Anda di halaman 1dari 23

Oleh Jan Morado Sirait Universitas Prima Indonesia 2014

Pendahuluan
Mata merupakan organ yang mengandung reseptor

penglihatan pada salah satu bagiannnya yang disebut retina. Retina merupakan reseptor permukaan untuk informasi visual. Sebagaimana ditunjukan oleh asal embriologis umum, retina dan jaras-jaras penglihatan anterior (nervus optikus, kiasma optikus dan traktus optikus) merupakan bagian dari kesatuan otak yang utuh, yang menyediakan sebagian besar input sensoris total.

Anatomi& fisiologi Lapisan retina

N.optikus

Lesi saraf optik

Definisi & klasifikasi


Neuritis optik adalah radang nervus optikus; penyakit

ini dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk : intraokular, yang mengenai bagian saraf bola mata (papillitis) retrobulbar, yang mengenai bagian saraf di belakang bola mata1, 2, 5

Etiologi
Demielinatif
Diperantarai imun1 Infeksi langsung1

Neuropati optik granulomatosa1


Penyakit peradangan sekitar1 Intoksikasi racun eksogen3 penyakitmetabolic7

Patogenesis

Dasar patologi penyebab neuritis optikus paling sering adalah inflamasidemielinisasi dari saraf optik. Patologi yang terjadi sama dengan yang terjadi padamultipel sklerosis (MS) akut, yaitu adanya plak di otak dengan perivascular cuffing,

edema pada selubung saraf yang bermielin, dan pemecahan mielin

Gambaran akut
Gejala neuritis optik biasanya monokular, namun

dapat mengenai kedua mata terutama pada anakanak.2, 6 Hilangnya penglihatan tiba-tiba selama beberapa jam sampai beberapa hari 2, 6 Nyeri pada mata Nyeri ringan di dalam atau sekitar mata terdapat pada lebih dari 90% Defek pupil aferen (afferent pupillary defect)

Defek lapang pandang


Buta warna pada mata yang terkena, terjadi pada 88%

pasien.

Kehilangan penglihatan secara persisten. Defek pupil aferen relatif tetap bertahan pada 25% pasien

dua tahun setelahgejala awal.2, 6 Desaturasi warna, terutama warna merah. Fenomena Uhthoff yaitu terjadinya eksaserbasi temporer dari gangguanpenglihatan yang timbul dengan peningkatan suhu tubuh. Olahraga dan mandidengan air panas merupakan pencetus klasik.2, 6 Diskus optik terlihat mengecil dan pucat, terutama didaerah temporal.Pucatnya diskus meluas sampai batas diskus ke serat retina peripapil.2, 6

Diagnosis

Anamnesis1, 7, 8

Penglihatan yang kabur (visus turun) mendadak Adanya bintik buta Perbedaan subjektif pada terangnya cahaya Persepsi warna yang terganggu Kekaburan penglihatan ketika beraktivitas dan meningkatnya suhu dan berkurang jika beristirahat. Rasa sakit pada mata yang mengganggu dan lebihsering pada tipe neuritis retrobulbar daripada tipe papilitis. Gejala berlangsung sementara pada salah satu mata (pada pasien dewasa). Sedangkan pada pasien anak, biasanya mengenai kedua mata. Terdapat riwayat demam atau imunisasi sebelumnya pada anak akan mendukung diagnosis.

Pemeriksaan Fisik 1, 7, 8
Pemeriksaan visus.
Pemeriksaan lapang pandang, Refleks pupil. Penglihatan warna berkurang.

Adaptasi gelap mungkin menurun

Pemeriksaan penunjang 1, 6, 7, 8
Funduskopi MRI (magnetic resonance imaging)

Pungsi lumbal dan pemeriksaan darah


Slit lamp Visually evoked response (VER) terganggu dan

menunjukan penurunan amplitude dan perlambatan waktu transmisi.

Diagnosis banding
Neuritis Optik
Papiledema Iskemik Neuropati Optik

Penatalaksanaan
Pasien tanpa riwayat Multiple Sclerosis atau Neuritis

optikus : Dari hasil MRI bila terdapat minimum 1 lesi demielinasi tipikal : Regimen selama 2 minggu :
3 hari pertama diberikan Methylprednisolone 1kg/kg/hari i.v 11 hari setelahnya dilanjutkan dengan Prednisolone 1mg/kg/harioral Tapering off dengan cara 20 mg prednisone oral untuk hari pertama

(hari ke 15 sejak pemberian obat) dan 10 mg prednisone oral pada hari ke-2 sampai ke-4

Dapat diberikan Ranitidine 150 mg oral untuk profilaksis

gastritis

Dari hasil MRI bila 2 atau lebih lesi demielinasi :


Menggunakan regimen yang sama dengan yang di atas. Merujukan pasien ke spesialis neurologi untuk terapi

interferon -1intramuskular seminggu sekali selama 28 hari. Metilprednisolon IV (1 g per hari, dosis tunggal atau dosis terbagi selama 3 hari)diikuti dengan prednison oral (1 mg/kg BB/hari selama 11 hari kemudian 4 haritappering off ).Tidak menggunakan oral prednisolone sebagai terapi primer karena dapat meningkatkan resiko rekuren atau kekambuhan.6,10,11

Dengan tidak ada lesi demielinasi dari hasil MRI :


Risiko terjadi MS rendah, kemungkinan terjadi sekitar 22% setelah 10tahun kemudian Intravena steroid dapat digunakan untuk mempercepatkan pemulihanvisual Biasanya tidak dianjurkan untuk terapi kecuali muncul gangguan visualpada mata kontralateral MRI lagi dalam 1 tahun kemudian6,10,11

Komplikasi

Kehilangan penglihatan pada neuritis optik dapat terjadi permanen. Neuritis retrobulbar mungkin terjadi walaupun merupakan suatu neuritis optik yang terjadi cukup jauh di belakang diskus optikus

Prognosis

Penyembuhan pada neuritis optik berjalan secara bertahap.Pada banyak pasien neuritis optik, fungsi visual mulai membaik 1 minggu sampai 3 minggu setelah onset penyakit walau tanpa pengobatan.Namun sisa defisit dalam penglihatan warna, kontras, serta sensitivitas adalah hal yang

umum.

KESIMPULAN
Neuritis optikus merupakan keadaan inflamasi saraf

optik , demielinisasi yangmenyebabkan kehilangan penglihatan secara akut dan biasanya melibatkan satumata (monokular). Terdapat subtipe dari neuritis optikus, yaitu neuritis retrobulbar dan papilitis. Neuritis optikus tidak berdiri sendiri, namun disebabkan oleh berbagai macam penyakit/keadaan. Salah satunya adalah multipel sklerosis (MS),suatu penyakit demielinasasi sistem saraf pusat.

Anda mungkin juga menyukai