Anda di halaman 1dari 2

Papilitis

Papilitis adalah inflamasi diskus optikus. Papilitis merupakan radang pada serabut retina saraf
optik yang masuk pada papil saraf optik yang yang berada dalam bola mata. Hal ini mengacu
pada keterlibatan optic disk akibat gangguan inflamasi dan diemilisasi. Kondisinya unilateral tapi
kadang bilateral.

Epidemiologi

Faktor risiko dapat timbul karena kelainan autoimun, termasuk usia, sering terjadi pada usia 20-
40 tahun, rata-rata 30 tahun . jenis kelamin, (pria: wanita = 2:3)

Gejala klinis dan diagnosis

Pasien dengan neuritis optic (papilitis) akan mengeluhkan penurunan tajam penglihatan
mendadak disertai nyeri pada pergerakan bola mata. Kehilangan tajam penglihatan sentral
dilaporkan 90% pasien. Kehilangan tajam penglihatan umumnya terjadi cepat dalam hitungan
jam – hari, terjadi pada satu mata namun pada sebagian kecil kasus ditemukan didua mata
terutama pada anak-anak . Derajata penurunan penglihatan muai dari derajat ringan hingga tidak
ada persepsi cahaya.

Terdapat nyeri pada pergerakan bola mata yangs eringkali membuat pasien merasa tidak
nyaman. Umumnya nyeri akan menglihang dalam hitungan hari-minggu.

Pada pemeriksaan funduskopi akan didapatkan penurunan tajam penglihatan pada satu atau
kedua mata, penurunan persepsi warna, dan sensivitas kontra. Refleks pupil akan menjukkan
adanya relative afferent pupillary defect apabila neuritis terjadi unilateral. Papil nervus optic
akan terlihat hiperemi dan edema/bengkak dan batas tidak jelas. Dalam 4-6 minggu papil nervus
optikus berubah menjadi pucat, meskipun tajam penglihatan dan fungsi penglhatan lain
membaik.

Defek lapang pandang dapat berfariasi dari ringan sampai berat, dapat difus atau local, dan dapat
sentral ataupun perifer. Pada dasarnya semua bentuk defek lapang pandang dapat terjadi pada
optik neuritis, dengan defek lapang pandang yang tersering adalah difus. Defek lapang pandang
fokal tersering adalah defek altitudinal, kemudian arkuata diikuti nasal step dan sekosentral.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien optic neuritis adalah MRI< dan beberapa
pemeriksan laboratorium untuk mencari penyebab lain. Pemeriksaan MRI untuk menentukan ada
tidaknya multiple sclerosis. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mencari kemungkinan
penyebab seperti pemeriksaan darah lengkap, toksoplasma serum, sifilis, bartonella, dan
veverapa pemeriksaan untuk kelainan autoimun seperti SLE.

Penatalaksanaan

1. Visus 20/40 ≥ : observasi


2. Visus 20/50 ≤ :
a. Observasi atau
b. Methylprednisolone 250 mg.iv tiap 6 jam – 3 hari, dilanjutkan prednisolone
oral/mg/KgBB/hari – 11 hari, tapering dosis.

Sumber PDT, oftamologi UI 2017

Anda mungkin juga menyukai