PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Berdasarkan skenario yang diberikan pada modul 1 blok 2 ini, kami telah
mengidentifikasikan beberapa tujuan pembelajaran kami sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui komponen-komponen di dalam sel beserta ciri-ciri dan fungsinya
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pada siklus sel eukariotik
3. Untuk membedakan jenis pembelahan mitosis dan meiosis
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami ciri-ciri dan fungsi dari komponen atau organel yang
terdapat pada sel
2. Mahasiswa dapat memahami hubungan antara fungsi organel satu dengan yang lainnya.
3. Mahasiswa dapat memahami siklus sel pada eukariotik dan jenis pembelahan sel
1
BAB 2
ISI DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang laporan jalannya diskusi kelompok sesuai dengan The Seven
Jumps. Step enam dari The Seven Jumps tidak kami laporkan secara terperinci. Namun, kami
telah merangkum step ke enam tersebut dalam sintesis yang merupakan step ke tujuh dari
The Seven Jumps. Skenarionya sebagai berikut:
Skenario
SEL
2
2.1 Identifikasi Istilah
Berdasarkan pada Blok 2 Modul 1 ini, kami mengidentifikasi beberapa istilah
asing yang berkaitan dengan skenario diatas, yaitu sebagai berikut.
Sel : Unit terkecil dalam kehidupan; satuan dasar atau
fundamental struktur dan fungsi suatu mahkluk hidup
Mitosis : Proses pembelahan yang dialami sel-sel tubuh (sel
somatik) dan menghasilkan 2 anak yang mirip (sama)
dengan induknya yang bersifat diploid (2n)
Meiosis : Proses pembelahan yang dialami sel-sel gamet (sel
gonosom) dan menghasilkan 4 anak yang berbeda dari n
seinduknya dan bersifat haploid (n) atau mengandung
setengah dari kromosom induknya
Eucariotic cell cycle : Suatu siklus yang terjadi pada sel eukariotik
Cell that cease division : Gap 0; fase istirahat sementara atau tidak aktif sama
sekali
Fase sintesis : Fase pembentukkan DNA
3
- Berperan dalam endositosis (proses masuknya zat luar ke
dalam sel), eksositosis (proses keluarnya zat dalam ke
luar sel)
b) Lisosom : Tempat terjadinya pencernaan intrasel
c) Badan golgi : - Sekresi sel
- Mengatasi kelebihan protein
- Membentuk lisosom
- Modifikasi protein
- Penyortiran pembentukan dinding sel
d) Retikulum endoplasma terbagi menjadi 2, yaitu
- Retikulum endoplasma kasar : Tempat transport sintesis protein
- Retikulum endoplasma halus : - Terlibat metabolisme karbohidrat
- Sintesis lipid, karbohidrat, kolesterol
- Metabolisme obat
- Detoksifikasi
e) Autofagosom : Memakan sel yang sudah mati
f) Ribosom : Sintesis protein
g) Peroksisom atau badan mikro
Ciri-ciri
Organel sferis bermembran
Diameter sekitar 0,5 µm
Fungsi
Mengoksidasi substrat organik tertentu dengan melepaskan atom
hidrogen yang dipindahkan ke oksigen molekular (O2) dan hal tersebut
menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2)
Terlibat dalam metabolisme lipid
Membentuk asam empedu
Tempat terjadinya detoksifikasi
Menghasilkan enzim katalase (enzim yang menguraikan H2O2 → H2O +
O2 )
h) Endosom
Ciri-ciri
Mengandung pompa ion H+
4
Sistem dinamis vesikel bermembrandan tubulus
Berada pada sitoplasma sekat permukaan sel dan sitoplasma bagian dalam
Fungsi
Menciptakan suasana asam
Melepaskan reseptor dan ligan
i) Vault
Ciri-ciri
Tiga kali lebih besar daripada ribosom
Berbentuk seperti tong oktagonal
Memiliki interior berongga
Dalam keadaan terbuka, tampak seperti sepasang bunga kuncup
Memiliki 8 ‘kelopak’ yang melekat ke cincin di tengah
Fungsi
Sebagai ‘truk’ sel, yaitu vault akan menambatkan diri di atau masuk ke
pori nukleus, mengambil molekul yang disintesis nukleus dan
menyalurkan muatannya di bagian sel lainnya.
j) Proteasom
Ciri-ciri
Ukurannya sebesar subunit ribosom kecil
Struktur silindris yang terdiri atas empat cincin yang saling bertumpukan
Fungsi
Mendegradasi polipeptida yang tidak diperlukan lagi oleh sel
Menjadi suatu mekanisme yang penting untuk membatasi aktivitas suatu
protein spesifik dalam periode waktu tertentu.
k) Nukleus
Mengandung informasi genetik (DNA)
Mengatur seluruh kegiatan sel
Sebagai pusat kontrol sel
Mengatur struktur sel
l) Badan inklusi
Ciri-ciri
Tidak bergerak
Hanya sedikit menunjukkan aktivitas metabolik
5
Terdiri atas tumpukan metabolit atau zat lain
Fungsi
Droplet lemak
Akumulasi molekul lipid yang mencolok pada adiposit (sel lemak), sel
korteks adrenal, sel hati dan sel-sel lain.
Granula glikogen
Suatu polimer karbohidrat dengan glukosa yang disimpan dan tidak
diselubungi membran
Granula lipofisin
Badan inklusi kecil berpigmen, mengandung campuran kompleks
material yang berasal dari badan residu setelah pencernaan lisosom.
2. Tahapan Siklus Sel Eukariotik :
a) Interfase :
- G1 (gap1) :
Belum terjadi duplikasi
Aktif sebagaimana fungsinya
- S (Sintesis) :
Duplikasi DNA
- G2 (gap2) :
Menduplikasi
Persiapan mitosis
Pengontrolan sintesis protein untuk pembelahan sel
- G0 (gap0) :
Istirahat/tidak aktif lagi
b) Mitosis :
- Profase :
Butiran-butiran kromatin memanjang, memendek, dan menebal
Menghasilkan benang-benang spindel
- Metafase :
Membran inti sel hilang dan nukleolus hilang
Kromosom di bidang equator
- Anafase :
Memisahkan diri, bergerak ke kutub berlawanan ke arah sentriol
6
- Telofase :
Terbentuk 2 sel anakan
Terbentuk membran inti sel dan nukleolus
c) Meiosis :
- Meiosis 1 :
Kromosom mengalami pertukaran DNA, sehingga menghasilkan sifat
baru
Kromosom homolog saling berdekatan
2.4 Strukturisasi
7
2. Mahasiswa mampu menjelaskan siklus sel eukariotik
2.7 Sintesis
Setelah melakukan belajar mandiri dan menyimpulkan pengetahuan yang telah
diperoleh dalam diskusi kelompok kecil sesuai dengan tujuan belajar yang telah
ditetapkan bersama, kami dapat merumuskan rangkuman hasil diskusi kami tentang
berbagai tujuan belajar kami sebagai berikut.
Learning Objective I :
Mahasiswa mampu menjelaskan ciri-ciri dan fungsi organel-organel sel
1. Membran Sel
Ciri – ciri :
Terdiri dari fosfolipid, karbohidrat, kolesterol, lipid
Elastis, fleksibel dan tipis 7,5 – 1 nm
Fungsi :
Tempat keluar masuk zat
Pembatas isi luar dan dalam sel
Komunikasi sel dan koneksi antar sel menggunakan reseptor yang menerima
dan merespon
Glikokaliks sebagai adhesi sel
Selaput selektif permeable yaitu hanya dapat dilalui oleh molekul-molekul
tertentu seperti glukosa, asam amino
Mencegah agar cairan intrasel dan ekstrasel tidak pecah
Membantu transportasi molekul spesifik
Melindungi organel-organel didalamnya
Transport membran
a. Transport membran tanpa bantuan
Difusi pasif
8
Difusi atau perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.
Ion menembus membran secara pasif karena perbedaan gradient
listrik
Perpindahan molekul karena adanya perbedaan molekul di antara dua
daerah, yaitu ion yang bermuatan positif (kation) cenderung bergerak
ke daerah yang bermuatan negative.
Osmosis
Cairan berpindah dari konsentrasi zat terlarut yang rendah ke zat
yang lebih tinggi.
b. Tranport Membran dengan bantuan
Difusi terfasilitasi
Menggunakan pembawa untuk membantu pemindahan bahan-bahan
tertentu menembus membran dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Pada difusi terfasilitasi juga tidak memerlukan energy.
Transport aktif primer
Pembawa yang membantu pemindahan bahan-bahan tertentu
memerlukan energy agar molekul-molekul yang akan di pindahkan
dapat berpindah dari konsentrasi rendah ke komsentrasi tinggi.
Transport aktif skunder
Berpindah melawan gradient konsentrasi (dari konsentrasi rendah ke
tinggi) dan didorong langsung oleh gradient ion yang terbentuk dari
pompa primer yang memerlukan energy konsentrasi.
c. Transport Vesikular
Endositosis
Fagositosis
Sel menjulurkan pseudopodia yang mengelilingi partikel,
kemudian memakan partikel tersebut (partikel padat, contoh
bakteri).
Pinositosis
Membran plasma mencekung ke dalam dan terputus di
permukaan, membentuk vesikel yang terinternalisasi.
Endositosis yang di perantarai oleh reseptor
9
Terdapat reseptor di permukaan membran yang mengikat ligan.
Ligan yang dimaksud seperti molekul protein.
Peningkatan Ca2+ sitosol memicu fusi vesikel sekretorik dengan
membran plasma, vesikel membuka keluar dan membebaskan isinya
ke luar sel.
2. Nukleus
Ciri – ciri :
Oval/ bulat
Ditengah sel
Berisi DNA
Terdapat kromatin
Membran inti berpori-pori
Pusat control sel dilapisi selubung inti
Selaput inti terdapat ruang perinukleat (mentransfer dari ribosom ke
sitoplasma)
Ada 2 tipe :
- Open Face-Type
- Dense Chromatin-Type
Fungsi :
Sebagai pengaturan sel
Produksi subunit ribosom
Cetak biru genetik (DNA) = identik terhadap induknya
3. Sitoplasma
Retikulum Endoplasma :
Retikulum Endoplasma halus adalah regio di retikulum endoplasma
berupa tubulus-tubulus halus yang saling berhubungan. Retikulum
Endoplasma halus berperan dalam metabolisme karbohidrat, sintesis
lemak, karbohidrat, kolesterol dan metabolisme obat. Retikulum
endoplasma halus juga berperan dalam melapisi protein dengan vesikel
transparan sebelum dibawa ke Apparatus Golgi. Beberapa fungsi dari
retikulum endoplasma halus juga menyesuaikan dengan dimana ia banyak
di temukan, misalnya :
10
RE halus banyak terdapat di sel-sel yang menghasilkan hormon
steroid, contoh sel leydig yang menghasilkan testosterone dan korpus
luteum yang menghasilkan progesterone.
RE halus banyak terdapat di bagian-bagian yang memiliki fungsi
untuk metabolisme lipid.
RE halus banyak terdapat di sel-sel hati, dimana RE halus disini
mengandung enzim yang berfungsi untuk mendetoksifikasi zat-zat
beracun yang masuk dalam tubuh.
RE halus terdapat pada sel obat dimana RE halus dimodivikasi
sedekimian rupa menjadi Retikulum Sarkoplasma yang berfungsi
untuk menyimpan kalsium yang penting untuk kontraksi otot.
Retikulum Endoplasma Kasar adalah Regio di Retikulum Endoplasma
yang berbentuk kantong-kantong relatif gepeng dan di permukaan
membrannya terdapat granula-granula yaitu ribosom. Dikatakan RE kasar
karena terdapat ribosom di permukaannya. RE kasar bekerja sama dengan
ribosom untuk mensintesis protein dan mensekresi protein. RE kasar juga
berfungsi dalam melakukan modifikasi pasca translasi.
Ribosom
Berupa granula yang mengandung RNA dan protein. Ribosom terbagi
menjadi dua, yaitu ribosom terikat (ribosom yang terdapat pada permukaan
membran di RE kasar) dan ribosom bebas (ribosom yang terdapat di
sitoplasma). Ribosom berfungsi untuk sintesis protein atau menyusun asam
amino menjadi polipeptida.
Badan Golgi
Berbentuk seperti tumpukan kantung gepeng dan melengkung serta dilapisi
oleh membran. Berfungsi untuk sekresi sel, memodifikasi dan mengemas
protein ysng baru di sekresi, menyimpan produk protein jadi, membentuk atau
memproduksi lisosom, membentuk vesikel, mengeluarkan kelebihan protein
ke luar dinding sel, dan mengangkut polisakarida yang berguna bagi
pembentukan dinding sel.
Sentriol
11
Berbentuk seperti bintang dan berfungsi dalam proses pembelahan dan
mengrahkan pembentukan gelendong mitosis, selain itu sentriol juga
berfungsi menyangga mikrotubulus.
Lisosom
- Berbentuk kotak-kotak enzim yang berfungsi untuk pencernaan intrasel
- Bersifat fagositik (memakan benda asing)
- Pertunasan vesikel badan golgi
- Berukuran 0,2 – 0,5 nm
Berfungsi :
Berperan dalam endositosis dengan perantara respon
Fagositosis (berupa bahan padat)
- Tedapat pada neutrofil dan magrofag
- Sel darah putih membentuk tonjolan
- Mengelilingi bakteri
- Vesikel fagosom kemudian masuk ke sitoplasma
- Lisosom primer menyatu dengan vesikel membentuk lisosom
sekunder
- Mengeluarkan enzim hidrolitik (asam amino, lemak, glukosa)
- Sitosol mendifusi bahan-bahan tersebut.
Pinositosis
- Berupa cairan
- Membentuk vesikel
- Membran sel meminum, masuk kedalam sitoplasma
- Membentuk kantung yang akan membentuk pinositosis
Endositosis perantara reseptor
- Pengikatan ligan (molekul protein) yaitu molekul yang
mempunyai afinitas tinggi
- Berkumpul di area khusus, cekungan dikelilingi protein claterin
- Dikirim ke sitoplasma dan membentuk kurungan
- Endosom datang menyatu dengan vesikel menuju reseptor dan
ligan dipisah
Sitoskeleton sitoplasma :
Mikrotubulus :
12
Ciri – ciri :
Terdapat protein tubulin (suatu molekul protein globular kecil)
Strukturnya langsing, berlumen, silindrik, dan tidak bercabang, serta
bentuknya oval
Penyusun inti sentriol
Penyusun Flagel dan Silia
Struktur tubular halus
Garis tengah luarnya adalah 24 nm, dengan dinding padat setebal 5 nm,
dan suatu lumen berongga.
Tersebar di dalam sitoplasma, bisa single, doublets/triplets
Fungsi :
Pembentukan dan pemeliharaan bentuk sel
Sebagai kerangka sel, pengangkutan intra-sel, dan pergerakan sel
Transpor vesikel sekretotik atau bahan asing dari satu bagian sel ke bagian
lain
Gerakan tonjolan khusus sel misalnya silia dan flagela
Distribusi kromosom selama pembelahan sel melalui pembentukan
gelendong mitotik
Mikrofilamen :
Ciri-ciri :
Terdapat dalam sel otot terdiri dari myofilamen pipih (aktin) dan
myofilamen tebal (myosin).
Tersebar di seluruh sel
Fungsi :
Kontraksi (pada sel otot)
Pergerakan tonjolan sel epitel usus (mikrovili)
Kerangka sel (pada sel saraf, sel epitel kulit)
Menggerakan organel sel
Filamen Intermediet :
Ciri-ciri :
Bersifat lebih stabil dan memiliki struktur subunit protein yang bervariasi
pada berbagai tipe sel
13
Terdiri dari protein keratin yang terdapat pada jaringan epitel (jaringan
kulit)
Fungsi :
Berfungsi untuk memperkuat jaringan
Untuk menggerakkan organel sel
Mitokondria :
Ciri-ciri :
Organel bermembran dengan sederetan enzim
Memiliki simpanan energi dalam ikatan fosfat berenergi tinggi
Terdapat sangat banyak pada sel hati, otot jantung, dan sel tubulus ginjal
Jangka hidup pendek
Terutama terdiri atas protein dan lipid dalam jumlah yang sedikit
Bentuknya elastis sehingga mudah berubah bentuk dan bergabung satu
sama lain.
Mengandung enzim dan untuk transport elektron
Bentuknya bulat, lonjong, dan berbentuk seperti kacang
Terdiri dari 2 membran :
Membran luar, berisi cairan yang disebut matriks mitokondria yang
memperlihatkan granula padat elektron.
Membran dalam, membentuk lipatan-lipatan yang disebut krista
mitokondria. Bentuk krista biasanya pipih. Krista berguna untuk
memperluas permukaan dimana enzim fosforilasi okdsidatif dan sistem
transport elektron terdapat.
Fungsi :
Respirasi aerob sel untuk menghasilkan energi berupa ATP
Sebagian besar ATP yang dihasilkan digunakan untuk menghangatkan
suhu sel
Learning Objective II :
Mahasiswa mampu menjelaskan siklus sel eukariotik
G0
14
G0 (gap 0) : keadaan dimana sel yang berdiferensiasi di jaringan yang
tumbuh pada gap 1 tapi pertumbuhannya sangat lama. Banyak
sel yang dapat terdiferensiasi dapat kembali ke siklus, tetapi
beberapa tertahan dalam G0 untuk waktu lama bahkan bisa
seumur hidup.
Interphase
G1 (gap 1) : merupakan akhir mitosis dan awal sintesis (presintesis), pada
fase ini sel mulai tumbuh membesar. Juga merupakan periode
ketika sel menumpuk enzim dan nukleotida yang diperlukan
untuk replikasi DNA. Terjadi sekitar 25 jam.
S (sintesis) : terjadi duplikasi organel dan sintesis DNA, pada tahap ini sel
aktif melakukan metabolisme, tumbuh, dan berkembang.
Terjadi sekitar 8 jam.
G2 (gap 2) : merupakan akhir fase sintesis (postsintesis) dan awal dari
mitosis berikutnya. Terjadi sekitar 2,5-3 jam.
Mitosis
Adalah pembelahan sel dimana sel induk membelah dan setiap sel anak
menerima satu set kromosom yang identik dnegan kromosom sel induk. Mitosis
terjadi di sel somatis atau sel tubuh dan menghasilkan 2 anakan yang diploid.
Tahap mitosis adalah:
Profase
Nukleolus dan membran inti mulai menghilang.
Kromosom telah melalui replikasi DNA.
Masing-masing terdiri atas dua kromatid saudara yang sangat berdekatan.
kromosom berkondensasi dan menjadi terlihat.
Setiap kromosom terdiri atas dua kromatid di bagian sentromernya oleh
suatu kompleks protein kinetokor
15
Sentrosom bergerak ke kutub berlawanan dan masing-masing berhubungan
dengan mikrotubulus yang membentuk gelendong mitosis.
Prometafase
Kromosom melekat pada mikrotubulus gelendong di kinetokor.
Mulai bergerak.
Metafase
Kromosom mulai tersusun di tengah gelondong, di dekat bidang ekuator sel
Anafase
Kinetokor menjauh.
Kromosom tertarik pada mikrotubulus menuju dua sentrosom.
Kinetokor memendek
Telofase
Sel terpisah menjadi dua oleh suatu penyempitan berkas filamen aktin di
korteks sel
Kondensasi kromosom berkurang
Transkripsi berlanjut
Nukleolus muncul kembali
Lamina inti dan selaput inti terakit kembali
Meiosis
Adalah suatu proses khusus yang melibatkan dua pembelahan sel yang
terkait erat yang hanya terjadi pada sel yang akan membentuk sel telur dan
sperma di gonad. Terjadi di sel gamet dan menghasilkan 4 anakan yang bersifat
haploid. Tahapan meiosis adalah:
Meiosis 1
Profase 1
Leptonema : benang-benang kromatin menjadi kromosom
Zigonema : kromosom yang sama bentuknya atau kromosom
homolog berdekatan dan bergandengan. Setiap pasang
kromosom homolog disebut bivalen.
Pakinema : tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi
masih dalam satu ikatan sentromer sehingga terbentuk
tetrad.
16
Diplonema : kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek
dan membesar.
Diakinesis : sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing
membentuk benang gelendong pembelahan. Satu
sentriol tetap, sedangkansentriol yang lain bergerak ke
arah kutub yang berlawanan. Membran inti dan
nukleolus menghilang. Empat kromatid bivalen tadi
disebut tetrad dan terjerat oleh benang gelendong yang
dibentuk oleh sentriol-sentriol.
Metafase 1
Tetrad berkumpul di bidang ekuator.
Anafase 1
Benang gelendong pembelahan dari tiap kutub menarik kromosom
homolog
Pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang
berlawanan
Sentromer belum membelah
Setiap kutub menerima campuran acak kromosom dari ibu dan bapak.
Telofase 1
Kromatid memadat
Selubung inti terbentuk
Nukleolus muncul lagi
Benang gelendong lenyap
Kromatid muncul kembali
Meiosis 2
Meiosis 2 identik dengan mitosis.
Sitokinesis
Pembelahan sitoplasma setelah terjadinya pembelahan mitosis dan meiosis.
17
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
18