Etik Legal Pembimbingan Klinik
Etik Legal Pembimbingan Klinik
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Pengantar
Institusi pendidikan keperawatan diharapkan
mampu menjamin bahwa dengan
pembelajaran akademik dan klinik mampu
menyiapkan mahasiswa tidak hanya untuk
mengenal tetapi juga mampu bertindak
sesuai etika keperawatan.
Pengalaman menunjukkan adanya
kesenjangan antara pembelajaran di kelas
dengan pengalaman mhs di tatanan klinik
peran pembimbing klinik dibutuhkan.
Salah satu strategi: PRECEPTORSHIP
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Kode Etik Keperawatan PPNI
Mukadimah: ... serta memulihkan
kesehatan atas dasar pelayanan
paripurna (hal.7)
Perawat dan Praktik butir 2: mutu
pelayanan kep yg tinggi... sesuai dgn keb
klien. Butir 3:... Mempertimbangkan
kemampuan dan kualifikasi dlm
memberikan delegasi kpd orla (hal. 9).
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Code of Ethics for Nurses
(American Nurses Association, 2010)
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Dalam melakukan pembimbingan klinik,
seorang preceptor harus mematuhi kode
etik, ketentuan terkait keselamatan dan
kesehatan kerja, ketentuan perusahaan,
serta ketentuan hukum.
Preceptor bertanggungjawab untuk
menjamin bhw mahasiswa mematuhi
pedoman etik dan legal
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Legal Issues
Preceptor is accountable for own actions and
supervision of the student
Student is responsible for actions within scope of a
student (does not work “under the license” of the
preceptor)
Student must be under the direct supervision of
the preceptor
Preceptor may assign learning experiences to a
qualified preceptor; however, supervision of the
experience(s) remains the responsibility of the
preceptor
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Perawat preceptor memiliki tanggungjawab
hukum utk menjamin bahwa mhs kep tidak
menimbulkan cidera pada pasien dan pada diri
mereka sendiri
Sebagai seorang ahli, perawat preceptor
hendaknya selalu mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan mahasiswanya.
Jika preceptor gagal mengenali bhw seorang mhs
tidak kapabel sehingga timbul bahaya, preceptor
dapat menjadi subyek tindakan hukum.
Preceptor juga dapat dimintai
pertanggungjawaban ketika mereka lalai dalam
mengawasi mhs atau jika memberikan tugas di
atas tingkat kemampuan mhs. Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Menjadipreceptor hendaknya
menyadari risiko hukum, shg berusaha
melindungi dirinya dan mhs.
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Tindakan Hukum
Pidana dan perdata
Pidana: pelanggaran ringan dan pidana
berat
Pidana: praktik tanpa serkom dan STR,
mencuri obat-2an dan zat, memalsukan
dokumen.
Perawat dapat digugat ketika pasien
mengalami cidera atau kehilangan
nyawa krn sebuah tindakan.
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
3 syarat gugatan thdp
preceptor
Mhs bertindak tanpa pengawasan
Mhs dan preceptor lalai dlm mematuhi
SOP
Kerugian yg dialami pasien sbg akibat
langsung dari kelalaian preceptor atau
gagal mengikuti SOP
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Tanggungjawab Preceptor
Mengawasi
Membimbing
Memberi peringatan kemungkinan risiko
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Preceptor waspada dgn cara:
Mendelegasikan tugas dgn baik kpd mhs
Mencatat keterampilan mhs
Mengharuskan mhs “kurang” utk lbh
banyak latihan di bidang tertentu
Beritahu mhs bhw kinerjanya buruk
Lindungi keamanan mhs
Memfasilitasi proses penyelesaian
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Hukum mengamanatkan
Preceptor mengajarkan mhs:
Teknik cuci tangan yg benar
Penggunaan APD yg tepat
Penanganan jarum bekas
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI
PRECEPTOR
Memahami Undang-undang kep
Ketahui standar praktik
Pastikan mhs siap sebelum memulai
praktik klinik
Lindungi dari cidera: mhs dilatih dan
diawasi utk cegah cidera spt keseleo, NSI
dan paparan penyakit
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
UU no. 38 tahun 2014 ttg. Kep.
Pasal2: praktik keperawatan berdasarkan
perikemanusian, nilai ilmiah, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan,
perlindungan, dan kesehatan dan
keselamatan klien.pasal 28 butir (3) Praktik
keperawatan harus didasarkan pada
kode etik, standar pelayanan, standar
profesi, dan SPO.
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
Masalah hukum lain
Melanggarbatasan profesional
Mengungkap informasi pribadi mhs
Perceptor harus menghormati hak hukum
mhs atas kerahasiaan
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
1. PIDANA dan PERDATA
Tanggung jawab hukum dan etik (antara
lain pasal 1365, 1366, 1367 KUH Perdata).
Bila terjadi kesalahan/kelalaian yang
dilakukan mhs; secara perdata, tanggung
jawab bisa ada pada preceptor atau
rumah sakit.
Secara PIDANA: mhs. sudah dewasa
sehingga harus bertanggung jawab
sendiri atas kesalahan atau kelalaiannya
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
2. Memahami manajemen risiko serta manajemen
mutu asuhan di rumah sakit.
Penting untuk melaksanakan manajemen risiko yang
proaktif dari pada yang bersifat reaktif sesudah
kejadian atau accident.
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Pelatihan Perceptorship
STIKes Santo Borromeus 13-15 Feb. 2019