Periodik
Sifat Gelombang
Radiasi Elektromagnetik
adalah emisi dan transmisi
energi dalam bentuk
gelombang
elektromagnetik.
n= c
l
Frekuensi (s-1 or Hz)
SOLUTION:
-10
Untuk the x-rays: l = 1.00 Å x 10 m = 1.00 x 10-10 m
1Å
c 3.00 x 108 m/s
n= = = 3.00 x 1018 s-1
l 1.00 x 10-10 m
Cahaya memiliki:
KE e-
1. sifat2 gelombang
2. sifat2 partikel
hn = KE + BE
KE = hn - BE
7.2
Konversi Energi, Panjang gelombang dan
Frekuensi
SOLUTION:
hc (6.626 x 10-34 J∙s)(3.00 x 108 m/s)
E = hn = = = 1.66 x 10-23 J
l 10-2 m
(1.20 cm)( )
1 cm
Alur Spektrum Pancar dari Atom Hidrogen
7.3
7.3
Model Bohr Atom Hidrogen
Model atom Bohr menyatakan hal berikut:
• Atom H hanya memiliki tingkat energi tertentu,
yang disebut sebagai keadaan stasioner.
– Setiap keadaan dikaitkan dengan orbit
melingkar yang tetap dari elektron di sekitar
nukleus.
– Semakin tinggi tingkat energi, semakin jauh
orbitnya dari nukleus.
– Ketika elektron H berada di orbit pertama,
atom berada dalam keadaan energi
terendahnya, yang disebut Ground State.
• Atom tidak memancarkan energi
saat berada di salah satu
keadaan stasionernya.
• Perubahan atom ke keadaan
stasioner lainnya hanya dengan
menyerap atau memancarkan
foton.
– Energi foton (hn) sama
dengan perbedaan antara
energi dari dua keadaan
energi.
– Bila elektron berada dalam 1
orbit yang lebih tinggi dari n = En = -RH ( 2 )
n
1, atom berada dalam
n (bilangan kuantum utama) = 1,2,3,…
keadaan tereksitasi.
RH (konstanta Rydberg) = 2,18 x 10-18J
Sebuah "tangga" kuantum sebagai analogi untuk
tingkat energi atom
Penjelasan Bohr tentang tiga rangkaian garis spektral
yang dipancarkan oleh atom H
ni = 3 Efoton = DE = Ef - Ei
ni = 3
1
Ef = -RH ( 2 )
ni = 2 nf
1
nf = 2 Ei = -RH ( 2 )
ni
1 1
DE = RH( 2 )
ni n2f
nf = 1
7.3
Menentukan DE dan l Transistor Elektron
1 1
= –2.18x10-18 J – = 2.04 x 10-18 J
16 1
-34 8
(b) l = hc = (6.626x10 J∙s)(3.00x10 m/s) = 9.74 x 10-8 m
DE 2.04x10-18 J
9.74x10-8 m x 1 nm = 97.4 nm
10-9 m
Dualmisme Gelombang-Gelombang Materi dan
Energi
Materi dan Energi adalah bentuk alternatif dari entitas
yang sama.
E = mc2
Semua materi menunjukkan sifat
partikel dan gelombang.
Elektron memiliki gelombang
seperti gerak dan karena itu hanya
memiliki frekuensi dan energi
tertentu yang diijinkan.
Materi berperilaku seolah bergerak
dalam gelombang, berdasarkan
hukum panjang gelombang de h m = mass
Broglie yaitu: l =
mu u = speed in m/s
Panjang gelombang de Broglie dari beberapa objek
SOLUTION: h
l=
mu
6.626x10-34 kg∙m2/s
l= = 7.27 x 10-10 m
9.11x10-31 kg x 1.00x106 m/s
Rumus Gelombang Schrodinger
Tahun 1926 Schrodinger menulis suatu rumusan
yang mendeskripsikan sifat-sifat partikel dan
gelombang dari e-
Fungsi gelombang (Y) menyatakan:
1. energi e- memiliki jml tertentu Y
2. probabilitas memperoleh e-
dalam suatu volume ruang
Rumus Schrodinger hanya dapat memprediksi atom
hidrogen. Untuk sistem dg banyak elektron hanya
dapat dilakukan perkiraan.
7.5
Rumus Gelombang Schrodinger
Y = fn(n, l, ml, ms)
n = 1, 2, 3, 4, ….
7.6
Rumus Gelombang Schrodinger
Y = fn(n, l, ml, ms)
Bilangan kuantum momentum sudut l
Untuk nilai tertentu n, l = 0, 1, 2, 3, … (n-1)
l=0 orbital s
n = 1, l = 0
l=1 orbital p
n = 2, l = 0 or 1
l=2 orbital d
n = 3, l = 0, 1, or 2
l=3 orbital f
Ukuran “volume” ruangan yang ditempati e-
7.6
l = 0 (orbital s)
l = 1 (orbital p)
7.6
l = 2 (orbital d)
7.6
Rumus Gelombang Schrodinger
7.6
ml = -1 ml = 0 ml = 1
ml = -2 ml = -1 ml = 0 ml = 1 ml = 2
7.6
Rumus Gelombang Schrodinger
ms = +½ ms = -½
7.6
Ringkasan Jumlah Kuantum Elektron dalam Atom
Nilai yang
Nama Simbol Diijinkan Properti
↑↓ ↑↓ ↑↓
Membangun Diagram Orbital
H (Z = 1) 1s1 ↑
1s
He (Z = 2) 1s2 ↑↓
1s
Tiap posisi hanya dapat menampung satu individu
(dua elektron) pada suatu waktu
Membangun Diagram Orbital
N (Z = 7) 1s22s22p3
↑↓ ↑ ↑ ↑
2s 2p
“Tata cara pengisian” elektron pd orbital dg energi terendah
(prinsip Aufbau)
C 6 elektron
B 5 elektron
??
Be 4 elektron
Li 3 elektron
Li 1s22s1
Be 1s22s2
B 1s22s22p1
He 2 elektron H 1 elektron
H 1s1 He 1s2
7.7
Susunan elektron yang paling stabil dalam
subkulit adalah susunan dengan jumlah
spin paralel terbanyak (aturan Hund).
Ne 10 elektron
F 9 elektron
O 8 elektron
N 7 elektron
C 6 elektron
C 1s22s22p2
N 1s22s22p3
O 1s22s22p4
F 1s22s22p5
Ne 1s22s22p6
7.7
Urutan pengisian subkulit pada atom berelektron banyak
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s
7.7
Hubungan bilangan kuantum dan diagram orbital
F (Z = 9) 1s22s22p5 ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑
1s 2s 2p
Untuk elektron ke-3 : n = 2, l = 0, ml = 0, ms = +½
Al (Z = 13) 1s22s22p63s23p1 ↑↓ ↑
3s 3p
+3
-3
-2
-1
Hidayat Mc 53
Na+: [Ne] Al3+: [Ne] F-: 1s22s22p6 atau [Ne]
54
Konfigurasi Elektron Kation Logam Transisi
55
Muatan inti efektif (Zeff) adalah "muatan positif" yang
dirasakan oleh sebuah elektron.
Na 11 10 1 186
Mg 12 10 2 160
Al 13 10 3 143
Si 14 10 4 132 56
Effective Nuclear
Charge/Muatan inti efektif
(Zeff)
Peningkatan Zeff
Peningkatan Zeff
57
58
59
Jari-jari Atom
60
Perbandingan Jari2 Atom dgn Jari2 Ion
61
Kation selalu lebih kecil dari pada
atomnya.
Anion selalu lebih besar dari pada
atomnya.
62
Jari-jari (dlm pm) dari Ion-ion Unsur
63
Energi Ionisasi adalah energi minimum (kJ/mol) diperlukan
utk mengambil elektron dari atom (gas) dalam keadaan
dasarnya.
I1 < I2 < I3
64
Hidayat Mc 65
Variasi energi ionisasi pertama
dengan Nomor Atom
66
Energi Ionisasi Pertama
Increasing First Ionization Energy
Increasing First Ionization Energy
67
68
Afinitas Elektron iadalah perubahan energi (negatif) yang
terjadi jika elektron diterima atom (keadaan gas) membentuk
anionnya.
X (g) + e- X-(g)
69
70
Variasi Afinitas Elektron dengan Nomor Atom (H – Ba)
71