Anda di halaman 1dari 24

TUGAS BACA

• Bacalah bab 3 ttg Dispensing sub bab


3.2 saja
Bahasa Latin dalam Preskripsi

Lucia Hendriati
Alasan penggunaan bahasa latin
dalam resep

• Merupakan bahasa yang mati, tidak


mengalami perkembangan
• Merupakan bahasa medis internasional
sehingga diartikan sama di seluruh dunia
• Tidak menimbulkan dualisme untuk
menuliskan nama obat
• Menjaga kerahasiaan suatu terapi (bila
diperlukan)
• Bahasa Latin memiliki 6 huruf hidup a, e, i,
o, u, y
• Diftong: ae, au, oe, eu, ei dan ui
• Posisi sebuah kata menentukan
pengucapan
Pengucapan khusus
Huruf Pengucapan Contoh

X Sebagai cs, qs Hexa Hecsa


i Sebagai huruf mati jika huruf I terletak:
- Pada permulaan kata Iodium  yodium
- di antara dua huruf hidup, dengan Maior  mayor
perkecualian Ireiere
c Sebagai k jika huruf c terletak :
- di depan a, o, u, eu, ui Cum  kum
- di depan huruf mati Cochlear  kokhlear
sebagai huruf s jika huruf c terletak: Cholecalciferol  kolekalsiferol
- di depa e, I, y, ae, eu, oe, ei Cera sera, acidum asidum
ae Sebagai ee Plantae  plantee
eu Sebagai ui Seu  sui
ti Sebagai tsi Solution  solutsio
v Sebagai w Vinum  winum
qu Sebagai kw Aqua  aakwaa
Casus
• Dalam bahasa Latin, akhiran suatu benda
tidak selalu tetap. Akhiran berubah menurut
kedudukan benda;
• Misal pater matrem vocat = matrem pater
vocat (ayah memanggil ibu)
(pater=ayah, mater=ibu, vocat= memanggil)
Akhiran er  subyek
Akhiran em  obyek
Bagaimana bila matrem pater vocat?
1. Casus nominativus: menunjukkan subyek
kalimat
ex. Sirupus simplex = sirup sederhana
2. Casus genetivus : menunjukkan pemilik
barang
ex. Sirupus citri: sirup dari jeruk/sirup jeruk
3. Casus dativus: menunjukkan pelengkap
penyerta
ex. Aplicandum oculo dextro et sinistro: dipakai
pada mata kanan dan kiri
4. Casus accusativus, sebagai pelengkap
penderita
ex. Recipe acidi borici grammata triginata
Casus I Casus IV
5. Casus vocativus, sebagai teguran pada
sesorang
6. Casus ablativus keterangan tempat,
dimana, dari mana, dengan apa, alat apa
ex. Consperge Lycopodio : taburilah dengan licopodium
NUMERUS
• Akhiran kata juga tidak menunjukkan
jabatan tetapi juga jumlah. Numerus
terbagi 2 yaitu singularis (tunggal) dan
pluralis (jamak)
Kata Numerus singularis Numerus pluralis
Resep Formula Formulae
Tetes Gutta Guttae
Gigi Dena Dentes
Bahasa Latin dalam Resep
• Bahasa latin digunakan untuk
penulisan :
1. nama obat,
2. ketentuan mengenai pembuatan
3. bentuk obat
4. petunjuk aturan pemakaian obat
ditulis berupa singkatan.
BILANGAN ROMAWI
BILANGAN ROMAWI
PENULISAN JUMLAH OBAT
• Penulisan jumlah obat dinyatakan dalam
angka romawi :
I =1
V =5
X = 10
L = 50
C = 100
M = 1000
Bahasa Latin
 Sacharum Lactis Laktosa
 Vaselin Flavum  Vaselin Kuning
 Vaselin Album  Vaselin Putih
 Adeps Lanae  Lemak Bulu Domba
Oleum Mentha Piperita  Minyak permen
Oleum Olivarum  Minyak Zaitun
Oleum Cacao  Minyak / Lemak Coklat
Adeps Lanae  Lemak Bulu Domba
Bahasa Latin
• Aqua Rosae  Air mawar
• Aqua pro Injectio  Air untuk injeksi
• Spiritus Fortior  Alkohol 95%
• Spiritus Dilutus  Alkohol 70%
• Amylum Tritici  Pati / Tepung Gandum
• Syrupus Simplex  Campuran Gula 70% + Air 30%
• Syrupus Thymi  Sirup Simplex + Extrak Thymi
• Borax Glycerin  Campuran Na Tetra Borat &
Glyserin
Bahasa Latin
• Potio Nigra Contra Tussim  Obat Batuk Hitam
• Solutio Rivanoli  Larutan Rivanol
• Salicyl Talc  Bedak Salicyl
• Potio Alba Contra Tussim  Obat Batuk Putih
Bentuk Sediaan
• Capsule = Kapsul
• Pulveres = Puyer
• Pulvis Adspersorius = Serbuk tak terbagi
• Tabulae compresi = Tablet
• Pilulae = Pil
• Suppositoria = pil taruh /bentuk peluru
• Bacilla = Supositoria bentuk batang
• Ovula = Supositoria bentuk telur
Bentuk sediaan
• Pasta = Pasta
• Jelly = Gel
• Cream = Krim
• Unguentum = Salep
• Emplastrum = Plester
• Sapo = Sabun
• Liniment = Obat Gosok
Bentuk Sediaan
• Solutio = larutan
• Mixtura = campuran beberapa cairan
• Mixtura agitanda = campuran yg ada endapan
• Suspensio = suspensi
• Emulsum = emulsi
• Infusum = infus
• Galenica = preparat galenik
• Guttae = obat tetes
• Sirupus = sirup
• Injectio = injeksi
• Aerosol = obat semprot
• Potio = Obat minum
Ketentuan pembuatan
• Cara / ketentuan pembuatan “Subscriptio”
kmd diikuti bentuk sediaan
• Pada umumnya sediaan bentuk racikan
• Subscriptio dalam bahasa latin :
– m. = misce
– m.f = misce fac
– m.f.l.a = misce fac lege artis
– m.d.s = misce da signatura
Aturan pakai
• Aturan pemakaian atau “Signatura” (S)
• Dalam peresepan ditulis dengan tanda
S......
• Signatura menginformasikan :
- Waktu penggunaan
- Takaran Suatu Obat
- Cara Penggunaan
- Jumlah Penggunaan
Aturan pakai
 C. = sendok makan (15 ml)
 c.th. = sendok teh (5 ml)
 conc. = pekat
 d.c. = sedang makan
 d.d. = sehari
 dext. = kanan
 dil. = encer
 d.t.d . = da tales doses
Resep segera
• Krn suatu hal Penderita harus mendapat obat dg
segera maka dokter memberi tanda pada bagian
atas resep dg menulis CITO !
• Resep cito pembuatannya harus didahulukan
• Dokter yg meminta resep cito hendaknya betul-
betul bila Px dalam kondisi gawat dan penundaan
pemberian obat akan membahayakan jiwa pasien.
• Persamaan istilah cito  statim (amat segera)
atau P.I.M (Periculum in Mora = berbahaya bila
ditunda)
SINGKATAN BAHASA LATIN
Singkatan Bahasa Kepanjangan Bahasa Indonesia
Latin
aa. ana masing-masing
a.c. ante cibum/ante coenam sebelum makan
ad/add. adde/addendus tambahkan (hingga)
ad lib. ad libitum sebanyak yang
diinginkan
ad in lag. gutt. ad in lagenam dalam botol tetes
guttatorium
ad part. dolent. ad partes dolentes di tempat yang sakit
agit. agitatio kocok
agit.a.sum. agitetur ante sumendum kocok dahulu
a.d. auris dextra telinga kanan
a.l. auris laeva telinga kiri
alt. alternus bergantian
alt.die. alternis die setiap hari

Anda mungkin juga menyukai