Anda di halaman 1dari 47

Metode

Penelitian
Lina Khasanah
Prodi D3 Rekam Medis
Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya Kampus Cirebon
Materi
 Variabel Penelitian
 Skala Pengukuran
 Definisi Operasional
Variabel Penelitian
 Variabel adalah suatu ciri, sifat, karakteristik
atau keadaan yang melekat pada beberapa
subjek, orang, atau barang yang dapat
berbeda-beda intensitasnya, banyaknya atau
kategorinya.
 Contoh; Ada 10 orang kepada mereka ditanya
tentang usia berapa usia saat ini. Jawaban
masing-masing orang ternyata berbeda-beda
maka ini disebut variabel.
 Variabel adalah sesuatu yang bervariasi pada
beberapa subjek baik barang, orang, atau
kasus.
Pengertian Variabel Penelitian
VARIABEL ADALAH KONSEP YANG MEMPUNYAI
BERMACAM-MACAM NILAI (nasir, 1983)

Variabel Adalah Apapun Yang Dapat Membedakan Atau


Membawa Variasi Pada Nilai (Uma Segaran, 2006)

Variabel Adalah Atribut Obyek Yang Mempunyai Variasi


Antara Satu Dengan Lainnya (Sugiono, 2006)
Contoh:
Berat Badan, Warna, Partisipasi Petani, Produksi Padi,
Pendapatan Petani, Kinerja Usaha Tani, Volume
Penjualan, Kinerja Jaringan Irigasi
Macam-macam Variabel
1. Variabel Independen ; Variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel lain/menjadi sebab atau
berubahnya suatu variabel lain.
Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.

Juga disebut dengan variabel prediktor, stimulus, eksougen.


Contoh:
“struktur tenaga kerja pertanian” adalah variable bebas
yang dapat dilihat pengaruhnya terhadap “kinerja usaha
tani”.
Lanjut contoh var.bebas
 Faktor kultural (kelas sosial) dapat mempengaruhi
keputusan membeli barang diskon 50 %
 Variabel bebas “pengembangan fasilitas wisata” dapat
mempengaruhi variabel “kepuasan pengunjung”
 Variabel “warna mobil” adalah variabel bebas yang
dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap
“minat beli”, misalnya apakah warna merah mobil
dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap
mobil tersebut.
2. Variabel Dependen (Terikat)
Variabel output, kriteria, konsekuen.
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel ini juga disebut variabel
indogen.
Pada contoh pengaruh pengembangan
fasilitas wisata terhadap kepuasan
pengunjung, maka variabel tergantungnya
adalah ”kepuasan pengunjung”.
Komitmen Kerja Produktivitas Kerja
(variabel independen) (variabel dependen)

Gambar contoh hubungan variabel independen-dependen


3. Variabel Moderat
 Variabel moderat merupakan variabel yang
faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh
peneliti untuk mengetahui apakah variabel
tersebut mengubah hubungan antara variable
bebas dan variabel tergantung.

 Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media
televisi dengan meningkatnya kesadaran petani
menggunakan pupuk organik.
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran menggunakan
pupuk organik
Variable moderat: media promosi
Komitmen Kerja Produktivitas Kerja
(variabel independen) (variabel dependen)

Lingkungan
(variabel moderator)

Gambar contoh hubungan variabel independen-moderator -


dependen
 4. Variabel Kontrol
 Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap
dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti,
bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian eksperimen.
 Contoh Pengaruh jenis pendidikan terhadap
ketrampilan pemasaran, variabel independennya
pendidikan (SMU<SMK), variabel kontrol yang
ditetapkan sama misalnya adalah produk yang
dipasarkan sama, ruang tempat pemasaran sama.
Dengan adanya variabel kontrol tersebut, maka
besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap
kemampuan pemasaran dapat diketahui lebih pasti
Ketrampilan
Pendidikan SMA,SMK
Pemasaran
(variabel independen)
(variabel dependen)

Produk, tempat, alat


sama
(variabel kontrol)

Gambar contoh hubungan variabel independen-kontrol-


dependen
5. Variabel Intervening
 Variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan variabel
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung
 variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya
secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan,
tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi
hubungan antara varaibel bebas dan tergantung
yang sedang diteliti.
Penghasilan Gaya Hidup Harapan hidup
(variabel (variabel (variabel
independen) intervening) dependen)

Lingkungan tempat
tinggal
(variabel moderator)

Gambar contoh hubungan variabel independen-moderator-


intervening- dependen
Definisi Operasional

 Variabel harus didefinisikan secara operasional


agar lebih mudah dicari hubungannya antara
satu variabel dengan lainnya dan
pengukurannya.

 Tanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan


mengalami kesulitan dalam menentukan
pengukuran hubungan antar variable yang
masih bersifat konseptual.
Operasionalisasi variabel
bermanfaat untuk:
 1)mengidentifikasi kriteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;

 2)menunjukkan bahwa suatu konsep atau


objek mungkin mempunyai lebih dari satu
definisi operasional;

 3) mengetahui bahwa definisi operasional


bersifat unik dalam situasi dimana definisi
tersebut harus digunakan.
Pengertian Definisi Operasional

 ialah suatu definisi yang didasarkan pada


karakteristik yang dapat diobservasi dari apa
yang sedang didefinisikan atau “mengubah
konsep-konsep yang berupa konstruk dengan
kata-kata yang menggambarkan perilaku atau
gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji
dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain”
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisioperasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada
operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan
gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau
dapat terjadi.

 Dengan
menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat
membuat gejala menjadi nyata.

 Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang


dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih
pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai
tujuan yang sama, tetapi hanya satu orang yang akan
dapat mencapainya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional

 Definisi
operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu
yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan,
yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa
yang menyusun karaktersitik-karakteristik
dinamisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan


sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai
tinggi di sekolahnya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
 Definisi
operasional Tipe C dapat disusun
didasarkan pada penampakan seperti apa
obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut,
yaitu apa saja yang menyusun karaktersitik-
karaktersitik statisnya.

 Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan


sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat,
menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan
berpikir baik, sistematis dan mempunyai
kemampuan menghitung secara cepat.
 Dalam menyusun definisi operasional, definisi
tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi
seperangkat criteria unik yang dapat diamati.

 Semakin unik suatu definisi operasional, maka


semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan
banyak memberikan informasi kepada peneliti,
dan semakin menghilangkan obyek-obyek atau
pernyataan lain yang muncul dalam mendifinisikan
sesuatu hal yang tidak kita inginkan tercakup
dalam definisi tersebut secara tidak sengaja dan
dapat meningkatkan adanya kemungkinan
makna variable dapat direplikasi/ganda
Contoh….
 Jikaanda memiliki rumusan masalah “Adakah
pengaruh tingkat Hunian Kamar terhadap
Pendapatan Hotel X”

 Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah…….


(jelaskan apa yang anda maksud secara teory
maupun praktis dilapangan)

 Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan


apa yang anda maksud dengan pendapatan,
pendapatan apa sajakah..? Harus jelas dan praktis)
Skala Pengukuran
Terdapat 4 Jenis Skala
1. Skala Nominal
Adalah skala yang memungkinkan peneliti
mengelompokkan subyek kedalam katagori atau
kelompok.
 Misal gender responden dapat dikelompokkan dalam 2
katagori : Pria dan wanita. Skala gender dapat
dinyatakan dalam angka : Pria = 1 dan Wanita = 2.
2. SKALA ORDINAL
Skala Ordinal tidak hanya menyatakan katagori tapi
juga menyatakan peringkat katagori tersebut.
• Skala Ordinal menjawab atas suatu pertanyaan,
responden diminta untuk memberikan urutan alternatif
jawaban yang paling sesuai.
Misal rangking jawaban yang dibuat berdasarkan
preferensi Responden :
1. Senang sekali, 2. Senang, 3. Kurang senang, 4. Kurang
senang sekali. ( beda antara dua titik tidak dapat
diukur).
> Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
3. SKALA INTERVAL
Skala Interval memungkinkan mengukur beda antara dua
titik dalam skala, menghitung means dan standar deviasi
data.
• Contoh : Jarak waktu jam.08.00 – 10.00 adalah sama
dengan jarak waktu 16.00 – 18.00. Tetapi kita tidak
dapat menyatakan bahwa jam.16.00 dua kali lebih
lambat dibandingkan jam.08.00.
4. SKALA RASIO
Skala Rasio merupakan kedudukan data yang tertinggi,
dimana memiliki nilai nol yang orisinal.
• Misal : Jika aset perusahaan A sebanyak Rp. 10 Milyar
dan aset perusahaan B sebanyak Rp. 5 Milyar, maka
rasio A & B adalah 2 : 1.
• Misal : Tinggi Badan sebagai skala ratio, tinggi badan
180 Cm dapat dikatakan mempunyai selisih 60 Cm
terhadap tinggi badan 120 Cm, hal ini juga dapat
dikatakan Bahwa : tinggi badan 180 adalah 1½ kali dari
tinggi badan 120 Cm.
PENGUKURAN
Skala Likert
 Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
 Contoh:
Pelayanan rumah sakit ini sudah sesuai dengan
apa yang saudara harapkan.
a. Sangat setuju skor 5
b. Setuju skor 4
c. Tidak ada pendapat skor 3
d. Tidak setuju skor 2
e. Sangat tidak setuju skor 1
Skala Guttman
 Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang
terdiri dari dua alternatif.
 Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
Skala Semamtik Deferensial
 Skala ini digunakan untuk mengukur sikap tidak dalam
bentuk pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari
sebuah garis kontinuem dimana nilai yang sangat negatif
terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang sangat positif
terletak disebelah kanan.
 Contoh:
Bagimana tanggapan saudara terhadap pelayanan
dirumah sakit ini ?

1.Sangat buruk 5.Sangat baik


Skala Rating
 Dalam skala rating data yang diperoleh adalah data
kuantitatif kemudian peneliti baru mentranformasikan
data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman ruang loby Bank BCA:
5 4 3 2 1

Kebersihan ruang parkir Bank BCA:


5 4 3 2 1
INSTRUMEN PENELITIAN
 Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian
 Dalam ilmu alam instrumen yg digunakan utk mengukur
variabel sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas
dan reliabilitasnya.
Contoh: variabel suhu instrumennya termometer, variabel
panas instrumennya kalorimeter, var berat instrumennya
timbangan
 Instrumen dalam penelitian sosial walaupun ada
dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya, namun
bila digunakan di tempat tertentu belum tentu
tepat dan mungkin tidak valid. Karena gejala sosial
cepat berubah.
Contoh: instrumen tentang kepemimpinan
mungkin valid untuk kondisi amerika tetapi
mungkin tidak valid untuk indonesia
 Peneliti harus membuat instrumen yang digunakan
dalam penelitian
CARA MENYUSUN INSTRUMEN
 Bertitiktolak pada variabel variabel penelitian yg
ditetapkan untuk diteliti
 Variabel selanjutnya diberikan difinisi operasionalnya dan
tentukan indikator yang akan diukur
 Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir
pertanyaan
 Untuk memudahkan penyusunan instrumen perlu dibuat
matrik pengembangan instrumen
Variabel sub variabel komponen dan diskripsi
CONTOH KISI-KISI INSTRUMEN
VARIABEL INDIKATOR JUMLAH NOMER BUTIR
BUTIR PADA
INSTRUMEN
UJI VALIDITAS
 Instrumen yang valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur
 Sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrumen pengukuran dalam
melakukan fungsi ukurnya
 Agar data yg diperoleh bisa
relevan/sesuai dengan tujuan diadakan
pengukuran tsb
 Dalam mengukur variabel produktivitas, maka
peneliti membuat instrumen produktivitas dan
berharap instrumen tsb bisa berfungsi dg benar
untuk mengukur produktivitas
 Syaratnya instrumen tsb harus memiliki validitas
tinggi
 Untuk menguji validitas digunakan korelasi product
momen: korelasi antar item dengan skor total
dalam satu variabel
 Validitas tinggi menurut Azwar > 0,3. Dalam output
SPSS dilihat pada kolom corrected item total
corelation
UJI RELIABILITAS
 Sejauh mana hasil pengukuran dapat
dipercaya
 Sejauh mana hasil pengukuran dapat
dipercaya bila dilakukan pengukuran
pada waktu yg berbeda pada kelompok
subyek yg sama diperoleh hasil yg relatif
sama - asalkan aspek yg diukur dalam
diri subyek memang belum berubah
 Tinggi/rendahnya reliabilitas secara empirik
ditunjukkan oleh angka yang disebut nilai koefisien
reliabilitas
 Reliabilitas yg tinggi ditunjukkan dg nilai 1,00,
reliabilitas yg dianggap sudah cukup memuaskan
atau tinggi adalah > 0,70
 Ada beberapa teknik yg dipakai untuk menghitung
reliabilitas di antaranya: alpha croncbach, splith
half
 Dalam SPSS kita sering memakai alpha ceoncbach
Pengambilan Data
 Pengukuran Variabel dari Subjek penelitian.
 Mengikuti Kaidah Pengukuran :

1. Objektif
2. Valid
3. Reliabel

Data
Valid, Objektif,
Reliabel
Pengukuran Objektif

 Pengukuran yang tidak terpengaruh oleh kemauan/


kehendak seseorang (subjek)

 Metode Tersamar (Blinded Messurentment)


Objektivitas Pengukuran

Hasil pengukuran tidak dipengaruhi oleh kemauan/


keinginan pengukur atau orang lain.
Penerapan Pengukran tersamar (Blinded )
Tunggal : Pengukur tidak mengetahui status
paparan/ intervensi subjek
Ganda : Pengukur dan subjek tidak mengtahui status
paparan/ intervensi subjek.
Validitas Pengukuran

1. Sejauh mana pengukuran mengukur yang seharusnya diukur


2. Sejauh mana kesesuaian alat ukur dengan objek yang diukur
3. Seberapa besar penyimpangan yang dihasilkan oleh
pengukuran dari nilai sesungguhnya

Uji Validitas Alat Ukur


Pengukuran Valid

 Hanya mengukur yang seharusnya diukur


 Nilai yang terukur = Nilai sesungguhnya + Eror

Observe score = True score+ Error

Alat dan Cara Pengukuran Sesuai dengan yang


hendak diukur.
Uji Validitas Alat Ukur

Membandingkan alat ukur (instrumen yang diuji)


dengan alat ukur terbaik (Gold Standart),
Teknik :
1. Koefisien korelasi (skala numerik),
2. Koefisien kesepakatan Kappa (skala nominal)
3. Uji Akurasi (sensitivitas dan spesifisitas)
Reliabelitas Pengukuran
(Keandalan, reprodusibilitas, presisi)

 Sejauh mana pengukuran yang berulang


pada subjek yang sama menghasilkan
nilai yang sama.
1. Stabilitas : konsistensi intra pengamat
2. Kesamaan: konsistensi antar pengamat
Pengukuran Reliabel
 Pengukuran yang dilakukan pada subjek yang sama
secara berulang oleh pengukur yang sama/ berbeda
menghasilkan nilai yang sama.

1. Konsisten
2. Stabil
Beberapa Teknik Pengambilan Data

 Wawancara (terstruktur, mendalam/ tidak terstruktur)

 FGD (Fokus Group Discussion)

 Kajian Dokumen dan Arsip (Content Analysis)

 Pengukuran/ Observasi

 Mengisi Kuesioner

 Kombinasi

Anda mungkin juga menyukai