Anda di halaman 1dari 18

2.

1 Definisi
Definisi karsinoma ginjal juga disebut
karsinoma sel renal merupakan tumor
ganas yang tersering ditemukan di ginjal.
Karsinoma sel ginjal merupakan tumor yang
berasal dari epitel tubulus ginjal teruta
terletak di korteks.

2.2 Epidemiologi
Ada dua tumor ganas dari ginjal yang muncul
secara teratur : karsinoma sel ginjal dan
nefroblastoma. Karsinoma sel ginjal muncul agak
lebih sering pada pria dibandingkan dengan pada
wanita . penyebabnya tidak diketahui. Suatu zat
kontras rontgen yang dulu terkadang digunakan
dihubungkan dengan kanker ginjal ini dan dnegan
kanker hati primer, tetapi zat ini sudah bertahun
tahun tidak digunakan lagi . keturunan nampaknya
tidak memainkan peranan dominan. Pada anakanak , Ada tumor yang terkenal jahat yaitu
nefroblastoma yang juga disebut tumor wilms .
Untung saja , selama dasawarsa terakhir abad lalu ,
pengendalian kanker ini sangat membaik

2.3 Etiologi
Etiologi karsinoma sel renal belum jelas,
tapi studi epidemiologis menemukan
merokok, obesitas dan diabetes merupakan
factor resiko relative, bila dalam diet
terdapat masukan produk susu, rendah
masukan buah dan sayur, ditambah
defisiensi masukan vitamin A, pekerja yang
kontak okupasional dengan cadmium, arang
kokas, mungkinberkaitan dengan timbulnya
karsinoma renal.

2.4 Patologi
Kanker sel jernih (bentuk tersering) biasanya
tunggal dan besar saat menimbulkan gejala
(massa sferis bergaris tengah 3 sampai 15 cm),
tetapi menigkatnya pemakaian teknik-teknik
radiografik beresolusi tinggi untuk
pemeriksaan terhadap masalah lain
menyebabkan lesi yang kecil pun dapat
terdeteksi. Tumor dapat timbul dimana saja
dikorteks. Permukaan potongan karsinoma sel
jernih tampak kuning hingga oranye hingga
putih abu-abu, dengan daerah perlunakan kistik
atau perdarahan, baik baru atau lama.

Tepi tumor berbatas tegas. Namun, kadangkadang terdapat tonolan-tonjolan kecil masuk
kedalam parenkim disekitar dan ditemukan
nodus-nodus satelit kecil disekitar tumor, yang
merupakan bukti jelas bahwa lesi bersifat
agresif. Dengan semakin membesar, tumor
dapat menonjol menembus dinding sistem
penyaluran kemih, meluas melalui kaliks dan
pelvis sampai ke ureter. Tumor bahkan lebih
sering menginvasi vena renalis dan tumbuh
sebagai tumor padat didalam pembuluh ini,
kadang-kadang meluas seperti ular hingga ke
vena kava inferior dan bahkan masuk kesisi
kanan jantung.

2.5 Manifestasi klinis


Asimtomatik
Dewasa ini secara klinis terdapat sekitar 2040% karsinoma renal ditemukan pada saat
pemeriksaan fisik rutin atau sebab lainnya ,
pasien tanpa gejala apapun , sebagian
besar termasuk lesi stadium dini , prognosis
relative baik

Gejala local tipikal


Hematuria,nyeri dan massa merupakan
tiga serangkai tipikal karsinoma
renal.Sindrom tiga serangkai itu hanya
ditemukan pada sebagian kecil
pasien( 10%), sering kali pertanda penyakit
sudah termasuk lanjut, sebagian besar
pasien hanyanmenunjukkan satu atau dua
gejala dari sindrom tiga serangkai tersebut.

2.6 Manifestasi sistemik


Terdapat demam , anemia , lesu, berat badan turun, mengurus,
hipertensi, hiperkalsemia dan gangguan fungsi hati (sindrom
staufer), varikokel, dilatasi vena dinding abdomen dll.
Demam : terjadi pada 10-20% pasien . tumor menyebar luas
hemoragi, nekrosis dapat menimbulkan demam, sitokin seperti
interleukin -6 yang disekresi sel karsinoma renal juga dapat
menimbulkan demam.
Anemia : terjadi pada 15-40% pasien,lebih sering pada kasus
dengan prognosis buruk;
Lesu : terjadi pada sekitar 1/3 pasien
Nafsu makan turun , beratbbadab turun, mengurus: terjadi
pada sekitar 1/3 pasien , berkaitan dengan reaksi antigen
antibodi terhadap jaringan saraf dalam tumor sehingga fungsi
saraf tepi terganggu , tidak selalu pertanda stadium lanjut

Hipertensi : pasien karsinoma renal 15-40% menderita


hipertensi , pasca nefrektomi tensi dapat menurun
hingga normal.
Hiperkalsemia : terjadi pada 10% pasien, berkaitan
dengan sekresi zat mirip hormone paratiroid dari sel
karsinoma renal, pasca reseksi tumor primer kadar
kalsium darah tidak turun atau setelah turun naik lagi
pertanda metastasis atau rekurensi
Gangguan fungsi hati : kelainan fungsi hati bersumber
renal , disebut juga sindrom staufer, tampil sebagai
kelainan hasil laboratorium fungsi hati, lekopeni ,
demam dan focus nekrosis dalam hati , tapi tanpa
metastasis hati . Pasca nefrektomi fungsi hati kembali
normal ,88% pasien memiliki survival lebih dari 1 tahun.
Sindrom staufer menetap atau rekuren pertanda terjadi
metastasis atau rekurensi.

Varikokel atau dilatasi vena dinding abdomen :


terjadi pada sekitar 2-3% kasus. Tumor
menginvasi vena renal atau vena kava inferior ,
membentuk embolus kanker hingga
menghambat aliran balik vena , dapat timbul
varikokel , dilatasi vena dinding abdomen . vena
spermatic kiri bermuara langsung ke vena renal
kiri , maka bila terdapat embolus kanker vena
renal kiri , dapat timbul varikokel kiri secara
mendadak. Sedangkan embolus kanker vena
kava inferior menyebabkan timbulnya dilatasi
vena dinding abdomen secara bertahap.

2.7 Diagnosis & DD


Diagnosis carsinoma renal terutama mengandalkan
pemeriksaan pencitraan, termasuk USG, CT dan
MRI. BNO-IVP dan angiografi renal kini sudah jarang
digunakan skening radioisotop terutama digunakan
untuk menilai metastasis tulang atau hati. Pasien
hematuria harus terlebih dulu diperiksa dengan
USG, jika menemukan lesi penempat ruang harus
diperiksa lebih lanjut dengan CT atau MRI untuk
memperjelas diagnosis. Karsinoma asimtomatik
dewasa ini sebagian terbesar terdeteksi dengan
USG. Setahun sekali pemeriksaan USG ginjal
merupakan cara paling sederhana dan efektif untuk
menemukan karsinoma renal.

Pemeriksaan USG umumnya dapat membedakan


karsinoma renal, angioleiomiolipoma renal dan kista
renal sederhana. Lemak menunjukkan hioerekoik,
karsinoma sel renal tidak mengandung lemak sehingga
USG dapat membedakan dengan baik karsinoma renal
dan angioleiomiolipoma renal. Tapi angioleiomiolipoma
renal yang mengandung sedikit lemak mudah di
diagnosis keliru sebagai karsinoma renal. Skening CT
harus planar dan kontras, dapat mendiagnosis secara
tepat kebanyakan karsinoma renal, tapi kista hemoragik
mudah terdiagnosis keliru sebagai karsinoma renal,
dalam hal ini MRI dapat membantu membedakan nya.
CT dan MRI sangat membantu dalam menemukan
embolus vena, menentukan lingkup embolus kanker dan
stadium klinis

2.8 Penentuan gradasi dan stadium


-Klasifikasi TNM (JACC edisi 6 [tahun 2002])
T : Tumor Primer
Tx : tumor primer tak dapat dinilai.
To : tak ada bukti tumor primer
T1 : diameter terbesar tumor 7,0 cm, terlokalisasi dalam ginjal
T1a : diameter terbesar tumor 4,0 cm, torlokalisasi dalam ginjal
T1b : diameter terbesar tumor 4,0-7,0 cm, terlokalisasi dalam ginjal
T2 : diameter terbesar tumor > 7,0 cm, terlokalisasi dalam ginjal
T3 : tumor menginvasi trunkus Venosus, kelenjar adrenal atau jaringan
perirenal, tapi belum
menembus fasia gerota
T3a : tumor langsung menginvasi jaringan perirenal atau kelenjar
adrenal, tapi belum menebus fasia gerota
T3b : secara makroskopik tumor menginvasi vena renal atau vena
cava subfrenik
T3c : secara makroskopik tumor menginvasi vena cava inferior
berekstensi ke supra diafragma

atau menginvasi dinding vena cava inferior


T4 : tumor menginvasi jaringan perirenal,
menembus fasia gerota
N : kelenjar limfe regional
Nx : kelenjar limfe regional tak dapat dinilai
N0 : tak ada metastasis kelenjar limfe regional
N1 : metastasis ke satu kelenjar limfe regional
N2 : metastasis ke banyak kelenjar limfe regional

M : metastasis jauh
M0 : tak ada metastasi jauh
M1 : ada metastasis jauh

2.9 Terapi
Penanganan
Sepertiga dari penderita pada kunjungan
pertama ke dokter sudah mempunyai
metastasis dan sekitar separuh , sesudah
operasi yang bertujuan kuratif , belakangan
ternyata sudah mempunyai metastasis
yang pada saat operasi tidak dapat
ditunjukkan .

Pembedahan
Suatu nefrektomi yaitu operasi untuk
mengangkat ginjal, memberikan
kemungkinan sembuh yang terbesar. Pada
kasus pengecualiuan , yaitu tumornya
masih kecil dan terbatas serta tidak tumbuh
masuk ke kapsulanya, dapat dilakukan
pengangkatam separuh atau sebagian dari
ginjal berbentuk segmen.

2.10 Prognosis
Factor utama yang mempengaruhi
prognosis karsinoma renal adalah stadium.
Karsinoma renal terlokalisasi tanpa
metastasis pasca terapi memiliki prognosis
sangat baik, tapi kasus stadium lanjut
berprognosis sangat buruk. Pasca
nefrektomi radikal renal terlokalisasi
memiliki survival 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai