Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PAI

( IBADAH HAJI, ZAKAT DAN WAKAF )

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3 :

1. Abdul Aziz Alfaruq (01)


2. Aulia Azzahra (04)
3. Destiya Eka Putri (05)
4. Rahma Yunita (23)
5. Salsabila Zakina S. (29)

KELAS : X IPA 3

SMA NEGERI 1 KALIANDA


JL. KOLONEL MAKMUN RASYID NO. 149 KALIANDA
LAMPUNG SELATAN
TP. 2019
IBADAH HAJI, ZAKAT DAN WAKAF

HAJI

Pengertian “haji” menurut istilah ulama fikih adalah menyengaja


maendatangai ka’bah (baitullah) untuk menunaikan amalan-
amalan tertentu (antara lain tawaf, dan sa’i). Sedangkan
Umrah menurut istilah ulama fikih adalah sengaja mendatangi
ka’bah untuk melaksanakan amalan tertentu, yang terdiri
dari tawaf, sa’i, danbercukur.
Ibadah haji adalah salah satu rukun islam. Dalam sebuah hadis
ditegaskan :

Artinya: “Dari Abdullah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Islam
itu dibina atas lima perkata: pengakuan (syahadat) bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah, dan Muhammad hamba-Nya serta Rasul-Nya, mendirikan shalat, membayar
zakat, haji ke Baitullah (ka’bah), dan puasa Ramadan.’” (H.R. Muslim)
Dasar hukum Haji dan Umrah
Dasar hukum haji dan umrah ialah Al-Qur’an Surah Ali ‘Imran,3: 97, Al-Baqarah,
2: 196-197, dan Al-Hajj, 22: 27-28. DalamSurah Ali ‘Imran, 2: 97 Allah SWT
Berfirman:

Artinya: ‘Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,


yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) dari semesta alam.” (Q.S. Ali
‘Imran, 3: 97)
Adapun syarat-syarat wajib haji itu sebagai berikut :
 Beragama Islam.
 Berakal sehat.
 Balig.
 Merdeka, bukan hamba sahaya.
 Kuasa atau mampu mengerjakan (istitaah)

Azas, tujuan dan penyelenggaraan haji di Indonesia

Undang-undang yang mengatur penyelenggaraan haji di Indonesia adalah


Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 1999 yang telah
mendapat persetujuan dewan DPR RI dan disahkan di Jakarta pada tanggal
3 mei 1999 oleh presiden republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habiebie
(mantan ketua umum Ikatan Cendikiawan muslim Indonesia).
ZAKAT

Zakat berarti suci dan tumbuh dengan subur . sedangkan menurut


istilah syara zakat ialah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai
sedekah wajib , sesuai perintah Allah SWT kepada orang-orang yang telah
memenuhi syarat-syaratnya dan sesuai pula dengan ketentuan hukum
islam. Zakat termasuk rukun islam ketiga dan hukumnya fardhu ain untuk
setiap muslim dan muslimah yang sudah memenuhi syaratnya .

Allah SWT berfirman sebagai berikut :

Artinya : “Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat


itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka “ (Q.S At-
Taubah, 9: 103)
Macam-Macam Zakat Dan Ketentuannya

1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah sedekah wajib yang dibayarkan manjelang Idul Fitri
dengan beberapa ketentuan dan persyaratan .

2. Zakat Fitrah
Harta yang wajib di keluarkan zakatnya adalah :
 Emas, perak, dan mata uang.
 Harga perniagaan.
 Hewan ternak .
 Buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan makanan pokok.
 Barang tambang dan harta rikaz (harta terpendam).
Pengelolaan Zakat di Indonesia
Azas dan tujuan pengloaan zakat ada dalam bab II, pasal 4 dan 5
undang-undang No. 38 Th. 1999 disebutkan bahwa pengelolaan zakat
berdasarkan iman dan takwa, keterbukaan, dan kepastian hukum
sesuai dengan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan
pengelolaan zakat bertujuan:
1. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan
zakat sesuai dengan tuntunan agama.
2. Meningkatkan fungsi dan peranan keagamaan dalam upaya
mewujudkan kesejahtraan masyarakat dan keadilan sosial.
3. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.
WAKAF

Wakaf ialah menyerahkan sesuatu benda yang kekal zatnya untuk diambil
manfaatnya, maupun oleh masyarakat ataupun perorangan. Wakaf ini
sangat dianjurkan oleh Allah SWT sehingga para sahabat banyak yang
mengamalkannya Allah berfirman:

Artinya : “kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang


sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu
sanyangi.”(Q.S. Ali ‘Imran, 3: 92)
Hal-hal yang termasuk rukun wakaf adalah sebagai berikut:
1. Wakif (yang bertawakal) dengan syarat kehendak sendiri bukan
karena di paksa.
2. Mauquf barang yang diwakafkan.
3. Mauquf ‘alaihi (tempat berwakaf).
4. Lafal atau ucapan wakaf.
Harta Yang Diwakafkan
Harta yang diwakafkan syaratnya adalah:
1. Kekal zatnya walaupun manfaatnya diambil.
2. Kepunyaan yang berwakaf dan hak miliknya dapat berpindah-pindah.

Manfaat wakaf bagi yang menerima wakaf atau masyarakat, sangat banyak
antara lain:
1. Dapat menghilangkan kebodohan.
2. Dapat menghilangkan (mengurangi) kemiskinan .
3. Dapat menghilangkan (mengurangi) kesenjangan sosial.
4. Dapat memajukan serta menyejahterakan umat.

Anda mungkin juga menyukai