Anda di halaman 1dari 16

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

Skenario

Apa sih sel itu ?

Unit terkecil yang menyusun tubuh kita adalah sel. Sel kita tergolong jenis
eukariotik. Didalam sel tersusun beberapa organela yang mempunyai fungsi
khusus, antara lain, membran sel, mitokondria, badan golgi, nukleus dan masih
banyak lainnya. Sel juga mempunyai kemampuan untuk membelah diri ada yang
secara meiosis dan ada yang secara mitosis. Berikut saya jelaskan tentang siklus
sel.

Mahasiswa : Apakah semua sel itu sama bu ?


Dosen : Tentu tidak, coba nanti kalian cari literatur yang menjelaskan
tentang sel tersebut.

2.1 STEP 1 (Identifikasi Istilah)

a. Eukariotik : Sel yang memiliki membran inti dan multiselluler.


Contohnya pada sel hewan dan tumbuhan.
b. Membran Sel : Struktur tipis membranosa yang membatasi bagian dalam
dan luar sel.
c. Badan Golgi : Tempat pengemasan protein dan pembentukan lisosom dan
mengilah bahan mentah menjadi produk akhir.
d. Nukleus : Inti sel yang berada di tengah-tengah sel dan berbentuk bulat.
Berfungsi mengatur sintesisi protein dan cetak biru DNA.
e. Literatur : Sumber referensi.
f. Meiosis : Pembelahan sel gamet yang menghasilkan sel anakan yang
haploid.
g. Mitokondria : Organel sel yang menghasilkan ATP.
h. Mitosis : Pembelahan sel somatik yang menghasilkan sel anakan bersifat
diploid.

2.2 STEP 2 (Identifikasi Masalah)

1. Mengapa sel dikatakan sebagai unit terkecil ?


2. Apa saja jenis-jenis sel ?
3. Apa saja komponen-komponen dalam sel dan fungsinya ?
4. Apa fungsi sel secara umum ?
5. Bagaimana mekanisme siklus sel ?

2.3 STEP 3 (Analisis Masalah)


Berdasarkan masalah-masalah yang telah berhasil kami identifikasikan, kami
dapat menyimpulkan beberapa pendapat dalam diskusi sebagai hipotesa awal,
yaitu sebagai berikut:
1. Sel dikatakan sebagai unit dasar struktur dan fungsi suatu makhluk hidup,
karena sel merupakan kesatuan kompleks terkecil yang tersusun dari
beberapa komponen sel dan mampu melaksanakan proses-proses yang
berkaitan dengan kehidupan (Sherwood, 2012).

2. Jenis-jenis sel :
a. Berdasarkan adanya membran inti
 Eukariotik :
- Memiliki membran inti.
- Multiseluler.
- Susunan DNA panjang.
- Pembelahan meiosis dan sitosis.
- Contohnya pada seluruh makhluk hidup kecuali bakteri dan alga
biru-hijau.
 Prokariotik :
- Tidak memiliki membran inti.
- Uniselluler.
- Susunan DNA sirkuler.
- Kromosom tidak terbungkus oleh membran.
- Pembelahan amitosis.
- Susunan selnya bulat
- Contohnya pada bakteri dan alga biru.

3. Komponen-komponen beserta fungsinya :


a. Membran Plasma : berfungsi membungkus sel yang tersusun dari
lipid dan protein dan sebagai pembatas antara cairan ekstra sel dan
cairan intra sel.
b. Nukleus : Inti sel (pusat kendali sel).
c. Sitoplasma : Bagian yang tidak ditempati oleh nukleus. Sitoplasma
tersusun dari beberapa bagian diantaranya :
 Sitosol : Cairan mirip gel tempat organel-organel dan sitoskleton
berada.
 Organel : Struktur yang sangat terorganisasi dengan
karakteristik berbeda dengan fungsi khusus. Organel di bagi lagi
menjadi organel bermembran dan organel tak bermembran.
- Bermembran : Mitokondria, lisosom, Retikulum endoplasma,
Badan golgi dan peroksisom.
- Tak bermembran : Ribosom, vault dan sentriol.
 Sitoskleton : Kerangka protein yang tersebar di seluruh sel.

4. Fungsi Sel :
a. Memperoleh makanan (zat gizi) dan oksigen (O2) dari lingkungan
di sekitar sel.
b. Mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan produk sampingan
lainnya atau produk sisa yang terbentuk selama reaksi tersebut ke
lingkungan sekitar.
c. Melakukan reaksi kimia yang menggunakan zat-zat gizi dan O2
untuk menghasilkan energi (contoh fotosintesis).
d. Membentuk protein dan komponen lain yang diperlukan untuk
struktur, pertumbuhan, dan melaksanakan fungsi tertentu.
e. Peka dan responsif terhadap perubahan di lingkungan sekitar.
f. Mengontrol sebagian besar pertukaran bahan antara sel dan
lingkungan sekitarnya. Contohnya proses endositosis dan
eksositosis.

5. Siklus Sel

Gap I

Sintesis Interfase
(istirahat)
Gap II

Mitosis
(Interfase, Profase, Metafase, Anafase, Telofase)

2.4 STEP 4 (Strukturisasi)

SEL

Jenis- Pembelahan
Fungsi Struktur Siklus
jenis Sel
Jenis-jenis

2.5 STEP 5 (Identifikasi Tujuan Belajar)

Dari hasil diskusi yang kami lakukan, ada empat learning objective yang
kami dapatkan diantaranya :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis sel.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sel.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan siklus sel.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembelahan sel.
2.6 BELAJAR MANDIRI
Pada step 6 ini masing-masing anggota diskusi melakukan proses belajar
mandiri sehubungan dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan pada step 5
untuk mengetahui lebih dalam terhadap materi yang akan dibahas pada diskusi
kelompok kecil (DKK) 2.

2.7 SINTESIS MASALAH


1. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis sel.
 Sel pada darah[CITATION Lau12 \l 1057 ]
1. Sel Eritrosit : adalah sel datar berbentuk cakram yang mencekung
dibagian tengah kedua sisi seperti donat dengan bagian tengah
menggepeng. Fungsi sel darah merah adalah untuk mengangkut
oksigen didalam darah. Sel darah merah tidak mengandung nukleus
dan organel karena tersingkir oleh hemoglobin (lebih dari 250 juta
molekul).
2. Sel Leukosit : adalah sel darah putih yang merupakan unit yang
dapat bergerak pada sistem pertahanan tubuh (menahan atau
menyingkirkan benda sel atau sel abnormal yang berpotensi
merugikan). Lima jenis sel leukosit :
i. Kategori granulosit (mengandung granula) dan polimorfonukleus
(bentuk inti beragam):
- Neutrofil : bersifat netral. Neutrofil adalah spesialis fagositik, sel-
sel ini menelan dan menghancurkan bakteri secara intraseluler.
Neutrofil dapat menjalankan kematian sel terprogram yang disebut
Netosis yang mempersiapkan suatu jaringan serat yang disebut
neutrophil extracellular trap (NET) yang dilepaskan ke
ekstraseluler saat kematiannya yang nantinya akan berikatan dengan
bakteri dan memusnahkannya . Neutrofil selalu menjadi pertahanan
pertama terhadap invasi bakteri. Peningkatan neutrofil darah
(neutrofilia) dikarenakan infeksi bakteri akut.
- Eosinofil : menyerap warna merah eosin. Peningkatan eosinofil
dalam darah(eosinofilia) berkaitan dengan keadaan alergik dan
dengan infestasi parasit internal (cacing). Sel eosinofil melekat ke
cacing dan memusnahkannya.
- Basofil : menyerap warna biru basa. Menyintesis dan menyimpan
histamin dan heparin. Histamin untuk mengatasi iritasi karena
alergi, sedangkan heparin untuk mepercepat pembersihan partikel
lemak dalam darah setelah kita makan makanan berlemak.
ii. Kategori agranulosit (tanpa granula) dan mononukleus (intinya
satu ):
- Monosit : nukleus berbentuk oval/seperti ginjal. Berfungsi seperti
neutrofil namu dapat berkembang menjadi fagosit profesional
karena bisa menjadi sangat besar (fagosit jaringan besar) yang
dikenal sebagai makrofag.
- Limfosit : nukleus berbentuk nukleus bulat besar. Terdapat 2
macam limfosit
a. Limfosit B berfungsi memproduksi antibodi untuk
menandai suatu sel asing untuk dihancurkan
b. Limfosit T yang secara lagsung menghancurkan sel
sasaran spesifik dengan mengeluarkan beragam zat kimia
yang melubangi sel korban (sitokinin)
 Sel pada epitel[ CITATION Sub09 \l 1057 ]
a. Sel gepeng : berbentuk seperti sisik ikan. Pada potongan tegak lurus
permukaan epitel tampak bentuk selnya memanjang dengan bagian
tengah yang berisi inti lebih menebal.
b. Sel kuboid : mempunyai ukuran tebal dan panjang yang sama
selnya tampak sebagai bujur sangkar.
c. Sel silindris : mempunyai ukuran tinggi yang melebihi ukuran
lebarnya, berbentuk memanjang dan lonjong dan intinya berbentuk
oval.
 Sel pada otot[ CITATION Sub09 \l 1057 ]
a. Otot halus : Sel otot sebagai gelendong atau kumparan dengan
bagian yang membuat menebal mengandung inti yang berada di
tengah yang berbentuk memanjang/oval dan mengandung dua
nukleoli dsn kromatin halus.
b. Otot kerangka : Sel ototnya merupakan sel panjang yang berinti
banyak dengan ketebalan yang sama seluruh panjangnya sekitar 10-
100 mikrometer. Organelnya sama seperti sel lainnya.
c. Otot jantung : bentuk selnya bercabang-cabang seperti anyaman.
Inti sel otot jantung berada ditengah sel. Susunan RE dan
mitrokondria tidak teratur sehingga berkas-berkas filamen yang
membentuk miofibril tidak disusun secara teratur sehingga batas-
batasnya tidak tegas.
 Sel pada lemak[ CITATION Sub09 \l 1057 ]
c. Sel adiposa putih : disebut juga adiposit, sel adiposit dapat
menyintesis asam lemak dan glukosa, yakni suatu proses yang
dipercepat oleh insulin.
d. Sel adiposa coklat : warna coklat pada sel ini dikarenakan
banyaknya mitokondria (yang mengandung sitokrom berwarna)
yang tersebar dalam adiposit. Fungsinya menghasilkan panas
melalui termogenesis tanpa menggigil. Termogenin memungkinkan
aliran-balik proton yang sebelumnya ditranspor ke ruang
antarmembran tanpa melalui sistem sintetase-ATP.
 Sel pada tulang[ CITATION Sub09 \l 1057 ]
a. Sel osteopragenitor : berada pada permukaan jaringan tulang.
Selama pertumbuhan tulang, sel ini aktif membelah diri dan
menghasilkan osteoblas yang akan membentuk tulang. Sebaliknya
pada permukaan tempat terjadinya pengikisan jaringan tulang, sel
ini akan menghasilkan osteoklas.
b. Sel osteoblas : berperan dalam pembentukan matriks tulang, oleh
karena itu sel ini banyak ditemukan pada tulang yang sedang
tumbuh. Sewaktu membentuk matriks tulang, sel ini berderet dalam
satu lapisan pada permukaan jaringan tulang yang sedang tumbuh
sebagai sel berbentuk kuboid atau silindris pendek.
c. Sel osteosit : merupakan komponen sel utama dalam jaringan
tulang. Bentuk osteosit dapat diduga dari bentuk lakuna yang
semula ditempati oleh osteosit bersama tonjolan dalam kanalikuli.
Osteosit juga berperan dalam pembentukan matriks tulang.
d. Sel osteoklas : merupakan sel raksasa yang berperan dalam
penghancuran jaringan tulang. Osteoklas melepaskan enzim
kolagenase dan jenis enzim lain sehingga terjadi pencernaan
kolagen setempat dan melarutkan kristal garam kalsium.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sel.


a. Membran plasma [ CITATION Guy11 \l 1057 ]
Struktur :
- Tipis, lentur, elastis
- Tersusun atas 55 % protein, 25 % fosfolipid, 13 % kolesterol, 4 %
lipid dan 3 % karbohidrat.
- Merupakan lapisan lipid ganda yang merupakan lapisan tipis serta
lapisan tersebut tersebar keseluruh permukaan sel.
- Struktur membranosa tipis yang membungkus setiap sel yang
tersusun atas molekul lipid (lemak) dan bertabur protein.
Fungsi :
- Memisahkan isi sel dengan lingkungan sekitar.
- Menjaga cairan intrasel (CIS) agar tidak bercampur dengan cairan
ekstrasel (CES).
- Transportasi zat yang keluar-masuk sel.
b. Nukleus [ CITATION Guy11 \l 1057 ]
Struktur :
- Struktur khusus bulat padat, terdiri dari protoplasma yang
kompak.
- Dikelilingi selubung inti yang memisahklan nukleus dari bagian
sel lainnya.
- Berisi materi genetik sel, asam deoksiribonukleat atau DNA.
- Terletak ditengah sel yang dikelilingi oleh sitoplasma.
- Terdiri atas nukleolus (anak inti).
- Terdapat materi genetik (kromatin).
Fungsi :
- Asam deoksiribonukleat atau DNA berfungsi :
a. Mengarahkan sintesis protein.
b. Berperan sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel.
- Asam ribonukleat (RNA) berfungsi :
a. Kode genetik DNA ditranskripsi menjadi molekul RNA
perantara yang meninggalkan nukleus melalui pori inti ke
sitoplasma.
b. Didalam sitoplasma, RNA transfer mengirim pesan bersandi ke
ribosom (organel ini dibuat oleh RNA ribosomal) dan
menerjemahkannya menjadi sekuens asam amino (membentuk
protein).
c. Sitoplasma[CITATION Lau12 \l 1057 ]
Merupakan bagian interior sel yang tidak ditempati nukleus.
Sitoplasma mengandung sejumlah struktur organel khusus,
sitoskleton (kerangka protein yang berfungsi sebagai tulang dan otot
sel) dan sitosol (cairan kompleks mirip gel). Merupakan struktural
individual yang sangat terorganisasi dan menjalankan fungsi khusus
dalam sel. Sel manusia mengandung beberapa organel yaitu :
 Retikulum Endoplasma (RE) : merupakan sistem membran
kompleks berisi cairan yang tersebar luas diseluruh sitosol.
- RE kasar : bertaburan partikel-partikel kecil yang memberi
tampilan kasar dikarenakan ditempeli oleh ribosom.
- RE halus : tampak halus karena tidak mengandung
ribosom.
 Kompleks Golgi[ CITATION Lau12 \l 1057 ]
Tersusun atas tumpukan kantong gepeng sedikit melengkung
yang terbungkus membran. Berfungsi sebagai pengelolaan
bahan mentah menjadi produk jadi. Didalam kompleks golgi,
protein “mentah” dari RE di modifikasi menjadi bentuk akhir
(contoh : melekatkan karbohidrat ke protein tersebut).
 Lisosom[ CITATION Lau12 \l 1057 ]
Organel kecil yaang terbungkus membran yang menguraikan
molekul organik. Ukuran dan bentuk lisosom beragam
bergantung pada isi yang dicerna. Mengandung enzim
hidrolitik. Berfungsi :
i. Mencerna bahan ekstraseluler yang masuk ke sel melalui
fagositosis. Didalam lisosom molekul organik berupa sel
yang rusak dan benda asing seperti bakteri yang terbawa
masuk kedalam sel.
ii. Menyingkirkan organel yang rusak. Lisosom juga dapat
menyatu dengan organel yang sudah rusak untuk
menyingkirkan bagian sel yang sudah tidak berguna
tersebut.
 Peroksisom[ CITATION Lau12 \l 1057 ]
Organel bermembran yang menghasilkan dan menguraikan
hidrogen peroksida (h2o2) dalam proses degradasi molekul
yang berpotensi toksisk. Berfungsi :
i. Mengandung enzim oksidatif, menggunakan oksigen
untuk melepaskan hidrogen dari molekul organik tertentu.
Reaksi ini membantu tubuh mendetoktifikasi berbagai
sampah yang dihasilkan didalam sel atau senyawa asing
taksis yang masuk kedalam sel, misalnya alkohol dalam
minuman keras.
 Mitokondria[ CITATION Lau12 \l 1057 ]
Organel energi atau pembangkit tenaga sel. Organel ini
mengekstraksi energi dalam nutrien di makanan dan menajdi
bentuk yang dapat digunakan oleh sel untuk beraktifitas
(menghasilkan ATP / Adenosin Trifosfat).
 Ribosom[ CITATION Lau12 \l 1057 ]
Menjalankan sintesis protein dengan menerjemahkan mRNA
ke rantai asam amino dalam urutan teratur yang diperintahkan
oleh sandi DNA sebelumnya. Ribosom membawa seluruh
komponen yang turut serta dalam sintesis protein – mRNA,
tRNA, dan asam amino.
 Vault[ CITATION Lau12 \l 1057 ]
Berukuran tiga kali ribosom, berbentuk seperti tong oktagonal.
Saat ini fungsi belum dapat dipastikan, tetapi bentuknya yang
oktagonal dan bagian dalamnya berongga dapat memberi
petunjuk. Berperan sebagai truk seluler untuk transpor dari
nukleus ke sitoplasma.
 Sentrosom dengan sentriol[ CITATION Lau12 \l 1057 ]
i. Sentrosom atau pusat sel, terletak dekat nukleus, tersusun
atas sentriol yang dikelilingi sebuah massa protein,
merupakan pusat pengatur mikrotubulus utama sel.
ii. Sentriol adalah sepasang struktur silindris pendek yang
tegak lurus satu sama lain di bagian tengah sentrosom.
 Sitoskeleton atau rangka sel[ CITATION Lau12 \l 1057 ]
i. Mikrotubulus : berbentuk tabung panjang ramping yang
berongga, mempertahankan bentuk asimetrik dan
mengatur pergerakan sel yang kompleks, secara spesifik
berperan sebagai jalan tol bagi transpor vesikel sekretorik
didalam sel, berperan sebagai komponen struktural dan
fungsional utama silia dan flagela, serta membentuk
gelendong selama pembelahan sel.
ii. Mikrofilamen : berbentuk rantai-rantai heliks molekul
aktif yang terpilin satu sama lain, berperan penting dalam
berbagai sistem kontraktil seluler termasuk kontraksi otot.
iii. Filamen antara : protein tak beraturan mirip benang,
membantu manahan stres mekanis.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan siklus sel
Siklus sel beserta penjelasan lengkapnya [ CITATION Juw00 \l 1057 ]
a. Tahap G1, atau first gap phase yang dimulai dari sel muda yang baru
saja membelah. Pada kebanyakan selm tahap ini membutuhkan waktu
antara 3-4 jam, tetapi ada juga beberapa jenis sel yang membutuhkan
beberapa hari sampai beberapa bulan atau beberapa tahun. Pada tahap
ini akan terjadi sintesis RNA yang kemudian diikuti oleh sintesis
protein sehingga sitoplasma akan bertambah banyak dan sel akan
bertumbuh.
b. Tahap S atau synthetic phase dimana terjadi proses sintesis DNA
yang pada umumnya berlansung selama 7-8 jam. Tetapi sebenarnya
dalam tahap ini sintesis RNA masih tetap berjalan terus walaupun
tidak dominan. Dalam tahap ini molekul-molekul DNA akan
terbentuk melalui proses replikasi dari molekul DNA yang sudah ada.
c. Tahap G2 atau second gap phase merupakan tahap akhir dari
pertumbuhan sel yang kemudian akan disusul dengan pembelahan sel.
Tahap ini umumnya hanya berlansung sekitar 2-5.
d. Tahap G0. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya
dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif.
Sebuah sel yang berada pada fase G 0 dapat memasuki siklus sel
kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis atau
kematian sel yang terprogram.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pembelahan sel
a. Proses pembelahan sel amitosis[ CITATION Kus13 \l 1057 ]
Terjadi pada organisme prokariotik (tidak memiliki inti) seperti
bakteri. Contoh proses amitosis pada bakteri:
i. Kromosom bakteri menempel pada membran plasma.
ii. Kromosom yang menempel melakukan replikasi selama sel
tumbuh sampai seluruh kromosom selesai bereplikasi.
iii. Sel mulai membelah.
iv. Terbentuk dua sel anakan.
b. Proses pembelahan sel mitosis[ CITATION Kus13 \l 1057 ] . Sifatnya
diploid, yaitu menghasilkan sel anakan dimana materi genetiknya
identik dengan sel induk. Proses ini terjadi di sel somatik atau sel
tubuh.
i. Profase : benang-benang kromatin memendek dan menebal
membentuk kromatid, kromatid berpasangan membentuk
kromosom, membran nukleus dan nukleolus menghilang,
benang spindel mulai mengatur dan menyerupai bentuk
pancaran.
ii. Metafase : terbentuk benang spindel kromosom terlihat jelas,
kromosom berada di daerah ekuator sel, setiap kromosom
masih terdiri atas dua kromatid yang terkait pada
sentromernya, dan setiap sentromer ada dua kinetokor yang
terkait jelas dengan benang spindel.
iii. Anafase : benang-benang spindel memendek, kromatid
menuju kutub yang berlawanan, dan mulai terjadi sitokinesis.
iv. Telofase : kromatid telah sampai di kutub berlawanan,
kromatid menipis dan memanjang menjadi kromatin,
kumpulan kromatin membentuk anak inti, terbentuk
memberan nukelus di luar anak inti, dan sitokinesis selesai
(terbentuk dua sel anakan).
c. Proses pembelahan sel meiosis[ CITATION Kus13 \l 1057 ]. Sifatnya
haploid, yaitu menghasilkan sel anakan dimana materi genetiknya
setengah dari sel induknya.
 Meiosis I
i. Profase I, meliputi di antaranya:
-Leptoten : terbentuknya kromosom
-Zigoten : terjadinya sinapsis
-Pakiten : kromosom membelah membentuk kromatid
-Diploten : kromosom homolog menjauhkan diri hingga
membentuk kiasma
-Diakinesis : mengandung empat kromatid
ii. Metafase I : menghilangnya membran inti, terbentuknya
benang-benang spindel, dan kromosom berjajar di bidang
ekuator.
iii. Anafase I : kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang
berlawanan.
iv. Telofase I : membran inti dan anak inti kembali terbentuk, dan
terbentuk dua sel anakan melalui proses sitokinesis.
 Meiosis II
i. Profase II : membran nukleus dan nukleolus menghilang
kembali, sentrosom membelah dan sepasang sentriol memisah
menuju kutub yang berlawanan dan di antaranya muncul
benang-benang spindel.
ii. Metafase II : kromosom haploid tertarik ke bidang ekuator dan
terbentuk benang-benang spindel.
iii. Anafase II : spindel menarik kromatid menuju kutub
pembelahan yang berlawanan, kedua kromatid bergerak menuju
yang berbeda, dan membran sel mulai melekuk.
iv. Telofase II : kromatid di kutub berubah menjadi benang
kromatin, membran nukleus dan inti haploid terbentuk,
kromosom menipis dan memanjang menjadi benang-benang
kromatin, lalu terjadilah sitokinesis. Disini dihasilkan 4 sel
anakan haploid.
References
Guyton, A. (2011). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Singapore: Elsevier.

Juwono, & Juniarto, Z. A. (2000). Biologi Sel. Jakarta: EGC.

Kusumawati, R., & Omegawati, W. H. (2013). Buku PR Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII.
Klaten: Intan Pariwara.

Sherwood, L. (2012). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Klaten: EGC.

Subowo. (2009). Histologi Umum. Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai