Anda di halaman 1dari 12

Asuhan Keperawatan Papilitis

Present by :
Kelompok 2 1. Ayu Rahman Fadilah
2. Beta Budiawan
3. Farida Fitriani
4. Ilham Rohmat Febrian
5. Kartikaningsih
6. Madaniawati Nurul Fitri
7. Stutianti
Papillitis adalah gangguan pada saraf mata yang disebabkan karena
adanya peradangan pada saraf mata (optic neuritis) dan
pembengkakan pada diskus optik yang memperburuk kondisi saraf
dan berakibat terjadinya gangguan penglihatan. Umumnya terjadi
pada satu mata. Gangguan terjadi pada Nervus Optikus (N II)

Papiltis atau neuritis optik secara umum dapat disebabkan


kelima etiologi berikut antara lain:
1. Demielinatif.
2. Diperantarai imun.
3. Infeksi langsung.
4. Neuropati optik granulomatosa.
5. Penyakit peradangan sekitar
Penatalaksanaan Papilitis

Steroid dapat digunakan untuk mempersingkat fase


akut penyakit, namun tidak  mempengaruhi hasil akhir
dari penglihatan. Pengobatan dapat dimulai dengan
steroid sistemik  untuk fase akut diikuti dengan
imunosupresan jangka panjang sesuai aktivitas
penyakitnya.
Injeksi intravena metilprednisolon 250 mg 4 kali sehari
untuk 3 hari kemudian dilanjutkan  prednisolon oral
1mg/kg BB/hari selama 14 hari kemudian diturunkan
perlahan selama 4 hari.
Gejala Klinis

Individu dengan papilitis memiliki pengalaman hilang


penglihatan pada satu atau kedua mata dalam onset
waktu beberapa jam sampai hari. Pada beberapa
orang, papilitis dapat menyebabkan penurunan visus
dari ringan hingga hilangnya persepsi cahaya total/
buta. Terdapat rasa sakit pada rongga orbita terutama
saat pergerakan mata, gangguan lapangan  pandang.
Adanya defek pupil Marcus Gunn. Papilitis dapat pula
menyebabkan penurunan persepsi warna.
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan sensori persepsi
• Ansietas.
Gangguan persepsi sensori : visual

Faktor yang berhubungan :


Ketidak seimbangan biokimia dan atau elektrolit
Batasan karakteristik :
• DS :
Distorisi sensori : penglihatan buram
• DO :
Perubahan ketajaman sensori
Tujuan

• Menunjukan status neurologis : fungsi sensorik (kranial)


meningkat

Kriteria hasil :
Dapat berorientasi/ berinteraksi dengan orang lain atau
lingkungan
Intervensi

• Kaji Lingkungan terhadap bahaya


• Monitor Status neurologis (kesadaran)
• Identifikasi kebutuhan keamanan lingkungan
• Orientasikan lingkungan
• Menciptakan lingkungan yang aman
• Atur pencahayaan
• Libatkan keluarga dalam perawatan
• Kolaborasi pemberian therapy Kortikosteroid (Medika mentosa)
• Kolaborasi dengan ahli Gizi terkait dengan tatalaksana (TKTP)
Ansietas

Faktor yang berhubungan :


Kurang Informasi (kurang pengetahuan)
Batasan karakteristik :
• Subjektif :
Penurunan produktifitas, Gelisah,
• Objektif:
Mengekspresikan kekhawatiran, kontak mata yang buruk
Tujuan

• Ansietas berkurang sampai hilang

Kriteria hasil :
Mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
Mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan teknik untuk
mengontrol cemas
Ekspresi wajah relaks
TTV dalam batas normal
Intervensi

• Identefikikasi tingkat kecemasa


• Motivasi pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan
dan persepsi
• Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
• Edukasi : penggunaan teknik relaksasi
• Kolaborasi Medikamentosa, Psikologi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai