Anda di halaman 1dari 27

RUPTUR TENDON

OLEH:

AMSAL DARMAWAN DAKHI


HANSA NOVIANTI ANANTAMA
JANET ANDRIANI PARAMITA
YONA HABIBAH
PENDAHULUAN Defenisi

Fungsi Anatomi

Ruptur
2
Tendon
• Defenisi : [L. tendo; Yun. tenȏn] jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tulang
• Anatomi :
Tendon terdiri atas jaringan ikat padat dan jaringan ikat fibrosa yang tersusun secara pararel (30%
kolagen dan 2% elastin yang terdapat di matriks proteoglikan ekstraseluler dan terdiri atas 58-70%
air). Bagian terkecil dari kolagen adalah kolagen fibril dan tenosit.
Beberapa kolagen fiber terikat bersama membentuk lapisan dalam tendon disebut fascia. Endotenon
mengelilingi fascia untuk menstabilkan dan mengikat tendon. Endotenon terikat bersama oleh lapisan
tendon terakhir yang disebut peritendon. Peritendon di bentuk oleh 3 lapisan, epitenon, mesotenon
dan paratenon. Epitenon merupakan lapisan terdalam yang paling dekat dengan endotenon yang
terdiri dari saraf, pembuluh darah dan limfatik. Paratenon merupakan lapisan terluar.
Selubung tendon terdiri dari dua lapisan, lapisan parietal di luar dan lapisan visceral di dalam. Selubung
ini mensekresikan cairan sinovial untuk membantu tendon bergerak.
• Fungsi :
Meneruskan kekuatan dari otot ke tulang
Sebagai penyangga dengan menyerap kekuatan eksternal untuk mencegah kerusakan otot
3
• Ruptur : adalah robek atau rusaknya jaringan secara paksa
4
PEMBAHASAN RUPTUR TENDON
Defenisi

Etiologi

Faktor Resiko

Manifestasi Klinis

Lokasi
5
• Defenisi: adalah robek, pecah atau
terputusnya tendon yang Etiologi:
diakibatkan karena tarikan yang Cedera dalam olah raga,
melebihi kekuatan tendon seperti melompat dan berputar
pada olah raga badminton, tenis,
• Faktor resiko: basket dan sepak bola
Penyakit tertentu, seperti
Umur : 30-40 tahun
arthritis dan diabetes
Jenis kelamin : ♂>♀= 5:1 Obat-obatan, seperti
Obesitas kortikosteroid dan beberapa
Olahraga antibiotik yang dapat
meningkatkan resiko ruptur
Riwayat ruptur tendon Trauma benda tajam atau
sebelumnya tumpul
Penyakit tertentu artritis, DM 6
Lokasi:
• Manifestasi Klinis: Empat daerah yang paling umum tempat terjadinya ruptur
Seperti merasa atau mendengar tendon adalah sebagai berikut :
bunyi “pop” 1. Quadriceps
Nyeri yang hebat Quadriceps kelompok dari 4 otot: vastus lateralis, medialis
vastus, intermedius vastus, dan rektus femoris, tepat di atas
Memar
patella untuk membentuk tendon patella. Berfungsi untuk
Terdapat kelemahan memperpanjang kaki di lutut dan bantuan dalam berjalan, berlari,
Ketidakmampuan untuk dan melompat. Ruptur tendon quadriceps relatif jarang terjadi
menggunakan lengan atau kaki dan biasanya terjadi pada pasien yang lebih tua dari 40 tahun.
Ruptur tendon patela lebih jarang daripada ruptur quadriceps
yang terkena
dan cenderung terjadi pada pasien yang berumur <40 tahun.
Ketidakmampuan untuk
2. Rotator cuff
memindahkan bidang yang Rotator cuff adalah sekelompok tendon yang menghubungkan
terlibat empat otot bahu atas ke tulang. Kekuatan cuff memungkinkan
Ketidakmampuan untuk otot untuk mengangkat dan memutar tulang humerus.Tendo
menanggung beban rotator cuff terdiri dari:1
Tendo Supraspinatus
Terdapat deformitas Tendo Infraspinatus
Tendo Teres minor
Tendo Subskapularis 7
8
9
•Biceps
3. Biceps
Tendo biseps merupakan struktur yang
menghubungkan otot bisep ke tulang. Terdapat
tendon iseps proksimal pada sendi bahu, dan
tendon biseps distal di siku
Terdapat dua jenis ruptur tendo biseps:
• Ruptur Tendo Biseps Proksimal
• Ruptur Tendo Biseps Distal

4. Achiles
Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan
terkuat pada tubuh manusia, berasal dari
gabungan tiga otot yaitu m. gastrocnemius, m.
soleus, dan otot plantaris.

10
11
RUPTUR TENDON ACHILLES
Epidemiologi

Etiologi dan Faktor Resiko

Patofisiologi

Gejala

Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Penunjang

Penatalaksaaan

Prognosis dan Komplikasi 12


• Epidemiologi:
Ruptur tendon achilles pertama kali dijelaskan oleh Ambroise Pare pada tahun
1575 dan pertama kali dilaporkan dalam literatur medis di tahun 1633. Ruptur tendon
achilles jarang dilaporkan sampai tahun 1950-an. Sebelum 1929, kurang dari 70 kasus
dilaporkan. Nama Achilles diambil dari nama seorang pahlawan mitologi kuno yang
bernama Achilles yang meninggal karena tusukan didaerah tendon ini.
Insiden ruptur tendon achilles meningkat hingga 50% di negara maju. Robekan
tendon achilles paling umum terjadi di negara-negara maju dengan prevalensi bervariasi.
Insiden meningkat dari 18/100.000 pada tahun 1984 menjadi 37/100.000 pada tahun 1996.
Insiden tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun. Tujuh puluh tiga persen cedera
berhubungan dengan olah raga. Puncak cedera yang berhubungan dengan olah raga terjadi
pada usia rata-rata 53 tahun .
Gangguan pada tendon achilles lebih umum terjadi di sebelah kiri dari pada sisi
kanan dengan alasan yang tidak diketahui. Terjadi peningkatan 200 kali lipat resiko pada
tendon kontralateral pada pasien yang sebelumnya pernah menderita ruptur tendon
achilles. Ruptur tendon paling banyak terjadi pada laki-laki dengan rasio antara laki-laki dan
perempuan kira-kira 10:1.
13
• Etiologi dan Faktor Resiko:
Etiologi ruptur tendon achilles multifaktorial. Diantaranya terdapat
beberapa bukti perubahan degeneratif, hipoksia degeneratif (nekrotik) pada tendon
yang ruptur. Umur mengurangi diameter serat kolagen. Perubahan ini disertai tingkat
aktivitas yang tinggi, dan hal ini menjelaskan kenapa puncak kejadian berhubungan
dengan olahraga pada kelompok umur paruh baya. Keausan mekanis dan kekuatan
berlebih (mikrotrauma) menyebabkan kelemahan tendon permanen dan regenerasi
tendon yang tidak.
Ruptur tendon achilles dapat dikaitkan dengan penyakit sistemik seperti
diabetes mellitus, gout, lupus eritematosus, rheumatoid arthritis, dan hiperparatiroid.
Mikro trauma yang berulang juga merupakan faktor resiko terjadinya ruptur
tendon Achilles. Teori mekanik disebut sebagai penyebab terutama pada pasien muda
dan sehat. Pada teori ini tendon sehat dapat ruptur oleh karena makrotrauma pada
kondisi fungsi dan anatomi tertentu.
14
PATOFISIOLOGI RUPTUR
TENDON ACHILLES

Faktor intrinsik Ruptur total


Degenerasi
dan faktor atau sebagian
tendon
ekstrinsik tendon
DEGENERASI TENDON

Degenerasi
tendon

Matriks
intraseluler dan Neovaskularisasi Kolagen
ekstraseluler
DEGENERASI TENDON
Matriks intraseluler dan ekstraseluler

• Terjadi degenerasi kolagen, disorientasi serat tendon, dan


peningkatan substansi mukoid; namun tidak ada
peningkatan sel inflamasi ditemukan
• Jumlah dan variasi tenosit meningkat
• Peningkatan jumlah sel yang apoptosis
• Degenerasi patologis tendon Achilles
• Degenerasi mukoid: tendon menjadi kecoklatan atau keabu-
abuan, dengan banyak mukoid dan vakuola
• Degenerasi lipoid: peningkatan jumlah lipid dalam tendon,
peningkatan mRNA kolagen tipe I dan III, dan peningkatan
konsentrasi glutamat (glutamat  nyeri)
DEGENERASI TENDON
Neovaskularisasi Kolagen

• Berhubungan dengan • Tendon yang


rasa nyeri pada berdegenerasi memiliki
tendinosis kolagen tipe I yang
• Hasil klinis yang baik lebih sedikit dan
berhubungan engan lebih banyak
berkurangnya dan/atau kolagen tipe III 
tidak adanya lebih tidak elastis
neovaskularisasi
• Gejala Diagnosis
Rasa sakit (nyeri) Anamnesis
mendadak yang berat Pemeriksaan Klinis
dirasakan pada bagian Pemeriksaan penunjang
belakang pergelangan kaki
atau betis
bengkak dan kaku serta
tampak memar
Terlihat depresi di
tendon 3-5 cm diatas
tulang tumit.
Tumit tidak bisa
digerakan turun naik. Pemeriksaan klinis digunakan untuk diagnosis ruptur achilles.
20
• Pemeriksaan penunjang dengan radiologis
- Radiografi polos untuk mengevaluasi struktur tulang. Jika bukti
hadir dari patah tuberositas calcaneal dan avulsion Achilles
tendon,
- CT dapat membantu untuk menilai pola fraktur kalkaneus. Akut
achilles tendon pecah biasanya adalah diagnosis yang dibuat
secara klinis.
- Jika diagnosis dipertanyakan, MRI atau, kadang-kadang, USG dapat
membantu untuk membuat diagnosis.

21
Pemeriksaan klinis digunakan untuk diagnosis ruptur achilles.

• Diagnosa Banding:
 Tendinopati
 Peritendinitis 22
Penatalaksanaan
 Stabilisasi Awal  Terapi Fisik
Setelah diagnosis dibuat, pergelangan kaki Banyak rehabilitasi tersedia. Umumnya, terapi
harus splinted dalam equinus dengan baik awalnya melibatkan progresif, gerakan kaki aktif
empuk untuk membantu elevasi dan berkembang menjadi berat tubuh dan
mengendalikan pembengkakan memperkuat.

Non Operatif  Operatif


Perbaikan langsung, indikasi lebih sering terjadi
Indikasi treatment harus individual kepada pada cedera akut (<6 minggu) atau rekonstruksi
pasien selama 10 minggu berikutnya, dengan interposisi EDL atau plantaris.
pergelangan kaki secara bertahap dibawa ke Tindakan operasi dapat dilakukan, dimana ujung
posisi plantigrade dengan perubahan cor tendon yang terputus disambungkan kembali
kira-kira setiap 2 minggu. Berat tubuh dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan
diperbolehkan setelah 6 minggu. Setelah dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan
casting, angkat tumit biasanya dipakai selama tendon yang terputus.
beberapa bulan. Ada dua jenis operasi, operasi terbuka dan
operasi perkutan.
23
24
PROSES PENYEMBUHAN TENDON
3. Fase remodeling
1. Fase inflamasi 2. Fase proliferasi • Tahap konsolidasi
• Tahap maturasi
PROSES
PENYEMBUHAN
TENDON
• Prognosis
Dengan penatalaksanaan yang tepat dan rehabilitasi, maka prognosis
rupture tendon archilles baik (ad bonam)
• Komplikasi
Komplikasi dari tindakan konservatif pada ruptur tendon
achilles antara lain terjadinya ruptur ulang dan penurunan
kemampuan fleksi dari plantar. Sedangkan komplikasi tindakan
operasi perkutaneus atau operasi terbuka adalah adanya infeksi
kulit superfisial, infeksi dalam, ulkus pada tumit, ruptur achilles
ulang parsial ataupun komplit. Namun kejadian ruptur ulang pada
tindakan operasi lebih rendah dibandingkan dengan tindakan
hanya dengan konservatif.
27
TERIMA KASIH,


= A M S A L , J A N E T, H A N S A , Y O N A =
B E D A H M I N G G U I V, 2 0 1 6 28

Anda mungkin juga menyukai