MARKET PERFORMANCE OF STOCK DIVIDEND ISSUING FIRMS. NEW ZEALAND EVIDENCE” ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperluas literatur manajemen laba dengan menganalisa apakah saham deviden menciptakan alasan bagi manajemen untuk memanipulasi pendapatan. Penelitian ini menggunakan model refined accrual yang mengkontrol efek dari tindakan mengestimasi akrual hingga pemilihan manajemen mengenai akrual Temuan dari penelitian ini adalah, penerbitan saham deviden pada dasarnya meningkatkan akrual pada tahun penerbitan yang diikuti dengan penurunan pendapatan dan kinerja harga saham tahun berjalan. Yang terpenting adalah discretionary accrual dari deviden saham yang diterbitkan oleh perusahaan berhubungan negatif dengan penurunan pada pendapatan masa depan dan return saham abnormal. PENDAHULUAN Berdasarkan buku keuangan perusahaan, deviden saham tidak berefek pada kekayaan pemegang saham dan hanya merupakan perubahan penambilan dari sisi akuntansi saja, dimana peningkatan dari akun saham biasa yang merupakan penerbitan deviden saham diimbangi dengan penurunan akun laba ditahan. Karena itulah jika diasumsikan pasar adalah efisien, maka seharusnya harga saham dari deviden saham yang diterbitkan perusahaan seharusnya disesuakan secara proporsional dengan peningkatan jumlah saham beredar (akan menurun nilai pasar sahamnya), sehingga secara keselurhan kekayaan pemegang saham tidak terpengaruh dengan adanya saham deviden ini. PENDAHULUAN Pada penelitian ini, kami berusaha untuk memperluas literature mengenai manajemen laba, dengan menganalisa apakah saham deviden menciptakan alasan bagi manajemen untuk memanipulasi pendapatan. Bukti empiris mengenai manajemen laba dilakukan dengan menganalisis mengenai apakah deviden saham memberikan alasan/kesempatan bagi manajemen untuk memanipulasi pendapatan. PENDAHULUAN PENELITIAN TERDAHULU Teoh et al (1998) menemukan bahwa Perusahaan IPO dengan akrual yang tinggi memiliki post-issue berupa kinerja harga saham yang rendah. Teoh et al (1998) juga menemukan bukti mengenai SEO (Seasoned/Secondary Equity Offering), yang menyatakan bahwa nilai DA dari Perusahaan SEO berhubungan negative dengan return abnormal dari saham perusahaan dalam jangka panjang Rangan (1998) menemukan bahwa pendapatan manajemen sekitar SEO, memprediksikan kinerja post-issue dari pendapatan perusahaan dan return abnormal dari saham perusahaan. Louis (2004) menemukan bahwa terdapat bukti yang kuat mengenai apakah perusahaan menerbitkan saham untuk membiayai kegiatan merger dan akuisisi berpengaruh pada kenaikan manajemen laba, yang menjelaskan kinerja perusahaan post-merger yang underperformance (buruk) HIPOTESIS H1 : Perusahaan yang menerbitkan deviden saham melaporkan accrual yang lebih tinggi pada tahun penerbitan daripada pada tahun sebelumnya. H2 : Perubahan dari pendapatan masa depan untuk perusahaan yang menerbitkan deviden saham, berhubungan negated dengan accrual pada tahun penerbitan. H3 : Kinerja saham/saham perusahaan yang menerbitkan deviden berhubungan negative dengan accrual pada tahun penerbitan. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian : Metode Kuantitatif Jenis Data : Data Kuantitatif Subjek/objek Data : Data Sekunder Metode Analisis : Deskritif Statistik, Regresi Populasi : Perusahaan non-keuangan terdaftar di New Zealand Stock Exchange 1989-2003 Sampel : 29 Perusahaan menerbitkan Deviden saham, selama 2thn, total 54 sampel TINJAUAN TEORITIS PENGUKURAN AKRUAL Metode menghitung Akrual menurut (Collins dan Hribar, 2002): Hitung Total Akrual dari selisih OE (Operating Earning) dengan OC (Operating Cash Flow) yg dirumuskan sbb : PENGUKURAN AKRUAL Untuk menguji hipotesis bahwa manajer secara oportunistik mengatur akrual, maka penelitian ini menggunakan pooled cross sectional – modified Jones Model, untuk mengestimasi bagian discretionary accrual. Meskipun model modified Jones tidak secara semputna memisahkan discretionary accrual (DA) dengan non discretionary accrual (NDA), tetapi model ini digunakan secara luas pada literature manajemen laba (earning management) dan merupakan pilihan yang lebih disukai / lebih banyak digunakan dibandingkan model lainnya (Dechow et al, 1995; Guay et al, 1996). Dirumuskan sbb: PENGUKURAN RETURN SAHAM Diukur dari perbedaan antara return saham (saham) dengan return portofolio dari perusahaan dengan ukuran perusahaan yang sama selama periode 12 bulan, yang di rumuskan sbb :
Dimana, ARit merupakan return yg telah disesuaikan dr
perusahaan yg seukuran, Rit adalah return dari perusahaan individual, dan Rpt adalah return dari portofolio perusahaan-perusahaan yg seukuran MENGUKUR MANAJEMEN LABA Regresikan perubahan dari ROA (Return on Asset) terhadap DA (Discretionary Accrual)
Dimana AROAit+1 adalah perubahan pada ROA tahun 0 ke tahun
1, dan DAit adalah DA perusahaan individual pada tahun ke 0, dan SGRO adalah perubahan sales pada tahun -1 ke tahun 0. Jika manajer meminjam pendapatan masa depan/memajukan pengakuan pendapatan untuk menaikkan pendapatan saat ini, maka DA seharusnya akan menjelaskan penurunan pendapatan di masa depan, karena itu koefisien dari DAit diharapkan berkorelasi negative dengan perubahan ROAit+1 MENGUKUR MANAJEMEN LABA Earning management pada tahun tertentu, akan menyebabkan deviden saham yang diterbitkan perusahaan dinilai terlalu tinggi, dan ketika akrual dibalik pada tahun berjalan, maka harga saham perusahaan akan mengalami penyesuaian, yang akan menurunkan pendapatan di masa depan. Karena itu return saham perusahaan diduga akan berpengaruh negatid dengan DA di tahun penerbitan Deviden saham. Hal ini digambarkan dengan rumus sbb:
Dimana ARit+1 dihitung sebagai return pembelian/menahan saham
dikurangi return portofolio perusahaan yang dissesuaikan ukurannya. NDAit adalah Nondiscretionary accruals dan DAit adalah discretionary accrual. MVit adalah Nilai pasar ekuitas perusahaan dan M/M adalah rasio Book to market dari perusahaan pernerbit deviden saham yang ditambahkan ke regresi sebagai variabel kontrol. MENGUKUR MANAJEMEN LABA Bernard dan Thomas (1990) berpendapat bahwa pendapatan itu mengikuti teori random walk, karena itulah, selain menggambarkan hipotesis dari efek earning management, DA menggambarkan efek sesudah pengumuman laba, untuk menjawab problem ini, Rangan (1998) menggunakan regresi sbb :
Dimana UEit+1 adalah Unexpected earning untuk tahun
t+1. HASIL PENELITIAN TABEL 1 – Karakteristik statistik perusahaan yg diuji HASIL PENELITIAN TABEL 1 – Karakteristik statistik perusahaan yg diuji Rata-rata (mean) dari akrual untuk perusahaan
yang menerbitkan deviden saham naik sebesar
200%, dari 0,012 sebelum tahun penerbitan menjadi 0,039 pada tahun berjalan. Mean (median) dari NDA, DA dan Performance
adjusted DA pada tahun diterbitkannya deviden
saham adalah 0.0277 (0,010); 0,012 (0,009) dan 0,010 (0,016) HASIL PENELITIAN TABEL 1 – Karakteristik statistik perusahaan yg diuji Efek pembalik atas kenaikan akrual pada tahun 0 (penerbitan deviden saham), terefleksikan dari pendapatan yang lebih rendah pada periode setelah penerbitan deviden saham. Penjelasan yg mungkin atas fenomena ini adalah karena resiko litigasi diasosiasikan dengan sikap oportunistik meningkatkan akrual. Perusahaan ini akan berusaha untuk menunda efek pembalik pada periode i+1, Perusahaan akan meningkatkan akrual agar mereka dapat melaporkan pendapatan mereka setara dengan perusahaan kontrol. HASIL PENELITIAN TABEL 1 – Karakteristik statistik perusahaan yg diuji DA dan Performance matched DA menurun pada tahun setelah penerbitan, hal ini konsisten dengan manajemen laba. Rata rata (median) Abnormal return dari perusahaan yang menerbitkan deviden saham adalah 12,68% (- 6,94%), Cashflow menurun 35% dari 0,148 di tahun sebelum penerbitan, menjadi 0,096 pada tahun penerbitan, dan naik kembali manjadi 0,100 ditahun setelah penerbitan. Temuan-temuan diatas, konsisten dengan adanya manajemen laba HASIL PENELITIAN TABEL 2 – Hasil Regresi AROA, DA dan SGRO HASIL PENELITIAN TABEL 2 – Hasil Regresi AROA, DA dan SGRO Konsisten dengan hipotesis kedua (H2), koefisien DA yg diukur dengan modified Jones secara statistic berpengaruh negatif terhadap perubahan ROA (AROA), begitu juga untuk Performance Matched DA sama sama berpengaruh negative, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Koefisien DA yang negatif menandakan bahwa penurunan pendapatan pada tahun setelah penerbitan berhubungan dengan efek pembalikk dari DA pada tahun penerbitan deviden saham HASIL PENELITIAN TABEL 3 – Hasil Regresi Return Abnormal, DA dan NDA HASIL PENELITIAN TABEL 3 – Hasil Regresi Return Abnormal, DA dan NDA Ketika Perusahaan penerbit deviden saham secara sengaja melakukan manajemen laba dengan menaikkan akrual pada tahun penerbitan, pendapatan pada tahun setelah penerbitan akan menurun/berkurang ketika akrual kembali ke bentuk awalnya. Jika investor tidak sadar akan manajemen laba ini, tetapi hanya bergokus pada laba yang dilaporkan, maka pendapatan yang menurun di tahun setelah penerbitan deviden saham akan terefleksi pada harga saham perusahaan. HASIL PENELITIAN TABEL 3 – Hasil Regresi Return Abnormal, DA dan NDA Koefisien negatif yang signifikan pada DA untuk modified jones dan Performance Matched accrual model, menjelaskan penurunan pada Return saham abnormal di masa depan. Hasil ini konsisten dengan hipotesis ketiga (H#) yang menyatakan bahwa manajer menggunakan kewenangan mereka atas akrual, secara oportunistik untuk memanipulasi penadapatan/laba dan juga harga saham perusahaan pada saat penerbitan deviden saham. Kesalahan harga saham pada saat penerbitan deviden saham ini, akan dikoreksi ketika pendapatan diperiode setelah penerbitan lebih rendah daripada yang diantisipasi karena adanya efek pembalik dari DA yang tinggi. HASIL PENELITIAN TABEL 4 - Hubungan DA dan Return Abnormal setelah dilakukan kontrol untuk komponen Unexpected Earning. HASIL PENELITIAN TABEL 4 - Hubungan DA dan Return Abnormal setelah dilakukan kontrol untuk komponen Unexpected Earning. Koefisien dari UE pada periode t+1, berhubungan positif dan signifikan terhadap Return Abnormal, jika perusahaan penerbit tidak melakukan manajemen laba, DA seharusnya tidak berhubungan dengan Return Saham Abnormal. Tetapi hasil pada table 4 menunjukkan bahwa Koefisien DA pada kedua model akrual, setelah dilakukan kontrol masih berpengaruh negative signifikan. Temuan ini mengkonfirmasi bahwa hasil yang sebelumnya dilaporkan pada table 3 tentang manajemen laba pada tahun penerbitan saham berhubungan dengan rendahnya Return abnormal saham. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis earning management terhadap perusahaan penerbit deviden saham antara periode tahun 1989-2003 di New Zealand. Total accrual dari perusahaan penerbit ditemukan meningkat cukup tinggi di tahun penerbitan deviden saham, sebelum menurun pada ke level sebelum dilakukan penerbitan. Dilihat dari kinerja saham, hasilnya menunjukkan bahwa kinerja harga deviden saham yang di terbitkan oleh perusahaan, adalah rendah.setelah diterbitkan. Temuan ini berkebalikan dengan pola pada akrual dan harga saham positif pada saat perusahaan membayarkan deviden kas. Konsisten dengan hipotesis manajemen laba, telah di observasi bahwa DA dari deviden saham yang diterbitkan oleh perusahaan di New Zealand berpengaruh signifikan negative dengan penurunan pendapatan masa depan dan return saham abnormal dari perusahaan penerbit. Hubungan negative antara DA dan return saham abnormal ini tetap terjadi, bahkan setelah dilakukan kontrol untuk drift effect pada pendapatan dan efek kinerja pada DA.