F L U I D R E S U S C I TAT I O N I N T H E
MANAGEMENT OF HEMORRHAGIC
SHOCK: WHICH FLUID TO GIVE? O Z G U R K A R C I O G L U 1, * A N D B A N U A R S L A N 2
1 Professor, Emergency
Physician, Istanbul Research and Training Hospital; Department
of Emergency Medicine, Istanbul, Turkey
2Emergency Physician, Marmara University, Department of Emergency Medicine,
EKA MULIANINGSIH
• Ketidakcukupan aliran darah ke jaringan dan organ tidak dibatasi oleh kehilangan darah
yang dialami pasien melalui traumanya. Koagulopati yang diinduksi oleh trauma sering
ditemukan pada pasien
• Pada dekade terakhir, resusitasi trauma : infus bolus ringer laktat atau cairan salin 0,9%
yang bila dilakukan secara agresif mengeksaserbasi “trias mortalitas” melalui hemodilusi,
mengurangi kapasitas pengangkutan oksigen, dan berkurangnya penghantaran oksigen.
• Tromboelastografi (TEG) : gambaran holistic koagulasi melalui analisis fungsi platelet,
kekuatan pembekuan, dan fibrinolysis membantu dalam manajemen lebih jauh.
• Tanda-tanda vital ‘klasik’ mempunyai korelasi yang buruk terhadap keparahan hipoperfusi
pada tingkat mikrosirkulasi resusitasi ke tanda-tanda vital normal (denyut jantung,
tekanan darah) pasien masih berada dalam keadaan syok di tingkat mikrosirkulasi.
WHICH FLUID TO INFUSE?
Tipe cairan Karakteristik Plus Minus
Albumin 4% Osmolaritas = 250; Na = 148 mEq/L Aman, recipient friendly Dapat menyebabkan
hiperosmolaritas, mahal
Plasma Glukosa 535mg/dL; Sodium 173 mEq/L; Dapat disimpan dengan aman lebih lama Risiko transmisi penyakit,
Klorida 73mEq/L; Potasium 3,5mEq/L; daripada RBC, perawatan standar untuk hipokloremia, hypernatremia,
Bikarbonat 15 mEq/L; Protein 5,5 g/dL (60% koagulasi yang diasosiasikan dengan hiperglikemia
albumin) eksanguinasi
Hydroxyethyl Osmolaritas : 308; Na = 154 mEq/L; Cl = 154 Lebih mudah digunakan dibandingkan dengan Dapat menyebabkan abnormalitas
starch (HES) 6% mEq/L; pH = 3,5-7,0 produk darah elektrolit, hypernatremia, masalah
(130/0,4) koagulasi, hipokalsemia, hypokalemia
Normal salin Osmolaritas = 308; Na = 154 mEq/L; Cl = Tidak alergi, aman, murah : alternative untuk Dapat menyebabkan abnormalitas
154 mEq/L Ringer Laktat elektrolit, hypernatremia, asidosis
hiperkloreia. Tidak menyediakan air
bebas atau kalori.
Ringer Laktat Osmolaritas = 280; Na = 131 mEq/L; K = 4 Tidak alergi, aman, dapat disimpan, murah, Dapat menyebabkan abnormalitas
mEq/L; Ca = 2,0 mEq/L; Cl = 110 mEq/L; pilihan cairan untuk resusitasi awal. Lebih elektrolit, hiperkloremia. Tidak
Laktat = 28 mEq/L mendekati komposisi elektrolit serum darah menyediakan kalori.
normal
• RBCs (sel darah merah): Dalam kasus perdarahan yang masih berlangsung atau pada kadar
hemoglobin yang rendah (biasanya pada angka 7g/dL), transfusi RBC direkomendasikan (1-2
unit pada orang dewasa) untuk dilakukan.
• Fresh Frozen Plasma (FFP) : Sebagai ekspander volume yang poten dengan meningkatkan
tekanan osmotik secara signifikan. FFP mengatasi koagulopati konsumtif yang diasosiasikan
dengan kebanyakan kematian akibat trauma. Kekurangan : ketersediaan, biaya yang besar, efek
samping akibat tranfusi, inkompabilitas ABO, reaksi transfusi, dan transmisi infeksi
Prinsip resusitasi cairan pada korban trauma dengan syok hemoragik
• Status sodium, osmolaritas, dan asam-basa serum harus dipertimbangkan dalam menentukan
cairan yang tepat.
• Berat badan dan insensible water loss harus dipikirkan untuk dosis cairan resusitasi.
• Penggunaan katekolamin harus dipertimbangkan bersamaan dengan pergantian cairan.
• Penggunaan fluid challenge dapat dilakukan untuk evaluasi resusitasi fase awal.
• Setelah pendarahan dapat terkontrol, transfusi dengan sel darah merah dan komponen darah
dilakukan.
• Kebanyakan korban akut trauma dapat membaik dengan cairan isotonik,
• Albumin dapat digunakan pada pasien dengan sepsis berat dibandingkan tipe cairan lain.
• Hydroxylehyl starch tidak diindikasikan pada pasien dengan sepsis atau yang berisiko cedera ginjal
akut.
• Koloid semi-sintetik tidak direkomendasikan, untuk alasan keamanan.
• Cairan adalah obat intravena, karenanya harus berhati-hati dalam penggunaannya.
• Apabila mungkin, ganti cairan yang hilang dengan volume yang sesuai.
THE CONCEPT OF “BALANCED RESUSCITATION”
IN THE MANAGEMENT OF SHOCK
• Resusitasi seimbang terdiri dari tiga komponen untuk mengembalikan fungsi tubuh: (1)
minimalisir kristaloid, (2) plasma, platelet dan RBC dalam rasio 1:1:1, dan akhirnya (3) permissive
hypotension
• Transfusi plasma dan RBC berdasarkan skor Assessment of Blood Consumption (ABC)saat pasien
datang ke instalasi gawat darurat :
• USG : FAST- pemeriksaan positif
• Tekanan darah sistolik < atau sama dengan 90 mmHg
• Denyut jantung > atau sama dengan 120x/menit
• Cedera penetrasi
CONCLUSION
• Cairan bening harus dihindari. Darah dan produk darah
direkomendasikan untuk diberikan seawal mungkin pada syok
perdarahan.
• Pilihan cairan yang ditransfusikan harus disesuaikan pada setiap
pasien
TERIMA K ASIH