AV :
NLP/ No Light Perception
1/~ proyeksi …
1/300
1/60
5/60
6/40
6/15
6/6
6/6 E
AKOMODASI
Kemampuan mata untuk melihat dekat dengan merubah daya
refraksinya
Trias Akomodasi :
Akomodasi
Konvergensi
Miosis
EMETROPIA
Sinar yang datang sejajar dengan sumbu bola mata, dari jarak tak terhingga,
dibiaskan pada retina tanpa akomodasi sehingga tajam penglihatannya
maksimum.
AMETROPIA
Miopia
Pembiasan
Axial/ Sumbu
Hipermetropia
Pembiasan
Axial/ Sumbu
Astigmatisma
ASTIGMATISMA
Sinar yang datang sejajar dengan sumbu bola mata, dari jarak tak terhingga
tidak dibiaskan pada satu titik
Astigmatisma :
Regular (teratur)
Irregular (tidak teratur)
KOREKSI AMETROPIA
Kacamata
Lensa kontak :
Soft lenses
Semi hard/ Hard lenses/ RGP
Operasi : LASIK
ALUR PEMERIKSAAN REFRAKSI
TAHAPAN PEMERIKSAAN :
Periksa
Refraksi
Pin hole
Periksa Periksa
Px Segmen
Refraksi lbh segmen
posterior
lanjut anterior
PEMERIKSAAN REFRAKSI SEDERHANA
Tentukan jarak antara pupil mata kanan dan kiri (PD):
· Ukur jarak antara kedua reflex tersebut dalam mm, maka didapat PD
untuk jarak dekat. Tambah 2 mm untuk PD jauh.
Dilakukan bila visus tidak normal (<6/6)
2) Pasang penutup (occluder) di depan salah satu mata yang belum akan
diperiksa.
· Bila Hypermetropia:
lensa S+ terbesar
MEMBACA DEKAT
Pada penderita yang mengeluh baca dekat : (Presbyopia)
Umumnya diatas umur 39 tahun
Anak-anak
Dewasa muda
Tanda-tanda Katarak :
• Penglihatan buram
• Seperti terhalang asap/kabut
• Penglihatan makin buram dalam
waktu lama secara perlahan-lahan
PEMERIKSAAN
Peralatan :
Loup
Senter
TEKNIK PEMERIKSAAN
Penlight disinarkan pada pupil dengan membuat sudut 45° dengan
dataran iris, dengan menggunakan loup dilihat bayangan iris pada lensa
yang keruh Penilaiannya :
1. Bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap
pupil lensa belum keruh seluruhnya (belum sampai ke depan) ini
terjadi pada katarak matur, keadaan ini disebut shadow test (+).
2. Apabila bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terhadap pupil lensa
sudah keruh seluruhnya (sampai pada kapsul anterior) terdapat ada
katarak matur, keadaan ini disebut shadow test (-).
3. Bila katarak hipermatur, lensa sudah keruh seluruhnya, mengecil serta
terletak jauh di belakang pupil, sehingga bayangan iris pada lensa besar
dan keadaan ini disebut pseudo positif
GAMBARAN MATA NORMAL
PENANGANAN
Tindakan bedah dilaksanakan oleh Dokter Spesialis Mata. Teknik operasi yang saat
ini sering dilakukan adalah ekstrasi katarak ekstrakapsular atau fakoemulsifikasi
disertai dengan pemasangan lensa tanam.
KRITERIA RUJUKAN
① Katarak matur
② Jika pasien telah mengalami gangguan penglihatan yang
signifikan
③ Jika telah timbul komplikasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasca operasi oleh dokter umum adalah
kemungkinan komplikasi seperti :
Glaukoma,
Uveitis,
Dislokasi lensa intraokular,
Edema makula,
Ablasio retina,
Endoftalmitis.
Apabila dijumpai kompikasi tersebut harus segera dirujuk.
GLAUKOMA AKUT
DEFINISI
Pandangan buram
Nyeri pada bagian mata yang dapat menjalar hingga
kepala
Melihat pelangi (halo) sekitar lampu
Timbul gejala gastrointestinal seperti; mual dan
muntah
PERALATAN YANG DIPERLUKAN
Loup
Penlight
Tonometri Schiotz
PEMERIKSAAN TONOMETRI SHIOTZ
Bila tekanan bola Bila tekanan bola
mata >21 mmHg mata <21 mmHg
Pemeriksaan
Jangan ditetesi
Funduskopi (memakai
Midriatyl
ophtalmoscop)
GAMBARAN GLAUKOMA AKUT
GLAUKOMA KRONIS
DEFINISI
Snellen chart
Tonometer Schiotz
Oftalmoskop
KRITERIA RUJUKAN
Alat alat:
kamar gelap
Tetes mata Midriatyl 0,5% aatau 1%
Oftalmoskop
Kursi
HASIL PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG SEDERHANA (OBJECTIVE)
1. Riwayat diabetes mellitus (tipe I / tipe II).
2. Mata tenang dengan atau tanpa penurunan visus.
3. Pada pemeriksaan funduskopi pupil lebar pada retina dapat
ditemukan perdarahan retina, eksudat keras, pelebaran vena, dan
mikroaneurisma (pada NPDR), yang pada kondisi lebih lanjut disertai
neovaskularisasi di diskus optik atau di tempat lain di retina (pada
PDR).
4. Pada keadaan berat dapat ditemukan neovaskularisasi iris (rubeosis
iridis).
5. Refleks cahaya pada pupil normal, pada kerusakan retina yang luas
dapat ditemukan RAPD (Relative Aferent Pupilary Defect), serta
penurunan refleks pupil pada cahaya langsung dan tak langsung normal.
PENEGAKKAN DIAGNOSIS(1)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, terutama
funduskopi.
Diagnosis banding
1. Oklusi vena retina (Branch retinal vein occlusion/BRVO)
1. Perdarahan vitreus
2. Edema makula diabetik
3. Ablasio retina traksional
4. Glaukoma neovaskular
PENANGANAN
ROP meningkat
FAKTOR RISIKO ROP