Anda di halaman 1dari 8

KOITUS INTERRUPTUS

DEFINISI
 Coitus interuptus, senggama terputus atau
withdrawal adalah metode keluarga berencana
tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan
alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum
mencapai ejakulasi
EFEKTIFITAS
 Efektif apabila dilakukan dengan benar dan
konsisten. Angka kegagalan bila dipakai secara
tepat dan konsisten adalah 4 kehamilan per 100
perempuan per tahun.
 Angka kegagalan jika dipakai secara biasa yakni
27 kehamilan per perempuan per tahun
Alamiah

Efektif bila digunakan dengan


Manfaat

benar

Tidak mengganggu produksi ASI

Tidak membutuhkan biaya dan persiapan khusus

Dapat digunakan setiap waktu dan dapat


dikombinasikan dengan kontrasepsi lain
KETERBATASAN
 Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol
ejakulasi dan tumpahan sperma selama senggama.
 Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual
(orgasme)
 Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi,
sesaat dan setelah interupsi coitus.
 Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
 Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.
KONDISI YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM
PENGGUNAAN KOITUS INTERRUPTUS
Koitus Interuptus
Sesuai untuk: Tidak Sesuai untuk :
Suami yang tidak mempunyai masalah Suami dengan ejakulasi dini
dengan interupsi pra orgasmik

Pasangan yang memerlukan kontrasepsi Suami yang tidak dapat mengontrol


segera interupsi pra orgasmik
Menyukai senggama yang dapat dilakukan Suami dengan kelainan fisik atau psikologis
kapan saja
Pasangan yang tidak mau menggunakan Pasangan yang tidak kooperatif
kontrasepsi lain
Pasangan yang memerlukan metode Pasangan yang tidak bersedia melakukan
sementara senggama terputus
CARA KOITUS INTERUPTUS
 Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus
saling membangun kerjasama dan pengertian terlebih
dahulu
 Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus
mengosongkankandung kemih danmembersihkan
ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi
sebelumnya
 Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera
mengeluarkan penisnya dari vagina pasangannya dan
mengeluarkan sperma di luar vagina.
 Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
 Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
 Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur

Anda mungkin juga menyukai