MENULAR)
Bagaimana
cara deteksi
dini PTM?
OLEH
NOVI SRI AYU, SST
DEFINISI
Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu
Penyakit Tidak Menular) merupakan salah satu
upaya kesehatan berbasis masyarakat yang
bersifat promotif dan preventif dalam rangka
deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM
Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin,
dan periodik.
Kegiatan Posbindu PTM pada dasarnya
merupakan kegiatan milik masyarakat yang
dilaksanakan sepenuhnya dari masyarakat, oleh
masyarakat dan untuk masyarakat.
Faktor risiko PTM
1. Merokok
2. konsumsi minuman beralkohol
3. pola makan tidak sehat
4. kurang aktifitas fisik
5. Obesitas
6. stres
7. Hipertensi
8. Hiperglikemi
9. hiperkolesterol
serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko
yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera
merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
Kelompok PTM Utama:
1. diabetes melitus (DM)
2. kanker, penyakit jantung dan pembuluh
darah (PJPD)
3. penyakit paru obstruktif kronis (PPOK),
4. gangguan akibat kecelakaan dan tindak
kekerasan.
Tujuan dan Sasaran Posbindu PTM
Tujuan utama kegiatan Posbindu PTM adalah
untuk meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pencegahan dan penemuan dini faktor
risiko PTM.
sasaran Posbindu PTM cukup luas mencakup
semua masyarakat usia 15 tahun ke atas baik
itu dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko
maupun masyarakat dengan kasus PTM.
• Bagi sasaran masyarakat dengan kondisi sehat
Posbindu PTM bertujuan untuk memberikan
penyuluhan dan upaya agar tidak sampai menjadi
masyarakat yang beresiko terkena penyakit PTM.
• Bagi masyarakat beresiko, Posbindu PTM
bertujuan untuk mengenali faktor resiko PTM
yang ada dan upaya mengurangi jumlah maupun
intensitas faktor resiko tersebut agar tidak
menjadi penyakit PTM.
• untuk masyarakat dengan penyakit PTM,
Posbindu PTM bertujuan untuk mengontrol dan
menjaga kesehatan secara optimal baik dengan
upaya preventif seperti penyuluhan dan kuratif
melalui sistem rujukan Posbindu PTM ke
Puskesmas.
PELAKSANAAN
DENGAN 5 MEJA:
1. Pendaftaran Pencatatan hasil Pengisian
KMS FR PTM
2. Tehnik wawancara terarah
3. Pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut,
Tekanan Darah, Dan analisa lemak tubuh.
4. Pemeriksaan LAB ( KGD, Kolestrol, Asam Urat,
dll)
5. Identifikasi faktor resiko PTM konseling
/edukasi serta tindak lanjut.
• Pencatatan pada KMS Faktor Risiko PTM dan
Buku Lembar Pencatatan
• Rujukan dan Respon Cepat Sederhana
KMS POSBINDU
PENGUKURAN IMT
hipertensi
• Tekanan darah normal berkisar di angka 120/80
mmHG.
• Tekanan darah tinggi adalah kondisi di
mana tekanan darah lebih tinggi dari
140/90 milimeter merkuri (mmHG).
• Jika tidak terdeteksi dini dan terobati tepat
waktu, hipertensi dapat mengakibatkan
komplikasi serius penyakit jantung koroner, gagal
jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, diabetes,
dan banyak penyakit berbahaya lainnya. Stroke
(51%) dan Penyakit Jantung Koroner (45%)
merupakan penyebab kematian akibat hipertensi
tertinggi di Indonesia.
Ciri-ciri & gejala