Anda di halaman 1dari 8

RESUME

METODE ALAT KONTRASEPSI SEDERHANA TANPA ALAT


“COITUS INTERUPTUS”

OLEH :
KELOMPOK 8

1. NI KADEK RINDA ANINDYA PUTRI (P07124120001)


2. PUTU ECHA WULANDARI (P07124120006)
3. DEWA AYU PUTU PEBRI VALENTINA (P07124120008)
4. KOMANG GITA WIDIANTARI (P07124120009)

TINGKAT II SEMESTER III


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
D-III KEBIDANAN
2021
A. Pengertian Coitus Interuptus

Coitus Interuptus (metode withdrawal/senggama terputus) adalah suatu  metode


kontrasepsi di mana senggama di akhiri sebelum terjadi ejakulasi intra vaginal. Ejakulasi
terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita

Coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran
ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out method. Dalam bahasa latin disebut
juga interrupted intercourse. Metode withdrawal adalah metode kontrasepsi dimana
senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari
genetalia eksterna wanita.

Coitus Interuptus adalah saat pria menarik penisnya dari vagina sebelum  ejakulasi
selama coitus. Sebutan Coitus Interuptus jarang digunakan oleh pria dan wanita. Istilah ini
biasanya disebut penarikan  meskipun ada kata lain yang lebih halus, seperti “berhati-hati”
atau “ia(laki-laki)berhati-hati melakukanya”

Coitus interuptus atau senggama terputus  adalah metode  keluarga berencana


tradisional/ alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis)
dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.

B. Indikasi

Sebelum memutuskan untuk melakukan metode kontrasepsi coitus interuptus, hendaknya


pasangan memperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana.


Kegiatan KB tidak hanya dapat dilakukan oleh perempuan  saja.  Laki-
laki juga dapat berperan dengan menggunakan metode senggama terputus, apabila
suami tidakmengizinkan  istrinya untuk ber-KB maka suami dapat melakukan KB
dengan cara senggama terputus.
b. Pasangan yang taat beragama atau  mempunyai alasan filosofi untuk tidak memakai
metode-metode lain.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang berpendapat dan berpikiran 
bahwa banyak anak banyak rezeki atau  karena alasan agama maka banyak
pasangan  yang tidak menginginkan menggunakan KB dalam bentuk alat. Untuk itu,
metode senggama terputus menjadi salah  satu  solusi agar  pasangan  tersebut tidak
memiliki banyak anak dalam  waktu yang berdekatan dan dalam jumlah yang
banyak.
c. Pasangan yang memerlukan kontrasepsi segera
d. Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode yang lain
Banyak pasangan suami istri yang ragu untuk melakukan KB karena
berbagai alasan, salah satunya belum menemukan KB yang cocok karena setiap KB
memiliki efek samping masing-masing. Sehingga untuk mencegah  terjadinya
kehamilan, metode ini dapat dilakukan asal tidak ada kontraindikasi yang
menyertai.
e. Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur
Tidak semua pasangan dapat selalu tinggal bersama dalam satu atap. Ada
kalanya mereka harus berpisah karena alasan pekerjaan, sehingga intensitas untuk
bertemu menjadi jarang dan tidak menentu. Maka metode ini dapa digunakan apabila
tidak mau menggunakanalat kontrasepsi karena alasan jarang tinggal satu atap
dengan suaminya sehingga tidak teratur dalam melakukan hubungan seksual.
f. Suami yang tidak mempunyai masalah dengan interupsi pra orgasmik.
Interupsi pra orgasmic merupakan penghentian berhubungan seksual
sebelum orgasme.
g. Pasangan yang tidak mau metode kontrasepsi lain.
h. Menyukai senggama yang dapat dilakukan kapan saja/tanpa rencana.

C. Kontra Indikasi

Klien atau akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi coitus interuptus tidak
memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik
lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini
adalah:

a. Suami dengan pengalaman ejakulasi dini


Sebaiknya untuk pasangan yang memiliki suami dengan pengalaman ejakulasi dini
tidak melakukan kontrasepsi alamiah ini karena dikhawatirkan tingkat kegagalannya
tinggi.
b. Suami yang sulit melakukan senggama terputus.
Tidak semua laki-laki mampu melakukan senggama terputus karena alasan
menggangu kenikmatan.
c. Suami yang memilki kelainan fisik atau psikologis
d. Pasangan  yang kurang dapat berkomunikasi sehingga  sulit bekerja sama
Dalam metode senggama terputus dibutuhkan komunikasi  yang baik dengan
pasangan sehingga akan mudah bekerja sama untuk saling mengingatkan selama
melakukan hubungan seksual agar segera melepas penis sebelum terjadi ejakulasi
sehingga tidak terjadi kehamilan.
e. Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus
f. Suami yang tidak dapat mengontrol interupsi pra orgasmik.

D. Manfaat

Coitus interuptus memberikan manfaat baik secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.

a. manfaat kontrasepsi

1. Alamiah.

2. Efektif bila dilakukan dengan benar.

3. Tidak mengganggu produksi ASI.

4. Tidak ada efek samping.

5. Tidak membutuhkan biaya.

6. Tidak memerlukan persiapan khusus.

7. Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.

8. Dapat digunakan setiap waktu.

b. Manfaat Non Kontrasepsi

1. Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

2. Menanamkan sifat saling pengertian.

3. Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.


E. Kelebihan dan kekuranan metode Coitus Interuptus

 Kelebihan dari Coitus Interuptus


a) Efektif bila digunakan dengan benar
b) Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
c) Dapat digunakan setiap waktu
d) Tidak membutuhkan biaya
e) Tidak membutuhkan obat atau alat sehingga relatif sehat untuk perempuan
f) Tidak mengganggu ASI
g) Tidak ada efek samping
h) Meningkatkan keterlibatan pria dalam keluarga berencana

 Kekurangan dari Coitus Interuptus


Walaupun teknik ini dapat mencegah kehamilan, beberapa peneliti
menyatakan risiko kegagalan metode ini cukup tinggi. Ini disebabkan karena
kontrol atas teknik ini tidak ada pada perempuan. Jadi sepenuhnya diserahkan
pada kesadaran pihak pasangan. Ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang
pria untuk merasakan tanda ejakulasi dan kecepatan untuk menarik penis dan
mendapatkan organisme diluar vagina. Seringkali terjadi cairan sperma cepat keluar
bahkan sebelum laki-laki yang bersangkutan merasa telah terjadi ejakulasi, atau juga
pria yang tidak tahu pasti kapan dia mengalami ejakulasi. Kadang-kadang laki-laki
juga enggan menarik penisnya pada saat puncak ejakulasi terjadi karena mengurangi
kenikmatan bersenggama.

F. Efektivitas
Efektifitas Coitus Interuptus bervariasi, tetapi pada penggunaan yang cermat dan
konsisten, metode ini dapat mencapai efektifitas sampai 96% untuk mencegah kehamilan.
Namun, angka tersebut dapat menurun sampai 81% pada pencegahan yang kurang cermat
dan kurang komitmen. Alasan lain kegagalan metode ini adalah adanya sperma sebelum
ejakulasi.
Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan konsisten.
Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Pasangan yang mempunyai
pengendalian diri yang besar, pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini
menjadi lebih efektif.

G. Cara kerja Coitus Interuptus

1. Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling membangun kerjasama


dan pengertian terlebih dahulu. Keduanya harus mendiskusikan dan sepakat untuk
menggunakan metode senggama terputus.
2. Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan kandung kemih
dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi
sebelumnya.

3. Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya


dari vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.

4. Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.

5. Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.

6. Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.

H. Penilaian Klien

Klien atau akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi coitus interuptus tidak


memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik
lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini
adalah:
COITUS INTERUPTUS

SESUAI UNTUK TIDAK SESUAI UNTUK

Suami yang tidak mempunyai masalah Suami dengan ejakulasi dini.


dengan interupsi pra orgasmik.

Pasangan yang tidak mau Suami yang tidak dapat mengontrol


metode kontrasepsi lain. interupsi pra orgasmik.

Suami yang ingin berpartisipasi aktif Suami dengan kelainan fisik/psikologis.


dalam keluarga berencana.

Pasangan yang Pasangan yang tidak dapat bekerjasama.


memerlukan kontrasepsi segera.

Pasangan yang memerlukan metode Pasangan yang tidak komunikatif.


sementara, sambil menunggu metode lain

Pasangan yang membutuhkan metode Pasangan yang tidak bersedia


pendukung. melakukan senggama terputus.

Pasangan yang melakukan hubungan


seksual tidak teratur.

Menyukai senggama yang dapat dilakukan


kapan saja/tanpa rencana.
DAFTAR PUSTAKA

Rochmawati, Lusa. 2010. Coitus Interuptus. Tersedia pada https://lusa.afkar.id/coitus-


interuptus
Nimah, Izzatin. 2015. Coitus Interuptus. Tersedia pada
http://go-blogzatin.blogspot.com/2016/09/makalah-coitus-interuptus-dosen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai