Tengah Berganda
Rancangan Percobaan
Latar Belakang
Semua
perlakuan
H0 Diterima memberikan Selesai !!!
pengaruh yang
sama terhadap
rata-rata respon
Uji F
Min. ada sepasang Pasangan
perlakuan yang perlakuan
memberikan mana yang
H0 Ditolak pengaruh yang memberikan
berbeda terhadap pengaruh
rata-rata respon BERBEDA???
TERENCANA &
TIDAK Uji Lanjut
TERENCANA
Latar Belakang
• Metode BNT (Fisher:1935)
• Metode SNK (Newman&keul:1952)
• Metode BNJ (Tukey:1953)
Tidak • Metode Duncan (Duncan:1955)
Terencana • Metode Dunnet (Dunnet:1955)
• Metode Scheffe (Scheffe:1959)
Ulangan tidak
sama
Uji BNJ/Tukey
Langkah Pengujian BNJ:
- Tentukan nilai KTG dan derajat bebasnya yang diperoleh dari tabel ANAVA.
- Tentukan nilai kritis tukey
- Hitung nilai BNJ Ulangan Sama
Selisih Rata-rata:
- Urutkan rata-rata perlakuan (urutan menaik/menurun)
Kriteria Pengujian :
Ulangan Tidak
Sama
Uji SNK
Langkah Pengujian SNK:
- Tentukan nilai KTG dan derajat bebasnya yang diperoleh dari tabel ANAVA.
- Tentukan nilai kritis tukey
Ulangan Sama
- Hitung nilai SNK
Selisih Rata-rata:
- Urutkan rata-rata perlakuan (urutan menaik/menurun)
Kriteria Pengujian :
Ulangan
Tidak Sama
Uji Duncan
• Mirip dg uji Tukey.
• Nilai-nilai pembanding meningkat sesuai dengan jarak dua perlakuan yg dibandingkan.
Langkah Pengujian Duncan:
- Tentukan nilai KTG dan derajat bebasnya yang diperoleh dari tabel ANAVA.
- Tentukan nilai kritis Duncan
Ulangan Sama
- Hitung nilai Duncan
Selisih Rata-rata:
- Urutkan rata-rata perlakuan (urutan menaik/menurun)
Kriteria Pengujian :
Ulangan Tidak
Sama
Uji Dunnet
• Pada metode ini hanya membutuhkan satu nilai pembanding yang digunakan untuk
membandingkan antara kontrol dengan perlakuan lainnya.
Langkah Pengujian Duncan:
- Tentukan nilai KTG dan derajat bebasnya yang diperoleh dari tabel ANAVA.
- Tentukan nilai kritis Dunnet
- Hitung nilai Dunnet Ulangan Sama
Selisih Rata-rata:
- Urutkan rata-rata perlakuan (urutan menaik/menurun)
Kriteria Pengujian :
Ulangan Tidak
Sama
Uji Scheffe
• Uji ini digunakan untuk pembanding yang tidak perlu orthogonal.
• Prosedur ini pengujiannya memperbolehkan berbagai macam tipe pembandingan.
• Langkah-langkahnya:
Menentukan Standar
Titik kritis
Kontras Error
Kriteria
Uji
Metode apa yang harus
digunakan??
Uji BNT dilakukan jika ingin uji antar pasangan
perlakuan dan perlakuan percobaan ≤ 3 perlakuan
Sumber db JK KT F F tabel
Keragaman
Perlakuan 5 847.05 169.41 14.37048 2.62
Galat 24 282.93 11.78875
Total 29 1129.8
KTG=11.79
Jawaban…
Hipotesis:
Jawaban BNT
Jawaban BNT
Beda antara nilai tengah kadar nitrogen
3DOK1 3DOK5 3DOK7 Komp 3DOK4
3DOK13 15.5 * 10.7 * 6.6 * 5.4 * 1.3
3DOK4 14.2 * 9.4 * 5.3 * 4.1
Komp 10.1 * 5.3 * 1.2
3DOK7 8.9 * 4.1
3DOK5 4.8 *
Kesimpulan:
3DOK1 Vs 3DOK13 (15.5 > 4.5)
Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa pasangan
perlakuan 3DOK1 dan 3DOK13 memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap rata-rata kandungan nitrogen dalam tanaman red clover.
Jawaban BNJ
Jawaban BNJ
Kesimpulan:
3DOK1 Vs 3DOK5
Dari hasil pengujian di atas dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa pasangan perlakuan 3DOK1 dan 3DOK5 tidak
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap rata-rata kandungan
nitrogen dalam tanaman red clover.
Jawaban SNK
Jawaban SNK
Kesimpulan
3DOK1 Vs 3DOK5
Dari hasil pengujian di atas dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa pasangan perlakuan 3DOK1 dan 3DOK5
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap rata-rata kandungan
nitrogen dalam tanaman red clover.
Jawaban Duncan
Jawaban Duncan
Jawaban Duncan
Kesimpulan:
Kesimpulan
3DOK5 Vs 3DOK7
Dari hasil pengujian di atas dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa pasangan perlakuan 3DOK5 dan 3DOK7 tidak
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap rata-rata kandungan nitrogen
dalam tanaman red clover.
Jawaban Dunnet
Jawaban Dunnet
Kesimpulan:
Kontrol (KOMPOSIT) Vs 3DOK13
Dari hasil pengujian di atas dengan tingkat kepercayaan 95% dapat
disimpulkan bahwa pasangan perlakuan kontrol dan 3DOK13 tidak
memberikan pengaerhdapa rata-rata kandungan nitrogen dalam tanaman
red clover.
Contoh Kasus 2
Seorang peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh persentase berat katun yang
digunakan perusahan tekstil terhadap kualitas kekuatan tekstil dari hasil produksi
perusahaan tersebut. Berikut ini adalah data hasil observasi. (sumber: Buku
Montgommery hal:95).
Jawaban Scheffe
Tabel Anava
Sumber Db JK KT F hitung
Keragaman
Berat Katun 4 475.76 118.94 4.43
Galat 20 161.2 8.06
Taraf signifikansi:
α =1%
Jawaban Scheffe
Uji Scheffe
Hasilnya:
C 5 11.8
Sα 10.69 7.58
Keterangan Terima H0 Tolak H0
Kesimpulan:
Dari hasil pengujian di atas dengan tingkat kepercayaan 99% dapat
disimpulkan bahwa:
• Kombinasi dari berat katun 15% dan 25% dengan berat katun 30%
dan 35% tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap rata-
rata kekuatan tekstil yang dihasilkan.
• Berat katun 15% dan 30% memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap rata-rata kekuatan tekstil yang dihasilkan
Perbandingan Nilai
Tengah
Terencana
Kontras Ortogonal
• Hanya membandingkan pasangan-pasangan
perlakuan tertentu.
• Faktor kualitatif atau kuantitatif.
• Bentuk umum kontras
Kontras Ortogonal
Kontras Ortogonal
Kontras Ortogonal
Kontras Ortogonal
Kontras Ortogonal
Kontras Ortogonal
Contoh kasus:
Penelitian dilakukan untuk mempelajari kemampuan feed
suplement hasil produksi 7 pabrik berbeda, yaitu dari pabrik
A, B, C D, E, dan F. Feed suplement tersebut diberikan pada
ayam pedaging, menggunakan RAL dengan 4 ulangan.
Pertambahan bobot badan diperoleh sebagai berikut.
Datanya sebagai berikut:
Feed suplement Ulangan
Total
produksi pabrik 1 2 3 4
Produksi
• Feed suplement Jerman • Feed suplement
dari pabrik A dari pabrik E
• Feed suplement
• Feed suplement dari pabrik C • Feed suplement
dari pabrik B dari pabrik F
• Feed suplement
dari pabrik D
Produksi Produksi
Dalam Negeri Australia
Kontras Ortogonal
Feed suplement
produksi dalam negeri Feed suplement produksi
Feed suplement luar negeri:
dengan produksi luar produksi dalam negeri:
negeri: Produksi pabrik C dan D
Produksi pabrik A dibandingkan dengan
Produksi pabrik A dibandingkan dengan
dan B dibandingkan produksi pabrik E dan F.
produksi pabrik B
dengan produksi
pabrik C, D, E, dan F.
Hipotesi
s
A B C D E F
1 2 2 -1 -1 -1 -1 12
2 1 -1 0 0 0 0 2
3 0 0 1 1 -1 -1 4
4 0 0 1 -1 0 0 2
5 0 0 0 0 1 -1 2
Kontras Ortogonal
Kontras Ortogonal
Tabel Anova
Sumber db Jumlah Kuadrat
Keragaman Kuadrat Tengah
Perlakuan 5 25.65 5.13 11.40 * 2.773
Kontras 1 1 6.64 6.64 14.76 *
Kontras 2 1 0.07 0.07 0.16
Kontras 3 1 6.06 6.06 14.67 *
Kontras 4 1 10.53 10.53 23.4 *
Kontras 5 1 2.35 2.35 5.22 *
Galat 18 8.16 0.45
Total 23 33.81
Kontras Ortogonal
Kesimpulan:
• Kontras 1:
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 14.76 > 𝐹0.05.5.18 = 2.773 , maka 𝐻0 ditolak.
Artinya, feed suplement produksi dalam negeri dan feed
suplement produksi luar negeri memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap rata-rata pertambahan berat
badan ayam pada uji dengan taraf nyata 5%.
• Kontras 2:
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0.16 < 𝐹0.05.5.18 = 2.773 , maka 𝐻0 diterima.
Artinya, feed suplement produksi dalam negeri yaitu
produksi pabrik A dan produksi pabrik B tidak
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap rata-rata
pertambahan berat badan ayam pada uji dengan taraf
nyata 5%.
Kontras Ortogonal
• Kontras 3:
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 14.67 > 𝐹0.05.5.18 = 2.773, maka 𝐻0 ditolak.
Artinya, feed suplement produksi Jerman dan feed
suplement produksi Australia memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap rata-rata pertambahan berat
badan ayam pada uji dengan taraf nyata 5%.
• Kontras 4:
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 23.4 > 𝐹0.05.5.18 = 2.773, maka 𝐻0 ditolak.
Artinya, feed suplement produksi Jerman yaitu produksi
pabrik C dan produksi pabrik D memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap rata-rata pertambahan berat
badan ayam pada uji dengan taraf nyata 5%.
Kontras Ortogonal
• Kontras 5:
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 5.22 > 𝐹0.05.5.18 = 2.773, maka 𝐻0 ditolak.
Artinya, feed suplement produksi Australia yaitu produksi
pabrik E dan produksi pabrik F memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap rata-rata pertambahan berat
badan ayam pada uji dengan taraf nyata 5%.
Polinomial Ortogonal
Bentuk khusus
dari kontras
ortogonal
Melihat tren
respon dari
faktor
Faktor
kuantitatif
Polinomial Ortogonal
• Koefisien kontras polinomial ortogonal untuk jarak
antar taraf sama
Jumlah
Polinomial T1 T2 T3 T4 T5
Perlakuan
Linier 1 -1 0 1
P=3
Kuadratik 3 1 -2 1
Linier 2 -3 -1 1 3
P=4 Kuadratik 1 1 -1 -1 1
Kubik 10/3 -1 3 -3 1
Linier 1 -2 -1 0 1 2
Kuadratik 1 2 -1 -2 -1 2
P=5 Kubik 5/6 -1 2 0 -2 1
Kuartik
35/12 1 -4 6 -4 1
Polinomial Ortogonal
Polinomial Ortogonal
Polinomial Ortogonal
Contoh kasus
Ilustrasi berikut telah dijelaskan oleh Steel dan Torrie (1989)
di dalam bukunya. Suatu percobaan mengenai kadang kedelai
dilaksanakan oleh Lambert. Pengaruh lima jarak tanam
dengan selisih 6 inci terhadap hasilnya telah diselidiki dengan
menggunakan kedelai Ottawa Mandarin dengan rancangan
acak kelompok lengkap.
Polinomial Ortogonal
Jarak tanam (inci) Total
Kelompok
18 24 30 36 42 kelompok
1 33.6 31.1 33.0 28.4 31.4 157.5
2 37.1 34.5 29.5 29.9 28.3 159.3
3 34.1 30.5 29.2 31.6 28.9 154.3
4 34.6 32.7 30.7 32.3 28.6 158.9
5 35.4 30.7 30.7 28.1 29.6 154.5
6 36.1 30.3 27.9 26.9 33.4 154.6
Total
210.9 189.8 181.0 177.2 180.2 939.1
perlakuan
Rata-rata 35.15 31.63 30.17 29.53 30.03 31.30
Polinomial Ortogonal
Tabel Anova
Sumber Jumlah Kuadrat
db
Keragaman Kuadrat Tengah
Kelompok 5 5.41 1.08
Perlakuan 4 125.66 31.42
Galat 20 73.92 3.70
Total 29 204.99
Polinomial Ortogonal
Koefisien kontras polinomial ortogonal:
Jarak tanam (inci)
Polinomial JK
18 24 30 36 42
Total 125.66
Polinomial Ortogonal
Polinomial Ortogonal
Maka, dapat disimpulkan bahwa hubungan jarak tanam dengan selisih 6 inci
terhadap hasil panen kacang kedelai Ottawa Mandarin mengikuti model polinomial
kuadratik seperti pada gambar di bawah ini.
Hasil analisis di samping
menunjukkan adanya pengaruh
linier dan kuadratik yang nyata
dari jarak tanam, yang berarti
bahwa secara rata-rata, hasil panen
kedelai Ottawa Mandarin
menurun bila jarak tanam
meningkat, dan menurunnya hasil
panen semakin kecil untuk setiap
pertambahan atau kenaikan jarak
tanam.
Sintak SAS Perbandingan Nilai
Tengah Tidak Terencana
data dt;
input perlak$ ulng y;
cards;
3DOK1 1 19.4
3DOK1 2 32.6
:
KOMPST 4 16.9
KOMPST 5 20.8
;
KOMPST 4 16.9
KOMPST 5 20.8
;
proc glm;
class perlak ulng;
model y=perlak ulng;
mean perlak/lsd;
mean perlak/tukey;
mean perlak/duncan;
mean perlak/snk;
mean perlak/scheffe;
maen perlak/dunnet;
run;
Sintak SAS Perbandingan Nilai Tengah Terencana
• Kontras Ortogonal
data kontras;
input suplemen$ r bobot;
label suplemen = 'Feed suplement'
r = 'Ulangan‘
bobot = 'Berat badan ayam';
cards;
A 1 6.78
A 2 6.51
:
F 3 9.62
F 4 7.09
;