Lucia Hendriati Alasan penggunaan bahasa latin dalam resep
• Merupakan bahasa yang mati, tidak
mengalami perkembangan • Merupakan bahasa medis internasional sehingga diartikan sama di seluruh dunia • Tidak menimbulkan dualisme untuk menuliskan nama obat • Menjaga kerahasiaan suatu terapi (bila diperlukan) • Bahasa Latin memiliki 6 huruf hidup a, e, i, o, u, y • Diftong: ae, au, oe, eu, ei dan ui • Posisi sebuah kata menentukan pengucapan Pengucapan khusus Huruf Pengucapan Contoh
X Sebagai cs, qs Hexa Hecsa
i Sebagai huruf mati jika huruf I terletak: - Pada permulaan kata Iodium yodium - di antara dua huruf hidup, dengan Maior mayor perkecualian Ireiere c Sebagai k jika huruf c terletak : - di depan a, o, u, eu, ui Cum kum - di depan huruf mati Cochlear kokhlear sebagai huruf s jika huruf c terletak: Cholecalciferol kolekalsiferol - di depa e, I, y, ae, eu, oe, ei Cera sera, acidum asidum ae Sebagai ee Plantae plantee eu Sebagai ui Seu sui ti Sebagai tsi Solution solutsio v Sebagai w Vinum winum qu Sebagai kw Aqua aakwaa Casus • Dalam bahasa Latin, akhiran suatu benda tidak selalu tetap. Akhiran berubah menurut kedudukan benda; • Misal pater matrem vocat = matrem pater vocat (ayah memanggil ibu) (pater=ayah, mater=ibu, vocat= memanggil) Akhiran er subyek Akhiran em obyek Bagaimana bila matrem pater vocat? 1. Casus nominativus: menunjukkan subyek kalimat ex. Sirupus simplex = sirup sederhana 2. Casus genetivus : menunjukkan pemilik barang ex. Sirupus citri: sirup dari jeruk/sirup jeruk 3. Casus dativus: menunjukkan pelengkap penyerta ex. Aplicandum oculo dextro et sinistro: dipakai pada mata kanan dan kiri 4. Casus accusativus, sebagai pelengkap penderita ex. Recipe acidi borici grammata triginata Casus I Casus IV 5. Casus vocativus, sebagai teguran pada sesorang 6. Casus ablativus keterangan tempat, dimana, dari mana, dengan apa, alat apa ex. Consperge Lycopodio : taburilah dengan licopodium NUMERUS • Akhiran kata juga tidak menunjukkan jabatan tetapi juga jumlah. Numerus terbagi 2 yaitu singularis (tunggal) dan pluralis (jamak) Kata Numerus singularis Numerus pluralis Resep Formula Formulae Tetes Gutta Guttae Gigi Dena Dentes Bahasa Latin dalam Resep • Bahasa latin digunakan untuk penulisan : 1. nama obat, 2. ketentuan mengenai pembuatan 3. bentuk obat 4. petunjuk aturan pemakaian obat ditulis berupa singkatan. BILANGAN ROMAWI BILANGAN ROMAWI PENULISAN JUMLAH OBAT • Penulisan jumlah obat dinyatakan dalam angka romawi : I =1 V =5 X = 10 L = 50 C = 100 M = 1000 Bahasa Latin Sacharum Lactis Laktosa Vaselin Flavum Vaselin Kuning Vaselin Album Vaselin Putih Adeps Lanae Lemak Bulu Domba Oleum Mentha Piperita Minyak permen Oleum Olivarum Minyak Zaitun Oleum Cacao Minyak / Lemak Coklat Adeps Lanae Lemak Bulu Domba Bahasa Latin • Aqua Rosae Air mawar • Aqua pro Injectio Air untuk injeksi • Spiritus Fortior Alkohol 95% • Spiritus Dilutus Alkohol 70% • Amylum Tritici Pati / Tepung Gandum • Syrupus Simplex Campuran Gula 70% + Air 30% • Syrupus Thymi Sirup Simplex + Extrak Thymi • Borax Glycerin Campuran Na Tetra Borat & Glyserin Bahasa Latin • Potio Nigra Contra Tussim Obat Batuk Hitam • Solutio Rivanoli Larutan Rivanol • Salicyl Talc Bedak Salicyl • Potio Alba Contra Tussim Obat Batuk Putih Bentuk Sediaan • Capsule = Kapsul • Pulveres = Puyer • Pulvis Adspersorius = Serbuk tak terbagi • Tabulae compresi = Tablet • Pilulae = Pil • Suppositoria = pil taruh /bentuk peluru • Bacilla = Supositoria bentuk batang • Ovula = Supositoria bentuk telur Bentuk sediaan • Pasta = Pasta • Jelly = Gel • Cream = Krim • Unguentum = Salep • Emplastrum = Plester • Sapo = Sabun • Liniment = Obat Gosok Bentuk Sediaan • Solutio = larutan • Mixtura = campuran beberapa cairan • Mixtura agitanda = campuran yg ada endapan • Suspensio = suspensi • Emulsum = emulsi • Infusum = infus • Galenica = preparat galenik • Guttae = obat tetes • Sirupus = sirup • Injectio = injeksi • Aerosol = obat semprot • Potio = Obat minum Ketentuan pembuatan • Cara / ketentuan pembuatan “Subscriptio” kmd diikuti bentuk sediaan • Pada umumnya sediaan bentuk racikan • Subscriptio dalam bahasa latin : – m. = misce – m.f = misce fac – m.f.l.a = misce fac lege artis – m.d.s = misce da signatura Aturan pakai • Aturan pemakaian atau “Signatura” (S) • Dalam peresepan ditulis dengan tanda S...... • Signatura menginformasikan : - Waktu penggunaan - Takaran Suatu Obat - Cara Penggunaan - Jumlah Penggunaan Aturan pakai C. = sendok makan (15 ml) c.th. = sendok teh (5 ml) conc. = pekat d.c. = sedang makan d.d. = sehari dext. = kanan dil. = encer d.t.d . = da tales doses Resep segera • Krn suatu hal Penderita harus mendapat obat dg segera maka dokter memberi tanda pada bagian atas resep dg menulis CITO ! • Resep cito pembuatannya harus didahulukan • Dokter yg meminta resep cito hendaknya betul- betul bila Px dalam kondisi gawat dan penundaan pemberian obat akan membahayakan jiwa pasien. • Persamaan istilah cito statim (amat segera) atau P.I.M (Periculum in Mora = berbahaya bila ditunda) SINGKATAN BAHASA LATIN Singkatan Bahasa Kepanjangan Bahasa Indonesia Latin aa. ana masing-masing a.c. ante cibum/ante coenam sebelum makan ad/add. adde/addendus tambahkan (hingga) ad lib. ad libitum sebanyak yang diinginkan ad in lag. gutt. ad in lagenam dalam botol tetes guttatorium ad part. dolent. ad partes dolentes di tempat yang sakit agit. agitatio kocok agit.a.sum. agitetur ante sumendum kocok dahulu a.d. auris dextra telinga kanan a.l. auris laeva telinga kiri alt. alternus bergantian alt.die. alternis die setiap hari