Anda di halaman 1dari 2

Learning Objective 1.

EFEK TOKSISITAS OBA

Efek toksik yang ditimbulkan oleh jamu dapat berupa :

1. Efek Toksik Akut


2. Efek Toksik Kronis
3. Reaksi Hipersensitivitas
4. Efek Teratogenik, Mutagenik, dan Karsinogenik

1. Efek Toksik Akut


Yang dimaksud dengan efek toksisitas akut adalah dampak yang timbul secara
langsung/tidak lama dari penggunaan jamu/herbal tertentu, terutama dinilai dari dampak
terhadap fungsi organ.
Hal ini bisa terjadi karena herbal tersebut memang mengandung toksik yang
mempengaruhi organ/sistem organ, dapat pula terjadi karena faktor eksternal seperti dalam
proses pembuatan jamu.
Efek terhadap Gejala yang Timbul
Sistem
Sistem SSP Parastesia bibir, lidah, dan anggota tubuh lain. Sakit kepala,
vertigo, gelisah, kesadaran berkabut, tetani, konvulsi, hingga
koma.
Sistem Respirasi Batuk, sulit bernapas, hemoptosis, oedem paru akut, paralisis
otot pernapasan, gagal napas hingga asfiksia.
Sistem Pencernaan Mual, sakit perut, anoreksia, diare, perdarahan saluran cerna,
ikterus, hepatomegali, hingga hepatitis.
Sistem Urinarius Sakit pinggang, oedem palpebra, poliuria, anuria, uremia,
hingga gagal ginjal.
Sistem Kardiovaskular Palpitasi, aritmia, tekanan darah turun/naik, gagal sirkulasi
hingga kematian.
Sistem Hemopoietik Leukopenia, granulositopenia, anemia hemolitik, purpura,
anemia aplastik, hingga kematian.

2. Efek Toksik Kronis


Efek toksisitas kronis merupakan efek yang timbul setelah penggunaan jangka panjang
dan berulang terhadap suatu herbal/jamu. Dampaknya biasanya mengenai lebih dari satu
sistem organ. Dan gejala terlihat jelas.
Organ yang paling banyak mengalami kerusakan adalah hepar. Hal ini sehubungan
dengan fungsinya sebagai penetralisir racun dan metabolisme suatu obat. Maka tak jarang
ditemukan kerusakan hati.

3. Reaksi Hipersensitivitas
Seseorang yang atopi mudah mengalami reaksi hipersensitivitas tesebut meliputi gejala
yang ringan hingga berat, antara lain ruam, urtikaria, eritema, dermatitis eksfoliatif, sampai
syok anafilaktik. Hal ini terjadi pada herbal tertentu yang bersifat imunogenik.

4. Efek Teratogenik, Mutagenik, dan Karsinogenik


Efek teratogenik adalah efek yang timbul saat seorang calon ibu mengkonsumsi herbal
saat hamil, sehingga mengganggu tumbuh kembang janin dan dapat menyebabkan
kecacatan pada janin.
Sementara efek mutagenik berupa efek yang dapat memutasi gen suatu kromosom,
sehingga berpotensi menjadi keganasan/kecacatan pada seseorang.
Herbal maupun jamu yang banyak dipakai untuk terapi immunosupresif jangka
panjang, menunjukkan adanya suatu perubahan kromosom hingga keganasan pada
penderita. Contoh pada tanaman Semen arecae.
Selain itu, kanker rongga mulut juga sering ditemui pada populasi yang suka
mengunyah herbal tertentu, seperti Binglang.

Combest W, Newton M, Combest A, Kosier JH. 2005. Effects of Herbal Supplements on the Kidney.
Medscape.com, Urologic Nursing, 25(5):381-6.

Anda mungkin juga menyukai