Anda di halaman 1dari 19

PENYAKIT MALARIA

KELOMPOK 3
E2
ANGGOTA KELOMPOK

ID
SL

INA NIRWANA (J1A117221) PUTU GUNASTA (J1A117112)

TASYA NIANSYAGITHA
WIWIK PRATIWI (J1A117163)
(J1A117141)

WA PINA SUGANDE (J1A117158) NURNA NINGSIH (J1A117105)

int
Po
SALEHA NURRISKY AMALIA

er
WA ODE NANI ASTUTI

w
Po
(J1A117126) (J1A117154)

of
er
ow
eP
Th
E3
TODAY’S TOPICS

ID
SL

2 5
4
1 Epidemiologi
Gejala Penyakit
Penyakit Penularan
3 Malaria
Pengertian Malaria Penyakit
Penyakit Malaria
Malaria Penyebab
Penyakit

int
Malaria

Po
erw
Po
of
er
ow
eP
Th
E4
TODAY’S TOPICS
ID
SL

7 10
9 Penemuan dan
6
Pengonatan
Siklus Hidup Upaya
8 Penyakit
Riwayat Alamiah Plasmodium Pengendalian Malaria
Penyakit Penyakit
Malaria Malaria
Siklus

int
HidupParasit

Po
er
Malaria

w
Po
of
er
ow
eP
Th
E5
PENGERTIAN PENYAKIT MALARIA

ID
SL

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh


parasit (Plasmodium) yang ditularkan oleh gigitan
nyamuk yang terinfeksi (vector borne desease).
Penyakit MalariaMalaria pada manusia dapat disebabkan oleh P.
malariae, P. vivax, dan P. ovale. Pada tubuh manusia,
parasit membelah diri dan bertambah banyak di
dalam hati dan kemudian menginfeksi sel darah

int
merah (Depkes RI, 2008).

Po
erw
Po
of
er
ow
eP
Th
E6
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MALARIA

ID
SL
FREKUENSI
Dalam skala global, malaria masih merupakan masalah kesehatan yang ditempatkan pada peringkat pertama di daerah
tropis. Menurut WHO (World Health Organization) malaria menyebabkan 1,5-2,7 juta orang meninggal setiap tahun (Sipe dan
Dale, 2003). Sebagai penyebab kematian dari sekurang-kurangnya 3.000 orang perhari, malaria akan memperlambat
pertumbuhan ekonomi 1,3% per tahun di daerah endemis (Gallups dan Sachs, 2001 cit Kusnanto, 2004). Malaria di Indonesia
juga telah mempengaruhi Human Development Index, merupakan penyebab meningkatnya angka kesakitan dan kematian,
gangguan kesehatan ibu dan anak, produktivitas angkatan kerja serta merugikan kegiatan pariwisata (Achmadi, 2005).
Tercatat ada 6 juta kasus klinis dan 700 kematian setiap tahun (Laihad, 2000). Kasus malaria banyak dijumpai di luar Pulau
Jawa dan Bali, terutama di daerah Indonesia bagian timur (Depkes, 2003).
DISTRIBUSI
• Orang (Jenis Kelamin) → Jenis kelamin laki-laki lebih beresiko terkena penyakit malaria dibandingkan dengan
perempuan
• Tempat → Tempat yang paling banyak terjadi penyakit malaria yaitu pada daerah endemis malaria seperti

int
Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (Kemenkes 2018)

Po
• Waktu → Waktu yang sering terjadi penyakit malaria yaitu pada saat musim hujan

wer
Po
DETERMINAN

of
er
1. Faktor Lingkungan

ow
- Lingkungan Fisik

eP
- Lingkungan Biologik

Th
2.. Faktor Perilaku
PENYEBAB PENYAKIT
MALARIA

Penyakit malaria ini disebabkan oleh parasit plasmodium. Species


plasmodium pada manusia adalah :

01
N
IO
CT
SE
E8
PENULARAN PENYAKIT MALARIA

ID
SL

Alamiah

Penularan secara alamiah terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi oleh
Plasmodium. Sebagian besar spesies menggigit pada senja dan menjelang malam hari. Beberapa
vektor mempunyai waktu puncak menggigit pada tengah malam dan menjelang fajar.

Bukan Alamiah

ow
1. Malaria bawaan / kongenital

fP
2. Penularan secara mekanik

ro
3. Penularan secara oral

we
Po
e
Th
GEJALA PENYAKIT MALARIA

Gejala penyakit malaria dipengaruhi oleh daya tahan tubuh


penderita serta jenis dan jumlah plasmodium malaria yang
menginfeksi. Biasanya penderita malaria menunjukkan satu
atau lebih gejala-gejala sebagai berikut : demam, dingin,
berkeringat, sakit kepala, muntah, badan nyeri, dan rasa
tidak enak badan. Dari daerah yang jarang ditemukan
penyakit malaria, gejala-gejala ini sering dikaitkan dengan
penyakit influensa,dingin, atau infeksi/peradangan umum
yang lain, terutama jika tidak mencurigai infeksi malaria.
02

Sebaliknya, penduduk yang berasal dari daerah endemis


malaria, sering mengenal gejala-gejala malaria tanpa
N
IO

mengkonfirmasikan diagnosa. Gejala yang terlihat secara


CT

fisik meliputi suhu tinggi, berkeringat, badanlemah, dan


limpa membesar.
SE
0
E1
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT MALARIA

ID
SL
1. Tahap Prepatogenesis
Interaksi ini masih terjadi di luar tubuh, dalam arti bibit
penyakit masih ada diluar tubuh host. Pada proses
prepatogenesis penyakit malaria bias terjadi pada orang-
orang yang tinggal didaerah malaria atau orang yang
mengadakan perjalananke darah malaria.

2. Tahap Pre-Simptomatik
Keluhan prodromal dapat terjadi demam berupa:

ow
kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit belakang, nyeri
pada tulag/otot, anoreksia, perut tidak enak, dan

fP
kadang-kadang merasa dingin di punggung. Keluhan

ro
prodromal sering terjadi pada P. Vivax danovale.

we
Sedangkan pada P. Falciparum dan malariae keluhan

Po
prodromal tidak jelas bahkan gejala dapat mendadak.

e
Th
1
E1
LANJUTAN

ID
SL
3. Tahap Patogenesa
a. Tahap inkubasi
Masa inkubasi pada penyakit malaria beberapa
hari sampai beberapa bulan yang kemudian
barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan
oleh penderita seperti demam, menggigil, linu
atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, dll.
b. Tahap Dini/Klinis
• Serangan primer (PeriodeKlinis)
• Periodelaten

int
• Recrudescense

Po
• Recurrence

erw
• Relapse atau “Rechute”

Po
of
er
ow
eP
Th
2
E1
LANJUTAN

ID
SL

4. Tahap Lanjut

int
Po
Merupakan tahap dimana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan

er
segala kelainan patologis dan gejalanya. Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala

w
Po
dan kelainan klinik yang jelas, sehingga diagnosis sudah relative mudah ditegakkan. Dan

of
juga sudah memerlukan perlukan pengobatan. Pada penyakit malaria tahap lanjut terjadi

er
ow
tergantung pada jenis atau tipe penyakit malarianya (Widoyono, 2008).

eP
Th
3
E1
LANJUTAN

ID
SL

a p A k h i r
a n M a l a ri a 6. Tah
5. P en g o b a t

Pemulihan secara sempurna biasa Pada tahap akhir penyakit malaria dapat
dilakukan jika malaria diobati dan sembuh sempurna, sembuh karier atau
dirawat dengan benar. Proses pembawa, dan ada juga yang meninggal dunia
inidilakukan langsung setelah dikarenakan plasmodium yang menyerang
diagnosis malaria telah diketahui. yaitu plasmodium falcifarum. Jenis plasmodium

int
ini bias menimbulkan kematian dan merupakan

Po
penyebab infeksi terbanyak, Pada P. Falciparum

erw
dapat menyerang ke organ tubuh dan

Po
menimbulkan kerusakan seperti pada otak,

of
ginjal, paru, hati danj antung (Arif et. al.,

er
ow
2001).

eP
Th
4
E1
SIKLUS HIDUP PLASMODIUM

ID
SL
1. Silkus Pada Manusia
Pada waktu nyamuk Anopheles infektif mengisap darah manusia, sporozoit yang berada dalam
kelenjar liur nyamuk akan masuk ke dsalam peredaran darah selama kurang lebih 30 menit.
Setelah itu sporozoit akan masuk ke dalam sel hati dan menjadi tropozoit hati. Kemudian
berkembang menjadi skizon hati yang terdiri dari 10.000 sampai 30.000 merozoit hati.

2. Siklus Pada Nyamuk Anopheles Betina

Apabila nyamuk Anopheles betina menghisap darah yang mengandung


gametosit, di dalam tubuh nyamuk, gamet jantan dan gamet betina melakukan

int
pembuahan menjadi zigot. Zigot ini akan berkembang menjadi ookinet

Po
er
kemudian menembus dinding lambung nyamuk. Di luas dinding lambung

w
nyamuk ookinet akan menjadi ookista dan selanjutnya menjadi sporozoit yang

Po
nantinya akan bersifat infektif dan siap ditularkan ke manusia.(Harijanto, 2000)

of
er
ow
eP
Th
5
E1
SIKLUS HIDUP PARASIT MALARIA

ID
SL

l d a l a m s u a l d a l a m
a s ek s u a ik l u s se k
1. Sik lu s
u s i a 2. S n y a m u k
tubuh m a n tubuh

Siklus aseksual dalam tubuh manusia Siklus seksual ini juga bias disebut siklus
juga disebut siklus aseksual sporogami karena menghasilkan sprozoit yaitu
(sporozoa, merozoit dalam sel darah bentuk parasit yang sudah siap untuk ditularkan
merah, sizon dalam sel merah). oleh nyamuk kepada manusia atau binatang.
Lama dan masa berlangsungnya siklus ini disebut
dengan masa inkubasi ekstrinsik, yaitu masuknya
gametosit kedalam tubuh nyamuk sampai

int
terjadinya stadium sprogami dalam bentuk

Po
sporosit yang kemudian masuk kedalam kelenjar

er
liur nyamuk.

w
Po
of
er
ow
eP
Th
UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT
MALARIA
Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program pemberantasan malaria yang
kegiatannya antara lain meliputi diagnosis dini, pengobatan cepat dan tepat, surveilans dan pengendalian vektor
yang kesemuanya ditujukan untuk memutus mata rantai penularan malaria.
Terdapat beberapa upaya yang dilakukan dalam program pencegahan malaria seperti pemakaian kelambu dan
pengendalian vektor, yaitu :
PENEMUAN DAN PENGOBATAN
PENDERITA MALARIA

1. Mencari Penderita Malaria


Salah satu cara memutuskan penyebaran penyakit malaria adalah
dengan menemukan penderita sedini mungkin baik dilakukan secara
aktif oleh petugas yang mengunjungi rumah secara teratur (Active
Case detection) maupun dilakukan secara pasif (Passive Case
Detection), yaitu memeriksa semua pasien yang berkunjung ke Unit
Pelayanan Kesehatan (UPK), yaitu Polindes, Pustu, Puskesmas dan
Rumah Sakit baik swasta maupun pemerintah yang menunnjukkan
gejala malaria dan dilakukan pengambilan darah untuk diperiksa di
labaratorium.
8
E1
ID
2. Pengobatan Penderita Malaria
SL Bebarapa cara dan jenis pengobatan terhadap tersangka atau
penderita yaitu :

1 2 3 4

Pengobatan
Pengobatan Radikal Pengobatan Masal Pengobatan kepada
Malaria Klinis (Mass drug Penderita Demam
Administration = (Mass Fever
MDA) Treatment = MFT)

int
Po
erw
Po
of
er
ow
eP
Th
That’s all. Thank you!

Anda mungkin juga menyukai