Anda di halaman 1dari 21

SKIZOFRENIA

Oleh : Zulfikri Ikhlasul Qamal


SKIZOFRENIA
Apa yang di
maksud
dengan
Skizofrenia ?

Bagaimana
simto klinis
Skizofrenia?

Apa saja
Etiologi
Skizofrenia ?

Bagaimana
terapi
Skizofrenia ?
Skizofrenia merupakan
APA YANG gangguan mental yang
DI MAKSUD DENGAN sangat berat. Gangguan
SKIZOFRENIA? ini ditandai dengan gejala-
gejala positif seperti
pembicaraan yang kacau,
delusi, halusinasi,
gangguan kognitif, dan
persepsi, dan gejala-
gejala lainnya. Gejala
skizofrenia ini akan
menyebabkan pasien
skizofrenia mengalami
penurunan fungsi ataupun
ketidakmampuan dalam
menjalani hidupnya,
sangat terhambat
• Skizofrenia dapat didefinisikan sebagai suatu sindrom dengan variasi
penyebab (banyak yang belum diketahui), dan perjalanan penyakit (tak
selalu bersifat kronis) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya (Kaplan and Sadock, 2010).

Pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah pemeriksaan dengan teknik


pengambilan gambar detail organ dari berbagai sudut yang menggunakan medan magnet dan
gelombang radio
KATEGORI SKIZOFRENIA
DALAM DSM-IV-TR

• Tiga tipe gangguan skizofrenik yang tercantum


dalam DSM-IV-TR pertama kali dikemukakan
oleh Kraeplin bertahun-tahun lalu.

Skizofrenia Disorganisasi
Skizofrenia Katatonik
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia tipe tak tergolongkan
Skizofrenia residual
SKIZOFRENIA DI INDONESIA
• Prevelensi penderita skizofrenia di Indonesia adalah
0,3 – 1 persen dan biasanya timbul pada usia
sekitar 18 – 45 tahun, namun ada juga yang berusia
lebih dini. Skizofrenia adalah gangguan mental yang
cukup luas dialami di Indonesia, dimana sekitar 99%
pasien rumah sakit jiwa di Indonesia adalah
penderita Skizofrenia.
Simtom Klinis Skizofrenia

Simtom-simtom yang dialami pasien skizofrenia mencakup gangguan


dalam beberapa hal penting: pikiran, persepsi, perhatian, perilaku
motoric afek atau emosi, dan keberfungsian hidup.

Simtom-simtom utama skizofrenia dalam tiga kategori : positif,


negative, simtom disorganisasi, simtom lain.

SIMTOM LAIN :

• Katatonia
• Efek tidak sesuai
SKIZOFRENIA
GEJALA-GEJALA POSITIF
Gejala-gejala positif yang
diperlihatkan pada penderita
skizofrenia adalah sebagai
berikut:
1. Kekacauan alam pikir, yang dapat dilihat
dari isi pembicaraannnya. Misalnya
1. Delusi atau waham, yaitu suatu bicaranya kacau sehingga tidak dapat
keyakinan yang tidak rasional (tidak diikuti alur pikirannya.
masuk akal). Meskipun telah dibuktikan
secara obyektif bahwa keyakinannya
tidak rasional, namun penderita tetap
menyakini kebenrannya. 1. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam,
2. Halusinasi, yaitu pengalaman panca mondar-mandir, agresif bicara dengan
semangat, dan gembira berlebihan.
3. indra tanpa ada rangsangan (stimulus).
Misalnya penderita mendengar suara-2. Merasa dirinya “orang besar”, merasa
suara/bisikan-bisikan di telinganya serba mampu, serba hebat, dan
padahal tidak ada sumber dari sejenisnya.
suara/bisikan itu.
3. Pikirannya penuh dengan kecurigaan
atau seakan-akan ada ancaman
terhadap dirinya.
NE G ATIV E S KIZO FRE NIA
• Gejala-gejala negatif yang diperlihatkan pada penderita skizofrenia
adalah sebagai berikut:
1. Avolition
• Apati atau avolution merupakan kondisi kurangnya energy dan ketiadaan minat atau ketidak mampuan untuk tekun untuk
melakukan apa yang biasanya merupakan aktivitas rutin. Pasien daoat menjadi tidak tertarik untuk berdandan dan menjaga
kebersihan diri, dan rambut yang tidak tersisir, kuku kotor gigi yang tidak disikat dan pakaian yang berantakan.
G E JALA -G E JALA

2. Alogia
• Merupakan suatu gangguan pikiran negative, alogia dapat terwujud dalam beberapa bentuk. Dalam miskin percakapan, jumlah
total percakapan yang sangat jauh berkurang, jumlah percakapan memadai, namun hanya mengandung sedikit informasi dan
cenderung membingungkan serta diulang-ulang
3. Anhedonia
• Ketidak mampuan untuk merasakan kesengangan. Ini tercermin dalam kurangnya minat dalam berbagai aktivitas rekreasional
gagal untuk mengembangkan hubungan dekat denga orang laindan kurangnya minat dalam hubungan seks
4. Afek datar
• Pada pasien yng memiliki afek datar hampir tidak ada yang dapat memunculkan respon emosional. Pasien menatap dengan
pandangan kosong, otot-otot wajah meraka kendur dan mata mereka tidak hidup. Ketika diajak bicara, pasien menjawab dengan
suara datar dan tanpa nada. Konsep afek datar hanya merujuk pada ekspresi emosi yang tampak dan tidak pada pengalaman
diri pasien, yang bisa saja sama sekali tidak mengalami pemiskinan.
5. Asosialitas
• Yaitu mengalami ketidakmampuan parah dalam hubungan social. Mereka hanya memiliki sedikit teman, keterampilan social
yang rendah, dan sangat kurang berminat untuk bekumpul bersama orang lain.
SIMTOM DISORGANISASI
• Simtom disorganisasi mencakup disorganisai pembicaraan dan perilaku aneh (bizarre).
a. Disorganisasi pembicaraan (Disorganized Speech)
b. Perilaku aneh

Etiologi Skizofrenia
Etiologi adalah semua faktor yang berkontribusi terhadap
perkembangan suatu gangguan atau penyakit. Skizofrenia dapat
dianggap sebagai gangguan yang penyebabnya multipel yang
saling berinteraksi. Diantara faktor multipel itu dapat disebut :

1. Keturunan(Menurut hukum Mendel skizofrenia diturunkan


melalui genetik yang resesif (Lumbantobing, 2007 )

2. Gangguan anatomic
Berbagai peneltian menunjukkan bahwa
gen yang diwarisi seseorang, sangat
kuat memengaruhi resiko seseorang
mengalami skizofrenia. Studi pada
keluarga telah menunjukkan bahwa
semakin dekat relasi seseorang dengan
pasien skizofrenia, makin besar pula
resikonya ia mengalami penyakit • Gangguan anatomic
tersebut. Namun, para kerabat kasus • Dicurigai ada beberapa bangunan anatomi di otak
penderita skizofrenia tidak hanya berperan yaitu : Lobus temporal, sistem limbik dan
memiliki gen yang sama, namun juga reticular activating system. Ventrikel penderita skf
pengalaman yang sama (Davidson, lebih besar daripada kontrol. Pemeriksaan MRI
2012). (Magnetic Resonance Imaging) I menunjukan
hilangnya atau 9 berkurangnya neuron dilobus
temporal. Didapatkan menurunnya aliran darah dan
metabolisme glukosa di lobus frontal. Pada
pemeriksaan post mortem didapatkan banyak
reseptor D2 diganglia basal dan sistem limbik, yang
dapat mengakibatkan meningkatnya aktivitas DA
sentral (Lumbantobing, 2007).
TERAPI SKIZOFRENIA
 Penanganan Biologis • Obat-obatan yang digunakan untuk
mengobati Skizofrenia disebut antipsikotik.
Psychosurgery) Diawal tahun 1930-an praktik
Antipsikotik bekerja mengontrol halusinasi,
menimbulkan koma dengan memberika insulin
delusi dan perubahan pola fikir yang terjadi
dalam dosis tinggi diperkenalkan oleh Sakel
pada Skizofrenia, Obat-obat untuk
(1938), yang mengklaim bahwa ¾ dari para
Skizofrenia juga dapat menyebabkan
pasien skizofrenia yang ditanganinya
gangguan fungsi seksual, sehingga banyak
menunjukkan perbaikan signifikan. Berbagai
penderita yang menghentikan sendiri
temuan terkemudian oleh para peneliti lain
pemakaian obat-obatan tersebut. Untuk
kurang mendukung hal tersebut, dan terapi
mengatasinya biasanya dokter akan
koma-insulin –yang beresiko serius terhadap
menggunakan dosis efektif terendah atau
kesehatan, termasuk koma yang tidak dapat
mengganti dengan newer atypical
disadarkan dan kematian– secara bertahap
antipsycotic yang efek sampingnya lebih
ditinggalkan. Pada tahun 1935, Moniz, seorang
sedikit. Peningkatan berat badan juga
psikiater memperkealkan lobotomy prefrontalis,
sering terjadi pada penderita Sikzofrenia
suatu proses pembedahan yang membuang
yang memakan obat.
bagian-bagian yang menghubungkan lobus
frontalis dengan pusat otak bagian bawah.
 Terapi Somatik (Medikamentosa)
No Nama Generik Sediaan Dosis

1 Klorpromazin Tablet, 25 dan 100 150-


mg, 600mg/hariInjeksi25
mg/ml
2 Haloperidol Tablet, 0,5 mg, 1,5 5-15 mg/hari
mg, 5 mg, Injeksi5mg/ml
3 Perfenazin Tablet 2, 4, 8 mg 12 - 24 mg/hari

4 Flufenazin Tablet 2,5 mg, 5 mg 10 - 15 mg/hari

5 Flufenazin dekanoat Inj 25 mg/ml 25 mg/2-4 minggu

6 Levomeprazin Tablet 25 mg, Injeksi 25 - 50 mg/hari


25 mg/ml
7 Trifluperazin Tablet 1 mg dan 5 mg 10 - 15 mg/hari

8 Tioridazin Tablet 50 dan 100 mg 150 - 600 mg/hari

9 Sulpirid Tablet 200 mg 300 - 600 mg/hari

10 Pimozid Tablet 1 dan 4 mg 1 - 4 mg/hari

11 Risperidon Tablet 1, 2, 3 mg 2 - 6 mg/hari


EFEK SAMPING OBAT ANTIPSIKOTIK

• Karena penderita Skizofrenia memakan obat dalam jangka waktu


yang lama, sangat penting untuk menghindari dan mengatur efek
samping yang timbul. Mungkin masalah terbesar dan tersering
bagi penderita yang menggunakan antipsikotik konvensional
gangguan (kekakuan) pergerakan otot-otot yang disebut juga
Efek samping Ekstra Piramidal (EEP). Dalam hal ini pergerakan
menjadi lebih lambat dan kaku, sehingga agar tidak kaku
penderita harus bergerak (berjalan) setiap waktu, dan akhirnya
mereka tidak dapat beristirahat. Efek samping lain yang dapat
timbul adalah tremor pada tangan dan kaki.
 Penanganan psikologis
• Terapi Psikodinamika
• Psikoanalisis seperti (Harry Stack Sullivan dan Frieda Fromm-Reichmann), mengadaptasi
teknik psikoanalisis secara spesifik untuk perawatan skizofrenia. Namun, penelitian gagal
menunjukan efektivitas terapi psikoanalisis maupun psikodinamika untuk skizofrenia,
• Sebuah bentuk terapi individual yang disebut terapi personal yang berpijak pada model
diatesis-stres. Tetapi personal membantu pasien beradaptasi secara lebih efektif terhadap
stres dan membantu mereka membangun keterampilan sosial, seperti mempelajari
bagaimana menghadapi kritik dari orang lain.
TE
RI
MA
KAS
IH

Anda mungkin juga menyukai