Anda di halaman 1dari 14

Pemanfaatan dan

Penimbunan limbah b3
Presented by: Raden Ayu Wilda Anggraini
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Hj. Susila Arita R, DEA
Bagaimana Pemanfaatan dan Penimbunan
Limbah B3 Menurut Undang-Undang
• PP Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah B3
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2008
Tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No P.63 Tahun 2016 Tentang
Persyaratan Dan Tata Cara Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun Di Fasilitas Penimbusan Akhir
Apa yang dimaksud dengan pemanfaatan
limbah B3?
• Pemanfaatan Limbah B3 adalah kegiatan penggunaan kembali (reuse), daur
ulang (recycle), dan/atau perolehan kembali (recovery) yang bertujuan untuk
mengubah Limbah B3 menjadi produk yang dapat digunakan sebagai
substitusi bahan baku, bahan penolong, dan/atau bahan bakar yang aman
bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Bentuk Pemanfaatan
Limbah B3
• Limbah Oli Bekas Sebagai Bahan
Baku Indutri Daur Ulang Oli Bekas
• Limbah Fly Ash dan Bottom Ash
(FABA) PLTU Sebagai Substitusi
Bahan Baku Industri Semen
• Limbah B3 Oli Bekas Sebagai Bahan
Bakar/Sumber Energi
Apakah semua limbah b3 bisa
dimanfaatkan?
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik dan sumber
spesifik yang memiliki tingkat kontaminasi radioaktif
lebih besar dari atau sama dengan 1 Bq/cm2 dan/atau
konsentrasi aktivitas sebesar:
• 1 Bq/gr (satu Becquerel per gram) untuk tiap
radionuklida (U-238, Pb-210, Ra-226, Ra-228, Th-
230, Th-234, Po-210)
• 10 Bq/gr (sepuluh Becquerel per gram) untuk
kalium.
Penimbunan limbah B3??
• penimbunan Limbah B3 adalah kegiatan menempatkan Limbah B3 pada
fasilitas penimbunan dengan maksud tidak membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan hidup
Syarat Fasilitas Penimbusan Akhir
a. Memiliki desain fasilitas
1. Kelas fasilitas penimbusan akhir
 Kelas 1
a. Lapisan dasar (konduktivitas hidraulik 10-7– 10-6 cm/detik, ketebalan paling rendah 1 m )
b. Lapisan geomembran kedua (tebuat dari HDPE ketebalan 1,5-2,0 mm, tahan terhadap semua tekanan)
c. Lapisan untuk system pendeteksi kebocoran
d. Lapisan tanah penghalang
e. Lapisan geomembran pertama
f. Lapisan untuk sistem pengumpulan dan pemindahan lindi
g. Lapisan pelindung selama operasi
 Kelas 2
a. Lapisan dasar
b. Lapisan untuk sistem pendeteksi kebocoran
c. Lapisan tanah penghalang
d. Lapisan geomembran
e. Lapisan untuk sistem pengumpulan dan pemindahan lindi
f. Lapisan pelindung selama operasi
 Kelas 3
a. Lapisan dasar
b Lapisan untuk sistem pengumpulan dan pemindahan lindi
c. Lapisan tanah penghalang
d Lapisan untuk sistem pengumpulan dan pemindahan lindi pertama
e. Lapisan pelindung selama operasi
2. Memenuhi persyaratan lokasi
a. bebas banjir serratus tahunan
b. memperhatikan permeabilitas tanah
c. daerah aman, stabil, tidak rawan bencana, dan diluar kawasan lindung
d. Tidak merupakan daerah resapan air tanah
e. memperhatikan hidrologi permukaan
b. memiliki sistem pelapis yang dilengkapi dengan:
1. saluran untuk pengaturan aliran air permukaan
2. Pengumpulan air lindi dan pengolahannya
3. sumur pantau; dan
4. lapisan penutup akhir.
c. memiliki peralatan pendukung Penimbunan Limbah B3 paling sedikit:
1. peralatan dan perlengkapan untuk mengatasi keadaan darurat;
2. alat angkut untuk Penimbunan Limbah B3;
3. alat pelindung dan keselamatan diri; dan
d. memiliki rencana Penimbunan Limbah B3, penutupan, dan pasca
penutupan fasilitas Penimbunan Limbah B3.
Pelarangan Penimbunan Limbah B3

Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus yang memiliki tingkat


kontaminasi radi oaktif lebih besar dari atau sama dengan 1 Bq/cm2 dan/atau
konsentrasi aktivitas sebesar 1 Bq/gr (satu Becquerel per gram) untuk tiap
radionuklida (U-238, Pb-210, Ra-226, Ra-228, Th-230, Th-234, Po-210) dan 10
Bq/gr (sepuluh Becquerel per gram) untuk kalium.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai