Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

TRAUMA THORAX

Karmila
Khaerani Bahtiar
Khoirul Azizah
Lulu Zuliafni
Mia Ayu Muziarti
Musdalifah
Niluh Miftahul Jannah
DEFINISI
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang
disebabkan oleh benturan pada dinding dada yang
mengenai tulang rangka dada, pleura paru-paru,
diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam
maupun tumpul yang dapat menyebabkan gangguan
sistem pernapasan (Suzanne & Smetzler, 2001).
Trauma dada adalah trauma tajam atau tumpul thorax
yang dapat menyebabkan tamponade jantung,
pneumothorax, hematothorax, dan sebagainya (FKUI,
1995). Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada
thorax dan dinding thorax, baik trauma atau ruda paksa
tajam atau tumpul. (Hudak, 1999).
ETIOLOGI
1. Tension pneumothorak-trauma dada pada
selang dada
2. Penggunaan therapy ventilasi mekanik yang
berlebihan
3. Penggunaan balutan tekan pada luka dada tanpa
pelonggaran balutan.
4. Pneumothorak tertutup-tusukan pada paru oleh
patahan tulang iga, ruptur oleh vesikel flaksid
yang seterjadi sebagai sequele dari PPOM.
5. Tusukan paru dengan prosedur invasif.
KLASIFIKASI
Trauma dada diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Trauma Tajam
-Pneumothoraks terbuka
-Hemothoraks
2. Trauma Tumpul
-Tension pneumothoraks
-Trauma tracheobronkhial
-Flail Chest
PATOFISIOLOGI
Trauma benda tumpul pada bagian dada / thorax
baik dalam bentuk kompresi maupun ruda-paksa
(deselerasi / akselerasi), biasanya menyebabkan
memar / jejas trauma pada bagian yang terkena.
Jika mengenai sternum, trauma tumpul dapat
menyebabkan kontusio miocard jantung atau
kontusio paru. Keadaan ini biasanya ditandai
dengan perubahan tamponade pada jantung, atau
tampak kesukaran bernapas jika kontusio terjadi
pada paru-paru.
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada
saat inspirasi.
2. Pembengkakan lokal dan krepitasi yang
sangat palpasi.
3. Pasien menahan dadanya dan bernafas
pendek.
4. Dyspnea, takipnea
5. Takikardi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik
2. Radiologi : Foto Thorax (AP)
3. Gas Darah Arteri (GDA) dan Ph
4. CT-Scan
5. Ekhokardiografi
6. EKG (Elektrokardiografi)
PENATALAKSANAAN
1. Bullow Drainage / WSD
-Diagnostik
-Terapi
-Preventive
2. Perawatan WSD dan pedoman latihanya :
-Mencegah infeksi di bagian masuknya
slang.
-Mengurangi rasa sakit dibagian masuknya
slang
-Mendorong berkembangnya paru-paru.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. X-foto thoraks 2 arah (PA/AP dan lateral)


2. Diagnosis fisik
3. Terapi
KOMPLIKASI

1. tension penumototrax
2. penumotoraks bilateral
3. emfiema

Anda mungkin juga menyukai