus turun mendadak, unilateral
2. Penurunan penglihatan ketika beraktivitas dan
berkurang jika beristirahat
3. Nyeri sekitar mata saat pergerakan mata
4. Persepsi warna terganggu
5. Persepsi intensitas cahaya menurun
6. Bagian hitam pada penglihatan (bintik buta)
7. Bisa disertai gejala neurologi
8. Riwayat demam, imunisasi atau infeksi virus sebelumnya
DIAGNOSA Objektif
Penurunan Ringan Sedang Berat
Visus ≥ 20/30 ≥ 20/60 ≤ 20/70
Pola kehilangan bidang visual dalam neuropati optik. A, Cecocentral scotoma (kiri;
panah); skotoma paracentral (kanan; panah). B, Skotoma tengah (panah). C, Arcuate
scotoma (panah). D, Board arcuate (altitudinal) defect (panah). E, Nasal arcuate
(langkah) defect (panah). F, Pembesaran bintik buta (panah).
SKOTOMA
A. Central
B. Centralcaecal
C. Nasal step
D. Superior Arcuate
E. Nasal Wedge defect
F. Nasal Superior quadrantanopia
G. Superior Altitudinal
H. Nasal Vertical hemianopia
I. Enlarged Blind Spot
SKOTOMA
Scotoma arkuata
terjadi di daerah 10 derajat-20
derajat dari fiksasi
Ipsilateral relative afferent pupillary
Pem. Refleks Pupil
defect (RAPD)
Neuritis
Optik
Neuritis Optik
Akut