Anda di halaman 1dari 35

PRAPOPOSAL

KEPADATAN MUTLAK PENGGUNAAN


SERAT IJUK PADA CAMPURAN BETON
ASPAL DALAM MENINGKATKAN
TEGANGAN TARIK

ANDI ALIFUDDIN
150157100111018
PROGRAM DOKTOR ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCSARJANA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALAN
2016
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 INDENTIFIKASI MASALAH
1.3. RUMUSAN MASALAH
1.4. TUJUAN PENELITIAN
1.5. BATASAN MASALAH
1.6. MANFAAT PENELITIAN

Pelepasan Butiran dan


berlubang

Retak dan amblas

Retak refleksi
Fakta dan Data Kondisi Kerusakan Jalan
Kondisi Jalan Provinsi
Kondisi Jalan Nasional
Rusak Berat, 8%
Rusak Ringan,
5.30% Rusak Berat,
32.90% Baik, 38.89%

Baik, 52.20%
Sedang, 34.30%

Rusak Ringan,
28.21%

Hasil survai tahun 2014


Faktor penyebab kerusakan
 Mutu pelaksanaan konstruksi 44,2 %
 Drainase permukaan 40,20 %
 Repetisi beban lalu lintas 15,6 %
I . PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Indentifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penulisan
1.5. Batasaan Masalah
1.6. Manfaat Penelitian

Faktor Eksternal :
 Umur perkerasan
Tidak capai • Beban LL berlebih (over loading
 Kerusakan dini Eksternal • Temperatur dan cuaca
 Metode pelaksanaan • Lingkungan sekitarnya
 Pola penanganan
• Sistim drainase
Teknis

Dampak yang ditimbulkan :


• Peningkatan rongga udara
Faktor Teknis : • Deformasi permanen
Mutu dan gradasi agregat Dampak • Penurunan ketahanan dan
Tebal lapisan Durabilitas
Metode dan jenis pemadatan • Terjadi penyusutan (fatigue)
• Lemahnya ikatan campuran
Jenis bahan pengikat
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2 Indentifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5 Batasan Masalah
1.6. Manfaat Penelitian
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Be;lakang Masalah
1.2. Indentifikasi Maslah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Batasan Masalah
1.6. Manfaat Penelitian

Seberapa besar konstribusi tegangan


yang dihasilkan oleh serat ijuk

Bagaimana sifat fisik dan sifat mekanik


campuran beton aspal

Bagaiamana ketahanan dan durabilitas


campuran beton aspal
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Batasan Masalah
1.6. Manfaat Penelitian

Menganalisis tegangan tarik pada campuran beton


dengan penguatan serat ijuk

menganalisis sifat-sifat fisik dan sifat teknis/mekanik


(engineerin property)

Menganalisis ketahanan dan durabilitas


I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitia
1.5. Batasan Masalah
1.6. Manfaat Penlitian

Model pengujian
• Perencanaan
campuran
berdasarkan bina
marga • Pengujian karateristik campuran • Pengujian
• Pemadatan dgn metode marshall morfologi bahan
dengan kepadatan • Pengujian sifat-sifat mekanika dan sampel uji
camp. Beton aspal (kuat tarik, kuat dengan SEM dan X-
mutlak & standar lentur, fatigue dan deformasi TRD
marshall permanen • Standar pengujian
• Pengujian kekuatan serat dengan SNI, ASTM,
Metode mikromekanika AASTHO, dan Bina
• Model perlakuan serat dengan air Marga Standar
laut pengujian
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Batasan Masalah
1.6. Manfaat Penlitian

Manfaat
Manfaat
Manfaat Sebagai bahan Peraktis Alternatif
Teoritis
Teoritis alternatif dan
pemecahan dan
mengatasi
mdl penanganan
masalah limbah
kerusakan jalan
industri
Umur rencana
Mengetahui jalan dapat
konstribusi dan tercapai
manfaat serat
Meningkatkan
ijuk ketahanan camp.
Landasan Teori
Bentuk Kerusakan Pada Perkerasan Lentur

Retak (halus,buaya & refleksi)


- Bahan perkerasan yang kurang baik
- Pelapukan lapis permukaan
- Pergerakan vertikal / horizontal di bawah lapis perkerasan

Alur
- Lapis perkerasan yang kurang padat
- Stabilitas perkerasan rendah sehingga terjadi
deformasi plastis

Amblas dan Pelepasan butir


- Beban / berat kendaraan yang berlebihan
- Pemadatan kurang &Penurunan bagian perkerasan
- Aspal kurang &Pemanasan campran terlalu tinggi
Model &Penyebab Kerusakan

Retak
. struktural
Beban kendaraan
- Peningkatan tegangan tarik
Retak struktural - Hilangnya integritas strutktur
(Structural craking) atau
perkerasan
(Fattigue craking)

Perubahan suhu pada


Retak melintang material perkerasan
Model Kerusakan (Transverse thermal -
Retak craking)
Retak
melintang
Perubahan kadar air pada
lapisan tanah dasar yang
Retak Refleksi ekspansif
(Refelection craking)
Perbedaan penurunan
(settlement) dari timbunan
Retak refleksi
Hal penting dalam
desain perkerasan jalan

Hubungannya
Nilai VMA&VIM
Kepadatan
campuran

Penetrasi aspal
rendah
Rongga
udara
Indeks pelapukan
besar
Tebal Umur pelayanan rendah
lapisan
Skema Penyebab Kerusakan Dini

 Kadar aspal rendah


Penurunan :
dan atau Tebal lapisan Indeks
 Penetrasi tinggi
 Temperatur rendah tipis, pelapukan
 Kenaikan titik lembek
dan atau besar
 Kepadatan rendah

 Kerusakan
Rongga besar secara dini
 Umur
pelayanan
rendah
Tujuan spesifikasi “Supervave” (campuran
aspal panas dengan kepadatan mutlak

Mengatasi terjadinya

Campuran harus
Mempunyai :
-Kadar aspal yang
Retak
Deformasi Kelelehan pada
Cukup
permanen (fatigue) temperatur -VFB yang tepat
rendah -VIM dan VMA
yang cukup
-Workablity
-kinerja yang bagus
selama umur
rencana perkerasan
Dasar Pertimbangan Model Pemadatan

Out put
terkontrol
Ekivalen selama proses
dengan pemadatan
Model pemadatan
sampel lebih lapangan
besar
Campuran Supervave Berbasis Kinerja

Tiga unsur
utama

Kualitas bahan
• Model pemadatan
• Berdasarkan
Spesifikasi tertentu • Kualitas Agregat • Sifat volumetrik
• Temperatur • Standar pengujian campuran
pengujian
Desain campuran
Kinerja Bahan Pengikat
Spesifikasi Campuran

2x75
blow

Persyaratan % rongga
2x400 Standar Marshall
LL <0,5 juta ESA 3-5%
blow LL 0,5-1 juta ESA 3,9-4,9%
LL >1 juta ESA 4.9-5,9%

Persyaratan % rongga
Berdasarkan “PRD”
< 0.3 Juta ESALs 1%
0,3 s/d 3 Juta ESALs 2%
10 s/d < 30 Juta ESALs 2%
> 30 Juta ESAls 2,5%
Kriteria Campuran

Mampu menahan
deformasi
Mampu menahan kelehan
retak
Workability
dan sifat kedap
Keawetan
Mendukung kekuatan
struktur perkerasan Biaya yang
efektif

Tercapainya umur
perkerasan
Sifat dan Karateristik Serat ijuk

sifatnya yang awet tahan terhadap segala cuaca, serat


ijuk juga memiliki sifat elastis, keras, tahan air dan
sulit dicerna oleh organisme perusak.
Serat
lebih ramah lingkungan karena mampu terdegradasi
ijuk
secara alami dan harganya pun lebih murah
dibandingkan serat sintetis.

mempunyai kemampuan tarik yang cukup sehingga


diharapkan dapat mengurangi retak dini maupun akibat
beban

Serat ijuk memiliki kekuaatan tarik, modulus elastis


dan kuat lentur yang cukup tinggi dan dapat
meningkatkan umur kelelahan dari campuran
mengurangi terajdinya deformasi permanen Yoo et el
(2014)
Hasil Penelitian
Abthi, et al, (2010), Oda et al, (2016), • Meningkatkan kekuatan tarik
Guo et al, (2015), dan Ye et al, (2009) • Meningkatan kekuatan material, daya lekat
dan Mahrez, et al, (2015)
daktalitas aspal, serta kelelehan
Melakukan penelitian serat alami,
sisal, kelapa, nylon, serat kaca • Kekuatan kohesi dan perubahan fisik
poyester, polyprophylene, dan asbes

Khtattak, et al, 2013, Qian et al,


(2014), Yoo et al, (2014), dan Serin • mencegah pembentukan dan propagasi retak
et al, (2012). • Meningkatkan nilai stabilitas dan daya lekat
campuran
Penelitian terhadap penggunaan serat
carbon nano fiber, poliester, serat • Meningkat nilai kuat tarik dan lentur
polypropylene, Lignoselulosa, serat
plastik, dan serat baja

Lavasani et al, (2015), Abiola, et al • menstabilkan sifat aspal untuk mencegah terjadinya
(2014), Garcia et al, (2013), Morova, peningkatan rongga dan meningkatkan kekedapan
(2013), Wu S et al,(2007),Putman et • mengubah visco elasticity aspal modified, meningkat
al.(2004), dan Chen et al,(2005) modulus dinamis
Penelitian terhadap penggunaan serat • creep, rutting resistance, mengurangi reflektif retak
organik, serat wol baja, bazalt, rami, aspal
selulosa, dan serat serat kelapaa
Konstribusi Serat

Mahrez, et al,(2005)
Abathi, et al,(2010 Serat alami, serat rami, sisal
Khattak, et al,(2013). , serat kelapa, organik, celulosa,
Polyester, asbes, wol, serat baja,
Qiang, et al, (2014) Nylon dan serat carbon serta - Meningkatkan kekuatan
Garcia et al, (2013) Serat mineral
tarik dan kekuatan lentur
Sandra Oda, et al (2015) - Meningkatan ketahanan
Yoo, et al, (2014) Deformasi dan kelelehan
Lavasani, et al,(2015) - Viscositas dan kepekaan
Ye, et al,(2009) Temperatur
- Mengurangi terjadinya
Rutting
Struktur Pohon aren dan serat ijuk

Pohon umur Serat ijuk siap


Produksi digunakan
>5 th
Serat 5-6 kg/ pohon
Potensi Serat Ijuk

Skala Nasional Skala Lokal


(Sulawesi Selatan)
164.389 810 kg/ha (7293 Ha)
ton/tahun 590.73 ton/tahun
Kerangka Konsep Penanganan Struktur Perkerasan jalan
Kerangka Konsep Pengujian Campuran Penguatan
Serat Ijuk
Metode Penelitian
Konsep Eksprimental

• Karateristik Bahan
Uji bahan • Karateristik Aspal
• Perlakuan Serat

• Karateristik Campuran
Uji Marshall, • Sifat-sifat mekanik serat ijuk
Microstruktur, • Variasi panjang dan persentase serat
X-TRD dan ijuk
SEM Serat Ijuk • Morfologi dan komposisi serat ijuk

• Sifat-sifat mekanik
Uji Set Up
• Uji SEM
Tahapan Penelitian

Tahap II Tahap III


Tahap I Perlakuan serat ijuk Perencanaan campuran
Penyiapan bahan dan pengujian sifat mekanik penentuan komposisi,
peralatan dan senyawa kimia penentuan kadar aspal
Pengujian bahan aspal rencana (Pb)

Tahap IV
Penmbuatan benda uji Tahap V
dan pemgujian sifat- Pengolahan dan analisin
sifat mekanik campuran data hasil pengujian
aspal
Formulasi Campuran
Pengujian Formulasi
Campuran
Formulasi I : (serat ijuk+aspal)+ Desain
Yang terbaik campuran
(agregat+abu batu)
Formulasi II : (Serat ijuk+Agregat+
abu batu)+aspal
F1 F2
Karaterisik Desain Desain
campuran campuran tanpa
campuran dengan serat serat

F3 F4 Variasi aspal
Panjang dan Variasi
Variasi panjang -1%,
kandungan serat ijuk serat ijuk kandungan serat
optimum ijuk 0,5%,(Pb),+05%,
0,4cm, 1+
Kadar aspapl optimum 0,5cm,1cm,1,5cm 1%, 2%, 3%,
dan 2cm 4%, dan 5% Terhadap panjang
(KAO) dan kandungan serat
ijuk
Sampel pengujian
Pengujian Marshall standar (2x75) tumbukan untuk
menentukan kadar aspal optimum
Komposisi campuran Jumlah
-1% -0,5% KAR +0,5% +1%

Tanpa serat ijuk (F1) 3 3 3 3 3 15

Serat ijuk+aspal (F2) 3 3 3 3 3 15

Serat ijuk+agregat dan 3 3 3 3 3 15


abu batu (F3)

Sub total 45

Pengujian Marshall standar (2x75) tumbukan


berdasarkan nilai KAO
Variasi panjang serat
Jumlah
ijuk (cm)
-1% -0,5% KAO +0,5% +1%

0,4 3 3 3 3 3 15

0,5 3 3 3 3 3 15

1 3 3 3 3 3 15

1,5 3 3 3 3 3 15

2 3 3 3 3 3 15
Pengujian Marshall standar (2x75) dan (2x400)
Variasi panjang
tumbukan berdasarkan nilai KAO Jumlah
kandunga serat ijuk (%)
-1% -0,5% KAO +0,5% +1%
2S 2S 2S 2S 2S
0 20
2D 2D 2D 2D 2D
2S 2S 2S 2S 2S
1 20
2D 2D 2D 2D 2D
2S 2S 2S 2S 2S
2 20
2D 2D 2D 2D 2D
2S 2S 2S 2S 2S
3 20
2D 2D 2D 2D 2D
2S 2S 2S 2S 2S
4 20
2D 2D 2D 2D 2D
2S 2S 2S 2S 2S
5 20
2D 2D 2D 2D 2D
Sub total 120

Untuk pengujian sifat-sifat meknik campuran beton aspal dengan


menggunakan serat ijuk maupun tanpa menggunakan serat ijuk masing-
masing jumlah benda uji :
Pengujian kuat tarik (Indirect Tensile Strenght : 3 benda uji
Pengujain Kuat lentur (three point bending beam): 1 benda uji balok
Pengujian deformasi permanen (whell tracking) : 1 benda uji balok
Pengujian kelelehan (fatigue) : 1 benda uji balok
Pengujian modulus ketahanan (resilient modulus) : 1 benda uji balok
Total jumlah sampel penelitian = 45 + 75 + 120 + 6 = 246 sampel.
Pemeriksaan Bahan Campuran Dengan Campuran
dan Serat Ijuk variasi kadar Berdasarkan KAO &
Aspal dan serat ijuk Serat ijuk optimum

Diskriptis kuantitatif Diskriptif Kuantitatif Analisis program SPSS


Model matemtika Analisis dengan metode
Regresi liner dan numerik
SPSS

Output Output Output


Standarisasi bahan Kadar aspal dan Kuat tarik & lentur
Ketahanan kelelehan
Berdasarkan Panjang serat optimum (fatigue) & deformasi
Spesifikasi bahan Durabilitas (keawetan)
Schedule Pelaksanaan Penelitian dan Penyelesian Studi

Waktu Pelaksanaan Penelitian (Tahun/Bulan)


2016 2017 2018
No Uraian Kegiatan
Bulan Bulan Bulan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 1 2 3 4 5

1 Konsultasi Draf Desisertasi


2 Ujian Ujian Kualifikasi
3 Sidang Komisi
4 Ujian Proposal
5 Pelaksanaan Penelitian
a. Survei Bahan
b. Pengambilan Bahan
c. Pemeriksaan Bahan & Perlakuan
Serat ijuk
d. Pengujian Serat ijuk
e. Desain Campuran
7 Pengujian Sampel
a. tanpa dan dengan serat ijuk
b. Kuat tarik dan kelehan (fatigue)
c. Deformasi permanen
d. Durabilitas campuran
8 Pengolahan data
9 Analisis data dan Pembahasan
10 Konsultasi Hasil Penelitian
11 Sidang Komisi
12 Ujian Hasil Penelitian
13 Konsulatasi perbaikan
14 Ujian Kelayakan Disertasi
15 Ujian Akhir/Tutup
16 Ujian Terbuka/Promosi
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

GANTUNGKAN CITA-CITAMU
SETINGGI LANGIT
(AIM HIGH)

Anda mungkin juga menyukai