Anda di halaman 1dari 5

NEURITIS OPTICUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/SPO/BM-QP.02/1/2020 00 1 dari 5

Ditetapkan
Tanggal Terbit
Direktur,
PANDUAN PRAKTIK
KLINIS

Dr. Irma Rismayanty, MM

Neuritis optik merupakan inflamasi dari nervus optikus berupa demyelinasi


Pengertian n.optikus disertai penurunan penglihatan. Penyakit ini dapat mengenai pada
satu atau kedua mata

Gejala pada penyakit neuritis opticus adalah:

 Penglihatan buram pada sebelah


 Ruang pandang menyempit atau penglihatan bagian tepi tidak terlihat
jelas.

Anamnesis / Riwayat  Sebagian warna terlihat lebih redup dari


Penyakit  Pada kasus yang jarang terjadi, gangguan penglihatan juga bisa sampai
menyebabkan kebutaan.

Penderita neuritis optik juga merasakan nyeri pada mata, terutama ketika
digerakkan. Ketika bola mata digerakkan, penderita dapat melihat kilatan cahaya
kerlap-kerlip.

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan ini, dokter akan meminta pasien untuk melihat dan
menyebutkan angka atau alfabet yang diletakkan pada jarak tertentu. Tes ini
bertujuan untuk mengukur ketajaman penglihatan pasien.
NEURITIS OPTICUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/SPO/BM-QP.02/1/2020 00 2 dari 5

Pemeriksaan lapang pandang

Tes lapang pandang dapat membantu dokter mengetahui kemampuan mata


pasien untuk melihat objek-objek yang ada di tepi lapang pandang. Tes ini bisa
dilakukan dengan berbagai metode, bisa manual atau dengan bantuan alat
khusus.

Tes reaksi pupil terhadap cahaya

Pada tes ini, dokter akan menyinari mata dengan senter untuk melihat respons
pupil terhadap cahaya yang terang. Pupil penderita neuritis optik tidak mengecil
sekecil pupil mata yang sehat jika disinari oleh cahaya terang.

Oftalmoskopi

Pemeriksaan oftalmoskopi bertujuan untuk memeriksa lempengan saraf optik.


Jika lempengannya bengkak, kemungkinan pasien tersebut menderita neuritis
optik. Pemeriksaan ini menggunakan alat khusus bernama oftalmoskop.
Oftalmoskop akan membantu dokter mata untuk menyinari mata dengan cahaya
dan melihat struktur di dalam bola mata pasien.

Dokter mata juga dapat melakukan pemeriksaan optical coherence tomography


(OCT) untuk memeriksa ketebalan serabut saraf retina dan tes visual evoked
response untuk menilai kecepatan aliran listrik dari saraf optik. Serabut saraf
penderita neuritis optik lebih tipis dari orang normal dan aliran listriknya
cenderung melambat.
NEURITIS OPTICUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/SPO/BM-QP.02/1/2020 00 3 dari 5

Selain pemeriksaan di atas, ada beberapa tes lain yang dapat dilakukan untuk
mengetahui faktor risiko penyebab neuritis optik, antara lain:

 Tes darah, untuk memeriksa kemungkinan adanya neuromyelitis optica


pada penderita neuritis optik, dengan mendeteksi antibodi di dalam
darah.
 Pemindaian dengan MRI, untuk menentukan area kerusakan pada otak
yang menjadi penyebab multiple sclerosis.
1. Gejala Penurunan Tajam penglihatan
2. Gangguan pada penglihatan warna dan fotofobia juga terjadi pada pasien
dengan neuritis optik. Persepsi phosphenes (cahaya berkilat dengan suara
bising atau gerakan mata) serta penurunan depth perception dapat juga
terjadi.
3. Pasien dengan neuritis optik memiliki defek lapangan pandang yang bervariasi
biasanya skotoma sentral. Defek yang lebih jarang seperti skotoma arkuata,
Kriteria Diagnostik
skotoma altitudinal superior atau inferior, quadranopia, konstriksi perifer,
skotoma cecocentral, hemianopia bitemporal atau kiri atau kanan
4. Abnormalitas pupil
5. Temuan fundus berupa lesi di dekat papil nervus optik menyebabkan papilitis
dengan pelebaran pembuluh darah minimal dan perdarahan peripapil. Vitritis
dapat terjadi di neuritis optik anterior karena infeksi atau inflamasi dan
dikaitkan dengan multipel sklerosis sebagai bagian dari uveitis intermediate
 AION
Diagnosis Banding
 Leber hereditary optik neuropati (LHON).
Pemeriksaan
Penunjang
NEURITIS OPTICUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/SPO/BM-QP.02/1/2020 00 4 dari 5

Neuritis optik umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 4-12
minggu, tanpa pengobatan tertentu. Namun tergantung kondisi penderita,
dokter mata dapat memberikan pengobatan tertentu untuk membantu
mempercepat penyembuhan, antara lain:

 Obat kortikosteroid
Dokter dapat menyuntikkan obat kortikosteroid dosis tinggi ke penderita
untuk mengobati neuritis optik, sekaligus memperlambat dan
mengurangi risiko perkembangan multiple sclerosis. Methylprednisolon
dengan dosis 200 mg per 6 jam diberikan sebanyak 12 dosis.
 Suntik imunoglobulin (IVIG)
Pengobatan lain untuk neuritis optik adalah dengan suntikan
imunoglobulin (IVIG). Pengobatan ini biasanya diberikan kepada
penderita neuritis optik yang sudah parah dan tidak bisa lagi diatasi oleh
Tatalaksana
kortikosteroid.
 Vitamin B12
Penderita neuritis optik yang disebabkan karena kekurangan vitamin B12
dapat diobati dengan suntikan vitamin B12.

Apabila neuritis optik dipicu oleh kondisi lain, misalnya diabetes, maka dokter
akan mengobati kondisi tersebut.

Penglihatan penderita umumnya dapat kembali normal dalam waktu 12 bulan.


Meski penglihatan telah kembali normal, gangguan penglihatan akibat neuritis
optik bisa terjadi lagi, termasuk pada penderita tanpa kelainan autoimun.
Namun, kemungkinannya lebih kecil dibandingkan dengan penderita multiple
sclerosis atau neuromyelitis optica.
NEURITIS OPTICUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/SPO/BM-QP.02/1/2020 00 5 dari 5

Edukasi -

Prognosis Dubia

1. Osborne BJ,VolpeNJ. Optic neuritis and risk of MS. Differential diagnosis and
management. Cleve Clin J Med 2009;76:181-90.
2. Beck RW, Cleary PA, Trobe JD, et al. The effect of corticosteroids for acute optic
neuritis on the subsequent development of multiple sclerosis. The
OpticNeuritis Study Group. N Engl J Med 1993;329:1764-9
3. Wray SH. Optic neuritis. In, Albert DM, Jakobiec FA (ed). Principles and
Practice of Ophthalmology, 1st edition.Philadelphia,PA, WB
Saunders,1994:2539-256.
4. Beck RW, Cleary PA,AndersonMM Jr, et al. A randomized, controlled trial of
Kepustakaan
corticosteroids in the treatment of acute optic neuritis. The Optic Neuritis
Study Group. N Engl J Med 1992;326:581-8.
5. Beck RW, Trobe JD, Moke PS, et al. High- and low-risk profiles for the
development of multiple sclerosis within 10 years after optic neuritis:
experience of the optic neuritis treatment trial. Arch Ophthalmol
2003;121:944-9.
6. Optic Neuritis Study Group. The clinical profile of optic neuritis: experience of
the Optic http://jurnal.fk.unand.ac.id Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;

Anda mungkin juga menyukai