Anda di halaman 1dari 5

56

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Pemikiran

Kerangka konseptual dalam penelitian ini didasarkan pada fenomena

alam dan telah menjadi riset para peneliti yang tergabung dalam IPCC

(Intergovernmental Panel on Climate Change atau "Panel Antar pemerintah

Tentang Perubahan Iklim") adalah suatu panel ilmiah yang terdiri dari para

ilmuwan dari berbagai negara. IPCC didirikan pada tahun 1988 oleh dua

organisasi PBB, World Meteorological Organization (WMO) dan United Nations

Environment Programme (UNEP), organisasi menghimpun peneliti dengan tugas

untuk mengevaluasi risiko perubahan iklim akibat aktivitas manusia, dengan

meneliti semua aspek berdasarkan pada literatur teknis/ilmiah yang telah dikaji

dan dipublikasikan.

IPCC lebih berperan dalam hal memberikan penilaian komprehensif,

obyektif, terbuka dan transparan dengan dasar keilmuan yang ilmiah dan teknis

serta memperhatikan aspek sosial-ekonomi, yang diperoleh dari berbagai

literature relevan untuk memahami resiko yang akan dirasakan oleh manusia

akibat adanya climate change atau perubahan iklim. Peran IPCC yang lain yaitu

mengamati mengenai proyeksi dan dampak perubahan iklim serta pilihan-pilihan

yang bisa digunakan untuk adaptasi dan mitigasi.

Model iklim yang dijadikan dasar oleh IPCC adalah suhu permukaan

global akan meningkat 1.10C - 6.4 °C(20.F - 11.5 °F) antara tahun 1990

dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan

skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa

mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun

sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan
57

kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu

tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil (IPCC, 2007)

Gambar 3.1. Kenaikan suhu rata-rata bumi selama 157 tahun terakhir

Meskipun iklim bumi selalu dalam evolusi konstan, perubahan yang

sebenarnya menyaksikan berbeda di kedua besarnya dan skala waktu. Pada

skala planet, perubahan iklim akan mengakibatkan variasi dalam sirkulasi

samudera dan atmosfer yang pada gilirannya mempengaruhi suhu dan curah
58

hujan (Hofmann et al., 1998), dan akhirnya, respon hidrologis DAS. Dampak

utama terkait dengan kuantitas air dan masalah kualitas (banjir, kekeringan,

pencemaran) yang mempengaruhi langkah-langkah darurat, banjir delineasi

polos dan pengembangan, pasokan air, air dan pengolahan air limbah.

komplikasi kurang mencolok juga akan timbul, seperti perubahan tanaman dan

vegetasi (Hofmann et al., 1998). Namun, sekarang diakui bahwa perubahan yang

paling signifikan mungkin peningkatan kejadian ekstrem (Fowler dan Hennessy,

1995; Etkin, 1998), yang memiliki dampak yang jauh lebih signifikan daripada

variasi nilai rata-rata.

Perubahan iklim yang terjadi sebagai akibat dari dampak pemanasan

global ini yang di jadikan dasar untuk meneliti lebih jauh seberapa besar

pengaruh parameter iklim terhadap hujan yang member konstribusi terhadap

limpasan permukaan, yang pada kenyataannya kota Makassar setiap tahunnya

mengalami luapan air limpasan permukaan.

Genangan yang terjadi pada suatu daerah ternyata tidak hanya

dipengaruhi oleh kedalan limpasan permukaan tetapi juga oleh karakteristik

tanah dan penggunaan / penutupan lahan, olehnya penelitian ini didasari

perubahan iklim dan penggunaan / penutupan lahan.

3.2. Sistim Informasi Geograpi (SIG)

SIG adalah Informasi yang dapat disajikan secara ringkas dan jelas

dalam bentuk peta dan laporan yang menyertainya, yang memungkinkan

pengambil keputusan untuk fokus pada isu-isu nyata. Karena produk GIS bisa

dibuat secepatnya, dengan berbagai skenario dapat dievaluasi secara efisien

dan efektif. Untuk alasan ini, di dunia saat ini, kemampuan untuk menggunakan

GIS semakin penting.


59

3.3. Konsep kerangka pemikiran

Perubahan
DAMPAK GRK
(Gas Rmh Kaca) suhu,Kelbb Udara,
angin, awan

PEMANASAN
GLOBAL
Peningkatan GRK
(CO2, CH4, CFC, N2O)

PERUBAHAN IKLIM
Aktifitas Manusia
(Industri, Tansportasi,
Komsumsi Energi,
Pemenfaatan Lahan)
Perubahan pola,
Intensitas dan durasi
hujan.

Karakteristik Tanah,
topograpi

Proses Limpasan
I N P U T DATA
permukaan

Data spasial (keruangan) 1.


Data Atribut (deskriptis)

Output : Peta, Tabel, Besar debit


Laporan & Informasi digital Limpasan

Gambar 3.2 Kerangka Konsep Pemikiran


60

3.4. Hipotesa

Hipotesa dalam penelitian ini adalah;

1. Diharapkan pangaruh variable iklim mampu untuk memperlihatkan


konstribusi terhadap intensitas hujan sehingga besar aliran permukaan
dapat prediksi demikian pula waktu puncak banjirnya.
2. Adanya konstribusi penggunaan / penutupan lahan terhadap limpasan
permukaan sehingga aliran air yang seharusnya dapat terinfilrasi tidak
terjadi, karena adanya pemanfaatan / penutupan lahan yang
mengakibatkan bertambahnya aliran permukaan.
3. Pengaruh dari perubahan lahan pada permukaan Daerah Aliran Sungai
(DAS) yang digambarkan dalam koordinat, dapat dibuat dalam bentuk
informasi yang lebih jelas melalui SIG.
4. Diharapkan mampu mendapatkan koefisien aliran limpasan permukaan.

Anda mungkin juga menyukai