Rekayasa Trafik
MODUL 03
Edi Soerjanto, Ir. MSi
MODUL 03
NUMBERING
• Tujuan dan Struktur Penomoran
• National & Intern’l Code
PUBLIC SWITCH TELEPHONE
NETWORK – PSTN
• Komponen Jaringan PSTN
• Cara Kerja PSTN
• ADSL
Sistem Penomoran
• Setiap pelanggan harus diidentifikasi atau dinomorkan secara unik (tidak
sama) di seluruh dunia, dikenal dengan Numbering. Bertujuan untuk
mempermudah routing dalam proses pembentukan panggilan dan juga
mempermudah pengecekan bila terjadi kesalahan. Pola harus mengacu
pada hirarki sentral telepon.
• Pada dasarnya, penomoran telepon mengacu dua hal penting:
o Merencanakan route yang akan ditempuh oleh suatu pembicaraan.
o Mengaktifkan signaling untuk bekerjanya peralatan-peralatan yang
dibutuhkan menentukan tarif yang sesuai dengan suatu pembicaraan yang
sedang berlangsung. Pentarifan umumnya menganut sistem Sender Keep All
(SKA), dimana pemanggil yang menanggung biaya penyambungan panggilan.
• Karena nomor pelanggan satu berbeda dengan yang lain, maka nomor
pelanggan akan menentukan jumlah pelanggan yang diakomodasi di area
Sentral tersebut. Contoh, jika ada 100 pelanggan maka penomoran
dilakukan antara 00 sampai dengan 99.
Tujuan Penomoran
• Menentukan penomoran pelanggan lokal & nasional serta
menyediakan layanan dengan suatu kode yang unik dan sederhana
memungkinkan pengaturan panggilan secara otomatis kepada setiap
pelanggan.
• Membedakan identitas setiap pelanggan dengan nomor yang unik.
• Mengalihkan jalur setiap panggilan, jika terjadi blocking di Sentral.
• Mengaktifkan perangkat lunak pembebanan biaya (charging
software) untuk billing.
Struktur Penomoran
1. Penomoran Nasional : NDC + SN
2. Penomoran Internasional : CC + NDC + SN
NDC – National Destination Code CC - Country Code SN – Subscriber Number
Nomor Internasional adalah Nomor Nasional ditambah dengan Kode Negara (country code).
Menurut rekomendasi ITU-T ditentukan bahwa panjang nomor internasional tidak boleh lebih dari
15 digit. Dengan demikian nomor nasional pun tidak boleh lebih dari 15 digit dikurangi dengan
kode negara.
SN berisi kode area Sentral Lokal dan nomor identitas pelanggan itu sendiri.
Contoh
+62-21-819-5282 menunjukkan 62 prefix CC Indonesia, yaitu Digit yang harus diputar oleh
pelanggan pemanggil yang akan mengadakan hubungan internasional yang akan menyambungkan
pada peralatan outgoing internasional secara otomatis. Setelah itu 21 menunjukkan prefix NDC
Jakarta dan 819 menunjukkan kode Sentral Lokal di Jakarta di mana pelanggan berada, dan 5282
menunjukkan nomor dari pelanggan tersebut.
Apabila akan menghubungi pelanggan sesama area maka dial 7 digit terakhir saja tanpa prefix NDC
dan Country Code. Jika ingin keluar area (beda NDC) maka harus tekan prefix “0 + NDC (misal 22
Bandung) + SN”.
Sistem Penomoran
ITU-T membagi sistem untuk nomor pelanggan yang dipakai menjadi
2 (dua) yaitu :
1. Penomoran Uniform, suatu sistem penomoran dimana panjang
atau banyak digit dari nomor pelanggan yang terletak di dalam satu
daerah penomoran lokal adalah sama.
• Jaringan Akses
Jaringan yang menghubungkan sentral sampai ke pelanggan. Jaringan Akses
dapat dibagi menjadi empat : Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat), Jaringan
Lokal Akses Radio (Jarlokar), Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf), Hybrid
Fiber Coaxial (HFC)
• Jaringan Interkoneksi
Jaringan private yang menghubungkan jaringan akses atau backbone ke jaringan
internal suatu perusahaan atau institusi. Di perusahaan tersebut dihubungkan ke
perangkat sentral yang bersifat private, yang disebut Private Branch eXchange
(PBX ), untuk keperluan komunikasi internal perusahaan tersebut dan dapat
dihubungkan ke external.
Private Automatic Branch eXchange
(PABX)
• PABX atau Private Automatic Branch eXchange adalah perangkat penyambungan
komunikasi telepon yang terletak di sisi pelanggan, misalkan di gedung-gedung kantor,
mall, RS, hotel, perumahan, dll yang memerlukan percabangan sambungan telepon.
• PABX juga disebut Sentral Telepon Otomat (STO), secara umum terhubung ke penyedia
layanan telekomunikasi publik seperti PT. TELKOM, PT. INDOSAT, PT. TELKOMSEL, PT.
BAKRI, dll dalam skala kapasitas yang lebih besar untuk layanan individu ke rumah,
kantor dan lain-lain.
• Perangkat ini akan mengatur panggilan yang masuk serta meneruskan panggilan ke
nomor tujuan di internal perusahaan/lokasi tersebut, sehingga pengguna dapat dengan
mudah melakukan penggilan ke nomer tujuan, cukup dengan menekan nomor tujuan
(nomor extension atau nomer rumah).
• Ukuran atau parameter PABX dalam kapasitas jumlah line telkom yang tersambung ke
PABX dan jumlah extention (cabang ). Mulai kapasitas satuan, puluhan, ratusan atau
ribuan circuit extension.
• Saat ini PABX telah mengaplikasikan teknologi Internet Protocol (IP) sehingga disebut IP
PBX.
Komponen Utama PSTN
PSTN terdiri dari 4 (empat) komponen utama :
6. Mengakhiri Pembicaraan
• Hubungan telepon akan dihentikan apabila salah satu telepon atau kedua
telepon tersebut meletakkan gagang telepon. Hal ini mengakibatkan signal
on hook memberikan tanda ke PSTN untuk membebaskan saluran.
Peralatan STO
• Cabinet Rack
• Power Supply
• Extention Card
• Trunk Card
• Option Card
Kegunaan PABX
• PABX digital atau STO mempunyai
fungsi yang sama, tapi fungsi-fungsi
tersebut diterapkan dan diatur dengan
cara yang berbeda dalam sistem yang
bervariasi.
• Fungsi PABX adalah perangkat yang
menghubungkan nomor telepon
dengan mengatur proses signaling
maupun penyambungan komunikasi
telepon.
• PABX mencatat data-data pelanggan
dan waktu penyambungan selama
penyambungan berlangsung.
Gangguan STO
• Salahsatu penyebab kerusakan pada operasional Sentral/PABX adalah adanya
gangguan petir. Untuk meminimalisasi kerusakan akibat petir, dilakukan
proteksi pada sistem, baik internal maupun eksternal.
• Penggunaan Automatic Voltage Regulator (AVR) dan Uninterruptible Power
Supply (UPS) pada sistem instalasi listrik sebelum masuk ke PABX tidak
cukup reliable untuk mencegah terjadinya kerusakan pada sistem yang
disebabkan oleh gangguan petir.
• AVR hanya mampu mengantisipasi naik turunnya tegangan, tapi tidak
mampu mengantisipasi lonjakan impuls listrik yang berkecepatan mikro
detik.
• Penggunaan UPS hanya membantu power-up sistem bila terjadi
pemutusan listrik PLN sesaat.
• Untuk menambah kehandalan sistem dan layanan, selain
Uninteruptible Power Supply (UPS), umumnya digunakan juga
generator set (gen-set) untuk mengatasi gangguan catuan daya, saat
gangguan listrik PLN.
Hardware/ Software STO
Seiring perkembangan teknologi, suatu Sentral Telepon Otomat
(STO) dapat mengakomodasi layanan-layanan lain berbasis Internet
Protokol (IP), sehingga dilakukan modifikasi hardware berikut
software pada PSTN agar dapat dioperasikan juga untuk :
• IP PABX
• Router
• VoIP Provider
• USB Phone
• VoIP Gateway
• IP Phone
Splitter
• Splitter adalah alat untuk memisahkan sesuatu, yaitu memisahkan
frekuensi rendah terhadap frekuensi tinggi. Frekuensi rendah berupa voice,
yang mempunyai frekuensi 300-3400 Hz, sedangkan frekuensi tinggi berupa
data.
• Splitter terdiri dari 3 (tiga) buah port RJ-11, di mana ketiga port tersebut di
hubungkan ke roset, telepon dan modem. Splitter digunakan untuk
menghubungkan kabel antara modem dan line telepon ke jaringan kabel
Operator Telepon.
• Contoh, pada koneksi internet Telkom Speedy PT. Telkom. Splitter berfungsi
untuk menghindari gangguan saat pengguna mengakses internet
menggunakan modem ADSL. Jadi pada saat user sedang mengakses
internet, jika ada panggilan telepon masuk atau akan menggunakan
telepon, maka koneksi internet yang sedang digunakan tidak terganggu.
Sehingga splitter berfungsi memisahkan jaringan data terhadap jaringan
voice, semacam low pass filter bagi signal suara.
Pemasangan Splitter
ADSL
• Secara struktur, sambungan masuk dari telepon dibagi dua (2) keluaran, yaitu :
• Sambungan untuk modem ADSL.
• Sambungan untuk telepon.